NovelToon NovelToon
Sayangi Aku Ibu (Pilih Kasih)

Sayangi Aku Ibu (Pilih Kasih)

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lianali

Bagi seorang anak baik buruknya orang tua, mereka adalah dunianya. Mereka tumpuan hidup mereka. Sumber kasih sayang dan cinta. Akan, tetapi sengaja atau tidak, terkadang banyak orang tua yang tidak mampu berlaku adil kepada putra-putri mereka. Seperti halnya Allisya. Si bungsu yang kerap kali merasa tersisih. Anak yang selalu merasa dirinya diabaikan, dan anak yang selalu merasa tidak mendapatkan kasih sayang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Bel sekolah berbunyi, jarum jam baru menunjukkan pukul 07.15.

"Ayo bro, baris sudah bel itu" ucap Aldi kepada Bayu.

"Luan aja Bro"

Semua anak-anak berlari menuju lapangan induk sekolah, untuk melaksanakan upacara kenaikan bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin.

Sedangkan Bayu, masih berdiri di dalam kelas, ia memandang ke arah kursi Mira yang ada di sudut kelas, yang masih kosong tak ada tas ya.

"Apa dia datang terlambat ya" tanya dalam hati.

"Pemberitahuan kepada anak didik kami dan para rekan guru yang masih belum ada di lapangan induk, agar segera bergegas menuju lapangan induk. Bagi anak anak kami agar jangan lupa untuk memakai topi dan dasinya, karena setelah upacara nanti ada pemeriksaan kerapian, dan bagi anak-anak kami yang tidak lengkap akan di berikan sanksi." Suara itu bersumber dari ruangan guru, yang menghimbau agar anak anak segera berbaris di lapangan.

"Ayo bro" Bagas menarik tangan bayu menuju lapangan.

"Ayo nak, di rapikan barisannya, sesuai dengan kelasnya masing-masing, jangan ada yang baris di barisan kelas orang lain, dan jangan ada barusan yang kosong" ucap Pak Sanusi guru piket hari ini.

Semua anak berbaris dengan rapi, dan upacara pun di mulai.

Bayu, terus memandangi kiri kanan, dan melihat kearah barisan perempuan kelasnya, namun ia tak dapat menemukan sosok Mira di sana.

"Tumben tumbenan dia terlambat" batin Bayu

"Atau hari ini dia nggak masuk sekolah ya?" ujar bayu

"Setttt, Mira nggak ada tuh" bisik Bagas kepada Bayu.

"Terus, hubungannya apa sama ku" bisik Bayu.

"Ya nggak ada cuman ngasih tau aja, kan biasanya setiap baris atau di kelas kamu suka curi curi pandang sama Mira"

"Nggak pernah tuh"

"Jangan bohong, aku sering perhatiin loh"

"Bisa diam nggak sih, nanti kita di hukum baru tau"

"Iya deh mir"

"Mulutmu"

"Iya, ampun, hehhehe"

"Btw, lu sebenarnya milih Mira apa Sinta sih, bingung gua" ujar Bagas

"Bukan urusan lu"

"Iya deh"

Upacara berlangsung. Bayu dan bagas baris di satu barusan karena mereka satu kelas yaitu kelas 9 Celcius, sedangkan Aldi dan Rian baris di barisan lain karena mereka beda kelas yaitu kelas 9 Fahrenheit. Dulu sewaktu mereka masih duduk di bangku SD mereka ini semuanya satu kelas, namun setelah masuk SMP mereka tak pernah satu kelas lagi. Namun meski begitu, mereka tetap menjalin perteman dengan baik, bahkan sudah seperti saudara sendiri.

"Upacara Selesai, tanpa penghormatan bubar barisan jalan"

*****

Di ruangan kelas Bayu sesekali melirik ke arah mejanya kursinya Mira. Jarak duduknya tak tak berjauhan membuat Bayu, saat dengan leluasa curi curi pandang kepada Mira selama ini. Bayu duduk di bangku nomor 2 dari belakang, dan nomor 2 dari samping kanan meja guru. Sedang Mira duduk di kursi paling belakang, dan nomor 1 dari samping kanan meja guru. Tapi kali ini sepertinya dia tak dapat melakukannya, karena Mira tampaknya tak hadir di sekolah, di barisan terlambat pun dari sosok Mira tak ada di sana.

"Selamat pagi anak anak"

"Pagi Bu"

"Ini hadir semuanya" ucap Bu guru, sambil membuka buku absenya.

"Tidak Bu, Mira tidak hadir, Mira sakit katanya ini ada suratnya" ucap Intan bergerak menuju meja guru untuk menyerahkan surat ijin Mira.

"Mira sakit apa? Siapa tadi yang ngasih suratnya ini"

"Tadi yang ngasih anak kelas 7 G Bu, katanya sih di kasih sama kakaknya si Mira Bu"

"Ohhh, ya sudah, silahkan duduk"

"Baik Bu"

"Sakit? Sakit apa si Mira" ucap Bayu dalam hatinya.

"Nggak usah khawatir bay, paling juga cuman demam, biasalah anak perempuan manja biasanya, besok juga masuk sekolah" ucap Bagas meledek Bayu.

"Idihhhh, siapa juga yang khawatir, orang aku nggak peduli juga. Dia mau masuk sekolah, mau sakit, mau pindah sekolah sekali pun itu bukan urusanku"

"Ah yang benner, nanti patah hati"

"Bagas kau bisa diam nggak sih" Bayu mengepalkan tangannya.

"Santai bay, santai. Sabar, heheheh" bagas tertawa melihat tingkah teman satu mejanya itu.

"Tapi kira-kira dia sakit apa ya bay" tanya Bagas setelah lama mereka saling diam.

"Nggak tau, kamu jangan ribut, nanti kita nggak paham lagi apa yang di jelaskan sama ibu Santi"

"Iya deh, si paling belajar"

"Ting..." Bel istirahat pertama berbunyi.

"Kekantin yok bay,laper nih"

"Ya elah gas, kau lapar aja sih baru juga jam 10, aku malas, belum lapar tadi sarapan aku banyak"

"Ya elah,kalau gitu kawanin aja yok"

"Kantin bukannya jauh kali Bagas, ngapain harus aku temanin, malas ah"

"Malas kemana mana ya kerna pujaan hati nggak hadir di sekolah"

"Kau jangan cari masalah ya gas"

"Terus kenapa donk, Pake malas segala"

"Iya deh, yok"

"Gitu dong, baru bayu Bramantyo namanya"

"Iya deh"

*****

"Bayu, Salsa kirim salam" teriak salah seorang anak perempuan yang bernama Nia, saat Bayu dan Bagas melewati kelas 8 A.

Namun bayu hanya diam saja, tak menghiraukan teriakan Nia, ia terus berjalan menuju kantin. Hal ini bukan jadi hal yang istimewa lagi, Bayu merupakan bintang sekolah, ia tergolong cerdas dan juga ketua OSIS, wajahnya juga tampan, tubuhnya tinggi, Mirip dengan artis artis Korea, jadi wajar saja jika banyak gadis gadis di sekolahnya maupun di luar sekolah yang menaruh hati kepadanya.

"Bilangin Bagas juga kirim salam sama salsa, hahhaha" teriak Bagas bercanda, lalu berlari menyusul Bayu.

"Kau kenapa sih Bayu, padahal itu Salsa cantik loh,lumayan buat mainan"

"Otakmu"

"Hahhahah, tapi benner kan, salsa cantik nggak?"

"Semua perempuan cantik kali gas, kalau ganteng laki laki namanya"

"Akhhh, nggak juga kemarin aku liat perempuan ganteng"

"Terserah mu deh gas, katanya kamu lapar pesan lah"

"Kamu mau apa?"

"Aku nggak lapar"

"Aku traktir?"

"Kau kira aku nggak ada uang"

"Mana tahu"

"Udah deh gas, cepetan nanti keburu bel masuk lagi"

"Iya sabar, beneren nih kau nggak mau apa apa bay, nanti nyesel?"

"Minuman dingin aja deh"

"Minuman apa?"

"Apa aja"

"Nanti salah"

"Akua"

"Ok"

Tak lama kemudian Bagas datang dengan sangkok bakso di tangannya kanannya, dan satu botol akua dingin di tangan kirinya. Ia lebih dahulu meletakkan baksonya di meja, lalu memberikan botol aquanya menggunakan tangan kan nya kepada Bayu.

"Eummmmm, enaknyyya" ucap Bagas saat satu sendok suapan bakso pertama mendarat di lidahnya.

Sedang Bayu, hanya melihat tingkah temannya itu dengan tatapan jijik.

"Heh bro kita cariin juga, ternyata dah di kantin aja, nggak seru, masak lu pada kagak singgahin kami ke kelas dulu sih" ujar Aldi ikut duduk di samping Bagas

"Bukan nggak singgahin, tapi kami ke kelas kalian berdua, tapi kalian belum keluar istirahat, Bu Dewi masih ngejelasin tadi" ucap Bagas

"Iya, tu Bu Dewi dah pelajarannya susah, lambat keluar lagi, bikin ngantuk aja di kelas" ujar Rian.

"Hahhahah, rasain lo" ujar Bagas.

"Harusnya, gue pinjam otak lu dulu gas pas pelajaran Bu Dewi, biar encer otak gue" ujar Aldi.

"Bener banget tuh, soalnya pelajaran Bu Dewi itu yah susah bin sulit bin akhhh, nggak tahu gue mau bilangnya juga" sambung Rian.

"Tapi, lu kan pintar Bay, kok lu nggak masuk kelas unggulan sih? Apa jangan jangan lu pura pura bodoh lagi biar bisa satu kelas sama si Bagas ini" ujar Rian

"Enak aja, jadi maksud Lo gue bodoh gitu " jelas Bagas

"Ya, kan faktanya gitu" ucap Rian

"Tapi benner gas, kok lu nggak masuk kelas unggulan sih, kan lu pintar" ucap Aldi

"Gue sengaja, pengen ngerasain di kelas reguler itu gimana, ternyata lebih nyaman di reguler kawannya kompak kompak, nggak seperti di unggulan yang main sikut menyikut buat jadi yang peringkat tertinggi." Ujar bayu.

"Tuh kan benner dugaan gue selama ini, Bayu sengaja masuk kelas reguler biar bisa satu kelas sama si Bagas" ucap Rian.

"Nah, itu artinya gue temen terbaik Bayu, makanya dia sampai bela belain keluar kelas unggulan dan masuk reguler demi satu kelas dan satu meja sama gue " ucap Bagas dengan bangga.

"Jadi maksudloh kita ni nggak temen terbaik Bayu gitu" ucap Aldi

"Tau nih si Bagas" ucap rian

"Ya enggak gitu juga lah, kbetulan aja sekelas sama bagas, bukan unsur kesengajaan. Emang bisa kita ngatur di kelas mana kita mau belajar? Kan nggak bisa, yang ngatur kan pihak sekolah" ujar Bayu.

"Tuh denger gas, jangan ke gr an Luh jadi orang"

"Iya deh, bilang aja iri"

Kringg kring....

Bel masuk berbunyi

"Dah yok masuk kelas"

"Eh tunggu, nih bakso belum gue bayar woi"

"Mampus tinggal lu sendiri"

Bayu, Rian, dan Aldi berlari meninggalkan Bagas.

1
ana cahaya
Luar biasa
lena
cerita novel mu bgs thor
Asyatun 1
endingnya sedih thoor
lena
lanjut thor, karya mu bgs
Asyatun 1
lanjut
yonahaku
belum ada lanjutannya apa cukup lama ini
lena
ko tamat thor,, karya mu bgs thor
lena
mana si yg bener nama ya bayu, atau wahyu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!