NovelToon NovelToon
11 (Peringatan)

11 (Peringatan)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tasya_putt

Peraturan sekolah yang membuat semua siswa-siswi sekolah merasa takut jika melanggar 1 kesalahan saja. Dimana jika terjadi kesalahan akan terjadinya sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melihat Bumi lagi.

Angka Lahir 11 menjadi tidak tenang karena Hidupnya akan menjadi giliran selanjutnya jika melanggar atau melakukan kesalahan tersebut.

Permainan itu perlahan hancur ketika Datangnya Seorang wanita dari luar negara yang berperan sebagai Siswa Pertukaran Pelajar. Dan mulai mencari cara untuk menggagalkan Permainan tersebut bahkan ingin sekali menghancurkannya.


Real Hasil Karya Author sendiri, Jangan lupa dukung Aku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya_putt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penculikan Yesha

Libur dalam 3 hari ini Yesha dan Wisna menginap di Apartemen Abram.

Hari ini adalah hari Kamis, mereka bertiga sekarang sedang bersiap-siap untuk ke sekolah.

Entah apa yang terjadi di sekolah karena kejadian 3 hari yang lalu, apakah suasananya masih mencekam seperti waktu itu?

" Sha, lo punya bawa parfum gak? Parfum gue ketinggalan di apartemen " 

" Nih pake aja " Memberikan parfum yang selalu di pakai oleh Yesha

Wisna menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya, matanya langsung melebar karena mencium harumnya parfum yang ia pakai

Apakah ini mahal? Wanginya sangat menenangkan.

" Sha, ini parfum merek apa? Wanginya candu banget " Melihat botol parfum milik Yesha

" Dior " Jawabnya singkat

" Mwo? (Apa?), Dior? Wah Fiks sih lo orang kaya " Menggeleng-gelengkan kepalanya, Barang Dior bukanlah barang yang murah.

Membeli satu barang dari Merek Dior bisa membeli beberapa Tas di toko.

Tapi emang benar sih Parfum seenak ini mana mungkin Harganya murah.

Setelah selesai bersiap-siap, mereka menepi dulu ke Minimarket untuk membeli sarapan

Yesha hanya membeli Roti isi Keju dan sekotak kecil susu rasa strawberry, Wisna membeli 2 buah Onigiri dan susu rasa Pisang, sedangkan Abram hanya membeli sekotak kecil susu rasa Vanilla.

Dalam beberapa menit Akhirnya mereka sampai di Tujuan, mereka menunggu Bus datang.

Yesha memainkan ponselnya sambil mengunyah Roti yang ia beli tadi, berita kejadian di sekolahnya yang tadinya trending sekarang sepi seperti sebelumnya.

Bisa-bisanya sesingkat ini, apakah pelakunya sudah ditemukan? Jika iya, siapa pelakunya?

Orangtua Korban pun tidak kembali bersuara lagi atas keadilan Putri sulungnya.

" Wisna " Panggil Yesha

" Mwo? (Apa?) " Jawabnya sambil meminum susu pisangnya.

" Teror itu mudah berakhirkan? Lo masih dapet pesan terir lagi gak? " Tanya Yesha dengan serius

" Selama seminggu ini untungnya gak ada sih Sha, tapi gak tahu deh kedepannya kayak gimana " Ucapnya memasang wajah pasrah

Apakah secepat itu berita ini hilang bagai ditelan bumi? Bahkan jika di Negara sendiri pun berita seperti ini bisa sampai beberapa minggu untuk menguak kasus lebih dalam, sampai berhasil Pelaku ditemukan.

" Entah bagaimana, gue ngerasa ini belum berakhir. Kasus seperti ini bisa saja mereka membayar uang dengan jumlah yang banyak, agar bisa membayar tutup mulut Dari pihak Keluarga korban bahkan dari Kepolisian pun " Wisna yang mendengar percakapan Yesha hanya menganggukkan kepalanya, ia menyetujui apa yang dikatakan Yesha

" Ayo, bus sudah datang " 

Mereka berdua pun beranjak dari tempat duduknya laku berdiri di pinggir jalan, untuk menunggu Bus sampo di hadapannya.

Sebelum menaiki Bus diharapkan siswa menTapkan kartu T-money yang sudah disediakan didalam Bus, karena agar mempermudah sistem pembayaran. Jadi tidak perlu menggunakan uang Tunai lagi, hanya sekali Tap Kartu pembayaran pun selesai dengan mudah.

Perjalanan menuju ke Dwight School memakan waktu sekitar 25 menit, pemandangan kota di pagi hari sangatlah sejuk. Cuaca hari ini tidak sedingin minggu lalu, jadi mereka bertiga tidak perlu menggunakan jaket tebal lagi.

Menuruni tangga Bus, tidak lupa mengucapkan kata terimakasih pada supir busnya. Ucapan tersebut membuat hati Pak supir pun tersentuh.

" Gue duluan " Wisna memisahkan dirinya,

karena kelasnya jauh dengan kelas mereka, sedangkan Abram berada di lantai 3.

Ramai seperti biasanya, semua siswa-siswi siswi disana seperti melupakan kejadian waktu itu. Atau terpaksa melupakannya demi keselamatan dirinya.

Teman dikelasnya sebagian belum ada yang datang, tapi Kim Haneul sudah ada disana sedang fokus dengan buku pelajarannya.

Dengan adanya Kim Haneul seketika moodnya kembali membaik.

" Haneul-ssi, wah datang lebih awal ya " Duduk disamping nya

" Oh? Yesha... Wah aku kangen kamu loh, dalam 3 hari ini... Aku selalu merindukanmu " Ucapnya dengan Wajah tengilnya

" Gombal " Menggeleng-gelengkan kepalanya

Mata pelajaran pertama adaah Olahraga, semua siswa-siswi segara mengganti pakaiannya dengan Kaos Olahraga.

Sebagian murid ada yang berada di lapangan untuk menunggu teman yang lainnya.

Yesha berada di kelas sibuk merapihkan pakaian seragamnya, Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari luar kelas, ternyata itu ada siswa kelas lain.

" Yesha? " Bertahan apakah itu namanya

" Ne, wea? (Iya, kenapa?) " Balas Yesha

" Pak Sam menyuruhmu untuk mengambil Bola basket di Ruang penyimpanan, bawa aja semuanya. Trolinya berwarna putih berada di ujung Ruangan " Ucapnya

" Ah baiklah " 

Beberapa detik, Yesha lupa bertanya dimana Ruangannya, Astaga bisa-bisanya Yesha melupakannya.

Dengan terpaksa Yesha berkeliling untuk mencari Ruangan tersebut.

Memakan waktu 15 menut, Akhirnya Yesha menemukan Ruangannya, tempatnya berada di lantai 5.

Saat ingin membuka pintunya, kebetulan pintu Ruangan yang tidak dikunci. Jadi mempermudah Yesha untuk masuk ke dlm Ruangan tersebut.

Dan benar saja Troli tempat penyimpanan bola basket berada di ujung Sana, segera Yesha mendekat untuk menarik Troli  itu.

Tetapi ujung rodanya tersangkut, ternyata ada Gulungan tali Tambang. Alhasil Yesha menarik paksa Troli tersebut, dalam beberapa menit akhirnya berhasil.

Tetapi ada satu bola yang keluar dari tempatnya, bola basket Itu menggelinding ke arah Ruangan gelap yang berdekatan dengan Ruangan penyimpanan.

Yesha yang melihat bola itu menggelinding kesana, merasa ragu untuk mengambilnya.

'Ambil gak ya? Kalo gak diambil, takutnya teman kelasnya ada yang kekurangan bola' ucap Yesha dalam benaknya.

Terpaksa Yesha mengaku pelan menuju Ruangan gelap itu, dan Yesha baru ingat ternyata ponselnya ada didalam tasnya.

Kali ini benar-benar Yesha mengutuk dirinya, dalam keadaan genting seperti ini, Yesha melupakan Ponselnya.

Gelap, padahal ini masih pagi. Ruangan gelap itu tidak ada sama sekali jendela atau pentilasi kecil pun bahkan tidak ada. Pantas saja saat masuk ruangan itu Yesha merasa sedikit sesak.

Menyipitkan Matanya, melihat di mana bola itu berada. Ternyata ada di samping lemari kayu.

Hati pun lega, saat menemukan Bola itu berada disana.

Mengambil bola Basket dengan keadaan berjongkok, saat ingin beranjak tiba-tiba ada seseorang dibelakangnya.

Jantung Yesha berdegup dengan dengan, ia tidak berani untuk membalikkan tubuhnya.

Yesha hanya bertanya pada seseorang yang ada di belakang siapa dia?

" Ka... Kamu siapa? " Tanyanya dengan suara yang bergetar

Orang itu tidak menjawab pertanyaan Yesha, membuat Yesha semakin takut. Dengan memberanikan dirinya, Yesha membalikkan tubuhnya. Saat sudah berhadapan dengan  orang utu, Yesha membalikkan matanya.

Ternyata orang itu lebih tinggi darinya sekitar 187cm, berpakaian serba hitam dan memakai topeng berwarna hitam wajahnya, hanya menyisakan lubang kecil diKedua matanya.

" Si... Siapa kamu? " Tubuh Yesha bergetar bahkan Wajah Yesha berkeringat dingin.

"Kamu adalah milikku" Ucap orang misterius itu.

Dengan cepat Yesha berlari untuk melarikan diri dari orang Misterius itu, tetapi orang misterius itu cepat menangkap tubuh Yesha agar tidak bisa melahirkan diri darinya.

" Lepaskan aku, kumohon lepas " Teriak Yesha ketakutan

" Jangan harap sayang " Dengan suara Beratnya

Yesha terus saja memberontak, agar lepas dari dekapan erat orang misterius itu.

Tiba-tiba di wajahnya di tempelkan sapu tangan yang sudah diberi Obat Bius, tak lama tubuh Yesha melemah dan tidak sadarkan diri.

Dibalik topeng hitam itu ia tersenyum yang sangat menakutkan.

1
anggita
ooh, sudah lama banget yah sekolahnya😑.
anggita
dukung like👍+ hadiah tonton iklan☝. semoga lancar jaya novelnya 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!