Bahagia Bersamamu

Indah terbangun dari tidur, dia seperti ingin memakan sesuatu. Dia melihat arsena yang tertidur lelap di sampingnya. Indah tidak tega membangunkannya tapi rasa satu seperti sudah menempel di lidahnya. Tapi dia tidak ingin memesan lewat gofood, dia ingin mencium sendiri aroma asap sate yg baru saja di bakar.

Indah berusaha membangunkan arsen. Arsena pun terbangun.

“ada apa”tanya arsena sambil membuka kedua matanya.

“a kita beli sate yu”kata indah.

“sate”tanya arsena.

"iya, aku ingin banget makan sate” kata indah.

“pesen aja di gofood”kata arsena lalu dia membaringkan lagi tubuhnya di kasur.

“aku pengen beli langsung a”kata indah.

“tapi kan udah malam ndah”kata arsena.

“ayo lah a, emang aa mau nanti anak aa ileran”kata indah.

Arsena pun membuka matanya. Lalu dia berdiri dan.mencari kunci mobilnya.

“ayo” ajak arsena.

Indah pun tersenyum senang. Mereka pun pergi mencari tukang sate.

Sudah hampir setengah jam arsena mengendarai mobilnya tapi belum menemukan satu tukanng sate pun yang masih buka. Wajar lah waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, pasti tukang sate sudah pada pulang.

“kita pulang aja yuk, jam segini tukang sate udah pada tutup”bujuk arsena.

Indah pun merajuk dia tetap ingin memakan sate.

Arsena tidak bisa berbuat apa apa klo istrinya sudah merajuk seperti itu. Dia lalu membuka gofood untuk mencari kedai sate yg masih buka. Akhirnya dia menemukan kedai sate yang masih buka di gofood. Dia pun melajukan mobil ke kedai sate yg di tuju.

Setelah sampai mereka pun turun dari mobil. Arsena memesan sate sedangkan indah duduk di bangku pembeli. Wangi sate terasa di hidung indah, dia menikmati wangi sate yang baru di bakar. Arsena tersenyum melihat kelakuan istrinya.

Setelah sate matang, penjual sate mun mencampur sate itu dengan bumbu lalu menyajikan satenya di depan indah dan arsena. Indah mencicipi sate tersebut lalu dia mendorong piring sate ke depan arsena.

“kenapa, kok ga di makan”tanya arsena.

“buat aa saja, aku udah kenyang”kata indah.

Arsena melototkan matanya. Dia sudah cape cape dari apartemen ke kedai sate hampir 2 jam dia menyetir, sambil menahan kantuk dia tahan hanya untuk keinginan indah sekarang setelah satenya ada di depan mata indah hanya memakan satu tusuk saja .

“aa lagi ga pengen makan sate ndah, bukannya kamu tadi yang ingin makan sate, kok cuma makan satu doang,”kata arsena.

indah ingin menangis saat tau arsena sepertinya kesal. Arsena yg melihat perubahan wajah istrinya jadi sedih pun berusaha membujuk nya，

“maksud kakak bukan ga mau ndah tapi kaka sudah kenyak”kata arsena.

“ya sudah satenya di bungkus saja ya” bujuk arsena.

Indah pun mengangguk.

Arsena pun menghampiri penjual sate, dia pun mengeluarkan uang untuk membayar sate setelah sate selesai di bungkus arsena pun mengambilnya. Dia lalu menghampiri indah dan mengajaknya pulang.

klo begini sih lebih baik tinggal sama mommy dulu deh tapi klo sama mommy kasian indah kuliahnya jadi jauh tapi kan ada putri yang bisa mengantar dia kuliah, tapi klo indah ga mau pindah ke rumah mommy gimana yah, ahh klo mommy yang bujuk indah pasti dia mau. Pikir arsena dalam hati.sesekali dia memperhatikan istrinya yang diam saja duduk di samping kemudi.

Setelah sampai apartemen, indah menaruh sate yg baru dia beli di dalam kulkas sedangkan arsena langsung pergi ke kamarnya.

Indah menghampiri arsena yg duduk di atas tempat tidur.

“aa marah ya sama indah”tanya indah.

“enggak aa ga marah sama indah, ko indah berpikir seperti itu”tanya arsena.

“abisnya dari tadi aa diem terus, indah pikir aa marah sama indah”kata indah.

“kamu jangan terlalu banyak pikiran ndah, udah ayo sini kita tidur lagi kasian anak kita nanti kecapean”kata arsena menyuruh indah tidur,

indah pun membaringkan tubuhnya di samping arsena. mereka pun akhirnya melanjutkan tidur mereka yg terganggu gara gara sate.