NovelToon NovelToon
ARTI DARI KESERIUSAN

ARTI DARI KESERIUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: kak ryamel

menceritakan perjalanan Rudi dan Amel yang berfokus pada permasalahan Rudi dengan keluarga nya dan pekerjaan nya, di eps 30 cerita berfokus ke hubungan romantis Amel dan Rudi yang menjadi kehidupan setelah menikah.....

happy reading🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak ryamel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kebahagiaan

Untuk pertama kalinya Amel melangkah kan kaki nya masuk ke tempat kerja suami nya.

Dia menggandeng tangan Rudi menyusuri susunan lantai keramik yang menuju kantor Rudi.

Ting

Lift sampai ke lantai paling atas. Pintu list terbuka.

"Pagi" Rudi mengangkat tangan setinggi kepalanya menyapa beberapa karyawan nya.

Dia masuk ke dalam kantor nya, Dino belum datang. Tampak nya dia datang lebih awal hari ini.

Bawa keberadaan Rudi tiba-tiba saja berubah saat di tempat kerja, dia seperti orang yang tidak bisa hilang dari tempat itu, sebab jika dia hilang pasti ada sesuatu yang memburuk. Amel hanya diam dari tadi, dia asik merasakan hawa keberadaan suami nya di tempat itu.

"Mau minum kopi, ay?" Tanya Rudi duduk di kursi meja kerjanya.

"Enggak ah, lagi ga minum kopi ay" jawab Amel mendekati Rudi yang mulai menyalakan layar monitor nya.

Dia melihat layar monitor Rudi sekilas. Kemudian dia duduk di sofa kantor tidak ingin menganggu pekerjaan Rudi. Kurang lebih tiga puluh menitan Amel yang sejak dari tadi hanya memperhatikan Rudi yang tampak fokus ke layar monitor nya dan memainkan ponsel nya akhirnya merasa bosa dia berdiri mendekati Rudi "ay aku pulang dulu ya" ucap nya memegang pundak Rudi.

"Mm kok aku jadi gak pengen kamu tinggalin ya ay" Rudi menggenggam tangan Amel.

"Kamu mau aku nungguin kamu sampai pulang?" Membalas genggaman Rudi.

"Enggak sih! Tapi tunggu bentar lagi ya ay!" Mata Rudi penuh permohonan.

"Bayi!" Amel tertawa kecil melihat wajah Rudi.

Amel kembali duduk di tempat dia duduk sebelum nya. Dan Rudi kembali mengetik sesuatu di keyboard nya. Entah berapa laman kemudian Rudi mendorong kursi nya ke belakang, dia berdering dan berjalan menghampiri Amel.

"Lagi liat apa ay?" Tanya Rudi duduk di samping nya.

"Liat video aja ay?" Jawab Amel memperlihatkan layar ponsel nya pada rudi.

Rudi selintas melihat jam di ponsel Amel "udah jam sembilan, mau jam sepuluh,ay" Rudi sedikit kaget karena dia sudah lumayan lama duduk di depan monitor. Dia juga bingung kenapa dino belum datang dan tidak memberikan kabar.

Amel menatap nya, dia baru tau jika Rudi fokus dengan sesuatu dia akan melupakan hal lain "aku pulang ya ay?" Kedua kali nya Amel meminta untuk pulang.

"Aku antar ay" Rudi kali ini tidak menahan Amel lagi.

Mereka kemudian naik lift dan turun dengan cepat ke lantai dasar.

"Ay! Aku kerja boleh?" Tanya Amel keluar dari lift menggandeng tangan Rudi.

Rudi menatap wajah datar "enggak" tegas nya.

"Aku bosan ay ga ngapa-ngapain di rumah" jelas Amel membuat alasan.

"Kalau enggak boleh ya ga boleh" Rudi menolak keras.

"Ay ......"

"Enggak sayang" potong Rudi menolak keras permintaan istrinya itu "emang nya penghasilan ku kurang ay?" Tanya Rudi sedikit kesal dengan permintaan istrinya.

Amel menundukkan pandangan nya dia merasa sedikit kecewa.

Sesampai nya di parkiran saat itu om Amir dan di dino kebetulan baru sampai.

"Apa kabar rud?" Tanya om Amir mendekat menjulurkan tangan.

"Baik om, baik" jawab Rudi menjabat tangan om Amir.

"Istri kamu ga kamu kamu ajak masuk, rud?" Tanya pak Amir sekilas melihat Amel kemudian menepuk pundak Rudi dengan tangan yang masih berjabat.

Rudi melepaskan tangan nya "udah om, udah bosan dia di dalam"

"Oo jadi sudah mau pulang?" Pak Amir tersenyum pada amel.

Amel membalas senyuman pak Amir. Sementara dino hanya terdiam di belakang pak Amir.

"Ngomong-ngomong ada apa ya om?" Rudi menanyakan maksud kedatangan pak Amir.

"Mau liat-liat aja, bagaimana kondisi kalian?"

"Emmm, gimana ya om" Rudi menatap dino memberikan kode untuk membawa pak Amir masuk.

Dino mengerti dengan tatapan Rudi, dia segera membawa pak Amir masuk.

Amel dari tadi hanya diam mendengar percakapan Rudi dengan pak Amir, dia mengenakan helm nya "semangat ya ay, kerja nya" Amel menghidupkan motor nya.

Rudi hanya tersenyum melihat bokong motor nya yang di pakai Amel hilang di kejauhan.

Rudi kembali ke kantor nya, Susana terasa canggung, dino hanya terdiam seperti enggan untuk berkata-kata. Sedangkan pak Amir hanya duduk di sofa di depan meja kerja mereka berdua.

Mendapati Susana canggung itu Rudi kembali keluar dan meminta pelayan hotel untuk mengantarkan cemilan dan teh kemudian dia kembali masuk.

"Apa kabar om?" Rudi duduk di depan pak Amir santai.

"Baik, baik" pak Amir mengalihkan pandangan nya dari layar ponsel nya.

"Bagaimana sekarang om? Makin sibuk?" Tanya Rudi basa basi.

"Enggak si rud, kayak biasa aja?" Pak Amir mematikan ponsel nya dan hendak lebih fokus ke pembicaraan "kamu sendiri bagaimana?, bukan nya pak indra sudah mulai menghasilkan" tanya pak Amir kembali, dia seperti nya ingin membahas lebih dalam tentang bisnis mereka.

"Sudah sih om? Tapi rasanya masih kurang om" Rudi pun mulai fokus dengan pembicaraan mereka.

"Sudah ku duga aku pun juga merasakan hal yang sama" pak Amir melipat kaki nya pertanda dia sedang sangat fokus.

"Aku rasa ini tidak terlalu menjanjikan om" Rudi ikut melipat kaki nya.

"Kita memikirkan hal yang sama"

Pembicaraan mereka terjeda saat pintu di ketuk dari luar.

Tok

Tok

Tok

"Pak pesanan nya sudah sampai" suara perempuan dari balik pintu.

"Masuk" ucap Rudi menoleh ke arah pintu.

Ceklek

Pintu terbuka, seorang pelayan perempuan masuk membawa nampan dengan tiga cangkir teh dan kue kering dengan toping coklat.

•••••••••

Waktu terasa begitu cepat, tidak terasa membicarakan pekerjaan dengan orang yang lebih pandai adalah sesuatu yang menakjubkan, banyak mendapat pelajaran dan dapat menyalin pengalaman. Itu yang Rudi dapat kan dari obrolan nya dengan pak Amir.

Susana hatinya sangat baik saat ini, dia menemukan satu jalan untuk menghindari kerugian di bisnisnya.

Tapi dia sedikit merasa tidak nyaman saat di ujung obrolan saat pak Amir kembali menanyakan apakah dia ingin menjadi keluarga hotel flower. Rudi dengan berat hati mengatakan untuk memikirkan nya kembali, mengingat sekarang keadaan mulai membaik. Meskipun di saat pernikahan nya aji kembali berulah.

Sehari sebelum pernikahan nya, Aji kembali berulah dengan tidak menyetujui pernikahan Rudi. Di balik ulah nya itu dia takut pak Tarno akan mengalihkan perhatian nya ke Rudi dan Lina. Namun saat itu aji kembali mendapatkan lutut di tempat yang sama, dan kali ini dia tidak lagi mendapatkan perlindungan dari pak Tarno, bahkan saat dia terkapar di lantai menahan rasa sakit pak Tarno hanya melihat nya dengan tatapan jijik, melihat nya seperti orang bodoh yang usaha nya hanya berakting mengemis balas kasihan dan pertolongan.

Sekarang Aji menghilang dari pandangan Rudi, entah karena takut atau malu, Aji tampak selalu menghindar dari rudi, saat Rudi pulang menengok Lina dan tanpa sengaja bertemu dengan aji, aji selalu mencari alasan untuk pergi.

Untuk Rudi itu sama sekali bukan masalah baginya, justru lebih baik seperti itu.

•••••••••••

Rudi menolak ajakan pak Amir, itu tampak merubah ekspresi wajah pak Amir, meskipun Rudi mengatakan akan tetap bekerja dengan pak Amir namun itu tidak membuat ekspresi pak Amir berubah sedikit pun. Entah bagaimana kelanjutan nya, itu membuat Rudi sedikit tidak enak dengan pak Amir dan dino karena telah memberikan harapan.

Rudi pulang di jemput Amel, tidak lama Rudi menunggu di depan gerbang masuk hotel Amel datang.

"Capek ay?" Tanya Amel mengeraskan suara nya lebih nyaring dari suara angin.

"Enggak, biasa aja" Rudi juga mengeraskan suara nya lebih keras dari angin.

Matahari mulai di telan bumi, jembatan yang berdiri di atas muara menjadi tempat berkumpul nya beberapa pasangan dan anak muda menghabiskan waktu.

Rudi melambat dan memberhentikan motor nya di samping trotoar jembatan yang tinggi nya setengah betis orang dewasa. Rudi menyetandar motor nya kemudian turun, dia menyandarkan kedua tangan nya di palang pagar jembatan.

"Apa kamu bahagia sekarang?" Tanya Rudi pada Amel yang ikut menyandarkan kedua tangan nya di pagar pembatas jembatan.

"Aku sangat sangat bahagia sekarang?" Jawab Amel menyandarkan kepala nya di pundak Rudi "apa kamu bahagia?" Tanya Amel kembali.

"Bahagia ku itu kamu!" Jawab Rudi tanpa melihat ke arah Amel dan terus memandang matahari yang perlahan masuk ke bumi.

Amel menyelipkan tangan nya di bawah kalintiak Rudi dan kemudian merapatkan tubuh nya pada rudi. Dia menatap wajah Rudi yang perlahan di sinari lampu jalan yang mengalah kan sinar matahari yang mulai menghilang perlahan.

"Apa kamu tidak bisa menemukan kebahagiaan lain selain aku?" Tanya Amel.

"Tidak!" Jawab Rudi singkat dengan wajah datar "jika aku mencarinya pun aku tidak akan menemukan nya" sambung Rudi mengalihkan kan pandangan nya pada Amel setelah matahari menghilang berserta cahaya nya "aku tidak akan pernah mencari kebahagiaan lain" sambung Rudi kembali.

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
bisa aja thor
ryamel: hihi.....

makasih kak udah baca🤗🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!