NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Kakak Ipar

Terpaksa Menikahi Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Janda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:21k
Nilai: 5
Nama Author: Vita Fajar

Ditinggalkan oleh suami tercinta akibat kecelakaan mobil, Ellina Clark terpaksa menjadi istri kedua dari Carlson Lee yang merupakan kakak iparnya.

Paksaan sang ibu mertua yang mengancam akan memisahkannya dengan sang putra membuat Ellina dengan berat hati menerima meski berulang kali ia menolaknya.

Dengan alasan sang kakak ipar yang belum memiliki keturunan, Ellina terpaksa tinggal satu atap dengan sang istri tua yang begitu membenci kehadirannya.

Masalah kembali datang saat Ellina berhasil mengandung, sang istri tua berulang kali berusaha membuatnya celaka dan menabur fitnah padanya di hadapan sang ibu mertua.

Diterpa berbagai masalah yang hadir secara bertubi-tubi, mampukah Ellina menghadapi semuanya dan tetap tegar demi putra dan bayi yang dikandungnya?

Note: Terbit sehari 3 kali, pukul 8.00, 12.00 dan 18.00 WIB. Akan pas sesuai waktunya, jadi silakan ditunggu saja. Terima kasih
Vita Fajar
Ig: @vitafajar__

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vita Fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIKAP YANG MEMBUAT BINGUNG

"Kenapa? Katanya ingin pergi ke wahana bermain. Ayo, aku temani!" ajak Carlson.

"Sudah kubilang, tidak usah!" seru Ellina membentak.

Seketika Ellina terkejut dengan nada suaranya yang tidak terkontrol. Ellina langsung melihat ke belakang ke arah Kevin yang duduk diam seraya menahan tangis ketakutan.

"Kevin ... Sayang ... ibu tidak bermaksud membentak seperti itu, Nak. Maaf ...." Ellina merasa bersalah pada kedua pria di sebelahnya.

Di gendongnya Kevin ke dalam pelukannya. Diusap untuk bisa menenangkan pria kecil itu. Namun, tak juga membuahkan hasil. Kevin masih tetap menangis meski tidak sampai menjerit.

"Sini, biar Kevin sama aku," ucap Carlson seraya menyodorkan kedua tangannya.

"Tidak usah!" seru Ellina sinis.

"Ellina ... aku tidak tahu apa yang terjadi dengan dirimu. Tadi pagi kamu masih baik-baik saja. Aku minta maaf jika aku memiliki kesalahan padamu. Tapi Kevin masih terlalu kecil. Kasihan dia," ucapan Carlson berhasil membujuk Ellina.

Dengan terpaksa akhirnya Ellina memberikan Kevin yang berada di dalam gendongannya ke pelukan Carlson. Dilihatnya pria itu menenangkan Kevin. Meski awalnya tidak mudah, tetapi lama-lama Kevin menjadi tenang.

"Nah ... anak pintar," ucap Carlson seraya mengusap kepala Kevin dan memberinya kecupan hangat.

"Sekarang Kevin ingin kemana?" tanya Carlson dengan lembut. Berbeda sekali dengan yang terakhir diingat Ellina saat mereka berada di restauran.

"Kepin ingin main di wahana beymain, Om," balas si kecil Kevin dengan polos.

"Oke, apapun untukmu, Boss!" Carlson langsung mengendarai Lexus LM miliknya ke sebuah wahana bermain yang berada tak jauh di pusat ibu kota.

Ellina tergelak dengan ucapan Carlson. Sedangkan Kevin sudah tertawa dalam pelukan sang paman yang sebenarnya sudah menjadi ayah sambungnya.

Sekitar 35 menit kemudian, sampailah mereka di sebuah taman yang memang menjadi salah satu destinasi wisata setiap keluarga ibu kota. Padahal hari ini adalah hari Senin, namun sepertinya para pengunjung juga tidak terlalu peduli dengan hari kerja seperti ini. Terbukti dengan banyaknya wisatawan meski hari ini bukanlah akhir pekan.

Setelah membeli dua tiket untuk dia dan sang istri, Carlson langsung mengajak keluarga kecilnya untuk bermain. Karena Kevin masih berusia empat tahun, jadi wahana ini menggratiskan tiket untuk anak kecil itu.

Pertama-tama yang mereka naiki adalah wahana jincir angin. Kevin terlihat senang saat itu. Sepanjang permainan berlangsung, Kevin tak hentinya tertawa dan berceloteh panjang lebar. Hal itu pun berpengaruh dengan mood Ellina yang sempat tak bagus. Wanita itu menjadi senang dan bahagia jika sang anak juga bahagia.

Satu per satu wahana permainan mereka coba. Dari yang mudah hingga sulit. Dari yang biasa hingga yang memacu adrenaline. Namun, jika mereka bertemu dengan wahana permainan untuk orang dewasa, maka hanya Ellina saja yang menaikinya.

Dari semua beban yang dia pikul, Ellina merasa sangat bebas hari ini. Terlebih wahana untuk orang dewasa memacu adrenalinnya untuk berteriak lebih keras. Mengeluarkan semua emosi yang berada di dalam hati. Ellina lega bahkan sampai membuat air matanya keluar.

"Bagaimana? Senang?" tanya Carlson ketika Ellina baru saja menaiki sebuah wahana yang bernama tornado. Sebuah wahana dengan penyangga di kanan dan kirinya dan membuat para pengunjung terombang ambing di udara ketika menaikinya.

"Senang! Aku bahagia!" seru Ellina dengan suara agak sedikit berteriak.

"Kalau Kevin, bagaimana? Senang tidak?" tanya Ellina dengan suara yang tak kalah heboh dari sebelumnya. Mengulurkan kedua tangannya untuk menggendong sang putra.

"Senang, ibu," balas Kevin seraya menerima uluran tangan sang ibu lalu masuk ke dalam gendongannya.

"Syukurlah," ucap Ellina bahagia.

Tak henti dia tersenyum mengingat bagaimana keseruan mereka hari ini. Kevin senang dan Ellina juga senang. Entah bagaimana dengan Carlson, namun Ellina benar-benar senang dan terlalu malas untuk memikirkan yang lain.

Ellina juga tidak peduli lagi dengan sepasang mata yang sudah mengikuti mereka sejak tadi. Hal terpenting sekarang dia hanyalah kebahagiaan Kevin dan dirinya.

Sudah lama sekali sejak terakhir mereka bersenang-senang bersama David. Ellina merindukan masa itu. Masa bahagia yang tidak akan pernah terlupa apalagi tergantikan. Pelukannya di tubuh sang putra semakin erat. Ellina harus kuat demi satu-satunya peninggalan yang diberikan oleh mendiang David.

Seolah tahu perasaan Ellina yang mengganjal, Carlson berinisiatif untuk membawa mereka ke tempat hiburan lain. Kebetulan wahana bermain ini bersebelahan dengan pantai. Letaknya tidak jauh dan masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

"Carlson, tapi sekarang sudah sore. Besok Kevin masih harus bersekolah. Khawatir nanti dia malah jadi kelelahan dan kurang beristirahat," ujar Ellina menahan Carlson yang masih ingin mengajak mereka bermain.

"Tidak apa-apa. Jika Kevin lelah, dia bisa beristirahat di mobil. Aku punya kasur busa untuk dia supaya nyaman beristirahat." Carlson beralih pada Kevin yang berada di gendongan Ellina. Mengambilnya dan tersenyum pada anak kecil itu. "Kalau Kevin bagaimana? Masih ingin bermain ke pantai?" tanya Carlson.

"Matih, Om!" seru anak kecil itu bersorak.

"Oke, kita ke pantai sekarang!" ajak Carlson.

Seperti tadi saat mereka hendak makan siang. Tangan kanan dia gunakan untuk menggendong Kevin, sedangkan tangan yang satunya langsung menggenggam tangan Ellina dan menariknya ke sebrang jalan.

Hal itu membuat Ellina menjadi tidak enak. Terlebih dia merasakan suatu getaran aneh di dadanya. Ellina tahu artinya karena dia sudah sering merasakan hal seperti ini ketika dulu bersama dengan David.

Namun, Ellina tidak ingin merasakan hal seperti ini terlebih dengan Carlson. Pria yang masih memiliki istri lain di hidupnya.

Ellina tidak munafik. Dia tetap ingin menjadi yang satu-satunya di hidup seorang pria. Oleh sebab itu, ketika dia setuju menikah dengan Carlson, dia sudah bertekad untuk tidak jatuh cinta atau pun merebut Carlson dari sisi istri pertamanya. Wanita itu bahkan sudah berpikir bahwa dia harus bercerai dengan Carlson suatu saat nanti. Agar Carlson dan Amanda bisa hidup bahagia dan dia juga bisa hidup bersama dengan Kevin, sang putra.

"Nah, sudah sampai," ujar Carlson membuat Ellina menarik diri dari lamunannya.

Ellina tersenyum kecil seraya melihat kedekatan sang anak dengan ayah sambungnya. Ellina menatap laut dengan ombak yang seolah berlomba mencapai pantai terjauh. Angin berhembus agak kencang, membuat udara menjadi sejuk.

"Ibu, apa Kepin boyeh main patiy?" tanya Kevin seraya menunjuk hamparan pasir pantai di depan mereka.

"Boleh, Sayang. Tapi tidak boleh jauh-jauh, ya?" ucap Ellina mengizinkan.

Kini tinggalah sepasang suami istri itu berdua. Menatap pantai sembari mengawasi sang putra.

"Kenapa kamu mengajak kami bermain?" tanya Ellina tiba-tiba.

"Karena aku ingin mengajak kalian saja. Memang tidak boleh?"

"Bukankah kamu membenciku karena sudah menyetujui pernikahan ini? Lalu kenapa sekarang kamu malah bersikap baik seperti ini?"

***

Bersambung~~

1
Watie fadzrus
Luar biasa
Reni Anjarwani
ada apa , penuh misteri
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
ceritanya muter2 kurang tegas harusnya punya 2 istri rumah jg sendiri2 biar ngak tinbul kejahatan kalau dijadikan 1 rumah
Lastiar Hasibuan
Carlson menyelesaikan Maslah itu ga harus dengan kekerasan lho. tu liat istri kamu kena kan???
bahkan dia tak sadarkan diri menyesal tidak kamu. kamu yg lakuin koq aku yg gregetan ya,blomm juga minta penjelasan Uda adu jotos kamu.
lanjut lg Kaka aku suka ceritamu bahkan dalam 2hati aku baca semua bab tanpa berkomentar sangkin asiknya baca. yg semangat upnya ya
Meggy Wuntu
Next,,Dobel Thor🙏
Reni Anjarwani
doubel up thor
Sumiarsih
bagus ceritanya saya suka👍
Reni Anjarwani
doubel up thorr makin seru dan panas ceritanya, bagus eliana memang kamu harus pergi menjauh dr keluarga suamimu
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
licik bgtt amanda , dah pergi aja elinaa lihatnya kasihan selalu terzolimi
Reni Anjarwani
punya istri 2 satu atap lg , amanda tambah jahat dong, lindungi elina dari perbuatan jahat amanda
Elni Pratiwi
betul egk tegas jadi laki2 ih gemes bget
Reni Anjarwani
doubel up , binggung ini ceritanya carlson kurang tegas bgt
Vita Fajar
Halo, ada kesalahan bab di bab 36. Sebenarnya isi bab nya adalah bab 37. Sudah kuperbaiki dan tinggal menunggu lolos review. Nanti tinggal dibaca ulang aja ya kak. Terima kasih :)
Maya Ellydarwina
lanjut yang banyak dong thor 🥰🥰🥰🥰🥰
Reni Anjarwani
doubel up thor makin seruu bgt
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!