Sepulang dari pelantikan setelah lulus jadi PNS dengan perjuangan yang berat taxi online yang mengantar Reina pulang dari kantor gubernur kembali ke rumah sang ibu ditabrak oleh truk semen berwarna merah.
Reina kehilangan kesadaran nya dan saat dia membuka matanya yang di lihatnya pertama kali langit langit mewah dengan ukiran berwarna gold dan silver, rumah sakit mana yang memiliki dekorasi mewah dengan kasur yang terasa sangat empuk ini.
"Sakit..." rintih Reina tapi yang keluar malah suara anak kecil selembut bulu.
"Nona muda apa anda sudah sadar..??"
tanya sekelompok wanita bergaun hitam dengan hiasan apron putih dan bandana putih khas pakaian maid abad pertengahan mengelilingi Reina.
"Siapa nona muda, dimana ini...??" tanya Reina dengan wajah ketakutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Kita harus sabar ya Emy... Jangan sampai kegagalan pertunangan datang dari pihak kita, jika pertunangan ini di batalkan aku ingin karena kesalahan dari gadis manja Winfrey bungsu itu" ucap Allarick pada Emily Duval dengan lembut.l
Alicia sangat terkejut mendengar kata kata yang dia dengar, dia menutup mulut nya sambil menatap nona yang dia layani.
Beatrice melintangkan telunjuk nya di atas bibir sebagai pertanda untuk diam pada Alicia.
"Usia kita udah lebih dari 15 tahun Rick, aku takut jika ayah ku memaksa ku bertunangan dengan orang lain, aku tidak bisa menikah dengan orang lain Rick, aku mencintai kamu, amat sangat mencintai kamu" ucap Emily.
"aku juga sangat mencintai mu Emy, hanya kamu satu satu nya gadis yang aku cintai" ucap Rick lirih dengan nada penuh cinta.
"Jika kalian begitu saling mencintai Tolong katakan pada yang mulia raja untuk membatalkan rencana beliau untuk pertunangan ini, saya tidak akan bisa bernafas jika bertunangan dengan anda yang mulia" Beatrice menjawab ucapan Allarick sambil melangkah mendekati pasangan yang sedang di mabuk asmara tersebut.
Allarick terbelalak saat melihat Beatrice dan Alicia berdiri di pintu kamar mandi.
"Beatrice..." ucap Allarick dengan ekpresi tak terbaca.
"kita tidak sedekat itu untuk anda bisa memanggil nama depan saya yang mulia, tolong panggil saya Lady Winfrey" ucap Beatrice dengan tatapan santai pada kedua pasangan tersebut.
Saat melihat kedatangan Beatrice Emily bertingkah seakan dia takut dengan gadis yang berusia dua tahun lebih muda dari nya itu.
Dia bergantung di lengan Allarick, di mata Allarick dia terlihat sangat ketakutan, Tapi di mata Beatrice dia melihat mata Emily yang menatap nya penuh dengan provokasi.
Tapi dia tidak akan lagi terpengaruh dengan provokasi female lead di novel tersebut karena dia bukan Beatrice yang asli, Beatrice yang asli sudah mati di bunuh oleh cinta male lead dan female lead.
Dia tidak mencintai Allarick kenapa juga dia harus marah.
"Nona Winfrey tolong jangan main kasar pada Emily ini bukan kesalahan nya, kami saling mencintai" ucap Pangeran Allarick dengan nada memohon.
Emily tersenyum licik pada Beatrice mendengar pembelaan Allarick pada nya. Tapi Beatrice tidak peduli dengan santai nya dia membalas senyuman Emily dengan pandangan mata penuh provokasi.
"Kenapa juga aku harus berbuat kasar, aku hanya tidak peduli dan sangat bersyukur kebusukan kalian terbuka sebelum pertunangan di umumkan secara publik, saya tidak ingin di ingat sebagai mantan tunangan anda yang mulia, terima kasih untuk kerja sama kalian" ucap Beatrice
"Ayo Alicia, kita jalan, bukan nya ada yang harus kamu laporkan pada ku bukan?" tanya Beatrice dengan senyum bahagia penuh aroma kemenangan.
"Beatrice anda mau kemana, kita belum selesai bicara" pekik pangeran Allarick, ada ketakutan yang besar di dalam hati nya saat melihat senyuman Beatrice.
Dia takut Beatrice membongkar semua nya pada sana ayah Marquess Winfrey. Jika itu terjadi pasti Marquess Winfrey alan mengadukan nya pada yang sang ayah, yang mulia raja.
"Yang mulia, saya sudah bilang jangan panggil saya Beatrice, dan ya... perbincangan kita sudah selesai yang mulia" ucap Beatrice tanda membalikkan tubuh nya untuk melihat pasangan di belakang nya.
"Lady Winfrey saya mohon kali ini saja jangan laporkan saya pada tuan Marquess," pinta Allarick dengan suara rendah.
"Maaf yang mulia, tidak ada rahasia dalam keluarga kami" ucap Beatrice sambil berlalu meninggalkan area toilet dengan senyum indah.
"Apa lady tidak sedih?" tanya Alicia melihat kebahagiaan di wajah Beatrice.
"Sedih...?? tentu saja tidak, tidak ada hal yang bisa membuat saya sedih Alicia, saya malah sangat bahagia rahasia Pangeran ketiga terbuka di waktu yang tepat" ucap Beatrice.
"Alicia. apa bisa laporan nya di pendingin dulu?" tanya Beatrice.
"Tentu lady, jadi apa yang akan kita lakukan lady?" tanya Alicia.
"Apa lagi? tentu saja melaporkan pada Ayahanda Alicia, hanya ayahanda yang bisa menyelesaikan masalah ini" ucap Beatrice sambil berjalan menuju private room tempat sang ayah menjamu tamu vip nya di private room.
***
"Ada apa Bebe?" tanya Liam saat membuka pintu dan masuk ke kantor sang putri yang di dominasi warna pink.
"Ada yang ingin aki bicara kan ayah" ucap Beatrice sambil berdiri dan menyongsong kedatangan sang ayah yang terlihat buru buru setelah di panggil oleh baron Edward asisten pribadi nya dari private room.
"Ada apa?" tanya Liam sambil mengikuti langkah sang putri menuju sofa.
Alicia masih berdiri di tempat nya dengan kepala tertunduk.
"Ada yang ingin aku sampaikan pada ayah, tapi ayah jangan kaget ya" ucap Beatrice dengan hati hati.
"Ada apa sweet heart ayo katakan saja jangan ragu, jika ada masalah ayah akan membatu mu, kamu masih punya ayah dan kakak yang akan selalu ada untuk mu" ucap Liam dengan lembut pada sang putri.
"Ayah... pangeran Allarick sudah punya kekasih, aku dan Alicia secara tidak sengaja memergoki mereka di toilet," ucap Beatrice dengan nada sendu.
"apa..." Sontak suara Liam terdengar membahana.
"Apa ayah akan tetap melanjutkan hubungan ini? aku pada dasar nya akan mengikuti apapun perintah ayah, tapi jika dengan pangeran Allarick yang di hati nya terpatri nama wanita lain rasa nya aku tidak sanggup ayah, aku tidak ingin jadi seperti ibu Rosalia yang memiliki raga ayah sebagai suami tapi hati ayah selalu milik ibu Sofia. Aku ingin punya suami yang hati dan Jiwa nya hanya tertuju pada ku ayah" ucap Beatrice.
Liam terhenyak mendengar Ucapan Beatrice, entah kenapa dia merasa bersalah karena dengan tangan nya sendiri dia membawa karma buruk masa lalu nya pada sang putri.
"Oh.. jantung hati ku... maaf kan ayah yang menjodohkan mu dengan pria seperti Pangeran Allarick, ayah menerima tawaran yang mulia raja saat melihat bagaimana sifat putra mahkota Arthur, ayah pikir kakak beradik pasti memiliki sifat yang nyaris sama, ternyata mereka miliki sifat yang bertolak belakang." ucap Liam sambil memeluk sang bungsu dengan erat.
"Apa pertunangan itu akan tetap di lanjutkan ayah?" tanya Beatrice yang menatap sang ayah dengan iris abu abu besar nya.
"Tentu saja tidak sweet heart, hari ini juga ayah akan lansung mengirimkan surat penolakan pada yang mulia raja, kamu tidak usah khawatir" Ucap Liam dengan berapi api.
"Kamu tunggu di sini, ayah akan menyelesaikan segala nya, cukup tenang kan hati mu, Jangan marah dan sedih, ayah janji kamu akan menemukan pria Yang mencintai mu sebesar ayah mencintai ibu mu" ucap Liam.
Perlahan dia melepaskan rangkulan nya pada sang putri dan berjalan keluar dari kantor Beatrice dengan wajah menghitam menahan amarah.
***
