Pelukan Untuk Argezia

"Kembaran aku meninggal saat usia 6 tahun,saat itu dia mengajak aku ke dekat kolam berenang,untuk bermain bersama.Tapi saat itu aku meninggalkan dirinya seorang diri,karena mau mengambil susu.Tapi tak lama,aku mendengar sesuatu yang terjatuh ke kolam,dan aku mengingat kalau kembaran ku ada disana":Zia menjeda kalimatnya,dan megehela nafas pelan.

"Saat itu,aku melihat kembaran ku sudah mengapung,dan aku hanya bisa berteriak memanggil kedua abang ku,karena aku juga masih kecil dan gak bisa berenang.Saat itu zeya dinyatakan meninggal karena air yang sudah banyak masuk ke tubuhnya,dan membuat dirinya sulit bernafas,dan kamu tau":Zia menatap Robert dan di balas oleh sang empu.

"Sejak saat itu,aku di siksa papa,di benci mama dan kedua abang ku,setiap hari aku akan mendapatkan luka lebam di tubuh ku.Dan tak hanya itu,mereka selalu mengatakan aku anak pembawa sial,bodoh dan tak layak untuk hidup,mereka selalu menginginkan kematianku,yang bahkan aku pun tak tau bagaimana caranya.Aku sudah pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menggantung diri di kamar.Tapi bukanny mati,aku malah hidup dan berakhir hukuman cambuk dam tak di beri makan aku terima":Jelas zia,dengan air mata yang sudah terjatuh.

"Aku juga berfikir,mengapa aku selalu di perlakuan layaknya bintang,dan kamu tau saat Queen dkk nya membully aku?.Bukannya aku di perdulikan,aku justru malah di tampar oleh kedua orang tua ku.Yah aku tau kematian adik ku itu juga karena aku lalai menjaganya,tapi sakit dan penderitaan yang aku alami ini,tak sebanding dengan rasa sakit adik ku dan kedua orang tua ku rasakan":zia tak sanggup melanjutkan ucapannya,karena dadanya terasa begitu sakit,bahakan ia sampai mengigit bibir nya untuk menghilangkan rasa sakit itu.

Tubuh nya tersentak,saat Robert memeluk dirinya,dan membuat zia pun menangis,ini pelukan yang selalu ia harapkan,ia hanya butuh pelukan yang terasa begitu nyaman,hanya sesederhana ini yang ia mau.Dan kenapa harus orang lain.

"Hey,it's oky,lo gak sendirian,lo ada gue,dan gua akan selalu ada buat lo,yah walaupun gue gak bisa bersikap manis.But i Will always be there and your friend to confide in,So don't feel alone":Bisik Robert dengan suara khas dan basah,membuat zia merasa begitu nyaman di pelukan mantan ketua kelasnya ini.

"And don't cry,aku bisa jadi tempat kamu sedih ataupun butuh pertolongan":Lanjut Robert dengan lembut,sembari mengusap rambut zia,membuat kantuk menyerang dirinya.

Robert yang mendengar dengkuran halus pun menunduk,dan melihat zia tertidur di dalam pelukannya,ia menghapus jejak air mata yang tertinggal,dadanya begitu sesak dan sakit saat zia menjelaskan semua kehidupan yang ia alami,bahkan dari kecil.

Robert mengangkat tubuh zia ala brid syle,dan membawanya ke mobil,ia menurunkan zia perlahan agar tak terbangun,dan tak lama mobil itu pun meninggalkan taman.

Robert tidak tauh dimana rumah zia,jadi ia membawa zia kerumahnya saja,dan ia bisa minta tolong dengan bundanya juga.Robert merasa kasihan dengan zia.