NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 | Mulai dekat

Manik mata Arga tidak lepas memperhatikan gerak-gerik gadis yang duduk di seberangnya. Mereka duduk di meja yang sama dan saling berhadap-hadapan. Menunjukan bahwa dirinya risih dan tidak nyaman berada di sana.

"Lo ngapain sih, Nau?" tanya Arga. Akhirnya dia bertanya juga, padahal selama di kantin mereka berdua kebanyakan diam, sibuk dengan diri masing-masing. Memilih bermain ponsel sambil menunggu pesanan diantarkan.

"Gue risih banget diliatin mulu sama yang lain," keluh Naura sambil mengusap pelan tengkuknya.

Arga memindai isi kantin yang dipenuhi oleh siswa-siswi, memang banyak yang memperhatikan mereka berdua. Tetapi bagi Arga semua itu hal yang biasa, malah dia suka jadi pusat perhatian. Tetapi berbanding terbalik dengan Naura.

"Udah gak perlu lo pertahatiin," kata Arga dengan santainya. Naura mencebik, bagaimana dia bersikap cuek kalau secara terang-terangan siswi-siswi penggemar berat Arga melemparkan tatapan penuh kebencian. Bisa jadi mereka iri dengan Naura, karena bisa satu meja bersama Arga. Selain itu Naura juga bebas memandangi wajah ganteng cowok paling populer itu. Tetapi, Naura tidak pernah memanfaatkan kesempatan itu, malah dia lelah ditenteng kemana pun Arga pergi.

"Nih Bang," kata Fery membawa nampan berisi makanan dan minuman pesanan Arga dan Naura. Fery itu anak buah Arga, tugasnya hampir sama dengan Naura tetapi dia ikhlas melakukan semua itu karena merasa berhutang nyawa dengan Arga.

"Thank you," ucap Arga singkat.

Hari ini Arga lagi baik-baiknya pada Naura, dia tidak diminta memesan dan mengantarkan makanan seperti hari sebelum-sebelumnya. Arga tahu pasti gadis itu lelah diperintah terus, tetapi Naura harus tahu kalau setiap perbuatan yang kita lakukan ada konsekuensinya. Jika salah maka siap menanggung resiko dari kesalahan itu.

"Lo traktir gue ya?" tanya Naura.

"Kalau gue yang lo traktir berarti ada sesuatu yang gak beres, karena gue tahu itu gak akan mungkin terjadi. Lo pelit banget." Pernah sekali Arga meminta Naura membeli minuman di kantin, hanya 3000 rupiah tapi Naura mendesak dirinya untuk langsung diganti.

"Bukannya pelit, tapi perhitungan. Gue bukan emak lo yang mau ngebayarin lo," kata Naura cuek.

"Udah, gak usah banyak bacot deh. Mending lo makan, marah-marah mulu perasaan." Arga mengambil sendok dan garpu, dia memesan nasi goreng. Menu mereka sama, Arga lagi ingin memakan nasi goreng.

Naura tersenyum, dia senang hari ini uang jajannya tidak perlu keluar. Sangat mudah membuat dia bahagia. Diam-diam Arga memperhatikan Naura, batinnya bertanya-tanya bagaimana cara menaklukan Naura. Melihat gadis yang tidak tertarik dengan dirinya membuat dia tertarik untuk mendapatkan gadis itu. Seperti tantangan tersendiri bagi Arga.

"Nanti jam tiga ada latihan basket," kata Arga.

Naura mendesah kasar, lagi-lagi dia harus pulang terlambat. "Harus ya?"

"Ya harus dong, kalau gue haus siapa yang bakalan ambilin gue minum ?"

"Lo punya dua kaki buat alat gerak, masih punya dua tangan juga buat ngambil botol minum di dalam tas. Harusnya lo manfaatin tubuh lo itu ," kata Naura. Dia kesal tapi sadar kekesalannya tidak ada guna. Arga tidak akan peduli.

"Gue punya asisten dengan kaki dan tangan yang lengkap. Gue harus memanfaatkan dia sebelum masa kontraknya habis," jawab Arga tersenyum puas melihat Naura yang tersudutkan.

Naura menggeram kesal, lebih baik dia melanjutkan makannya daripada meladeni Arga. Sia-sia kalorinya terbakar hanya karena meladeni Arga. Tidak mau ketika tamat SMA malah kurus karena tekanan batin.

***

Naura memindai sekelilingnya, hanya ada dia yang duduk di tribun penonton. Sudah seperti seorang pacar yang menunggu pacarnya latihan. Mata Naura tidak lepas memperhatikan Arga yang bermain basket, tubuh cowok itu sudah basah dipenuhi keringat. Permainan Arga tidak buruk, dia mampu mengimbangi tim lawannya.

"Ga," seru Andre meminta bola. Belum mendapat kesempatan untuk memasukan bola ke dalam ring.

Arga melemparkan bola ke arah Andre, setelah itu dia menepi. Mengatur nafasnya yang memburu. Mereka bermain basket selama satu jam tanpa henti, semua yang main juga mandi keringat. Arga memicingkan matanya, mencari keberadaan Naura.

"Naura!" sorak Arga saat dia berhasil menemukan Naura.Gadis itu terkesiap, dia langsung berdiri dari tempat duduknya. Menepuk pelan bagian belakang rok untuk merontokan debu atau benda apa pun yang melekat di sana. Naura berjalan cepat menghampiri Arga, ada botol minum dan handuk kecil yang telah disiapkan oleh Naura.

"Nih minum," kata Naura jutek. Memberikan botol minum ukuran 250 ml. Sesuai permintaan Arga kalau minumnya harus dingin agar lebih segar.

Arga meneguk air tersebut, menyisakan setengah botol. Manik matanya terus memperhatikan Naura yang memandang bola. Seperti punya keinginan untuk bermain basket juga.

"Handuk," minta Arga.

Naura tersentak, ternyata barusan dia melamun. Dia memberikan apa yang Arga minta, tetapi Arga menerimanya. "Ini handuknya, lo minta handuk kan?"

Arga mengangguk."Terus ngapain gak ambil nih handuk?" tanya Naura.

"Dia itu mau lo yang ngelakuinnya, Nau. Peka dong jadi cewek," ledek Rafi.

Rafi ikutan menepi, butuh istirahat juga. Lelah sejam tidak berhenti bermain basket. Arga hanya mencebik, berlagak tak acuh. Naura mendengus, Arga terlalu banyak mau.

"Buruan," suruh Arga. Gadis di depannya itu lelet sekali, keburu kering keringatnya.

"Banyak mau ya lo," sungut Naura.

Naura terpaksa jinjit agar bisa menggapai pelipis Arga, dia menyeka keringat Arga menggunakan handuk khusus. Kemudian tangannya turun ke leher Arga, memastikan tidak ada keringat yang tersisa. Arga tersenyum puas, kapan lagi dia dilayani oleh cewek galak seperti Naura ini.

"Tinggal lo jual aja tuh handuk ke ciwi-ciwi yang memuja Arga, dijamin laku keras," kata Aldo. Mereka semua memilih istirahat, melihat Arga minum semuanya juga ikutan haus.

Naura mengernyit, dia memandangi handuk tadi. "Dijual? Emang ada yang mau ya?" tanyanya.

"Banyak, Nau. Coba aja kalau gak percaya." Andre mengulum senyumnya, dia tidak bercanda.

"Kalau udah fanatik mah kadang kelakuan mereka udah diluar nalar." Rafi menimpali.

"Gue pernah ngejual botol minum bekas Arga, lumayanlah gocap." Andre masih ingat siapa yang membeli botol itu, sampai geleng-geleng kepala kenapa ada cewek segila itu dengan cowok. "Bukannya yang ngejual handuk bekas ngelap keringat Arga itu lo ya, Do?" tanya Andre pada Aldo.

Aldo mengangguk. "Gue cuman iseng, ternyata ada yang beli."

Naura memandangi jijik Arga, turut bingung dengan ketenaran cowok itu.

"Ngapain lo ngeliat gue kayak gitu?" tanya Arga.

"Fans lo rada gila. Handuk bekas ngelap keringat bau lo dibeli juga," ucap Naura.

Arga mendengus kesal, dia merampas handuk kecil di tangan Naura. Dia merentangkan handuk tersebut,handuk itu basah karena menyerap banyak keringat. Tanpa aba-aba Arga menutup wajah Naura menggunakan handuk tersebut.

"ARGAAAAA! teriak Naura murka.

Arga tertawa puas, begitu pula anak-anak basket lainnya. Wajah Naura merah padam, emosi karena wajahnya terkontaminasi keringat Arga. Meskipun tidak bau tapi wajahnya bisa berjerawat karena bakteri yang melekat di handuk itu.

"Awas ya lo, gue bikin tulang lo patah ya!" Naura berlari mengejar Arga.

Maka terciptalah adegan Naura mengejar Arga, mereka mengeliling lapangan Basket. Arga mencoba menghindari dari Naura, dia tahu kalau Naura sedang marah besar. Tidak jarang dia menoleh ke belakang, menertawai Naura. Mulut Naura tidak berhenti mengucapkan sumpah serapah, mengutuk kelakuan Arga yang sangat menyebalkan itu.

"Hahah lari lo pelan banget sih, Nauu !" Arga malah meledak Naura.

"Gue gak bakalan maafin lo, Ga. Awas aja kalau gue dapat, gue kirim lo ke UGD," ancam Naura.

"Gue gak takut," sorak Arga.

Andre, Aldo, dan Rafi menonton pertunjukan gratis itu. Mereka senyum-senyum sendiri melihat Naura yang sudah dikuasai amarah, sedangkan Arga mengejek lari Naura yang lelet. Jarang-jarang mereka melihat Arga sebahagia ini.

"Gue rasa mereka cocok," kata Andre.

"Udah saatnya Arga itu punya cewek yang galak kayak Naura. Bukan yang selalu pasrah aja." Aldo menimpali.

"Arga Naura, nama mereka cocok ," ucap Rafi.

Andre dan Aldo mengangguk menyetujui.

"Aaaargh, sa-sakit, Nau. Ampun, iy-iya gue salah. aduhh sakit," teriak Arga saat Naura memelintir tangannya. Naura pantang untuk diremehkan, dia berhasil menangkap Arga

"Bodo amat! Sekalian tangan lo gue bikin patah. Arga lo nyebelin banget sih," gerutu Naura.

"I-iya gue minta maaf, lepasin guee," pinta Arga memohon.

Naura masih punya hati, tidak tega melihat Arga kesakitan dan suaranya bergetar meminta dilepaskan. Dia memanyunkan bibirnya, menatap tajam Arga. Sungguh cowok itu jahil sekali, suka sekali mengundang emosi Naura.

"Lo nyaris matahin tangan gue ," sungut Arga. Dia memijat pelan tangannya yang jadi korban kekerasan Naura.

"Biarin, lo udah bikin gue kesal. Kalau wajah gue jerawatan gimana?" Naura melotot tajam.

"Pijitin," suruh Arga menyodorkan tangannya ke hadapan Naura.

"Gak mau!"

"Kalau lo nolak, lo bakalan gue tahan lebih lama." Arga selalu dengan senjatanya, mengancam Naura.

Naura bersungut-sungut, dengan berat hati dia memijat lengan Arga yang dia plintir tadi. Arga tersenyum puas, pijitan Naura tidak terlalu buruk. Dia mengulum senyumnya melihat mulut Naura yang selalu mengoceh sendiri.

"Ngapain lo senyum-senyum ngeliat gue." lirik Naura pada wajah Arga.

"dih gak usah geer loo," balas Arga dengan sedikit mendorong wajah Naura menjauh.

1
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!