NovelToon NovelToon
My Murid My Jodoh

My Murid My Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:239.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: ils dyzdu

Cinta datang tanpa diundang. Cinta hadir tanpa diminta. Mungkin begitu yang dirasakan oleh Halim saat hatinya mulai menyukai dan mencintai Medina-gadis yang notabene adalah muridnya di sekolah tempat dia mengajar.

Halim merasakan sesuatu yang begitu menggebu untuk segera menikahi gadis itu. Agar Halim tidak mengulangi kesalahannya di masa lalu.

Apakah Halim berhasil mendapatkan hati Medina?
Apakah Medina menerima cinta dari Halim yang merupakan Gurunya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ils dyzdu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Tring!

Tring!

Bunyi pesan masuk membuyarkan fokus Halim pada rapat yang sedang dia ikuti siang ini.

Halim merogoh kantung celananya, dia mengecek hp-nya di bawah meja. Seketika senyum manis muncul di bibirnya.

Medina😊: [Assalamu’alaikum, Pak. Medi Cuma mau bilang terima kasih udah bayari Medi waktu di kantin tadi.]

Anda : [😊 Wa'alaikumsalam, Dek. Sama-sama.]

Medina😊: [Tapi lain kali gak usah ya, Pak?]

Anda : [Loh, kenapa, Dek?]

Medina😊:[Medi gak enak aja, Pak. Medi segan. Lagi pula kita gak punya hubungan apa-apa. Kita gak sedekat itu, Pak. Medi gak mau punya hutang budi.]

Halim senyum-senyum sendiri. Chat Medina yang terakhir itu bukan membuatnya marah dan tersinggung, melainkan semakin membuat Halim semangat.

Anda : [Jadi Adek mau kita punya hubungan, ya?]

Medina😊: [Eh! Bukan itu maksudnya, Pak.]

Halim semakin tersenyum. Tingkahnya yang seperti itu tak luput dari perhatian Guru-guru perempuan jomblo yang juga sedang mengikuti rapat. Tak terkecuali juga Rania yang sudah memasang wajah masam.

‘Pak Halim itu senyum-senyum sama siapa ‘sih? Kenapa aku jadi penasaran? Kan lebih bagus kalau dia tersenyumnya sama aku.’

“Acara perpisahan kelas XII ini kita akan membuat pensi. Akan ada penampilan Guru dan Murid kelas XI,” ucap Pak Kepala Sekolah.

“Itu penampilan gimana kalau boleh tahu, Pak?” Halim bertanya.

“Menyanyi, Pak Halim. Jadi nanti bisa Guru yang menyanyi atau bisa juga Murid,” timpal Guru lain.

“Apakah di sini ada Guru yang bisa bermain gitar?”

“Saya bisa, Pak.” Halim langsung unjuk diri. Lagi pula, tidak ada yang menjawab dari tadi.

“Waduh! Beruntungnya kalau punya kekasih seperti Pak Halim. Romantis bisa main gitar.” Bu Sinta mulai menggoda Halim diikuti dengan senyum genitnya.

“Kalau bisa, Guru yang pintar bernyanyi cocok berdampingan dengan Pak Halim saat penampilan nanti, Pak.”

“Saya bisa bernyanyi, Bu!” ucap Rania spontan.

“Bilang aja kalau dia mau dekat-dekat sama Pak Halim terus. Uuhh.”

Yang lain mulai berbisik-bisik. Rania tidak mau ambil pusing. Dia hanya ingin lebih dekat dengan Halim.

“Apa tidak lebih bagus kalau dari murid saja yang menyanyi, Pak?” kali ini Abbas buka suara. Dia bertanya kepada Kepala Sekolah.

Kepala sekolah manggut-manggut. “Benar juga! Apakah Bapak Ibu tahu siapa di antara Murid kita yang pandai bernyanyi?”

“Dari kelas saya ada, Pak! Medina namanya.” Bu Husna-Wali kelas Medina menjawab.

Halim langsung menoleh ketika nama gadis pujaannya itu disebutkan. Jantungnya mulai bertalu-talu lagi. Haaah, mendengar namanya saja sudah membuat jantungan. Fix! Memang ini yang dinamakan cinta!

“Ya, ya! Saya ingat dia pernah menyanyi juga kan di acara pensi tahun kemarin!” sambung Kepala Sekolah lagi.

“Iya, benar, Pak!”

“Ya sudah. Untuk acara penampilan gitar, sudah sepakat, ya? Medina yang menyanyi akan diiringi petikan gitar dari Pak Halim. Untuk lagunya, saya serahkan sama Pak Halim yang mana yang cocok, ya?”

Halim tersenyum. “Siap, Pak!”

Syalalalala. Halim tersenyum lebar di dalam hati. Peluang untuk dekat dengan Medina semakin lebar.

Mendengar itu, Rania tersenyum kecut. Kenapa susah sekali untuk dekat dengan Halim. Begitu pikirnya.

Rapat akhirnya selesai. Sebelum pulang, Halim mendekati Bu Husna.

“Bu Husna, bisa saya bicara sebentar.”

“Iya, Pak Halim? Ada apa?”

“Berhubung Bu Husna sebagai wali kelas Medina, saya minta tolong Ibu saja yang menyampaikan perihal pensi ini sama dia ya, Bu?”

Bu Husna tersenyum dan mengangguk. “Baiklah, Pak Halim. Nanti akan saya sampaikan juga untuk latihan sepulang sekolah bersama Pak Halim.”

Halim tersenyum tipis. “Baik, Ibu. Terima kasih.”

“Sama-sama, Pak.” Bu Husna berlalu dari hadapan Halim.

Membayangkan akan latihan bersama dengan Medina saja sudah membuat dia jantungan. Refleks Halim memegang dadanya.

‘Haaah, jantungku rasanya gak nyaman. Hem, dia pasti udah pulang sekarang. Kenapa aku jadi ingin melihat wajahnya lagi? Wajahnya itu selalu buat aku kangen tahu!'

“Bang!”

“Astaghfirullah!” Halim terkejut karena tiba-tiba saja Abbas datang dan menepuk bahunya.

Abbas nyengir kuda. “Terkejut, Bang?”

“Gak! Biasa aja ‘tuh!”

“Hehe. Gimana, Bang?”

Halim dan Abbas berjalan menuju parkiran motor para Guru.

“Apanya gimana?”

“Ya itu! Abang kan sama murid yang Abang suka bakal latihan bareng!”

Halim terkekeh. “Jadi? Kenapa? Apa kamu cemburu?” Halim mengambil jaket bomber dari dalam tas ransel dan langsung memakainya.

Abbas tersenyum. “Cemburu kayaknya, Bang!”

Halim terkejut, dia mendelik pada Abbas yang mulai ciut.

“Gak loh, Bang! Lagi pula, siapa yang gak suka sama anak murid Abang itu.”

Halim menaikkan sebelah alisnya. “Maksudnya?”

“Kalau saya lihat, dia memang cantik. Melihat dia pun rasanya teduh, Bang.”

Halim terkekeh. “Berani kamu, ya?”

Abbas seketika menyadari kesalahannya. Dia langsung mengibaskan tangannya. “Bukan, bukan gitu maksud saya, Bang! Kalau Abang memang suka, langsung gas aja, Bang! Soalnya, pas saya masuk di kelas XI-3, banyak murid laki-laki pada ngomongin Medina. Sepertinya, banyak yang suka sama dia, Bang. Maaf, bukan maksud saya menggurui Abang.”

Halim tersenyum tipis. Dia bukannya menjawab ucapan Abbas, malah sibuk menggunakan helm full face-nya. Kemudian menaiki motor CBR 250RR itu dan menghidupkannya.

“Kamu tenang aja, Bas. Abang lagi coba pendekatan sama dia. Doakan, ya?”

Abbas tersenyum lega. “Alhamdulillah! Semangat ya, Bang?”

“Oke! Yok, duluan!”

“Hati-hati, Bang!”

Halim memacu kuda besi kesayangannya itu keluar dari sekolah.

“Pak Halim! Pak Halim!”

“Pak, nebeng, Pak!”

“Pak Halim! Love you, Pak!”

Teriakan Murid perempuan terdengar. Halim hanya mengklakson sebagai tanggapan.

Diklakson sama Halim, mereka malah lebih histeris lagi.

Saat memasuki simpang sekolah, mata Halim tak sengaja melirik pada seorang gadis yang sedang berdiri di halte, di antara Murid-murid lainnya. Gadis itu terlihat sedang memainkan hp-nya.

Halte di simpang sekolah siang itu begitu ramai. Karena beberapa Murid-murid di sekolah pulang menggunakan angkutan umum.

“Woi, lihat itu Pak Halim! Pak Halim! Auuuww!!”

“Pak Halim!”

“Omaygat! Pak Halim! Cool banget tahu gak ‘sih!”

Mendengar nama Halim diteriaki, gadis itu langsung mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Halim yang sedang melintas di depannya.

Halim menatapnya dengan perasaan penuh cinta, sembari memelankan laju gas motornya.

Gadis itu tersenyum padanya. Membuat Halim hampir kehilangan keseimbangan.

Setelah melewati Medina agak jauh sedikit, Halim menepikan motornya. Dia mengatur nafasnya yang sudah seperti tidak beraturan. Gila! Senyumnya tadi begitu manis sekali. Bisa gak ‘sih gadis itu dibawa pulang?

Halim memperhatikan Medina dari kaca spion. Halim mengernyit karena lagi-lagi Medina kembali sibuk dengan hp-nya.

Halim mengeluarkan hp dari kantung celananya, dia kemudian mengirim chat pada Medina.

Anda : [Dek, pulang sama siapa?]

             [Mau pulang bareng sama Abang?]

Tak butuh waktu lama, chat Halim langsung dibalas oleh sang pujaan hati.

Medina😊: [Medi pulang sama Nona, Pak. Nungguin dia sebentar isi pulsa.]

Halim menghela nafas. Dia masih senantiasa memantau Medina melalui kaca spion.

Halim mengerutkan kening ketika seorang Murid laki-laki mendatangi Medina dengan motornya. Dia kemudian turun dan mendekat pada Medina.

“Mau ngapain dia dekatin Medina?” tanya Halim pada dirinya sendiri dengan kesal.

Apakah Halim akan menghampiri Medina sekarang?

........*****........

Hari ini aku udah up 2 bab ya, Weh. Semoga setia terus untuk ngikutin cerita ini sampai tamat yaw.

selamat membaca pembaca akoh yang manis 😁❤️💐

1
Irma Dwi
emang y Kaka adik biarpun udah tua tp kelakuan kayak anak kecil kayak tom and Jerry,,,,

pasti d reuni nanti mantan Halim macem2 makanya hati medi ngak tenang, pasti nanti ada sesuatu yg terjadi, Halim kamu harus sama medina terus, jangan sampai pernah ninggalin medina d acara reuni, jangan kasih cela untuk pelakor ncelakain istri sama bayimu,,,,,
kori fvnky
Biasa
kori fvnky
Kecewa
Mika Saja
wah siap2 ketemu mantan TTM nih si Halim,,,,,,bang Reno kpn nyusul Halim nih
Mulyana
lanjut
Rizky Aidhil Adha
vote buat debay HalMed😅😘
dina
alur ceritanya sederhana, mudah dipahami
Hesty
thoor jgn aa poligami dan pelakorr yachh
semnget buat novwlnya
Jumlan Mokoginta
seru
oca rm
ka, kapan up lagi?
Febrianti Ningrum
kalo jantung bang Halim keluar dari t4nya nanti mesina jadi janda muda.. kasian bang.. sering2 cek up ke dokter ya bang hiihii 😁😁
menik sobul
hilal jodoh
Febrianti Ningrum
emang kamu udah nanya Med sama cewek tadi atau sama halim nya sendiri? jgn langsung beranggapan kalo cewek td itu istrinya halim. harusnya klo gak tau ya bertanya, kan jadi sesat gitu pikirannya. su'udzon kan jadinya sm halim..
Febrianti Ningrum
plisss kakak author yg baik jangan sampai ada kondlik yg beraaat,rumi,njelimet,dan puanjaaaang.. cukup konflik sedikit dan ringan kemudian bisa diatasi dg baik. and than happy ending 😊
Febrianti Ningrum
auto buyar moment romantisnya weeeh
Febrianti Ningrum
😅😅😅😅
Febrianti Ningrum
Cerdas memang si Nona ini, biar meyakinkan kalomitu kata2nya oaknHalim direkam sekalian.. Valid buktinya!
Febrianti Ningrum
Nona jodohin aja sm pak Abbas heehee
Febrianti Ningrum
spek bidadari mah banyak yg antri..
Febrianti Ningrum
hadeeeh nama bagus2 annisa medina kok di panggil me, coba panggilannya agak bagusan dikit, dina apa nisa gt.. risih aja dipanggil me
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!