Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10.Rasa Itu Kembali
ke esokan harinya Suci berangkat seperti biasa, ia melangkah keluar kos. badannya sedikit lesu karna kejadian tadi malam, harusnya ia memang libur sehari. Pak Adrian pun sudah memberinya izin namun ia merasa tidak enak karna dia baru saja memulai kerja, jadi ia memutuskan untuk berangkat kerja.
Sesampainya direstoran Suci masuk ruang karyawan,ia meletakkan tasnya diloker. Kemudian berganti dengan seragam restoran, setelah itu ia membuka makanan yang dibungkusnya tadi lalu memakannya.
Satu persatu karyawan datang, waktu buka restoran sebentar lagi tiba. Semua karyawan berkumpul untuk briefing, selama briefing mata Adrian terus memandang ke arah Suci. Dalam batinnya kenapa ia tidak beristirahat saja malah memilih masuk kerja.
Setelah briefing selesai semua karyawan menuju posisi masing-masih. Jam buka restoran telah tiba Suci seperti biasa berdiri di dekat pintu untuk menyambut tamu yang datang. setelah beberapa saat tamu mulai berdatangan, Suci melayani mereka dengan baik.
Jauh di sudut sana Adrian terus memandang Suci. setelah kejadian tadi malam,hatinya terus gelisah tidak seperti biasa. entah karna apa ia pun tidak tau, setelah lama memandangnya tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang. Adrian kaget dan menoleh kebelakang ternya itu Rio, sahabat Adrian sejak SMA.
"ngapain lo bro,berdiri terus disini kayak patung?"tanya Rio sambil tersenyum
"dasar lo ya, ngagetin gua aja lho" jawab Adrian
"lagian gua lihat dari tadi lo bengong aja,lagi ngelihatin siapa sih?" tanya Rio sambil celingak celinguk
"udah gak usah dibahas,ayo ke ruangan gue" ucap Adrian sambil menarik tangan Rio
Mereka lalu masuk ke ruangan Adrian. Rio sengaja main ke restoran Adrian karna sudah lama ia tidak bertemu sahabatnya itu. Karna Rio yang sudah lama tidak di luar negri untuk melanjutkan kuliah lalu mengurus perusahaan orang tuanya di sana.
"lho sampai jakarta kapan bro?" tanya Adrian
"baru kemarin, terus gua kangen sama lho. Ya udah gua main ke sini" jawab Rio sambil nyengir
Lalu mereka berbincang-bincang cukup lama. Rio menceritakan tentang bisnisnya di singapura, juga menceritakan tentang seseorang yang ia kagumi disana. Rio terus bercerita panjang lebar tapi Adrian hanya diam sambil melamun.
"bro...lo dengerin cerita gua gak sih?" tanya Rio yang membuat Adrian kaget
"iya gua dengerin kok"jawab Adrian dengan terbata-bata
"lho lagi mikirin apa sih bro, gua lihat restoran juga rame-rame aja?" ucap Rio yang membuat Adrian gugup
Akhirnya ia menceritakan tentang perasaan aneh yang tiba-tiba muncul setelah kejadian semalam. Padahal Suci baru saja ia kenal namun entah kenapa hatinya jadi berdebar saat melihat Suci. apa memang rasa itu kembali lagi setelah beberapa tahun lalu ia mengalami kegagalan dalam percintaan yang membuat hatinya seperti mati.
"wow...keren juga tu cewek,bisa buat hati sahabat gua yang kayak es batu ini meleleh, mana sih orangnya gua pengen lihat?" ucap Rio lalu berjalan keluar ruangan.
Belum sampai ia membuka pintu Adrian lalu menariknya dari belakang. Dia tidak mau Suci menjauhinya gara-gara ke cerobohan sahabatnya itu.
setelah mengobrol cukup lama, Rio akhirnya pamit pulang. Adrian lalu mengantar Rio hingga depan restoran, sesudah mobil Rio pergi Adrian kembali ke ruangannya sambil menelfon.