NovelToon NovelToon
Wanita Mandul

Wanita Mandul

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Pelakor / Keluarga / Angst
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Harus menyalahkan siapa keadaan Zahira saat ini yang divonis tidak akan pernah bisa melahirkan seorang anak bagi suami tercinta.


Apa yang akan dilakukan Zahira setelah mendapatkan vonis tersebut? Apa juga yang akan dilakukan suaminya serta mertuanya yang ikut tinggal bersama Zahira?.


"Zahira si wanita mandul"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Di sebuah rumah sakit mewah ibu kota, seorang wanita paruh baya terbaring lemas di atas tempat tidur pasien dari tadi malam.

"Papa minta Zahira datang ya?." Papa mertua tahu kalau selama ini hanya Zahira yang bisa merawat dan menjaga istrinya.

Mama terdiam tidak menggubris perkataan suaminya, walau Mama sangat ingin di rawat dan di jaga Zahira. Namun Mama sudah tergigit lidah sendiri. Mama malu kalau harus meminta Zahira datang ke rumah sakit.

Mama masuk rumah sakit karena tensi darahnya yang mencapai 220 mmHg. Banyak omongan orang-orang yang ditelannya mentah-mentah, apalagi hanya Mama pendam sendiri. Tidak ada tempat untuk melampiaskan seluruh amarahnya.

"Bagaimana, Ma? Mama mau kan kalau Zahira datang ke sini? Biar Papa yang bicara padanya." Tanya Papa lagi.

Dengan malu-malu Mama mengangguk mengiyakan.

Tanpa terasa hari berganti malam, Zahira dan Mas Bilal sebentar lagi sampai di rumah sakit. Namun sikap Zahira sedikit berubah terhadap Mas Bilal. Sangat jelas Mas Bilal rasakan, mungkin itu karena Zahira kelelahan.

Sebelum masuk area gedung rumah sakit, Zahira meminta Mas Bilal membeli buah-buahan buat Mama dan Papa mertua. Kemudian keduanya segera mencari ruangan Mama setelah bertanya pada bagian resepsionis.

"Assalamualaikum Ma, Pa" Zahira mengucap salam saat masuk dan langsung menyalami Papa lalu Mama mertua.

"Waalaikumsalam..." balas Mama Papa.

"Jalanan enggak macet ya?. Papa kira jam 10-11 malam sampai." Tanya Papa.

"Lancar Pa" sahut Mas Bilal.

Zahira menghampiri Mama yang terbaring lemas. "Ma, mau Zahira pijat?."

Mama menggeleng lemah tanpa mau menatap Zahira yang berdiri didepannya.

"Kamu istirahat aja dulu, pasti capek. Di sana ada kasur lipat." Papa menunjuk arah pojok ruangan. Di sana memang ada kasur lipat yang dibawakan menantunya yang lain.

"Iya, Pa." Zahira ikut duduk di sofa bergabung dengan Papa dan Mas Bilal.

Zahira dan Bilal masih terjaga, sementara Mama dan Papa telah tidur nyenyak. Mas Bilal yang duduk di sebelah Zahira langsung memeluknya erat, menyadarkan kepala Zahira pada pundaknya.

"Besok kita pulang ke rumah Mama, mau kan?." Mas Bilal mengelus lembut wajah Zahira.

"Ibu besok ulang tahun, kalau harus pulang ke rumah Mama besok aja."

"Iya sayang."

Hening, karena Mas Bilal dan Zahira sama-sama berusaha memejamkan matanya yang terasa berat. Hingga benar-benar meraka terlelap dengan saling memeluk satu sama lain.

.....

Pagi-pagi sekali Zahira sudah mengelap seluruh tubuh Mama dengan air hangat, mengganti pakaian dan menyisir rambut putih sebahu. Tidak lupa mengganti seprei dengan yang baru.

Dilanjutkan dengan menyuapi makanan yang disediakan pihak rumah sakit kemudian meminum obat.

"Ibu ulang tahun hari ini?." Untuk pertama kalinya Ibu bicara setelah pertengkaran mereka.

"Iya, adik-adik saya mau kumpul di rumah Ibu." Jawab Zahira.

"Mampir ke toko pakaian, belikan gamis dan hijabnya untuk Ibu. Bilang itu dari Mama" ucapnya lagi masih dengan nada lemah.

"Iya, Ma. Terima kasih atas perhatiannya."

"Hmmm."

"Sampaikan salam kami pada Ibu, sehat-sehat." Papa ikut menimpali.

"Waalaikumsalam, iya Pa nanti Zahira sampaikan salamnya yang pada Ibu." Lalu Zahira dan Mas Bilal pamit undur diri dari mereka. Namun sebelumnya mereka sarapan terlebih dulu bersama Papa.

Tidak lupa Zahira membeli apa yang dipesan oleh sang Mama mertua, pun dengan Mas Bilal memberikan satu stel untuk Ibu.

"Kamu enggak beli sayang?" tanya Mas Bilal saat di meja kasir.

Zahira menggeleng sambil tersenyum tipis, "Masih banyak yang belikan saja belum semuanya dipakai."

"Enggak apa-apa kalau mau beli lagi."

Zahira menggeleng lalu mengambil dua paper bag saat Mas Bilal melakukan pembayaran.

Setelah melewati hampir tiga puluh menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di rumah Ibu yang telah di dekor cantik oleh Zara dan Zia. Ada beberapa keponakan yang berlarian ke sana kemari. Hingga di rumah Ibu menjadi sangat ramai.

Zahira langsung bersalaman, berpelukan dengan kedua adiknya. Mas Bilal pun melakukan hal yang sama, bahkan sampai menggendong salah satu keponakannya yang baru belajar jalan.

"Mbak kalau mengangkat anak bagaimana?." Tanya Zara saat mereka menuju ruang tengah. Pertanyaan ini sudah sering dilontarkan kedua adiknya. Namun tidak pernah mendapat respon yang baik dari Mas Bilal maupun dari Zahira sendiri.

"Anak-anak kalian banyak, saudara Mas Bilal juga anak-anaknya banyak. Mbak tinggal ambil satu aja punya kalian, kenapa harus mengangkat anak orang lain yang belum mbak ketahui asal usulnya."

"Iya juga sih mbak." Zara lebih memilih mengakhiri obrolan itu daripada nanti ujung-ujungnya Zara sendiri tang pegel dan makan hati sendiri.

"Hmmm."

Kue ulang tahun berwarna coklat sudah sangat cantik ada di meja ruang tengah, kue-kue tradisional sudah menghiasi meja yang ada disebelahnya.

Semua anggota diminta berkumpul lalu berdoa bersama bersama untuk keimanan, kesehatan, kebahagiaan, keberkahan dan kesejahteraan semua keluarga besar mereka. Yang dilanjutkan dengan potong kue yang dilakukan Ibu.

Zahira menyerahkan paper bag dari Mama dan Mas Bilal, Ibu pun sangat senang menerimanya.

Tidak lama, Zahira dan Mas Bilal pamit ke kamar sebelum pada puncak acara yaitu makan bersama.

Zahira mandi terlebih dahulu dan hanya tidak lebih dari 30 menit sudah selesai. Sekarang giliran Mas Bilal yang harus membersihan diri.

Pada saat Zahira sedang merias tipis wajahnya, tiba-tiba sebuah notifikasi pesan masuk, kemudian disusul lagi notifikasi pesan yang lainnya. Namun Zahira tidak memperdulikannya karena itu hape suaminya. Paling tidak jauh-jauh itu urusan pekerjaan. Hingga sampai Zahira sudah selesai dan hendak bangkit.

Deg

Sekilas Zahira melihat notifikasi pesan masuk dari Alisha. Rasa penasaran Zahira meningkat berkali-kali lipat, apa itu ada hubungannya dengan pekerjaan atau ada hal yang lainnya.

Dengan tangan yang terus bergetar, Zahira meraih hape Mas Bilal, memindai wajahnya guna bisa membuka hape Mas Bilal.

Ibu jarinya langsung tertuju pada nama kontak Alisha dan di sana sudah ada banyak pesan. Jantung Zahira berdebar sangat kencang dan seperti mau keluar dari tempatnya saja.

"Mas, aku tidak tahu tindakan aku salah atau enggak dengan memberitahu kamu tentang sesuatu yang membuat aku bahagia. Namun aku tidak ingin ambil keputusan sendiri dalam hal ini karena ini adalah calon bayimu yang sedang tumbuh lagi di rahim ku. Allah begitu baik padaku hingga diberikan kesempatan lagi untuk mengundang calon anakmu, Mas. Aku minta Mas datang ke sini, kita bicarakan calon bayimu. Aku harap kita tidak membuangnya seperti dulu, karena ini yang Mas tunggu-tunggu."

Air mata Zahira sejak tadi meluncur deras, hatinya sangat sakit, berkali-kali lipat sakit, tubuhnya sudah ambruk di atas lantai karena begitu syok dengan isi pesan tersebut.

Hape Mas Bilal masih digenggamnya erat, seperti Zahira menggenggam Mas Bilal saat ini. Namun sepertinya harus segera Zahira lepas supaya tidak terlalu lama menyakiti hatinya.

1
Yuli Ana
maaf kk author... novelnya kok gk nyambung dr novel kmarin biar seru gt...🤭🤣🤣✌️✌️
Yuli Ana
yah tamat.... dn akhirnya pelakor yg tumbang..🤭. mamanya msih jhat gk y..🤣🤣
N Wage
ngapain jg minta ditalak sebelum operasi?
🍻
semoga mati deh Aleshanya !!!!!
setiap baca Novel slalu Pelakornya di belain & hidup bahagia 🙄
Yuli Ana
duh ksihan jg alesha. begini nih poligami tu yg ada hanya saking menyakiti. semua sakit.
Sry C'cipit Tea
bnr sakit atau cuman akting doang biar Bilal simpati n menalak Zahira...
Sry C'cipit Tea
moga za operasi ny gagal...
Iis Dawina
aduh mau mati aja mendrama dulu
Sry C'cipit Tea
pemenang akan selama nya jd pemenang...
Yuli Ana
enak kn jd pelakor yg gk dicintai...🤣🤣🤣...
Yuli Ana
harusnya mama aja yg mninggal. knpa hrs papa yg baik..😭
aqil siroj
duh ibu mertua gak sadar" dia ya....
heran deh... mertua toxickayak gitu entar kena stroke loh
lusi edward
mak mertuanya ga tobat juga
Sry C'cipit Tea
smoga alisha skrg yg harus ke rumah sakit...biar ga jd talak
Iis Dawina
penyesalanmu palsu..klo benar..km yg akn mengalah. bukannya mlh egois walaupun diantara km ada ank..ank yg sebenarnya krn kesalahan tp yakinlah. bilal pasti mau ko rawat ank km..asal km tdk menuntut macam" apalagi smp ngomporin mertuamu
Yuli Ana
mama mertua gk punya hati
aqil siroj
huhuhu.... jng kuatir mama mertua suatu saat kamulah yg bakal menyesali semuanya....
lusi edward
nyesel kan kau alisha. minta maaf gih seblum mati
Yuli Ana
alesha ni ya... gk punya hati nurani bngt .
Sry C'cipit Tea
bukan nya sadis...tp aku berharap tar alisha meninggal za...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!