Mora, gadis miskin yang bersekolah di sebuah SMA populer dan berfasilitas mewah karena jalur prestasi, dikeliling oleh orang orang yang tidak setara oleh nya membuat nya harus menelan pahit nya hidup.
Orang-orang bilang kehidupan SMA adalah masa-masa paling indah, semua itu tidak berlaku bagi Mora. Mora dibully dan dikucilkan dengan murid murid disana, Jika Mora adalah anak dari orang terpandang seperti mereka, apakah Mora akan dihargai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuka monei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 #Tampar Jessy
Mora sekarang sedang berkerja seperti biasa, dia melayani orang orang dengan ramah dan memberi salah serta ucapan terimakasih kepada costumer nya, dia juga memberikan senyum manis nya membuat orang orang yang awal nya sedang memiliki suasana hati yang buruk melihat Mora yang ramah mendinginkan suasana hati mereka.
"Selamat datang" ucap Mora kepada orang yang baru saja masuk
Mora yang awal nya memberi senyum hangat kini senyum hangat itu hilang, orang itu adalah Jessy.
"Ya ampun kasian banget, saking butuh duit nya dia bagi waktu sekolah dan kerja" ucap Jessy
"Kerja dirumah gue aja, bersihin kuku kaki gue, HAHHAHAHA"
"Kamu kalo kesini cuma mau gangguin aku mending kamu pergi aja, aku ga ada waktu buat ladenin kamu" ucap Mora kepada Jessy
"Eh Miskin, gue bisa aja beli toko ini bahkan gue bisa beli harga diri Lo!"
Mora hanya diam tidak mendengar kan apa yang Jessy bicarakan, Mora mengabaikan Jessy dengan mengecek barang barang yang ada dibelakang rak kasir, Jessy yang melihat itu menjadi emosi dan panas.
"Lo butuh duit berapa? Putusin Haekal gue bakal kasih lo duit berapapun yang lo mau" ucap Jessy kepada Mora
"Aku ga butuh uang kamu" ucap Mora
Jessy benar benar dibuat emosi dengan jawaban Mora "Ohh jadi itu yang lo pengen? oke lo bisa aja lanjut sama Haekal tapi jangan harap hidup lo disekolah akan tenang!" ucap Jessy kepada Mora lalu meninggal toko itu.
Mora menghelakan napasnya, dia sangat tulus kepada Haekal jika dia putus dan diberikan uang oleh Jessy, sama saja seperti dia menjual Haekal kepada Jessy, Mora tidak mau menyakiti hati Haekal.
____________________________________________
Mora memasuki kelas nya, semua orang yang ada dikelas itu mentap nya dengan tatapan jijik kepada Mora, Mora tidak tahu apa yang mereka bicarakan dan apa yang salah dengan Mora namun yang jelas Mora saat ini tidak peduli dengan apa yang mereka pikirkan.
Mora sudah biasa diberi tatapan tatapan seperti itu, dia benar benar tidak perduli dengan ucapan mereka saat ini.
"Udah main sama cowo lain, eh jadian nya sama Haekal, gue si kalo jadi Haekal udah gue putusin cewe miskin ga tau diri cuma mau uang nya aja" ucapan dari salah satu siswi yang duduk didepan Mora membuat Mora tidak bisa mengabaikan nya, apa maksut dari siswi itu?
"Maksutnya"
"Ga usah sok polos deh lo" ucap Siswi itu
Setelah berfikir lagi Mora tau ini ulah siapa, Mora berdiri dari duduk nya lalu menghampiri bangku Jessy.
"Maksut kamu apa nyebarin fitnah begini?!" ucap Mora marah kepada Jessy, karena kali ini Jessy benar benar keterlaluan dengan dirinya.
Jessy melihat Mora dengan santai, lalu dia memberikan senyum miring nya kepada Mora "Itu fakta ya miskin, lo itu cuma mau uang Haekal aja, lo bahkan main nya sama cowo lain, atau lo udah pernah main sama Haekal jadinya Haekal nempel sama lo?"
PRAKKKK!!!!
Mora menampar Jessy, kali ini mulut Jessy benar benar sangat kurang ajar Mora tidak bisa menahan emosi nya, Jessy kaget dengan perilaku Mora begitu juga dengan Yola juga kaget Mora yang tiba tiba menpar Jessy begitu saja, Jessy memegangi pipi nya yang panas lalu menatap Mora dengan emosi.
"Kamu jangan asal ngomong ya" ucap Mora kepada Jessy
"HEH! LO BARUSAN NAMPAR GUE?!"
Jessy menjambak rambut Mora menyeret Mora kebelakang kelas, membuat Mora menjerit kesakitan namun tidak ada orang dikelas itu yang peduli dengan Mora.
"LO ITU MISKIN, JELEK BAU LO CUMAN NGANDELIN PRESTASI LO AJA DISINI, JANGAN KURANG AJAR YA SAMA GUE!" ucap Jessy yang masih menarik rambut Mora
Yola yang melihat itu ikut merekam, dia senang melihat Mora dengan muka kesakitan itu "Guys lihat, dia berlagak nampar orang giliran dibales gini sok sok an tersakiti" ucap Yola sambil merekam Mora
Mora merasa rambut nya akan copot saat ini, Mora menangis dan menjerit meminta tolong untuk dilepaskan dan berhenti menarik rambut Mora.
BUGGGG
Seseorang mendorong Jessy dengan kuat membuat Jessy terjatuh dan tersentak kaget, Jessy melepaskan tangan nya dari rambut Mora dan melihat orang yang baru saja mendorong nya itu.
"LO APA APAAN?!" ucap Jessy tidak terima didorong dengan kuat
"Berisik tau ga, gue ga suka orang ganggu tidur gue" ucap Arsen lalu kembali duduk di kursinya dia melanjutkan tidurnya
Jessy yang merasa malu karena dia terjatuh akibat didorong oleh Arsen menghentikan untuk menganggu Mora, Jessy duduk dibangku nya dengan perasaan sebal dan kesal.
Mora merapikan rambutnya, lalu duduk dibangku nya kembali, kepalanya terasa pusing akibat jambakan dari Jessy tadi.
Mora sudah melewati 3 pelajaran guru, sekarang sudah pelajaran terakhir karena tidak ada guru Mora memilih untuk menonton Haekal yang sedang bermain basket, semua orang yang menonton itu berteriak menyebut nama Haekal, Haekal benar benar populer.
Setelah Haekal bermain, Haekal menghampiri Mora dengan rambutnya yang basah akibat keringat, Mora yang melihat Haekal menghampiri nya memberikan minum yang sudah ia bawa untuk Haekal.
"Makasih ya udah nonton aku main" ucap Haekal sambil mengacak acak rambut Mora
Semua orang yang melihat itu menjadi iri kepada Mora dan juga ada yang tidak suka dengan Mora.
"Jangan dilihat mereka mereka yang lihatin kamu dengan tatapan ga suka, cukup lihat aku aja" ucap Haekal lalu pergi bermain lagi
Mora menunggu Haekal sampai dia bener benar selesai bermain, habis itu bel berbunyi menandakan mereka sudah boleh pulang, Mora dan Haekal pulang bersamaan, kali ini Haekal membawakan tas Mora membuat Mora sangat beruntung memiliki Haekal saat ini.
Haekal melajukan motor nya, kalo ini mereka tidak langsung pulang tapi berkeliling keliling sebentar, agar mereka memiliki waktu yang lama untuk berdua.
"Mor, aku boleh minta sesuatu ga?" ucap Haekal kepada Mora
"Apa?"
"Jangan benci aku ya?"
"Kenapa aku harus benci sama kamu? Aku ga bisa benci sama kamu" ucap Mora
Haekal yang mendengar itu menjadi sedikit lega, karena dia takut sekali jika Mora akan membencinya setelah mereka putus nanti, entah mengapa Haekal menjadi nyaman dengan Mora, Mora berbeda dengan gadis lain, dia cerdas dan sabar itulah yang membuat Haekal merasa nyaman dengan Mora.
Tidak terasa sekarang sudah sampai dirumah Mora, Mora masuk kedalam rumah nya, melihat kondisi ayah nya semakin hari semakin melemah lagi lagi membuat hati Mora tersayat, Mora sakit sekali melihat ayah nya saat ini, dia berharap agar dia cepat mendapatkan gaji nya dan bisa mengobati sakit ayah nya dengan cepat.
______________________________________________
