Braaak......
Tora meletakan setumpuk uang di atas meja,dia juga meletakan selembar kertas disamping uang itu.
"tanda tangani ini ,pakai uang nya untuk mengoperasi carla " ucap tora dengan tegas
Henny menatap ke arah suami nya, dia mengernyitkan dahi nya karena melihat setumpuk uang yang diberikan oleh suami nya itu. Apalagi ada kertas yang terlihat jelas bertuliskan surat perceraian,membuat nya merasa semakin bingung .
"ada apa pa? uang dari mana ini ? dan ini....surat cerai siapa ?" tanya henny dengan nada bingung nya .
"tidak perlu tau dari mana uang ini,yang penting carla bisa di operasi segera. Kita yang akan bercerai,aku sudah ngak sanggup hidup miskin bersama kalian. Yang penting carla sehat dan kalian bahagia bersama " jelas tora dengan tegas membuat henny merasa terkejut
Deg
Jantung nya terasa mau lepas dari dada nya ,dia tidak menyangka kalau pernikahan nya akan berakhir seperti ini. Apalagi selama ini tora dan dirinya baik-baik saja ,tidak pernah sekali pun mereka b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Mata Farel masih terus menatap ke arah Henny yang tertunduk,dia ingin memperhatikan wajah Henny tapi Henny malah terus saja menghadap ke lantai sehingga Farel tidak bisa melihat nya dengan jelas sekali.
"Kamu dan Carla tidur di kamar yang ada di dapur utama saja ,karena masakan mu enak jadi bila malam hari kami kelaparan maka kami bisa bangunin kamu " ucap Nyonya Devtra dengan ramah .
"Apa menggantikan kamar nya Rani nyonya ?" tanya bik Asih yang seperti terkejut dengan apa yang dikatakan oleh nyonya besar nya,sehingga Henny melirik ke arah bik Asih.
"Ya....tapi dengan satu syarat,kau tidak boleh menyentuh Farel. Dia memiliki penyakit alergi kulit,tidak bisa disentuh atau menyentuh wanita . Bila itu terjadi maka kau dan anak mu bukan nya keluar dari rumah ini ,tapi kami akan membuat mu tidak bisa lagi melihat dunia ini "jawab nyonya Devtra dengan nada yang sudah tertekan.
Henny terkejut mendengar penyakit tuan muda nya ,dia pernah membaca sebuah novel yang membicarakan mengenai penyakit itu. Tapi dia pikir penyakit itu tidak akan ada didunia ini,cerita yang sama seperti didalam novel yang dia baca.
Tuan muda kaya raya yang memiliki penyakit seperti itu,dia akhirnya menikah dengan wanita yang merupakan perawat nya. Walaupun tak bisa disentuh ,tapi perawat itu bisa terus merawat dan menemani nya setiap hari nya . Mereka hanya perlu mengambil benih masing² dan menyatukan nya dirahim si perawat hingga akhirnya si perawat hamil anak si tuan muda.
Plaaak
Bik Asih menepuk punggung Henny hingga dia tersentak karena melamun membayangkan cerita novel yang dia baca,membuat semua yang ada disana tersenyum tipis.
"Eh...maaf nyonya, tuan besar dan tuan muda. Saya terlalu banyak pikiran sehingga melamun dan tidak mendengarkan apa yang kalian bicara kan " ucap Henny dengan gugup,dia menatap ke arah bik Asih yang sudah tertawa kecil.
"Jangan terlalu dipikirkan,bik Asih. Antarkan Henny ke kamar yang saya maksud" jawab nyonya Devtra dengan ramah.
"Maafkan saya nyonya,sekali lagi terima kasih karena menerima saya tinggal disini. Saya akan mentaati peraturan yang nyonya buat " ucap Henny dengan pelan sambil menundukan kepala nya karena dari tadi mata Farel menatap ke arah nya saja .
Bik Asih ingin membawa Henny ke kamar milik Rani didapur,dulu kamar itu milik koki yang bekerja disana. Rani memasakan makanan setiap hari nya untuk keluarga Wardana hingga akhirnya dia memiliki keinginan yang tinggi,dia ingin menjadi istri dari Farel .
Rani mencoba merayu Farel saat Farel meminta nya membuat kan makanan saat malam hari,saat itu Farel sedang iseng karena selesai mengerjakan pekerjaan nya di ruang kerja nya. Kemudian dia berjalan ke dapur dan mengetik pintu kamar Rani, Rani membuat kan makanan dan mencoba merayu Farel dengan tubuh nya yang menyentuh Farel hingga akhirnya Farel terkejut dan berakhir di rumah sakit selama seminggu .
Kulit Farel seperti terbakar,merah dan panas . Farel dilarikan ke rumah sakit dan harus di rawat selama seminggu,sedang kan Rani dilaporkan ke polisi dan saat ini masih mendekam di penjara.
"Sebentar Henny,kau harus menutup mulut mu . Ngak ada yang tau mengenai penyakit Farel,jika semua orang tau maka kau yang menyebarkan nya dan aku akan melaporkan mu pada polisi dan menuntut mu " ancam nyonya Devtra sebelum Henny melangkah keluar dari ruangan itu.
Henny berbalik menghadap pada majikan nya dan menganggukan kepala nya, dia memang tidak pernah mau memikirkan hal itu. Bagi nya yang terpenting bisa hidup tenang bersama dengan anak nya,itu saja sudah cukup untuk nya.
Bik Asih mendengar semua nya ,dia yakin jika Henny bisa menjaga rahasia itu dengan baik. Bik Asih pun menunjukan kamar yang dulu ditempati oleh Rani,dia membuka pintu itu dengan cepat dan berjalan masuk bersama dengan Henny .
"Ini kamar nya Hen,kamu tinggal pindah saja. Kamar ini selalu dibersihkan, jadi kamu bisa meletakan semua barang mu disini" jelas bik Asih.
Henny menatap kamar yang terbilang luas dari kamar pembantu yang ada dibelakang,kamar itu bahkan memiliki lemari dan pintu menuju halaman belakang. Ada meja dan sofa kecil didalam nya ,ada televisi dan AC sehingga kamar nya terasa sangat nyaman .
"Bik....saya dikamar belakang aja,disini terlalu bagus untuk saya dan Carla" ucap Henny yang merasa ngak enak hati berada didalam kamar itu.
"Ini perintah nyonya besar,kamu hanya perlu memberikan yang terbaik sebagai pembantu disini. Lakukan apa pun yang diminta oleh nyonya besar,tuan besar dan tuan muda maka kau akan baik-baik saja disini " jelas Bik Asih dengan lembut.
Bik Asih tau kalau keluarga Wardana merupakan keluarga yang baik dan memiliki kekuasaan ,dia yakin jika nyonya Devtra hanya mengancam saja demi kebaikan tuan muda nya karena ingin melindungi anak nya seperti ibu yang lainnya .
"Tapi bik,ini terlalu bagus untuk kami " ucap Henny yang masih berusaha menolak nya ,karena kamar itu seperti hotel untuk nya .
"Terima saja Hen,kalau memang kau masih menolak nya. Sebaiknya kau bicara sendiri saja pada nyonya besar" jawab Henny yang akhirnya membuat Henny terdiam.
Bik Asih memberikan kunci kamar itu pada Henny,kemudian dia berjalan keluar dari sana dan kembali ke kamar nya yang berada disamping kamar itu.
"Bibik tinggal disini ?" tanya Henny yang baru mengetahui kamar milik bik Asih.
"Ya....Makanya setiap malam,jika tuan atau nyonya ingin makan sesuatu. Bibik yang buat kan bersama Rani dulu, terkadang saat bibik ke kampung maka baru lah Rani yang buatkan . Saat itu lah Rani berusaha menggoda tuan Farel, dia ingin menjadi nyonya muda dirumah ini " jelas Bik Asih yang berjalan masuk kedalam kamar nya.
"Sebaiknya kau istirahat lah malam ini dikamar belakang,besok baru kalian mulai memindahkan segala nya. Carla juga sudah bisa sekolah lagi, kau tidak bisa menahan nya dirumah selama nya " ucap bik Asih membuat Henny menganggukan kepala nya.
Henny menutup pintu kamar yang akan dia tempati mulai besok,dia berjalan menuju kamar dimana Carla masih tertidur disana. Besok dia akan membereskan semua nya dan pindah,untung nya dia hanya perlu membawa pakaian saja karena memang barang yang ada di rumah kontrakan nya bukan lah barang miliknya.
Barang itu merupakan barang yang disediakan oleh pemilik rumah ,makanya harga rumah kontrakan itu cukup mahal untuk mereka karena mereka dianggap menyewa barang-batang tersebut.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘