NovelToon NovelToon
Ibu Susu Bayi Sang Duda

Ibu Susu Bayi Sang Duda

Status: tamat
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak / Ibu susu / Tamat
Popularitas:967k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aisyah Alfatih

Hari yang seharusnya menjadi momen terindah bagi Hanum berubah menjadi mimpi buruk. Tepat menjelang persalinan, ia memergoki perselingkuhan suaminya. Pertengkaran berujung tragedi, bayinya tak terselamatkan, dan Hanum diceraikan dengan kejam. Dalam luka yang dalam, Hanum diminta menjadi ibu susu bagi bayi seorang duda, Abraham Biantara yaitu pria matang yang baru kehilangan istri saat melahirkan. Dua jiwa yang sama-sama terluka dipertemukan oleh takdir dan tangis seorang bayi. Bahkan, keduanya dipaksa menikah demi seorang bayi.

Mampukah Hanum menemukan kembali arti hidup dan cinta di balik peran barunya sebagai ibu susu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

01. Pengkhianatan

Malam itu, Hanum baru saja kembali dari rumah mertuanya. Hanum melihat rumah yang begitu sepi tetapi melihat ada mobil sang suami di luar, itu artinya Galih telah pulang. Hanum berjalan menuju lantai dua di mana kamarnya berada, Hanum membuka pintu kamar dengan langkah berat. Perutnya yang sudah sembilan bulan membuat tubuhnya goyah, tapi hatinya jauh lebih goyah lagi saat mendengar suara-suara dari balik pintu. Tawa renyah seorang perempuan barengan dengan bisikan mesra seorang pria.

Deg.

Jantungnya berdetak kencang, tangannya bergetar ketika mendorong daun pintu. Dan dunia seolah runtuh di hadapannya. Galih suaminya, ayah dari anak dalam kandungannya, sedang berbaring bersama seorang wanita di ranjang pernikahan mereka. Rambut panjang, riasan tebal, dan tawa penuh kemenangan itu sangat Hanum kenal. Perempuan itu adalah Lilis Karlina, mantan pacar Galih saat duduk di bangku SMA.

Hanum membeku, tubuhnya seakan lumpuh, dadanya sesak. “Galih…?” suaranya parau, penuh ketidakpercayaan.

Galih hanya mendengus, tak tampak panik atau menyesal. Dia malah duduk santai, menyampirkan lengannya di bahu Lilis. “Kenapa? Kamu udah lihat sendiri, kan? Nggak ada yang perlu dijelasin lagi.”

“Galih! Kamu sadar nggak aku ini istrimu? Ibu dari anakmu?!” Hanum meraung, air matanya langsung pecah. Lilis terkekeh, menatapnya dengan pandangan merendahkan.

“Istrimu? Ah, Hanum. Jangan naif ... Galih nggak pernah cinta sama kamu. Kalian menikah karena paksaan wasiat orang tuanya, bukan karena hati. Galih milikku sejak dulu, dan sekarang aku datang untuk mengambil kembali yang seharusnya jadi punyaku.”

“Diam, kamu Lilis!” Hanum melangkah maju, tubuhnya gemetar. “Kamu nggak punya hak merebut suamiku!”

Namun Galih justru berdiri, menahan bahu Hanum kasar agar tidak mendekati Lilis. “Cukup, Hanum! Aku muak hidup sama kamu. Dari awal aku nggak pernah mau menikah sama kamu. Semua karena wasiat orang tuamu! Kamu pikir aku bahagia?”

Hanum menatap suaminya dengan mata membelalak, seolah seluruh udara di paru-parunya menghilang. “Galih…” suaranya patah. Dia mencoba berbalik pergi, ingin keluar dari kamar itu sebelum tubuhnya roboh oleh luka batin yang terlalu dalam. Namun Lilis dengan cepat meraih lengannya, mencegahnya.

“Mau kabur ke mana, hah? Kau bahkan nggak bisa melindungi suamimu dari aku!”

“Lepaskan aku, Lilis!” Hanum berteriak, mencoba melepaskan genggamannya.

Dalam sekejap, Lilis mendorongnya kuat. Hanum kehilangan keseimbangan. Tubuhnya yang hamil besar terhuyung, jatuh menghantam pembatas lantai atas dan lalu tubuhnya terlempar ke bawah.

Dugh!

Jeritan Hanum mengguncang rumah.

"Aagrh!"

Darah langsung mengalir deras di antara kedua kakinya. Tubuhnya menggeliat, kedua tangannya mencoba melindungi perutnya.

“Anak … anakku … tolong…” suaranya nyaris tak terdengar. Galih hanya berdiri di atas tangga, menatap tubuh istrinya yang berlumuran darah. Wajahnya datar, tanpa secuil pun rasa bersalah. Lilis tersenyum puas, lalu menoleh pada Galih.

“Lihat? Selesai sudah masalahmu. Kalau bayi itu mati, kamu bebas. Kamu bisa menikah denganku tanpa beban.”

Galih mendengus, lalu menuruni tangga dengan langkah santai. Dia berdiri di samping tubuh Hanum yang merintih kesakitan, menatapnya dengan pandangan penuh jijik.

“Kamu dengar, Hanum?” suaranya dingin. “Kalau bayi itu mati … aku bebas dari kamu. Dan jujur saja, aku berharap memang begitu.”

Air mata Hanum jatuh deras, memandangi wajah suaminya yang dulu ia cintai setengah mati. “Galih … kamu … tega…”

Namun Galih hanya berpaling, menggenggam tangan Lilis. “Ayo, Lilis kita pergi dari sini. Biar orang lain yang urus dia.”

"Galih! Jangan pergi! Ku mohon..." Hanum menjerit lagi, darah terus membanjiri lantai marmer. Tapi suara langkah kaki Galih dan Lilis yang menjauh lebih menusuk hatinya daripada rasa sakit di tubuhnya.

Air mata menetes dari sudut matanya, bukan hanya karena sakit fisik, tapi juga karena hatinya hancur berkeping. Suaminya, pria yang ia cintai, lebih memilih membela perempuan lain yang telah merenggut rumah tangganya. Dengan sisa tenaga, Hanum mencoba menggerakkan tangannya, meraih sesuatu agar bisa bangkit. Namun tubuhnya terlalu lemah. Ia merangkak pelan, meninggalkan bercak darah di lantai marmer rumah itu.

"Galih…" suaranya nyaris tak terdengar, lirih memanggil. Namun lelaki itu hanya menoleh sebentar dengan wajah dingin.

"Sudahlah, Hanum ... jangan drama. Kamu yang memulai semua ini."

Kalimat itu menusuk lebih dalam daripada luka di tubuhnya. Hanum menggigit bibirnya, menahan isak. Ia terus merangkak menuju pintu. Setiap sentuhan marmer terasa seperti duri yang menusuk kulitnya. Saat tubuhnya hampir melewati ambang pintu, sebuah suara mengejutkan terdengar.

"Astaghfirullah, Bu Hanum!" seruan panik datang dari arah pagar. Seorang tetangga, Ibu Marni, melihat jelas bagaimana Hanum merangkak dengan kondisi mengenaskan. Tanpa pikir panjang, wanita itu berlari menghampiri, menunduk, lalu berteriak meminta pertolongan orang-orang di sekitar.

"Cepat! Tolong angkat Bu Hanum! Dia pendarahan!"

Beberapa warga yang mendengar segera berdatangan. Mereka terkejut melihat Hanum dalam keadaan sekarat, sementara mereka baru saja melihat mobil Galih yang meninggalkan rumah pada malam itu.

Hanum hanya bisa memejamkan mata, tubuhnya diangkat oleh warga, dibawa tergesa menuju mobil tetangga yang siap melarikannya ke rumah sakit. Dalam benaknya, ia hanya sempat berbisik dalam hati, 'Tuhan … jika memang Engkau masih beri aku hidup, jangan biarkan anakku terlahir dalam rumah yang penuh pengkhianatan ini…'

1
say't
perfecto thor 😁☕️
Al Fatih
Syukurlah...,, Hanum punya suami durjana,, tapi punya ibu mertua yang baik hati.
say't
bkn hanum yg beruntung tp loe yg kena karma lunas lis² ..aq pingn tau karma burukmu lis apa dibakar hidup2 atau dikasihkan ke buaya/beruang/siang buat makan lunch 🤣
say't
karma dtng deh 🤣 cerita galih n lilis lbh seru cz ada tampar menampar 🤣 galih² pintar tp dungu n tololx kebangeten hnya krn seorg lont* loe buang batu berlian 🤣
Rabiah Anggraeni
klau Alma benar belum meninggal, pasti itu kerjaan si Rania....
Rabiah Anggraeni
baru baca thor
Rabiah Anggraeni
ku do'akan si galih TDK akan dapat keturunan lagi🤭
Wiwiek Rusmiyati
tidak hanya uang yg dibutuhkan seorang istri tp perhatian dan k3pulangan suami setiap saat yg dinantikan istri dan anak anak ,jangan ada godaan dr pelakor lagi ya toor
Mella Zubaiir
Suami durjana😄
Pabila tiada baru terasa emang enak🤪
Nia Yusniah
baru baca awal uda sesek thor
Aisyah Alfatih: cemangat lanjut sampai end kak 💕
total 1 replies
Mella Zubaiir
Pingin baca novel yang laki nya g songong dan arogan.tp sejauh ini ku belum menemukan
Aisyah Alfatih: ada di jodoh lima langkah kak 😁
total 1 replies
Mella Zubaiir
Pelakor enak nya di apain ya,??
Mella Zubaiir
G heran karna di dunia nyata banyak laki² modelan begini, istri hamil dia sibuk celup sana sini
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻 semangat thor 💪👍
Aisyah Alfatih: terima kasih kak 💕
total 1 replies
Ani Aqsa
knp hanya Lilis..
Maharany_dhewi
baru disini asisten CEO agak lemot 😄😄
Mr Yanto
bila ini di kehidupan nyata,trs dia tetanggaku.. Abraham peko ini AQ ajak duel.. sombong amat JD orang..
Aisyah Alfatih: sabar kak 😁 orang kaya mah bebas 🤭
total 1 replies
Nadira ST
Abraham Lo bikin baper emak2🤦🤦🤦🤦🤦🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sherly
menarik
sherly
astaga terbuat dr apalah dirimu galih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!