NovelToon NovelToon
Kekasihku Adalah Ayah Angkatku

Kekasihku Adalah Ayah Angkatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:59.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mahkota Pena

Gadis manis bernama Rania Baskara, usia 17 tahun. Baskara sendiri diambil dari nama belakang Putra Baskara yang tak lain adalah Ayah angkatnya sendiri.
Rania ditolong oleh Putra, ketika masih berusia 8 tahun. Putra yang notabenenya sebagai Polisi yang menjadi seorang ajudan telah mengabdi pada Jendral bernama Agung sedari ia masih muda.
Semenjak itu, Rania diasuh dan dibesarkan langsung oleh tangan Putra sendiri.
Hingga Rania tumbuh menjadi gadis yang cantik dan manis.
Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh pada diri Rania terhadap Putra, begitu juga Putra merasakan hal yang sama, namun ia tidak ingin mengakuinya..
Bagaimana kelanjutannya? ikuti kisahnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahkota Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akankah Terulang Kembali?

"Fauzi!"

Buuukk.. 

Buukk.. 

Buukk.. 

Beberapa kali pukulan mendarat ke wajah tampan Fauzi.

"Rania, segera masuk kedalam mobil!" Perintahnya.

"Ayah?" Ucap Rania lirih dan ia langsung masuk kedalam mobil.

Ya, dia adalah Putra. Untung Putra cepat datang. Dan ia cepat mencegah Fauzi yang hendak menculik Rania.

Kalau tidak, mungkin Rania sudah di bawa jauh oleh Fauzi.

"Oh, AKP Putra Baskara. Penolong Rania rupanya." Ucap Fauzi seraya mengusap darah disudut bibirnya yang sedikit robek akibat pukulan yang diberikan oleh Putra secara bertubi-tubi.

Fauzi menyeringai kesakitan akibat kuatnya pukulan dari Putra.

"Apa yang kamu inginkan? Mengapa kamu mengganggu Rania?" Tanya Putra dengan tatapan tajamnya.

"Hahaha, santai AKP Putra. Saya hanya menjalankan misi, rupanya saya tertarik dengan sosok Rania. Bolehkah Rania untukku, AKP Putra?" Ucap Fauzi tanpa sedikitpun gusar.

Putra menahan amarahnya, rahangnya mengetat, tangannya mengepal dengan kuat.

"B*jingan kamu!" Putra hendak melayangkan pukulan kembali pada Fauzi, tapi Rania keluar kembali dari mobil dan mencegah tangan Putra.

"Ayah! Stop! Jangan lakukan!" Teriak Rania mencegah tangan Putra.

"Dia mau menculikmu, Rania!" Ucap Putra dengan nada baritonnya seraya menoleh kearah Rania.

"Cukup, Ayah. Jangan dilanjutkan. Ayo kita pergi!" Ajak Rania menarik tangan Putra.

"Bye, Rania cantik. Suatu saat aku pasti bisa mendapatkan dirimu!" Ucap Fauzi dengan nada sedikit meninggi.

Putra dan Rania masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan Fauzi yang masih menahan sakit akibat pukulan dari Putra.

***

Sepanjang perjalanan Putra tampak memendam dendamnya terhadap Fauzi. Setelah sekian lama, kini ia bertemu kembi dengan Briptu Fauzi.

Fauzi adalah ajudan dari Chandra Bhakti. Sekaligus musuh dari Putra Baskara.

Keduanya selalu bersaing untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Walau tingkat profesinya jauh lebih tinggi Putra, namun tidak menyurutkan semangat Fauzi untuk melawan seorang Putra.

Apalagi ketika Fauzi berusaha untuk mendekati Rania, membuat Putra semakin naik pitam.

Putra sangat menjaga Rania, agar tidak sembarang orang dapat mendekati Rania.

Tatapan mata Putra lurus kedepan. Ia mengarahkan mobilnya menuju luar kota Jakarta.

Rania mengerutkan dahinya, ia bingung akan dibawa kemana dirinya oleh Putra.

Namun, karena situasi dan kondisi saat ini, membuat Rania tidak berani bertanya dan cukup berdiam diri didalam mobil.

"Rania, apakah kamu tidak apa-apa?" Tanya Putra untuk memecahkan suasana.

"Tidak apa-apa, Ayah. Kalau boleh tahu, memangnya Briptu Fauzi itu siapa? Mengapa dia mengenal Ayah dan Jendral Agung? Apakah dia salah satu musuh Jendral Agung? Atau bahkan musuh Ayah?" Tanya Rania mengabsen satu persatu pertanyaan.

Putra menarik napas panjangnya. Untuk saat ini, ia tidak mungkin menceritakannya kepada Rania. Ia menjaga perasaan Rania agar tidak cemas dan ketakutan.

"Bukan siapa-siapa." Jawab Putra singkat.

Rania menaruh curiga kepada Putra. Seolah ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Putra.

Rania tidak berani mempertanyakan kembali siapa sebenarnya Briptu Fauzi.

"Kita mau kemana?" Tanya Rania.

"Sudah, ikuti saja." Jawab Putra begitu dingin. Membuat Rania semakin bertanya-tanya.

Rania lebih baik memilih untuk terlelap, ia menyandarkan bahu dan kepalanya dikursi mobil.

Putra tampak fokus menatap lurusnya jalanan.

***

"Dicky! Putra pergi kemana?" Tanya Siska yang berjalan mencari-cari keberadaan Putra, namun tidak kunjung ketemu.

Dicky yang sedang menikmati secangkir kopi, tersentak karena suara Siska yang sangat membuatnya begitu sakit kepala.

"Saya tidak tahu, Nyonya Siska." Jawab Dicky sekenanya.

Siska mendengus kesal.

"Kamu ini bagaimana sebagai ajudannya masa tidak tahu? Apalagi ini hari libur nasional, apakah Jendral Agung memanggilnya?" Tanya Siska kembali.

Dicky semakin dibuat sakit kepala oleh Siska.

"Tidak semua jadwal Komandan, saya mengetahuinya, Nyonya." Jawab Dicky kembali.

"Ah, kamu ini!"

Siska melengos dan meninggalkan Dicky begitu saja.

Dicky terus menggerutu.

"Ada apa, Dicky? Tampaknya sedang kesal sekali." Tanya Tirta duduk disamping Dicky.

"Ah, aku tidak kuat lama-lama hidup bersama nenek lampir itu. Dia membuatku sakit kepala saja." Sungut Dicky dengan kesal.

"Sssttt... Jangan kencang-kencang. Nanti Nyonya mendengarnya.

"Biarkan sajalah!" Jawab Dicky seraya kembali menyesap kopinya.

"Memangnya Tuan kemana?" Tanya Tirta seraya berbisik kepada Dicky.

Dicky melihat sekeliling dan memastikan suaranya akan aman tidak terdengar oleh yang lainnya.

Dicky mendekat kepada Tirta.

"Komandan pergi bertemu Rania. Rania sedang libur, makanya dua hari kedepan, komandan ingin bersama dengan Rania. Jangan bilang siapa-siapa!" Jawab Dicky dengan sedikit memberikan peringatan kepada Tirta.

"Oh, oke siap-siap!"

***

Putra menghentikan mobilnya tepat disebuah Villa yang berada di kawasan Dago, Bandung.

Terlihat pemandangan asri dan indah tampak begitu menyenangkan.

Udaranya segar dan suasana yang tenang dan sepi menambah kesan privasi para pengunjung.

Rania masih tertidur dengan begitu pulas.

"Rania.. Rania.. Kita sudah sampai! Turun yuk dari mobil." Putra membangunkan Rania yang sedang terlelap.

Rania hanya menggeliat saja.

"Rania, sayang! Bangun, kita sudah sampai." Bisik Putra mendekati wajah Rania.

Karena Putra begitu gemas dengan Rania yang tidak kunjung bangun. Akhirnya, Putra mengecup b*bir milik Rania yang tampak ranum.

Cup.. 

Sebuah kecupan mendarat pada b*bir Rania.

Rania pun terbangun dari tidurnya.

Lalu, Ia mengedarkan pandangannya.

"Kita dimana, Ayah?" Tanya Rania.

"Kita turun, Yuk. Sepertinya kamu lelah sekali, sampai-sampai susah dibangunkan!" Jawab Putra.

Rania menuruti perintah Putra, ia turun dan keluar dari mobil.

Putra berjalan lebih dulu, Rania mengekori Putra untuk memasuki sebuah Villa yang jauh lebih indah dari yang sebelumnya.

Ketika sampai dalam, Rania mengedarkan pandangannya kembali.

"Kenapa kita kesini?" Tanya Rania.

Putra mengerutkan dahinya.

"Ada apa memangnya? Kamu tidak menyukainya?" Jawab Putra menutup pintu dengan rapat.

Rania menghembuskan napasnya.

Ia berjalan menjauhi Putra.

"Tidak baik, Yah. Meninggalkan seorang isteri di rumah sedangkan Ayah malah pergi dengan yang lainnya. Bagaimana perasaan seorang isteri jika mengetahuinya?" Ucapan Rania membuat bibir Putra menjadi kelu.

Hatinya bergemuruh dan penuh dengan tanda tanya. Mengapa Rania bisa mengetahui tentang pernikahan dirinya dan Siska.

"Maksud kamu apa?" Tanya Putra berpura-pura tidak mengerti.

Rania kembali membuang napas panjangnya.

"Mengapa Ayah tidak mengajak Siska honeymoon saja? Kenapa malah membawaku ke tempat seperti ini. Isteri Ayah kan Siska, bukan aku!" Tegas Rania kembali.

Putra merasa bersalah, hatinya terasa sedih tatkala Rania mengucapkan perkataan seperti itu.

Putra bergeming ditempatnya seraya menatap kemana arah Rania bergerak.

"Aku sudah tahu, Yah. Kabar pernikahan Ayah dan Siska. Ayah itu cukup dikenal oleh banyak jajaran kepolisian. Sehingga kabar apapun pasti akan sampai ke telingaku. Tapi, ya sudah lah. Ayah mungkin memang jodohnya dengan Siska, ingin bagaimana lagi? Sekuat kita mempertahankan atau berusaha merubah takdir kita, pasti tidak akan pernah bisa. Karena, semua itu sudah digariskan oleh Tuhan." Imbuh Rania panjang lebar dengan nada bergetar.

Putra merasa tersiksa tatkala Rania mengatakannya seperti itu. Ia merasa bersalah dan ingin meminta maaf kepada Rania, entah dari mana.

"Rania!" Ucap Putra seraya menyentuh jemari tangan Rania.

Sontak, Rania segera menepisnya. Membuat Putra semakin bertanya-tanya dengan sikap Rania saat itu.

Rania bergeming pada posisinya. Ia menatap kolam renang yang berada di dalam Villanya.

"Dengarkan aku dulu, Rania. Aku bisa jelaskan! Tolong dengarkan aku, aku mohon!" Pinta Putra menarik tangan Rania.

Dengan cepat kembali, Rania melepaskan tangannya Putra.

"Jangan sentuh aku!" Sentak Rania dengan buliran kristal hampir jatuh membasahi kedua pipinya.

Ternyata sejak tadi, Rania menahan amarahnya dan menahan kekecewaannya.

"Sayang, dengarkan aku! Aku melakukan itu karena perintah Jendral sebelum aku pergi ke Desa Seruni aku di perintahkan untuk menikahi Siska. Aku tidak dapat menolaknya. Lagi pula, aku tidak mencintai Siska. Dia memang pernah menjadi masa lalu aku, tapi itu dulu. Sekarang aku hanya menginginkan kamu, Sayang!" Jelas Putra berharap Rania dapat mengerti.

Rania tersenyum simpul dengan mengusap air mata yang telah jatuh membasahi pipinya.

"Akan sampai kapan Ayah menjadi boneka Jendral Agung? Akan sampai kapan Ayah di setir oleh Jendral? Bahkan, untuk urusan masa depan Ayah saja, Jendral terlalu ikut campur!" Sentak Rania dengan menangis histeris.

Putra dengan segera memeluk tubuh Rania.

Namun, Rania memberontak dan berusaha ingin melepaskan pelukan Putra.

"Lepaskan aku! Lepaskan!" Sentak Rania kembali.

Semakin Rania memberontak, semakin erat pula Putra memeluknya. Tubuh Rania terlalu lemah untuk berurusan dengan tubuh kekar Putra.

"Rania, aku sayang kamu. Aku kesini membawamu karena aku sangat merindukanmu." Jelas Putra kembali.

"Tidak!" Teriak Rania.

Putra melum*t b*bir Rania secara paksa.

Rania memberontak kembali, ia sudah berjanji akan melupakan kenangan bercintanya bersama dengan Putra.

"Rania, apakah kamu telah melupakan hubungan kita? Apakah kamu ingin meninggalkan aku?"

1
Nayla Arshaka
smga aja hamil .. jdi putra tak ada pilihan lagi ... pilih Siska dan ank nya .atau Rania yg ank angkat sekaligus merangkap mnjdi selingkuhan nya.
Rania ikuti apa kata hatimu ... lepaskan masalalu dan tata kembli masa depan mu dgn mmbuka hatimu buat seseorg yg bsa terima kmu apa ada nya..
tetap semangat dan buang perlahan perasaanmu tentang putra...
kalea rizuky
hamil pastinya hahaha mampus kau putra salah sendiri jd orang plin plan serakah
kalea rizuky
jangan lama2 donk cpet lulus rania
Jasmine
jangan sama jendral agung kamu Rania
Puji Rahayu
lanjut thor
Mahkota Pena: hehehe 😁
total 1 replies
Nayla Arshaka
bagus Rania.kamu harus tegas .buat rasa mu buat putra..ttp smngt. tata lah hidup mu kmbli .kejar mimpi mu .. jgn lihat kblakang ...
masalalu biar lah berlalu .masa depan sedang menanti mu... yg sudah terjadi buat lah mnjdi pembelajaran buat kmu .
klw jodoh tak akan kemana Rania... pasti akan terima kmu apa ada nya...
semngt Rania ..
Mahkota Pena: hehehe 😁
total 1 replies
kalea rizuky
bkin cpet lulus donk Thor jangan berbelit belit cpet bkin Siska hamil biar mampus di putra laki serakah
Mahkota Pena: hehehe 😁
total 1 replies
kalea rizuky
kn emang putra serakah plis Thor ma Mario aja pergi jauh biar nangis darah si putra biar aja itu ma jalang kek siska
Mahkota Pena: hihihihi 😁
total 1 replies
kalea rizuky
moga jodoh ma Mario cpet donk Siska hamil dan rania tau jangan berbelit belit
Mahkota Pena: sabar atuh kakak, kalau buru" nanti cepat tamat 🤭
total 1 replies
Ripah Ajha
yes aku mau Mario🤣🤣
Mahkota Pena: eh eh wkwkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nayla Arshaka
cie.... iptu mario.... jantungan dadakan yoo..... Uda mulai senam jantung ya klw didekat Rania...
jdi lah tman baik buat Rania iptu... tmnin dia disaat dia terpuruk krna kenyataan putra.jgn lah kmu pergi krna mngetahui knyataan tentang Rania...

Rania .. kmu hrs smngt .. dan hrs bhgia... hrs bsa mnjdi diri sndri ... jgn mw di atur ma kuasa jendral agung itu
Mahkota Pena: semangat terus ya selalu menanti bab" selanjutnya 😊
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
yg disukai putra anak angkatnya rania
Dwi Winarni Wina
Dasar Siska kegatelan...
Dwi Winarni Wina
Rania ketagihan yg enak2...
Reni Anjarwani
lanjut thor
Diny Julianti (Dy)
putra bodoh,
Dwi Winarni Wina
keduanya sangat puasa menikmati syurga dunia...
Dwi Winarni Wina
siap unboxing putra...
Dwi Winarni Wina
jawabnya iya mau...
Dwi Winarni Wina
Rania berontak lg terkekang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!