Tidak ada yang menyangka bahwa dirinya masih hidup, semua orang menganggapnya sudah mati. Padahal dia telah tumbuh dewasa menjadi seorang pria yang berbahaya.
Adam Alvarez atau pria bernama asli Marvin Leonardo, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang mafia berdarah dingin, karena kepiawaiannya dalam menaklukkan musuh membuat dia mendapatkan julukan A Dangerous Man. Namun, ada sebuah luka di masa lalu yang membuat dia bisa berbuat kejam seperti itu.
Saat dia masih kecil, dia dan ibunya diterlantarkan oleh sang ayah, hanya karena ayahnya sudah memiliki wanita lain, bahkan wanita itu membawa seorang anak perempuan dari hasil hubungan gelap mereka. Hingga berakhir dengan peristiwa pembunuhan sadis terhadap ibunya.
Karena itu Adam memanfaatkan Nadine Leonardo, putri tercinta ayahnya sebagai alat untuk membalaskan dendam terhadap ayahnya. Adam tidak akan memaafkan siapapun yang telah tega membunuh ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
About Miss A
Aline, wanita berusia 47 tahun itu tengah menangis memandangi foto-foto Nadine dari kecil hingga dewasa, ternyata diam-diam dia sering memperhatikan Nadine dari kejauhan dan mengabadikannya dalam sebuah foto.
"Nadine, anakku!" Aline menghapus air matanya yang terus membasahi pipinya, air mata itu berjatuhan membasahi foto Nadine.
Sangat menyedihkan sekali, seorang ibu yang tidak bisa sekali saja memeluk putrinya, jangankan untuk memeluk, hanya bisa melihat Nadine dari jarak dekat pun dia tidak bisa. Ingin sekali dia melihat dengan jelas betapa cantiknya sang putri tercinta.
Aline dulu pernah berpacaran dengan seorang pria kaya raya bernama Theo, namun ayah angkatnya Theo tidak menghendaki hubungan mereka, menyuruh Aline untuk meninggalkan Theo. Karena itu dia ingin memiliki kenangan indah bersama Theo malam itu, dengan memberikan hal yang paling berharga untuknya.
Pantas saja jika Theo membencinya karena Aline memutuskan Theo begitu saja, dengan alasan pura-pura tidak mencintainya lagi. Padahal dia hanya tidak ingin Theo bermasalah dengan keluarganya, apalagi ayah angkatnya Theo mengancamnya jika Aline tidak meninggalkan Theo maka dia akan menghancurkan keluarganya.
Namun ternyata dari hasil malam panas bersama Theo, Aline dinyatakan hamil. Membuat Aline mendapatkan caci dan makian dari keluarganya. Kemudian datang seorang pria ingin melamar Aline, orang tuanya langsung menerima pria itu begitu saja tanpa bertanya dulu Aline bersedia atau tidak.
Dan sekarang ini Aline menjadi seorang istri dari pria bernama Markus, dia tidak tau secara jelas pekerjaan suaminya, dia hanya tau Markus memiliki bos seorang gangster. Kehidupannya tidak bahagia, dia sangat menderita hidup bersama pria itu. Markus sering menyiksanya jika dia melakukan kesalahan.
Saat Aline mengandung usia 7 bulan, orang tuanya Aline meninggal karena karena kecelakaan, karena itu Aline tidak memiliki tempat untuk bersandar, namun calon bayinya lah yang telah memberikan dia kekuatan untuk bertahan hidup.
Namun sayangnya bos suaminya membawa Nadine secara paksa setelah dia melahirkan.
Flashback On...
"Mas, anakku dimana? Aku ingin melihatnya?" tanya Aline kepada suaminya. Saat itu Aline tubuhnya masih lemah karena habis melahirkan 2 jam yang lalu.
"Anakmu di bawa oleh bos Erza." jawab Markus dengan santai.
Rupanya Erza dan Sonya sudah lama mengintainya karena tau dari hasil USG kalau Aline mengandung anak perempuan.
Betapa terkejutnya Aline mendengar jawaban dari Markus, "Kamu pasti bohong kan, Mas? Untuk apa bos kamu membawa anakku?" Aline segera bangkit, dia melepaskan selang infus di tangannya.
Aline terperangah saat melihat Sonya masuk bersama Erza ke tempat dia dirawat, dan Nadine yang masih bayi berada di pangkuan wanita yang baru dilihatnya itu.
Erza memperlihatkan sebuah surat yang sudah ditandatangani di atas materai, ternyata surat itu telah ditandatangani oleh Markus sebagai ayah Nadine, "Ayah dan ibumu sebelum kecelakaan memiliki hutang 100 juta kepada saya, karena itu saya akan mengambil anak ini, dan menganggap hutang orang tua kamu lunas."
Aline tidak bisa menerimanya, bagaimana bisa anaknya dijadikan alat sebagai penebus hutang. "Aku mohon jangan ambil anakku, aku pasti akan melunasinya." Aline menangis terisak.
"Kamu akan membayarnya uang darimana? Buat makan sehari-hari aja susah." bentak Markus kepada istrinya.
"Tapi Mas, Nadine itu anakku. Sampai kapan pun aku gak akan memberikan Nadine kepada siapapun." Aline berusaha untuk merebut Nadine dari pangkuan Sonya, namun Sonya segera menghindar, membuat Aline terjatuh.
"Penyerahan Nadine sudah ada diatas materai, kamu gak bisa mengambilnya lagi. Apa kamu tau siapa aku? Aku adalah Erza Brandon, aku bisa melakukan apa saja kepada anakmu. Karena itu jangan pernah bernekad untuk membawa anakmu lagi, apalagi menemuinya, jika kamu berani menemuinya, atau melaporkan masalah ini ke polisi, aku akan membuat anakmu menghilang dari dunia ini." Erza mencoba untuk mengancam Aline.
Aline tercengang begitu mendengar ancaman dari Erza, karena dia tau Erza seorang gangster, dia takut pria itu nekad membunuh Nadine. Dia menangis tersedu-sedu, tidak tau harus berbuat apa sekarang.
Sonya yang sedang mengendong Nadine, dia tertawa kecil, "Jadi anak ini sudah kamu namai Nadine? Hm oke baiklah aku akan menggunakan nama itu, sebagai kenang-kenngangan darimu."
Flashback Off...
Karena itu lah Aline menyamar sebagai Miss A agar bisa berkomunikasi dengan Nadine, walaupun hanya sekedar menjadi teman chatingan, tapi dia sangat bahagia karena Nadine sering banyak bercerita padanya tentang kesehariannya.
Aline segera menghapus air matanya, begitu menyadari suaminya telah pulang ke rumah. Dia segera menyimpan foto Nadine ke dalam laci, suaminya tidak boleh melihat foto itu.
Aline segera menyambut kepulangan suaminya, "Mas Markus!"
Namun pria itu tiba-tiba menampar wajah Aline.
Plakk...
"Argghhh!" Aline memegang pipinya, dia meringis kesakitan.
"Sonya bilang dia melihat kamu di CCTV, jadi kemarin malam kamu datang ke pesta pertunangan Nadine?" bentak Markus, dia sangat marah sekali.
Aline terkejut mendengarnya, dia tidak tau akan ketahuan seperti itu. "A-aku... aku hanya ingin melihatnya sekali saja, Mas. Bagaimana pun juga Nadine anak aku, aku ingin melihat di acara yang penting untuk anakku."
"Sialan kamu, Aline. Sudah aku katakan jangan pernah menemui anak itu!"
"Maafkan aku, Mas."
Markus menghela nafas panjang, dia sangat kelelahan hari ini, tidak memiliki tenaga untuk menyiksa istrinya. "Hari ini aku maafkan, jangan ulangi lagi!"
Aline menganggukkan kepala, pipinya terlihat begitu merah karena tamparan Markus begitu keras. Sebenarnya dia pernah mencoba untuk kabur, namun Markus mengancamnya akan membunuh Nadine jika Aline mencoba untuk melarikan diri darinya. Karena itu dia mencoba untuk bertahan hidup bersama pria jahat itu demi keselamatan Nadine.
Tubuh Aline banyak sekali luka memar akibat siksaan demi siksaan yang dilakukan Markus kepadanya.