NovelToon NovelToon
CEO Tampan Itu Teman Kecilku Yang Cupu

CEO Tampan Itu Teman Kecilku Yang Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir
Popularitas:43.6k
Nilai: 5
Nama Author: Velvet Alyza

Bagaimana perasaanmu jika teman kecilmu yang dahulunya cupu, kini menjadi pria tampan, terlebih lagi ia adalah seorang CEO di tempatmu bekerja?

Zanya andrea adalah seorang karyawan kontrak, ia terpilih menjadi asisten Marlon, sang CEO, yang belum pernah ia lihat wajahnya.
Betapa terkejutnya Zanya, karena ternyata Marlon adalah Hendika, teman kecilnya semasa SMP. Kenyataan bahwa Marlon tidak mengingatnya, membuat Zanya bertanya-tanya, apa yang terjadi sehingga Hendika berganti nama, dan kehilangan kenangannya semasa SMP.

Bekerja dengan Marlon membuat Zanya bertemu ayah yang telah meninggalkan dirinya sejak kecil.

Di perusahaan itu Zanya juga bertemu dengan Razka, mantan kekasihnya yang ternyata juga bekerja di sana dan merupakan karyawan favorit Marlon.

Pertemuannya dengan Marlon yang cukup intens, membuat benih-benih rasa suka mulai bertebaran dan perlahan berubah jadi cinta.

Mampukah Zanya mengendalikan perasaannya?
Yuk, ikuti kisah selengkapnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velvet Alyza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Good Partner

"Mata kamu merah." Ujar Marlon, lalu melepas kembali kepala Zanya.

Zanya berkedip, apa itu tadi? Ia pikir Marlon hendak menciumnya. Zanya malu pada diri sendiri karena seolah berharap Marlon menciumnya.

"Sepertinya kamu ngantuk, silahkan istirahat." Ujar Marlon sambil meraih bukunya lagi.

"Anda juga pasti lelah, selamat beristirahat, Pak." ucap Zanya sambil bangkit dari duduknya. "Kalau begitu, saya pamit, Pak." Kemudian ia keluar dari kediaman Marlon.

Setelah Zanya menghilang di balik pintu, Marlon mengangkat wajahnya, kemudian termangu. "Apa yang kamu lakukan, Marlon? Kamu hampir mencium Gadis yang sampai saat ini masih kamu curigai." Ujarnya pada diri sendiri.

Marlon kemudian bersandar di kursi, lalu memejamkan matanya. Muncul bayangan wajah Zanya yang kecil, dengan mata kecil, hidung kecil dan bibir kecilnya yang seolah menggoda. Marlon cepat-cepat membuka matanya kembali, apa-apaan? Kenapa wajahnya selalu muncul? Pikirnya. "Sepertinya aku harus tidur sekarang." Ujar Marlon, ia bangkit dari duduknya, lalu menyimpan buku di rak, dan berjalan menuju kamar.

***

Sepekan kemudian.

"Anda mau saya buatkan kopi, Pak?" tanya Zanya.

Pagi ini ia membangunkan Marlon, namun ternyata bosnya itu bangun lebih pagi dari biasanya, bahkan sudah berpakaian lengkap sepagi ini.

"Biarkan, biar aku rapihkan sendiri, kamu buatkan aku kopi saja." Larang Marlon saat melihat Zanya merapihkan tempat tidurnya.

"Baik, Pak." Zanya pun keluar dari kamar Marlon.

Marlon menutup pintu kamarnya. "Apa-apaan dia? Asal masuk ke kamar lelaki, memangnya dia gak takut di apa-apain sama lelaki?" ujarnya.

Marlon keluar dari kamarnya, aroma kopi menyeruak menyapa hidungnya, memberi energi dan semangat untuk memulai pagi. Ia melihat Zanya sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Silahkan, Pak." ujar Zanya. Marlon pun duduk dan menyesap kopinya, lalu mulai makan.

"Zanya, lain kali jangan masuk ke kamarku lagi." Ujar Marlon.

Zanya mengernyitkan dahi, lalu bagaimana cara ia membangunkan Marlon? Pikirnya.

"Maaf, Pak. Kalau Radit sedang libur, saya yang bertugas membangunkan anda menggantikan Radit. Kalau saya tidak masuk kamar, lalu bagaimana saya membangunkan Anda?" tanya Zanya.

"Mulai sekarang aku akan mengurangi dosis obat tidurku, dan berusaha bangun sendiri." Jawab Marlon yakin.

Apalagi ini? Pikir Zanya. Sejak awal Marlon tidak pernah mau disupiri oleh Zanya, sekarang tidak mau dibangunkan oleh Zanya juga.

"Baik, Pak." Jawab Zanya akhirnya.

***

"Marlon, aku dengar kamu mengambil alih saham milik Gilang. Kamu berniat mengakuisisi perusahaan itu kah?" tanya Gustia dari seberang telepon.

"Sebenarnya saham itu sudah dimiliki oleh orang lain yang berhak atas saham itu, Bu. Saya hanya perantara." Jawab Marlon.

"Maaf, saya lupa memberitahu Anda tentang ini, karena akhir-akhir ini saya sangat sibuk, tapi nanti saya akan menemui Anda, untuk mengenalkan Anda dengan pemilik saham yang baru." Lanjut Marlon.

"Baik, datanglah ke kantorku siang ini, aku tunggu!" pungkas Gustia sebelum telepon ditutup.

"Pak, Anda sudah ditunggu tim produksi." Zanya muncul di pintu.

Marlon bangkit dari duduknya. "Oke! Kamu sudah siapkan bahan meeting?"

Zanya mengangguk. "Sudah, Pak!" Jawabnya.

Marlon berjalan mendahului Zanya, mereka menuju kantor tim produksi. Sampai di ruang meeting, tim sudah lengkap, mereka menunggu kedatangan Marlon.

"Selamat pagi, teman-teman. Maaf, saya agak terlambat. Ayo, langsung saja kita mulai meetingnya." Ujar Marlon.

Zanya terpaksa duduk di samping Razka, karena semua kursi sudah terisi, kecuali kursi di samping Razka. Marlon terus melirik ke arah Zanya dan Razka yang duduk berdekatan. Saat Melanie, staf yang duduk di seberang Zanya maju ke depan untuk mempresentasikan idenya, Marlon mendapatkan ide agar Zanya tidak berdekatan dengan Razka lagi.

"Zanya, kamu pindah ke kursi Melanie aja, supaya aku lebih mudah melihat catatan kamu." Ujar Marlon.

"Baik, Pak." Zanya segera pindah tempat duduk, dalam hati ia bersyukur Marlon agak rewel kali ini.

Razka cemberut menatap Zanya yang pindah tempat duduk, padahal ia sengaja membuat kursi di sampingnya kosong dengan cara menyuruh teman-temannya mengisi kursi lain selain kursi itu.

Pukul 11 siang, meeting pun selesai, semua orang keluar dari ruangan meeting. Zanya berdiri, lalu mengikuti Marlon.

"Zanya! Tunggu sebentar, ada yang mau aku bicarakan." Panggil Razka. "Pak Marlon, boleh kan saya bicara sebentar dengan Zanya?" Ia meminta izin pada Marlon.

"Maaf, Razka. Saya sedang buru-buru, saya tidak punya banyak waktu dan tidak bisa menunggu. Mungkin kamu bisa bicara di lain waktu saat Zanya luang. Zanya, ayo!" jawab Marlon.

Marlon berjalan dengan cepat sehingga Zanya harus mengikutinya setengah berlari.

"Ayo kita makan siang, setelah itu kita bertemu seseorang yang ingin bertemu kamu." Ujar Marlon.

Zanya mengernyitkan dahinya, siapa yang ingin bertemu dengannya? Pikirnya.

***

Marlon masuk ke ruangan Gustia setelah sekretaris Gustia mempersilahkannya.

"Zanya, Ayo!" ajak Marlon.

"Biar saya menunggu di sini saja, Pak. Takutnya Bu Gustia ingin bicara berdua saja dengan Anda seperti tempo hari." Jawab Zanya.

"Tidak kali ini, ayo!" Marlon memaksa. Zanya pun menuruti, ia ikut masuk ke ruangan Gustia.

"Silahkan duduk!" Gustia mempersilahkan.

"Aku kira kamu akan mengenalkan aku pada pemegang saham yang baru." Lanjutnya sambil duduk di sofa.

"Betul, ini dia pemegang saham Pak Gilang." Marlon memegang bahu Zanya.

Gustia tercengang sesaat, lalu tertawa. "Apa?! Asisten kamu sekarang menjadi pemegang saham yang kemarin Gilang serahkan? Apa ini yang disebut monopoli, Marlon?" Gustia menyipitkan matanya.

"Dia adalah putri Pak Gilang. Putri pertama Pak Gilang dengan mantan istrinya terdahulu." ujar Marlon.

Gustia terkejut, dari ekspresi wajahnya, ia terlihat sangat terguncang. Kemudian ia berdiri lalu mendekat ke arah Zanya.

"Jadi, kamu putri Siwi?" tanya Gustia.

Zanya tak kalah terkejut, mengapa Gustia tau nama ibunya. "Anda kenal ibu saya?" tanyanya.

"Oh iya, ini salahku yang terlalu sibuk sampai gak pernah kenal dengan anak temanku sendiri." Gustia bicara pada diri sendiri.

"Anda teman ibu saya?" tanya Zanya.

"Iya, aku teman Siwi, Aku hanya sempat melayat ketika ibu kamu meninggal, dan sayangnya saat itu aku tidak sempat menemui kamu. Entahlah, teman macam apa aku ini, tidak kenal anaknya teman sendiri. Maafkan aku, ya..." ucap Gustia merasa bersalah.

"Baiklah, karena Anda sudah mengenalnya, maka saya rasa, saya tidak perlu menceritakan lebih banyak lagi. Tapi satu yang Zanya inginkan, dia tidak mau kalau Pak Gilang tahu bahwa Zanya adalah anaknya." Marlon yang sedari tadi hanya menyimak ikut bicara.

Gustia menatap Zanya, ia mengangguk. "Bagus!.Aku pun setuju, jangan sampai Gilang tahu kamu anaknya, kalau tidak, kamu akan diperalat olehnya. Dia gak pantas menjadi seorang ayah." ujar Gustia.

"Kalau begitu, mulai sekarang kita adalah partner! Senang sekali rasanya bisa berpartner dengan para anak muda, aku jadi merasa kembali muda, hahaha...!" ujar Gustia dengan kelakarnya yang khas.

***

"Seperti janjiku waktu itu, aku mau ajak kamu ke galeriku." Ujar Marlon sambil menekan angka 19.

Zanya terpukau saat memasuki ruangan penuh lukisan itu.

"Tadinya aku mau simpan semua lukisan ini. Tapi aku berniat mengosongkan ruangan ini, jadi aku akan lelang semuanya." ujar Marlon.

Zanya melihat lukisan itu satu persatu, lalu matanya terpaku pada sebuah lukisan. Di lukisan itu terlihat tampak belakang seorang gadis atau anak perempuan dengan rambut sebahu, baju gadis itu berwarna biru. Zanya tahu dalam lukisan itu adalah dirinya, karena Marlon pernah melukis yang sama untuknya, dengan versi tampak samping.

"Kapan Anda melukis ini?" Tanya Zanya.

Marlon menyentuh dagunya, ia berpikir sejenak. "Aku lupa kapan tepatnya, sekitar 2 atau 3 tahun lalu." Jawab Marlon.

Zanya termenung, lukisan ini dibuat sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu, tapi kenapa Marlon tidak ingat dirinya?

"Kalau boleh tahu, siapakah orang yang ada di lukisan ini, Pak?" tanya Zanya.

1
Diran Carvendy
mantaabbb
Sleepyhead
Annyeong eonni... It's Almost three days U didn't even shown Up, I miss my Zanya.. Gua kasih Double espresso ya biar ngacir lagi jari cantikmu /Hey//Drool//Casual/
Sleepyhead
Pasti Dua Pria ganteng ini saling berebut untuk menopang badan Zanya yang limbung
Sleepyhead
Ommo... Yeppeo Zanya ya
Sarianhy Anhy
lanjut kak penasaran sama lanjutannya
Nurul M
Luar biasa
Sleepyhead
Author kenafaaaaaa baru Up.. Are you doing well??
Sleepyhead: wkwkk coltha 🍺
Velvet Alyza: i'm okay, i'm fine, gwenchanaa.... teng neng neng neng neng, hahaha abis pindahan zayang, belum sempat buka2 NT
total 2 replies
Cita Solichah
oala.. blm tamat trnyata..hihi
Sleepyhead
whoooaaah This is getting more exciting
Sleepyhead
Zaki???
Harna Wati
kok berhenti ceritanya, lanjutnya mana
atik
semangat thor...
Velvet Alyza: Semangat 🔥🔥🔥
total 1 replies
Sleepyhead
Mereka sedang dalam tingkat Kebucinan seketika terjun kembali seperti naik rollercoaster 🎢 Jeng jeng jeng Bagaimana kelanjutannya...

Kelamaan Up gua sedot Ubun² lu thor /Facepalm/
Velvet Alyza: Wkwkwk Maap, Author lagi bingung bagi waktu /Joyful/
total 1 replies
Harna Wati
kok lanjutnya gak di teruskan, kenapa berhenti, bikin orang geregetan aja! jadi males baca nya.
Velvet Alyza: Sabar ya sayang, author juga manusia, selayaknya manusia biasa, author juga punya kesibukan di luar menulis. Author tetap usahakan update setiap hari, walau jamnya gak tentu. Terimakasih udah baca😘
total 1 replies
atik
lanjut thor
Velvet Alyza: Oke sayang, udah update, selamat membaca😘
total 1 replies
Sleepyhead
😚😚😚😚 🦸‍♂️
Sleepyhead
Whaaaaaaat Ommoo Ommo 🫣
Harna Wati
kenapa lama sekali lanjutnya
Velvet Alyza: Update sehari 1 bab sayang, author juga manusia, hehehe
total 1 replies
Sleepyhead
🤪🤪🥶🥶🥶 Situasi macam apa ini huaaa guling-guling 🥶🥶 gigit gigit meja
Sleepyhead: ggrgrgrggrghhhhhh (∩ ͡° ͜ʖ ͡°)⊃━☆゚
Velvet Alyza: Meleyooot..../Awkward//Awkward/
total 2 replies
Sleepyhead
Hummm 😘 sukaaaaaakkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!