NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:612.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 - SANG PEBINOR

Pagi hari pun datang, seperti biasa Melisa akan keluar rumah untuk membeli menunggu tukang sayur bersama ibu-ibu lain. Suasana nampak lebih bersahabat pagi ini, hanya saja ekspresi Melisa yang menjadi pusat perhatian. 

Wajah nya lebih berbinar dari biasanya, bahkan Melisa yang biasa nya keluar rumah tanpa memakai polesan apapun, kini memakai liptisk berwarna nude, sangat cocok dengan kulit nya putih bersih.

"Neng Meli, tumben pake lipstik." Celetuk ibu-ibu yang biasa nya paling rempong.

"Iya nih, lagi kepengen aja."

"Gitu dong, Neng Meli kelihatan lebih cantik kalo pake lipstik." 

"Hehe iya, ada orang yang suka juga kalau saya pake lipstik gini. Makanya saya pake." Jawab Melisa dengan dengan senyum manis nya.

"Wahh, siapa Neng? Suami nya ya?"

"Hmm, sayang nya bukan Bu." Jawab Melisa lirih. 

"Yaudah, gapapa deh. Ohh iya, jadi ikutan arisan di Bu RT gak?" Tanya Ratmi, rumah nya paling dekat dengan Melissa hanya berseberangan saja.

"Jadi, tapi belum daftar Bu."

"Wih, ngikut berapa?"

"Rencana sih empat, Bu." Jawab Melisa.

"Waahh banyak nih, satu nomor nya aja dapet dua juta. Jadi empat nomor dapet nya delapan juta dong."

"Iya, Bu."

"Mau di beliin apa kalau dapet, neng?"

"Kebutuhan rumah aja, Bu." Jawab Melisa sambil tersenyum. Tak lama kemudian, Arvin datang setelah olahraga pagi. Pemuda itu baru saja selesai lari pagi, dengan keringat yang membanjiri wajah nya, namun justru terlihat seksii di mata Melisa.

"Pagi Bu ibu." Sapa nya seperti biasa, namun senyuman pemuda itu lebih manis dari biasa nya. Ya tentu saja lebih manis, karena ada sang pujaan hati disana. Apalagi saat melihat penampilan Melisa yang nampak sangat cantik, meskipun hanya memakai daster rumahan. 

"Pagi nak Arvin."

Pemuda itu pun duduk di kursi yang ada di teras, membuka sepatu olahraga nya lalu masuk ke rumah nya untuk membersihkan tubuhnya, setelah beristirahat sejenak.

Melisa terus menatap Arvin secara diam-diam, tentu nya dia tak mau memancing kecurigaan ibu-ibu lain tentang nya juga Arvin.

Tak lama kemudian, Arvin keluar dengan rambut basahnya.

"Masih belum datang juga ya?" Tanya Arvin, dengan sengaja dia duduk di samping Melisa, membuat tubuh wanita itu menegang seketika, namun sebisa mungkin dia tak menunjukkan hal itu. 

"Belum nih, tumben ya biasa nya jam segini udah datang." 

"Mungkin banyak yang beli kali." Ucap Melisa. 

"Iya juga sih, nama nya juga orang jualan kan ya." 

"Wajah Nak Arvin berbinar dari biasa nya, kenapa nih?" Tanya Darmi, ibu-ibu yang paling rempong sekaligus kepoan.

"Arvin punya pacar dong."

"Pacar? Wahh, selamat nak Arvin. Kapan-kapan, bawa pacar nya kesini nanti kami ajak liwetan." Ucap Bu Amel yang baru saja datang, namun ucapan Arvin terdengar jelas di telinga nya.

"Iya, nanti saya ajak kesini." Jawab Arvin. Bu Amel pun duduk di samping Melisa di sebelah kiri Melisa, karena ada Arvin di sebelah kanan wanita itu.

"Neng Meli, jadi ikutan arisan nya?"

"Jadi Bu, saya ikut empat ya. Kapan mulai bayar nya, Bu?" Tanya Melisa. 

"Nanti hari minggu, anterin aja ke rumah saya ya."

"Iya, Bu." Jawab Melisa, sedangkan Arvin hanya mendengarkan sambil tersenyum kecil. Dia suka wanita yang penurut, dan ya Melisa lah orang nya. Saking penurut nya Melisa, dia bahkan tak berani buka suara saat di tanyai tentang suami nya. Hanya pada Arvin lah dia bicara, itu pun karena Arvin sudah tau lebih dulu.

Tak lama, Abang tukang sayur pun datang. Melisa dan ibu-ibu lain langsung bangkit dari duduk mereka, begitu juga Arvin. 

"Mau masak nih ibu-ibu?" Tanya Arvin sambil terkekeh 

"Sayur asem, sama ikan asin. Lagi hemat, udah akhir bulan." Jawab Ratmi.

"Tempe mendoan sama sambel, udah itu aja. Soalnya masih ada daging yang kemarin, tinggal di hangatin doang."

"Kalo Neng Meli, mau masak apa?" Tanya Bu Amel pada Melisa yang nampak sibuk memilih sayuran.

"Udang saus mentega, buat suami aja. Saya mah makan nya sama sayur aja, biar sehat." Jawab nya sambil terkekeh.

"Kok cuma buat suami nya aja?"

"Uang nya kan gak cukup kalo harus beli sekilo, cukup nya beli setengah doang." Jawab Melisa tersenyum kecil. 

"Nak Arvin?"

"Hmmm, apa ya? Masih belum tahu nih." Jawab Arvin, dia terlihat kebingungan. Dia memang bisa memasak tapi kemampuan nya jauh di bawah perempuan, goreng ikan saja dia harus pakai helm karena takut nyiprat.

"Yaudahlah, sama ikan tongkol rica-rica aja." 

"Hati-hati pas goreng tongkol nya, nanti nyiprat minyak nya, di tutup biar aman." Ucap Melisa memberi saran.

"Iya mbak Mel." Jawab Arvin. 

"Yaudah, saya duluan ya." Ucap Arvin, dia pun mengambil kembalian uang nya. Dengan sengaja, Arvin meremaas pantaat Melisa lalu pergi seolah tanpa bersalah. Sedangkan Melisa hanya mendengus sebal dengan tingkah pemuda tampan itu.

Setelah selesai belanja, Melisa pulang ke rumah dengan wajah berbinar nya. Namun saat masuk ke rumah, Melisa langsung di tatap dengan tajam oleh suami nya.

Melisa melenggang ke dapur, tanpa mempedulikan tatapan suami nya yang seolah ingin memakan nya hidup-hidup.

"Melisa.."

"Iya, Mas. Kenapa?" Tanya Melisa heran, apalagi saat melihat Dion menyusul nya ke dapur.

"Ngapain aja di tukang sayur, lama banget?" Tanya Dion, mendengar pertanyaan itu Melisa menghela nafas nya. Dion terlihat sangat posesif, tapi dia juga tak memperlakukan nya dengan baik.

"Ngobrol-ngobrol sama ibu-ibu, kenapa memang nya? Harusnya kamu senang dong, Mas. Kalau aku lama di luar, kamu kan muak melihat aku." Celetuk Melisa membuat Dion terdiam.

"Iya juga sih." Jawab Dion. 

"Sudah sarapan kan? Kenapa belum pergi juga?"

"Kau mengusir ku, Mel?"

"Tidak, tapi biasa nya kamu paling gak betah di rumah kan, setelah sarapan biasa nya kamu langsung pergi, tumben sekarang belum pergi." Jawab Melisa datar, tanpa menoleh sedikitpun ke arah sang suami. Tentu saja hal ini membuat Dion heran, sudah dua hari ini Melisa berubah. 

"Kau baik-baik saja?"

"Ya, aku sangat baik Mas." Jawab Melisa sambil mengeluarkan sayuran dari dalam kresek.

"Makan siang nanti, aku gak balik."

"Ya." Jawab Melisa singkat, Dion pun segera mengambil jaket lalu memakai nya dan pergi dengan motor nya.

Melisa merasa lega, memang dia menyadari kalau semua ini salah, tapi mau bagaimana lagi dia bosan hidup di bawah tekanan pria itu. 

"Sayang.." Sapa Arvin sambil memeluk nya dari belakang.

"Iya, kenapa jam segini udah datang hmm?"

"Gak kuat, kangen sama kamu."

"Mesuum, tadi ngapain hah? Kalau ketahuan ibu-ibu lain, bahaya tau gak."

"Tapi gak ketahuan kan, yang? Tenang aja, aku juga pandai melihat situasi kok. Kalau aku tau gak aman, aku juga gak bakal lakuin itu." 

"Hmm, iya deh iya. Kamu udah sarapan?" Tanya Melisa.

"Belum sayang, tadi aku kan beli ikan tongkol nah gak bisa masak nya."

"Lah, kalo gak bisa masak nya kenapa kamu beli?" Tanah Melisa heran dengan tingkah Arvin.

"Kamu kan bisa, yuk masakin buat aku, sayang." Pinta Arvin sambil mendusel di leher Melisa.

"Hmmm, yaudah. Nanti aku makan sama kamu."

"Yaudah yuk." Ajak Arvin sambil melerai pelukan nya.

"Kemana?"

"Ke rumah aku dong, sayang." 

"Ngapain?"

"Katanya mau masakin buat aku, yang." Jawab Arvin sambil tersenyum manja.

"Yaudah, kamu duluan aja."

"Jangan lama, kita masak nya sambil pacaran."

"Iya, kamu duluan aja. Aku mau nyelesain ini dulu, setelah itu aku kesana."

"Enggak, nanti kamu bohong. Jadi aku tungguin disini saja sampai kamu selesai."

"Terserah kamu saja." Pasrah Melisa sambil menggelengkan kepala nya. Tingkah pemuda ini cukup menyebalkan, tapi anehnya dia menyukai nya.

"Sayang, tadi Dion ngapain kamu?"

"Enggak kok, kenapa gitu?"

"Kali aja dia sakitin kamu lagi." Jawab Arvin.

"Tidak usah, Arvin."

"Sayang, cepatlah aku lapar." Rengek Arvin.

"Iya-iya, ini sudah selesai. Ayo kita ke rumah kamu. Punya garam, atau bumbu dapur lain nya?"

"Ada kok, yang." Jawab Arvin, Melisa pun membersihkan tangan nya dan langsung pergi bersama Arvin lewat pintu belakang, tentu nya setelah dia mengunci pintu depan rumah nya.

Melisa pun masuk ke dalam rumah Arvin, meskipun dia masih lajang, namun rumah Arvin begitu rapih juga wangi, tertata rapi sesuai tempatnya.

"Sayang.."

"Iya, kenapa?" 

"Pengen ciuman dulu." 

"Katanya laper." Ucap Melisa sambil mengernyitkan kening nya.

"Gak kuat, pengen makan kamu aja dulu." Jawab Arvin dengan senyum menggoda nya.

"Arvin.. hmmpphhh.." Melisa terkejut saat tiba-tiba saja Arvin mencium bibir nya dengan rakus, melumaat dan memagutt nya dengan mesra. Dia juga menaikan Melisa ke pangkuan nya dengan posisi mengangkaang.

Ciuman kedua nya semakin panas, bahkan Arvin dengan gagahnya menggendong Melisa di pangkuan nya seperti koala tanpa melepaskan ciuman mereka. Arvin membawa Melisa ke kamar, lalu menutup pintu dengan lutut nya dan mengunci nya. 

Arvin merebahkan Melisa ke atas ranjang, lalu mengungkung wanita itu di bawah tubuh nya. Kedua nya pun melanjutkan sesi ciuman panas mereka, beberapa kali Arvin mencoba menyusupkan tangan nya ke aset berharga milik Melisa, namun wanita itu terus menerus menepis tangan kekar Arvin untuk menjamaah nya.

"Ar-vin.."

......

🌻🌻🌻🌻🌻

1
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
Rini Haryati
bagus
Aya'Na Soraya
Jeleeeeek
siapa aku: Waduuh... org baru mampir 😅
total 1 replies
Umiati Ati
rebut aja Vin....,buat Melisa bahagia
Umiati Ati
hahaha muka pas-pasan senjata mungil ,suka kdrt lagi .... hadeeh
Nimas Kartika Sari
Luar biasa
Crystal
Bisa2nya celana dalam ketinggalan. Berarti Dion pulang ga pake CD dong😂
Crystal
Ga ngaruh kali Thor, lubang pipis beda sm lubang yg dimasukkin Arvin
Crystal
Lahhh Melisa juga bekas orang loh, Vin. Ya meskipun bekas suaminya sendiri.
Crystal
Astaga mungil, biasanya kan keras besar panjang. Ngakak, Thor😂😂
Fhebrie
di tunggu season duanya
Istrinya Jungkook🌻: season keduanya sudah launching ya dengan judul Ayunda, Istri Rahasia Presdir☺️
total 1 replies
Fhebrie
nangis terharu aku Thor seneng lihat arvin baik sama papahnya
Fhebrie
akhirnya tak kirain papa daren cm pura pura baik ga taunya tulus juga
Fhebrie
iy Thor bener karna sebelumnya masih menunjukan seorang Muslim tp di pernikahan kayak non muslim
Fhebrie
dulu istrinya daren kan juga orang biasa
Fhebrie
makin kesini alurnya dr cara nikahnya ini aturan non islam ya Thor... dr bab sebelumnya kan pernah menyebutkan KUA juga klo ga salah
Fhebrie
nah gitu dong pak daren... anak cm satu otomatis mentingin kebahagiaan anaklah.. harta juga sdh banyak mau apa lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!