Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.
"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.
"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.
Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?
Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Perasaan dan Kegundahan Aisyah
Bab 13 (Revisi)
Aisyah terbaring lemas di atas tempat tidur. Sejak tadi dia sudah beberapa kali muntah. Padahal obat yang diberikan oleh Zahra sebelumnya bisa meredakan mual karena morning sickness. Namun, obat yang dia dapatkan dari dokter kemarin itu merasa tidak ada khasiatnya sama sekali.
'Katanya wanita hamil karena zina tidak merasakan kesakitan dan kesulitan seperti wanita yang hamil oleh pasangan halalnya. Tetapi, kenapa aku sejak awal kehamilan sering mengalami sakit dan banyak sekali kesulitan saat menjalani kehamilan ini?' Aisyah melihat ke arah perutnya yang masih rata, tetapi terasa keras jika disentuh oleh tangan.
'Ya Allah, apa ini merupakan terguran kepada aku, agar selalu mengingatkan diriku untuk selalu bertaubat dan meningkatkan amal ibadahku?' Air mata Aisyah kembali jatuh membasahi pipinya.
Impian dan keinginan dia menjadi calon istri dari seorang Ustadz Syakir, hancur sudah. Bayangan-bayangan yang pernah terlintas dalam pikirannya dulu, kini musnah sudah.
Keluarga dari laki-laki idamannya itu sudah tahu aib dia. Meski Ustadz Syakir dan Syakira sempat tidak mempermasalahkan dirinya yang sudah ternoda dan akan menerima bayi yang berada di dalam perutnya, jika Andromeda tidak mau bertanggung jawab. Namun, ternyata laki-laki itu datang bersama keluarganya dan mengatakan akan bertanggung jawab dengan menikahi Aisyah dan mengakui bayi di dalam perutnya.
'Apa Allah membuat aku merasakan kesakitan ini, karena belum sepenuh hati ikhlas dan ridho menerima Andromeda sebagai suami aku?'
'Jika, melihat perlakuan dia kepada aku selama ini, tentu saja aku kesal dan sering merasakan sakit hati gara-gara dirinya.'
'Ya Allah, jika Andromeda adalah jodoh yang terbaik untukku, maka bukalah hati kita berdua. Semoga pernikahan yang kami jalani ini merupakan ibadah bagi kami. Jadikanlah, rumah tangga ini menjadi ladang tempat kami mendapatkan banyak pahala.'
'Namun, jika kehidupan pernikahan ini penuh dengan duka, kesedihan, dan tidak ada kebahagiaan sama sekali meski kita sudah berusaha. Pisahkan kami dengan cara baik-baik.'
Aisyah dan Andromeda mendapat banyak pesan nasehat dari kedua orang tua mereka. Bagaimana membina kehidupan rumah tangga agar bisa menggapai kebahagiaan saat menjalaninya.
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 04:00 itu artinya 30 menit lagi waktu adzan subuh. Aisyah sudah menjalankan sholat tahajud tadi jam 02:00 saat dirinya tidak bisa tidur, karena merasa pegal di seluruh badannya.
Wanita itu melirik ke arah kanan, di mana laki-laki yang kini sudah menjadi suaminya itu tertidur pulas. Hanya napas yang terdengar teratur dan punggung lebar yang kokoh kini dia perlihatkan kepadanya.
***
Andromeda yang sedang tidur memunggungi Aisyah, sebenarnya sudah bangun saat mendengar suara muntah istrinya tadi. Namun, dia hanya melihat dari kejauhan tidak ikut masuk ke dalam kamar mandi.
Dia kembali mengingat-ingat percakapan ketika kedua keluarga mereka berkumpul tadi. Di mana ayah mertua itu menasehati dirinya.
"Sesungguhnya pernikahan dalam Islam tidak hanya melibatkan dua individu (mempelai laki-laki dan perempuan), tetapi juga keluarga besar kedua belah pihak. Umumnya, setelah sah menikah, dua keluarga besar akan memiliki ikatan yang kuat," ucap Abah Ahmad tadi.
Kehidupan pernikahan akan terasa sempurna jika mengikuti petunjuk yang diajarkan oleh Rasulullah. Dengan mengikuti atau mengamalkan nasehatnya, kesehatan akan terpelihara, kenikmatan dan kesenangan jiwa menjadi sempurna serta tujuan dari pernikahan bisa tercapai.
"Agar mendapatkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Islam memandang bahwa pernikahan adalah sesuatu yang luhur dan sakral, bernilai ibadah kepada Allah subhanallahu wa ta'ala, dan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa salam. Ini juga dilaksanakan atas dasar keikhlasan, tanggung jawab, dan mengikuti ketentuan-ketentuan hukum yang ada.
"Pertama, niatkan menikah untuk ibadah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menata niat menikah untuk ibadah. Penting untuk selalu diingat bahwa diri dan pasangan adalah manusia dengan segala kekurangannya, bukan malaikat yang tanpa cela.
"Selanjutnya, adanya penekanan bahwa kewajiban suami adalah bekerja mencari nafkah. Pasalnya, bekerja merupakan wujud rasa syukur atas karunia Allah SWT. Bekerja adalah proses menjemput rezeki. Apabila tercapai hasil usahanya, maka itu ada hubungannya dengan takdir karena berkaitan dengan yang dilakukan. Apabila kurang puas dengan hasilnya, maka ada keharusan untuk merasa qana’ah."
Qana'ah adalah suatu sikap rela menerima dan selalu merasa cukup dari usaha yang dilakukan, serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas.
"Kedua, saling berkomunikasi. Kalian harus saling berkomunikasi dengan halus dan santun. Setiap kali berbicara, maka ucapkanlah dengan cara yang baik.
"Jika suami dan istri dapat berkomunikasi dengan baik, ini akan meminimalisir kesalahpahaman dalam rumah tangga. Tidak hanya itu, kebiasaan baik ini juga akan dicontoh oleh anak-anaknya.
"Jangan lupa, kalian juga harus komitmen untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dan hak-hak yang telah diwajibkan atas dirinya kepada pasangannya."
Setiap ucapan yang keluar dari laki-laki tua yang kini menjadi mertuanya, seperti menjadi cambuk bagi dirinya. Menginginkan dia akan statusnya sebagai suami dari Aisyah.
'Aku tidak mau selama hidupku harus terjebak dengan orang yang tidak aku sukai.' (Andromeda)
***
Apakah kehidupan rumah tangga keduanya setelah ini mengalami perubahan? Perubahan seperti apa yang akan terjadi pada keduanya? Tunggu kelanjutannya, ya!
bagus² semua karya author ,,suka 🥰