Pernikahan yang bermula dari sebuah perjodohan , Membuat Amira berpikir akan menjadi sebuah pernikahan yang langgeng...Karena dari pihak Amira maupun pihak Reza sama sama sepakat dan menyetujui akan perjodohan ini..
Namun siapa sangka pernikahan yang sudah berjalan tiga tahun akhirnya di terpa badai , dengan hadirnya orang ketiga...yang menjadikan pernikahan Amira menjadi neraka untuk dirinya sendiri.
Bagaimanakah Amira bisa menghadapi sebuah pernikahan yang bagaikan neraka dalam hidupnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wildat Dzi Wildat Dzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
-
Adzan subuh berkumandang , Amira membuka matanya yang sembab. karena mendengar suara adzan lekaslah dia bangun dan mandi , Agar tubuhnya segar untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Setelah menjalankan ibadah sholat subuh. Amira lekas menuju dapur untuk memasak menu sarapan , tak banyak yang dia buat. hanya membuat nasi goreng sederhana dua porsi.
Selesai membuat sarapan Amira lekas menuju kamara suaminya. Ya , Setelah hadirnya orang ketiga. Sang suami sudah tidak pernah mau satu kamar lagi dengan Amira.
Ceklek...
Amira melangkah menuju ranjang sang suami.
"Mas bangun..." di goyangkannya lengan reza.
"sudah adzan mas, waktunya sholat."
"ck" Reza berdecak
"Sarapan juga sudah siap mas".
"Hmm" gumam Reza. Sambil membuka kedua matanya.
"Untuk masalah semalam aku minta maaf mas" sendu Amira.
Reza bangun dari tidurnya. Duduk menyandar menatap Amira jengah.
"Apa tujuanmu?"
menunduk dalam Amira menjawab "Maaf mas...Aku hanya ingin keutuhan rumah tangga kita mas...dengan meminta tolong mba Genata untuk menghentikan hubungan kalian. Apa aku salah?"
PLAK...
Rasa panas menjalar di pipi Amira. pandangannya berkaca kaca tak berani menatap sang suami , Amira tetap menunduk dalam.
"Punya hak apa kamu. Sampai membuat Genata menangis semalam dan meminta pulang."
Amira semakin menunduk dalam.
Lama...lalu Amira mendongak menatap netra suaminya.
"Kenapa mas..??kenapa sekarang pernikahan ini bagaikan neraka untukku Hiks...hiks..." Tangis Amira tak dapat di bendung.
"Aku muak membahas pernikahan denganmu. kamu yang membuat rumit semua ini Mira...bukankah aku sudah menawarkan perceraian padamu?"
Amira menatap suaminya. Air matanya terus mengalir "Apa yang harus aku katakan kepada ibu dan bapak mas...??"
"Aku tidak peduli itu bukan urusanku...seharusnya kamu bisa berbicara dengan keluarga benalu mu itu".
Amira hanya menganggukkan kepalanya.tidak tau lagi harus berkata kata seperti apa.
"ya sudah, aku ke dapur dulu mas menyiapkan makanan untuk di kirim ke sawah nanti".
Reza tak menjawab.
***
Di Dapur Amira terus memikirkan nasib rumah tangganya...bagaimana caranya berbicara kepada kedua orang tuanya sedangkan mereka sangat berharap banyak terhadap Reza.
Kalau di lihat kembali siapa yang tidak ingin ber mantukan Reza Syahputra terlihat jelas background orang tuanya yang terkenal kaya di desanya mempunyai sawah,ladang,kebun kopi. Apalagi Amira memang tidak bisa sedikitpun membantah perintah kedua orangtuanya, Apa yang mereka perintahkan mutlak harus Amira patuhi.
Sewaktu pak Hardi selaku ayah Reza meminta perjodohan antara Amira dengan Reza, tanpa berpikir dua kali keluarga Amira yang notabene memang dari kalangan kurang mampu , langsung mengiyakan dan sangat tersanjung jika putri mereka bisa dipersunting oleh keluarga bapak Hardi.
Namun siapa sangka pernikahan yang harmonis hanya berjalan selama satu tahun saja, selebihnya hanya air mata dan rasa sesak yang Amira rasakan.
Pernikahan Amira sudah berjalan tiga tahun dan mereka belum juga di karuniai momongan...hidup di desa sangat keras. Menjadi buah bibir sudah pasti , siapa yang tidak akan menyela. Suami tampan , mapan , kaya. Namun belum juga di beri momongan pastilah si perempuannya tidak bisa punya anak.
Bukannya tidak pernah mengatakan apa sebenarnya yang terjadi di rumah tangganya. Amira sudah pernah mengatakan yang sejujurnya terhadap kedua orangtuanya . Namun siapa sangka jika mereka malah menyalahkan putri mereka sendiri.
"Kamu tidak usah bicara yang tidak tidak ya Mira, pasti kamu kan yang tidak becus jadi istrinya Reza , jangan bodoh kamu Mira berkat nak Reza ibu sama bapak di sanjung di hormati sama warga desa sini. Kemana mana juga ibu bisa membanggakan menantu ibu itu." Bu Asih menatap sengit putrinya sendiri
"Awas ya kamu Mira, jangan sampai kamu bercerai dari Reza karna kalau sampai itu terjadi...kamu akan tau akibatnya" tunjuk Bu Asih kepda Mira.
Ya allah...Amira mengingat kembali kata kata ibunya.
"Sepertinya gulanya kurang kalau untuk membuat teh dan kopi, aku pergi warung dulu saja". gumam Amira lalu berjalan menuju pintu depan, di meja makan suaminya sedang menyantap nasi goreng buatannya.
"Mas aku pergi ke warung dulu beli kebutuhan dapur yang kurang". Pamit Amira
"Hmm" gumam Reza
***
Amira memasuki warung terlengkap dan terbesar di desanya juga yang pasti jaraknya jauh lebih dekat dari rumahnya.
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam. Eh...mbak Amira" seseorang yang memang bekerja di warung itu menjawab salam Amira.
"iya mba Sum...Aku beli gula dua kilo ya mba.." pinta Amira
"Oh iya...di tunggu ya mba".
Amira tersenyum mengangguk.
"Sama apa lagi mba?" Tanya mba Sumi sambil membawa gula pesanan Amira.
"Udah itu saja mba". Jawab Amira sambil tersenyum ramah.
"Ini mba gulanya , langsung ke kasir saja ya mba !"
Amira menganggukkan kepalanya , dan langsung menuju kasir.
Deg...
Assalamualaikum...selamat datang di karya pertama aku...mohon dukungannya ya sahabat untuk karya receh ini...mohon like dan komennya ya. Tolong beri masukan membangun untuk cerita pertama aku ini...supaya bisa di nikmati di hati kalian semua sahabat...🥰🥰🤗🤗