Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasar Dusun Bawah Pegunungan Huang.
Menjelang sore hari di awal musim semi yang masih di selimuti salju dan angin dingin membuat udara yang berada disekitarnya hampir berkabut namun tidak bisa menghalangi keindahan alam pegunungan Huang dari berbagai sudut manapun termasuk daerah dusunnya yang terletak di bawah pegunungan Huang.
Xiao Tian menenteng keranjang bambu menuruni jalan yang berbatu- batu licin, putih dan berlumut disekitar lereng-lereng yang ditumbuhi pepohonan beku namun tajam dapat melukai kulit dan daging bila tergores pada pinggiran tebing-tebing pinggiran pegunungan Huang.
Xiao Tian yang telah biasa dengan perjalanan tersebut sama sekali tidak mendapatkan kesukaran sama sekali. Ia dengan mudah untuk sampai ke tempat tujuannya, yaitu pasar Dusun pegunungan Huang yang menjual berbagai macam rempah-rempah yang dibutuhkan oleh anak kecil itu untuk masakan barunya.
Anak kecil ini melihat ada berbagai macam penjual yang menjajakan rempah-rempah dari berbagai daerah di seluruh wilayah daratan tengah terutama daerah barat yang merupakan jalur perdagangan dari berbagai negara manapun juga.
"Kakek, kita memerlukan cengkeh untuk minuman yang diinginkan oleh Ibuku di Ibukota Kekaisaran Tang dari daerah ini".terdengar suara gadis kecil yang berjalan di samping seorang kakek tua membawa tongkat.Gadis kecil itu dikenali dengan baik oleh Xiao Tian sebagai gadis kecil yang pernah datang ke gua rahasia, namun ia berpura-pura tak mengenali gadis kecil itu supaya Ia dengan nyaman berbelanja di pasar dusun ini.
" Nona kecil, aku bukan budakmu yang bisa sesuka hati kamu memerintah aku".kata kakek tua itu nada ketus. Hal ini membuat gadis kecil itu membungkam mulutnya dengan cepat dan mengikuti langkah cepat kakek tua di sampingnya.
Kakek tua dan gadis kecil tidak berjalan ke arah penjual cengkeh di sisi barat pasar dusun melainkan keduanya berbelok ke kanan dan memasuki sebuah gang sempit dan sunyi. Hati Xiao Tian pun penasaran dengan kedua orang itu. Ia pun diam- diam mengikuti keduanya ke dalam gang dan berhenti di jalan buntu.
"Kakek, kau ingin membawaku kemana? Disini tak ada siapa- siapa." suara gadis kecil itu tetap tegar meskipun ada sedikit rasa takut terhadap kakek tua di dekatnya.
Xiao Tian bersembunyi di dalam tong yang terletak di sudut kiri gang buntu itu. Tong itu telah dilubangi oleh jari tengah anak kecil cerdik itu untuk melihat apa yang terjadi di luar tong tempatnya bersembunyi.
"Kau bisa diam atau tidak?!" tegur kakek tua nada ketus sekali kepada gadis kecil yang cepat mundur dari kakek tua yang ingin memukul kepalanya dengan tongkat.
"Bisa.. Tolong jangan memukul kepalaku.." pinta gadis kecil itu ketakutan.
Kakek tua membatalkan niatnya untuk memukul kepala gadis kecil itu.Ia menggunakan tongkatnya untuk di arahkan ke depan dinding lalu terdengar ketukan yang seperti irama musik sebanyak tiga kali. Kemudian, pintu dari dinding tersebut terbuka untuk kedua orang itu lihat munculnya beberapa orang pria memakai ikat kepala warna kuning dan berpakaian ala pengemis keluar dari lubang di dinding tersebut.
"Tuan Lau,apakah yang membawamu datang ke markas besar sekte pengemis baju bersih lambang bunga tulip kuning di dusun bawah pegunungan Huang?" salah satu dari lima belas orang pria memakai ikat kepala warna kuning itu kepada kakek tua yang disebut Tuan Lau.
"Tentu saja aku ingin berjumpa dengan ketua kalian dan membawakan pesanannya secara langsung kepadanya di markas besar sekte nya sendiri bukan para murid nya seperti kalian ini".jawab kakek tua marga Lau menatap angkuh kepada para anggota dari sekte pengemis baju bersih bunga tulip kuning di hadapannya.
Para anggota sekte pengemis baju bersih bunga tulip kuning membalas tatapan angkuh kakek tua angkuh itu dan salah seorang dari mereka telah berjalan maju ke depan kakek tua lalu sepasang matanya menyelidiki tiap kantong di pakaian lusuh si kakek tua dan menatap ke arah samping kakek tua itu.
" Aha,apakah bocah itu yang kau maksud?" wakil sekte pengemis baju bersih bunga tulip kuning telah melihat gadis kecil berpakaian mewah dengan hiasan kepala yang cantik menambah kecantikan alami gadis kecil di samping kakek tua berpakaian lusuh itu.
"Ya, juga bukan hanya dia tetapi.." Kakek tua itu berjalan maju tiga langkah dan menunjukkan sesuatu dari salah satu kantong di pakaian lusuhnya kepada wakil sekte pengemis baju bersih bunga tulip yang menatap ingin tahu dan mereka saling menatap senang."Bagaimana?"
"Iya, kalau begitu kau boleh masuk ke dalam markas besar sekte kami".wakil sekte pengemis baju bersih bunga tulip mundur lalu mempersilahkan tamunya itu masuk bersama gadis kecil di belakang tamunya.Ia tak lupa untuk mengajak semua teman-temannya mengikuti mereka lalu pintu di belakang mereka tertutup rapat.
Tutup tong terbuka untuk Xiao Tian melompat keluar dari persembunyiannya. Anak kecil itu segera mengikuti cara untuk membuka pintu dan masuk secara diam - diam tanpa suara sedikitpun sehingga tidak ada satu orangpun anggota sekte pengemis baju bersih bunga tulip kuning yang mengetahui kehadiran anak kecil yang amat asing itu.
Lorong panjang yang di ikuti oleh Xiao Tian membawa anak itu ke sebuah pintu kayu ek warna kuning bentuk bunga tulip kuning. Dimana Ia mendengar suara tawa dari seorang pria yang diikuti oleh suara kakek tua yang kini dipanggil Tuan Lau oleh ketua sekte pengemis baju bersih bunga tulip kuning yang telah didengar namanya oleh Xiao Tian adalah Gu Duo.
" Hahaha Tuan Lau, kau sungguh baik sekali membawa dua hal yang paling diinginkan oleh majikanku di kota Huang pusat yang mendapatkan perintah dari Ibu Suri di Istana Kekaisaran Tang".kata Gu Duo menatap takjub ke arah gadis kecil yang tahu bahwa dirinya telah tertipu.
"Kakek, kau membohongi aku dengan kau mengatakan bahwa kau akan membantuku untuk menemukan pil yang diinginkan oleh ibuku di ibukota Kekaisaran Tang tetapi kau malah membawaku ke rumah musuh- musuh dari kakekku sendiri".kata Zhao Li Erl menatap marah kepada kakek tua yang terkekeh mendengar kemarahan di sepasang mata indah gadis kecil.
" Hehehe, jangan kau salahkan aku sudah baik hati di hadapan ibumu yang agung untuk mengizinkan kamu ikut aku mencari dan menemukan pil mutiara sungai Huang untuk menyembuhkan penyakit langka yang di derita ayahmu di Ibukota Kekaisaran Tang".kata Tuan Lau menatap garang kepada Zhao Li Erl.
"Pil mutiara sungai huang?" tanya ketua sekte pengemis baju bersih bunga tulip kuning yang sepasang matanya kini berbinar-binar mendengar tentang pil ajaib tersebut dari mulut Tuan Lau.
"Iya, Ketua Gu Duo. Aku ini mendapatkan perintah dari ibunda anak kecil manja itu untuk pil mutiara sungai Huang di dalam sakuku ini".jawab Tuan Lau begitu luar biasa membangga-banggakan kemampuannya terhadap keluarga besar Zhao di Ibukota Kekaisaran Tang yang terkenal di hadapan salah satu koleganya.
Bersambung!!