Sebagai Putri Tunggal Kaya Raya,Amarta yang berusia 30 tahun terus mendapat petuah dari kedua orang tuanya untuk menikah.
Kegagalan terdahulunya dengan tunangannya yang menghamili sahabatnya,membuat Amarta sulit untuk percaya lagi dengan laki-laki.
Namun pertemuannya beberapa kali dengan lelaki berparas tampan yang bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,membuat Amarta memiliki sebuah ide gila.
Amarta terang-terangan mengajak lelaki yang bernama Adrian untuk melakukan nikah kontrak dan menjanjikan uang senilai 10 Milyar.
Namun seiring berjalannya waktu,pernikahan kontrak mereka diuji dengan kehadiran mantan dari Adrian yang masih sangat mencintainya dan melakukan segala cara untuk membuat Adrian kembali.
Sampai suatu ketika Amarta menceritakan semuanya pada Agatha(mantan kekasih Adrian)bahwa pernikahannya dengan Adrian hanyalah pernikahan kontrak.
Bagaimana Adrian menghadapi semuanya saat perasaannya lebih memilih Amarta,Apakah dia akan menyerah?
Ikutin kisahnya disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KNT-32
2 jam bermain pasir dipantai,Aurora terlihat kelelahan,Ia mengajak Amarta untuk kembali kedalam hotel,Namun saat mereka baru beberapa langkah berjalan,Daniel datang menjemputnya.
"Mau kemana?Daddy baru mau ikutan main",tanyanya pada putri satu-satunya.
"Anak Bapak kelelahan,saya juga akan ada meeting setelah makan siang,jadi saya minta maaf karena harus pergi.Aurora....,Tante pergi dulu ya...,dadah....",pamit Amarta menghiraukan kebingungan diwajah Daniel.
Daniel mengajak putrinya untuk kembali kekamar hotel,Namun ucapan dari anaknya membuat Daniel kaget.
"Daddy....,Tante Amarta cantik ya?baik lagi...,kira-kira kalau Tante Amarta jadi Mommy nya Aurora mau nggak ya?",tanyanya dengan wajab polosnya.
Daniel tidak menjawabnya,justru Ia ingin mencari tau apa yang anaknya rasakan.
"Emang Aurora yakin,kalau Tante Amarta baik?kan baru beberapa kali ketemu".
"Iya Daddy...,Tante Amarta baik,sabar lagi,nggak kaya temen Daddy yang dulu-dulu,mereka nggak mau main sama Aurora,kata mereka Aurora main sama mbak aja,gitu Dad....".
Daniel jadi paham kenapa anaknya menyukai Amarta,karena Amarta mau menemaninya bermain pasir panas-panasan disaat wanita lain enggan untuk melakukannya karena takut merusak kulit dan penampilannya.
Keadaan Amarta yang sudah menikah,Daniel tak ingin anaknya tau,karena nantinya mereka juga nggak akan ketemu lagi saat Amarta kembali ke Jakarta.
Daniel mengajak anaknya untuk menaiki lift,samar-samar mereka mendengar orang yang sedang bertengkar.
Daniel yang tidak ingin anaknya mendengar pertengkaran itu,meminta pengasuhnya untuk membawa anaknya menggunakan lift lainnya,sedangkan Daniel mendengar pembicaraan orang-orang itu yang menyebut nama Amarta didalam pertengkarannya.
"Adrian!Aku nggak mau tau,aku tetap pada tujuannya untuk memberitahukan kontrak nikah antara kamu dan Amarta kepada orang tuanya,pernikahan kalian baru 1 bulan lebih,kalian masih bisa berpisah dan membatalkan pernikahan ini,soal denda yang harus bayarkan,Nanti bisa dibicarakan lagi,pokoknya aku nggak mau kalau harus menunggu 1 tahun untuk kalian berpisah,aku yang rugi disini,enak aja,kita udah melakukan hubungan terlarang itu semalem saat kamu mabuk,kalau aku hamil gimana coba?apa nggak makin bikin kondisinya semakin runyam!!",tegas Agatha keras.
Adrian meremas rambutnya kuat-kuat,Ia merasa bodoh karena telah masuk keperangkap Agatha dengan segala caranya.
"Agatha!!aku minta maaf atas kejadian semalam karena menyentuhmu dalam keadaan mabuk,harusnya kamu tidak membiarkan aku menyentuhmu kalau tau aku mabuk,bukan malah sengaja menerima perlakuanku yang tak pantas itu,sekarang kalau kamu meminta aku untuk membatalkan pernikahan kontrak aku dengan Amarta,aku nggak sanggup Agatha!!aku tidak punya uang sebanyak itu untuk membayar dendanya,bahkan aku merasa sangat bersalah karena menyakitinya,please Agatha!jika kamu nggak hamil,jangan hancurkan kontrak nikahku sama Amarta,karena bagaimanapun,dia udah baik banget sama aku,bahkan selain menerima uang 10 Milyar,aku juga mendapatkan uang setiap bulannya,kalau kamu mendengarkan aku saat ini,aku bisa kasih kamu berapapun yang kamu mau,bahkan uang bulanan yang Amarta kasihkan ke aku,itu bisa aku berikan ke kamu,tapi jaga rahasia ini sampai kontrak aku selesai sama dia".
Daniel yang mendengarnya emosi dan meremas tangannya kuat-kuat."Keparat!jadi mereka akan memanfaatkan kebaikan Amarta,nggak akan aku biarin,aku harus bilang sama Amarta saat ini juga",gumam Daniel lirih.
Daniel keluar dari tempat persembunyiannya dan betapa kagetnya saat membalikkan tubuhnya,Ia melihat Amarta yang bersedekap.
"Kenapa? kaget?",tanya Amarta dengan wajah datarnya.Amarta kemudian pergi dan Daniel mengejarnya secepat kilat.
"Amarta,kamu nggak marah mereka melakukan itu dibelakangmu?mereka bukan hanya memanfaatkan kamu,tapi mereka juga bermain belakang tanpa kamu tau,sungguh kalau aku jadi kamu,aku seret lelaki itu dan memukulnya dengan membabi buta",ucap Daniel terbawa emosi.
Amarta menatap Daniel datar."Pak Daniel yang terhormat,berhenti ikut campur urusan rumah tangga saya!karena saya tidak butuh saran dari siapapun,karena saat ini apa yang Bapak denger juga tak perlu Bapak pikirkan,karena ini tidak ada hubungannya dengan Bapak sama sekali,karena jika Bapak kembali berkomentar tentang yang barusan Bapak dengar,saya bisa saja membatalkan kerjasama yang Bapak tawarkan!!".
Setelah itu Amarta memilih pergi,walaupun air matanya Ia berusaha membendungnya sekuat tenaga.Tidak ada yang boleh tau bagaimana perasaannya sesungguhnya,mendengar Adrian dan Agatha yang melakukan hubungan terlarang dimalam mereka saling mengetahui rahasia masing-masing.
Amarta mempercepat langkahnya,bahkan Ia sampai menabrak beberapa orang yang berpapasan dengannya.
Sampai akhirnya,air matanya tumpah begitu saja dikamar hotel yang Ia tempati.
"Hiks hiks hiks,Adrian...,aku nggak nyangka kamu sejahat ini sama aku,kalau aku tau kamu seperti ini,aku nggak akan mudah mengajakmu melakukan kontrak nikah ini,hiks hiks hiks...,sekarang aku harus gimana....?Huaaaaaaa.....".
Rania yang baru selesai dari kamar mandi kaget,melihat Bos nya yang biasa tegas dan keras ,kini menangis dengan kencangnya.
"Bu....,Ibu kenapa?Apa Pak Daniel menyakiti Ibu?atau kenapa Bu?jangan bikin saya takut Bu".
Amarta tetap menangis dengan kencang,Rania membawa Amarta kedalam pelukannya.
"Menangislah Bu sampai tenang,setelah itu Ibu harus tau bahwa Dunia Ibu itu luas,akan ada banyak kebahagiaan yang hadir didepan sana nantinya,Ibu cantik,Ibu baik dan Ibu sukses,Ibu nggak perlu kawatirkan apapun,Ibu harus yakin itu".
Perlahan tangisan Amarta mereda,sisa-sisa air matanya masih membasahi wajahnya yang cantik.
Rania memberikan sebotol air mineral dingin yang langsung ditenggak habis oleh Amarta.
Amarta masih menutup rapat-rapat mulutnya,sampai Ia teringat bahwa ada meeting yang harus datangi.Amarta bergegas membersihkan tubuhnya agar terlihat lebih segar.
Setelah semuanya siap,Amarta dan Rania berjalan keluar kamar menuju lobby hotel dan akan menunggu mobil yang akan menjemputnya.
Saat mereka menunggu mobil yang tak kunjung dateng,Amarta melihat Adrian dan teman-temannya yang pergi menggunakan sebuah mobil berukuran sedang.
"Bahkan dia terlihat bahagia aja setelah melakukan perbuatan itu kepadaku,Ya Tuhan....,aku harus gimana setelah ini?orang tuaku pasti akan kecewa jika tau aku menikah kontrak,belum lagi jika kabar perceraianku terdengar diseluruh penjuru nusantara,pasti aku akan mendapat olok-olokan dari semua orang,bagaimana bisa aku gagal tunangan dan sekarang gagal menikah dalam waktu yang singkat,Takdir kenapa begitu mempermainkan diriku...",gumam Amarta didalam bathin dan pikirannya".
Tak lama mobil yang menjemputnya dateng.Rania yang tau arah pandang Bos nya ,ikut melihatnya dengan seksama.
"Apa yang terjadi sebenarnya sama rumah tangga Bu Amarta ya?apa Pak Adrian selingkuh?atau kenapa ya?",tanya Rania didalam bathinnya saat melihat Bos nya yang terus terlihat sedih dan bingung.
dan untuk si Fani dan ayahnya semoga segera mendapatkan karma
lanjut thor