mutiara gadis yatim demi menghidupi ibu nya orang tua satu satunya yang sedang sakit . segala pekerjaan dan hujatan siap ia terima , asal dapat uang untuk menghidupi dirinya dan ibu nya . tapi hasil dari kerjakan yang halal .
Dimas lah sahabat mutiara satu satunya yang baik padanya . ada rasa yang terpendam dalam hubungan mereka , dan terhalang oleh status sosial , takut akan ungkapan perasaan dan menghancurkan persahabatan .sehinggga cinta hanya bersemi tiada tara dalam hati masing masing demi persahabatan .
Dimas mencarikan pekerjaan baru untuk mutiara , dan merelakan dirinya juga ikut bekerja di sana demi ,sahabat dan cintanya .
Mutiara merasa bahagia mendapat pekerjaan barunya , walau hanya sebagai OB , nasib baik atau nasib malangkah yang akan menyambut mutiara dalam menjalani profesinya sebagai OB . setelah bertemu dengan sang CEO . silahkan ikuti cerita mutiara antara sahabat dan CEOnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSW OB 13
Ibu andini mulai membuka nasi bungkus pemberian dari Dimas .
"Nak Dimas , anaknya baik cocok jadi menatu ibu ."ucap bu andini , membuat mutiara melotot matanya , dan seketika wajahnya merona .
"ibu bilang apa sih . Dimas hanya menganggap mutiara sahabat . Sudah ibu jangan berpikir aneh aneh . Mutiara ingin mandi dulu ."ucap mutiara berdiri meninggalkan ruang tv dan ibunya .
"Kamu tidak makan dulu , baru mandi kan masih ada satu bungkus ."tanya ibu andini .
"nanti aja bu ."jawab mutiara tetap meneruskan langkahnya menuju kamar .
Sesampainya di kamar ,mutiara tersenyum senyum sendiri mengingat perlakuan Dimas .
"Dim .......Dim kamu lama lama kamu ngagenin juga ya ."gumam mutiara , sambil menepuk jidat .
"Ya ampun mikirin apa aku ini , jangan sampai aku jatuh cinta pada dimas , bisa bisa persahabatan aku hancur hanya karena perasaan aku . yang terlalu bersaharap ." gumam mutiara . Yang langsung Menyadarkan diri sendiri , agar tidak berpikiran macam macam .
" Aku harus mandi dulu , mungkin aku terlalu lelah sehinga berpikiran macam macam ."ucap mutiara ,sambil meraih handuk dan melangkah ke kamar mandi . Selesai mandi ia segera turun menemui ibunya .
" Nak ini kamu makan dulu , kasihan sudah di beli tidak kamu makan .kasihan juga nak Dimas ."ucap ibu andini . Sambil menyodorkan plastik yang berisi satu bungkus nasi .
"Ibu sudah minum , aku ambilkan dulu ."tanya mutiara .langsung melangkah ke dapur . Tidak menunggu ibunya yang ingin menolak .
"ini bu , minum dulu ."ucap mutiara sambil menyodorkan segelas air putih pada ibunya .
" Kamu kebiasaan .tidak dengarkan ibu dulu , langsung nylonong aja ke dapur .ibu sudah minum ."cetus ibu andini .mutiara hanya cekikikan mendengar omelan ibunya . Memang itu kebiasaan sebagai tanda bakti pada ibunya .
"ya ibu masih duduk di sini , aku kira belum minum ."ucap mutiara .
"kamu tidak lihat , ada bekas bungkus nasi tidak di sini .kamu melamun kan apa ."tanya ibu andini .
"ibu kayak anak muda , sok tau ."ucap mutiara .
"sudah habiskan nasi padang kamu .mumpung masih hangat ."perintah ibu andini .
"iya , kanjeng ibu ."ucap mutiara .sambil.membuka bungkus nasi .ia katakan pada ibunya kalau nanti malam akan pergi bersama Dimas .
"mau kemana , dalam acara apa ."tanya andini penasaran .
"cuma jalan jalan ibu .biar tidak jenuh aja ."ucap mutiara sambil menyuap nasinya ke dalam mulutnya .
"Boleh , tapi ingat tidak boleh pulang larut malam ."ucap ibu andini .
"Baik kanjeng ibu ." jawab mutiara , sambil bersila menghabiskan nasinya sambil ngobrol dengan ibunya .
Jam 7 malam tiba Dimas telah tiba di depan pagar halaman rumah mutiara .
"senja malam ini aku harus mengatakan isi hatiku padamu ."ucap Dimas tersenyum dan ingat dengan senandung lagu akad di dalam hatinya .
Bila nanti saatnya t'lah tiba
Ku ingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian, kesana, kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t'lah tiba
Izinkan ku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani diriku .
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat , cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kamu bersedih
Dimas menarik nafas saat sampai di depan pintu .
"Assalamualaikum ." salam Dimas dari luar pintu .
"Wa alaikum salam ."jawab mutiara sambil membukan pintu , karena telah lama menunggu Dimas di ruang tamu .
"Masuk dulu aku mau ambil tasku ke kamar , ada ibu di ruang tamu ."ucap mutiara sambil berlalu .
"Masuk dulu Nak Dim ."jawab ibu andini yang juga ikut mempersilahkan dimas masuk .
"Terimakasih Tante ."ucap Dimas sambil duduk menunggu mutiara .
" Sama sama ,bagaimana kabar kerjaan kalian, lancarkan ."tanya ibu andini basa basi .
"Alkhamdulilah lancar tante ."ucap Dimas .
"Syukurlah , tolong awasi Tiara . Jangan sampai lakukan perbuatan yang fatal ya . Tante harap harap cemas , dia bekerja di kantor besar , meskipun hanya sebagai OB . Tante takut dia banyak yang tidak mengerti . Kan kamu ngerti sendiri , Tiara tak pernah masuk ke kantor manapun ."ucap andini .
"Tante tenang saja . Tiara pinter kok tante . Dia juga mudah menyesuikan dirinya , sama orang lain .
Semua orang di kantor menyukai dia yang memang bawaannya selalu ramah kepada semua orang ." ucap Dimas pada ibu andini apa adanya .
"Dia memang anak yang pinter , cuma dia kurang beruntung . Di lahirkan di keluarga yang tidak mampu . Sehingga dia tidak bisa melanjutkan ke pendidikannya yang lebih tinggi ."sahut andini dengan mata berkaca kaca . Mengingat kepahitan hidup yang pernah mereka hadapi selama ini
Dimas ikut bersedih mendengar nya , tapi Dimas tak ada uang banyak untuk membantu pendidikan mutiara .
"Tante yang sabar , insya Alloh semoga ada keajaiban untuk masa depan mutiara , Dan bisa meneruskan pendidikan nya yang lebih tinggi dan sukses ."Dimas membesarkan hati ibu andini
"Aminn ya Alloh . Semoga saja Nak ."ucap ibu andini . Air matanya yang telah mengambang tidak jadi menetes karena , hatinya berubah bahagia . Senyum manis menghiasi bibir keriputnya karena di makan usia .
Tak berapa lama datang mutiara dengan tas slempang lusuh di badan nya .
"Apa kamu tidak punya tas yang lain ."tanya ibu andini . Tas yang di pakai mutiara mereka beli di pasar kaki lima berapa tahun yang lalu .
"Ada sih bu , tapi Tiara suka dengan ini , suka model dan juga warnanya ."ucap mutiara , sambil membolak balikan tas usangnya yang berwarna biru dongker .
"Apa kamu tidak punya pakaian yang lebih feminim ." tanya Dimas yang melihat mutiara memakai kaos oblong lengan 3/4 besar dan rok panjang sampai atas mata kaki . Di tambah dengan kaca mata tebalnya .kelihatan sekali ke culunan nya .
"Aku nyaman pakai pakaian seperti ini . Apa kamu malu jalan denganku yang berpenampilan seperti ini ."tanya mutiara sambil memperhatikan penampilannya , pakai sepatu dan kaos kaki .
"tidak , kenapa aku harus malu . Kamu saja yang pakai tidak malu ,asal nyaman untukmu aku ok ok saja ."ucap Dimas sambil tertawa .ingin menyembunyikan tebakkan yang sebenarnya dari mutiara .
Mutiara tidak punya jiwa fasion sama sekali .selalu pakai baju berwarna warni tidak bisa senada .membuat Dimas semakin cocok dan nyaman bersama Mutiara .karena keunikannya dan kadang kadang bisa membuat Dimas tertawa dan mampu melupakan semua permasalahan hidupnya .
"ya sudah jadi pergi tidak ."tanya mutiara pada Dimas .
"Jaaadi dong ."jawab Dimas semangat .
"Kami pergi dulu bu , ibu pergi tidur saja kalau sudah ngantuk tidak usah nunggu Tiara ."ucap mutiara .
"Iya sayanh , kalian berdua hati hati ya ."pesan ibu andini .
"iya tante , kita pamit dulu , assalamualaikum ."ucap Dimas .
" waalaikumsalam ."jawab ibu andini dan menutup pintu rumah setelah mengantar kepergian mereka .motor Dimas segera meluncur meninggalkan pelataran rumah mutiara .