NovelToon NovelToon
Oh My Savior

Oh My Savior

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:283.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aku menyukaimu! Tapi, Aku tahu Aku tak cukup pantas untukmu!

Cinta satu malam yang terjadi antara dia dan sahabatnya, membawanya pada kisah cinta yang rumit. Khanza harus mengubur perasaannya dalam-dalam karena Nicholas sudah memiliki seseorang dalam hatinya, dia memilih membantu Nicholas mendapatkan cinta sang gadis pujaannya.

Mampukah Khanza merelakan Nicholas bersama gadis yang di cintai nya? Atau dia akan berjuang demi hatinya sendiri?

Ayo ikuti kisah romansa mereka di sini! Di Oh My Savior

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 : Hasil USG

Khanza menatap pantulan wajahnya di cermin. Terbersit satu pertanyaan dalam benaknya, apa mungkin dia hamil? Namun, dia lekas menepisnya kembali. Tidak mungkin dan jangan sampai itu terjadi.

Khanza keluar toilet dengan tubuh sedikit lemas, makanan yang semula Ia pikir akan sangat lezat tak satu pun masuk kedalam perutnya, 'sial ada apa denganku?'

Khanza kembali ke kantornya karena jam istirahat telah berakhir. Dia tak sengaja berpapasan dengan Cherry yang hendak pulang, dia sama sekali tak menyapa Khanza dia melangkah dengan tatapan angkuh, kaca mata hitam bertengger di hidungnya. Aura artisnya lebih kental sekarang.

'Sudahlah apa peduliku.'

Khanza berlalu kembali ke ruangannya. Duduk di depan komputer dan kembali tenggelam pada pekerjaannya. Nic masuk, Khanza melirik dari sudut matanya seolah enggan menoleh.

"Za!" Seperti biasa dia akan duduk di tepi meja Khanza.

Hem, jawab Khanza masih enggan menoleh, "semalam kamu pulang jam berapa?"

"Setelah kamu pergi," jawab Khanza masih tetap fokus ke tempat yang sama.

"Maaf aku ninggalin kamu, tapi Cherry bilang kamu akan canggung jadi aku pikir tak apa tak mengajakmu," ucap Nic enggan.

'Hah Cherry? Apa dia sengaja, dia ingin aku dan Nic menjauh. Hah, dia memang luar biasa.' Khanza merasa kesal dalam hati. Baru saja semalam mereka jadian Nic sudah mulai mendengarkan semua kata-katanya, apa ini berkah atau justru masalah?

"Ya dia benar." Jawab Khanza sekenanya. Hatinya merasa dongkol, memang sih Khanza sendiri ingin menjaga jarak dengan Nic, tapi jika dengan sengaja dia di jauhkan orang lain rasanya tetap kesal.

"Apa kau marah?" tanya Nic, dia tampak khawatir jika sahabat satu-satunya itu marah.

"Kenapa aku harus marah? Kalian kan memang butuh waktu sendiri jadi wajar saja kalian meninggalkanku. Sudah pergi sana," Khanza mengusir Nic agar tak terus banyak bicara membuat hatinya semakin dongkol saja.

"Nggak ah, aku pengen disini." Nic malah membaringkan tubuh di sopa terdekat yang ada di sana.

"Terserah lah!" Khanza memilih tak peduli tak peduli.

Nic nampak membaringkan diri di sopa, tangannya dengan lihai mengetik di layar ponselnya. Sesekali Khanza melirik dari sudut matanya, kesal, sebal dan perasaan tak suka menyatu menjadi satu, apa dia cemburu? Huh..Khanza menghela napas dalam. Mengapa Nic tak mau pergi juga? Itu membuat Khanza tak fokus bekerja.

"Nic bukannya di ruangan kamu ada kamar?" Hem, Nic mendongak.

"Disini lebih nyaman," ujarnya dengan enteng. Khanza memutar bola matanya malas.

"Za!"

"Hem?" Jawab Khanza menuntut jawaban.

"Meski aku sudah berkeluarga nanti, hubungan kita akan tetap sama. Tak ada yang akan berubah, jangan menjauh dariku." Seketika Khanza terdiam, apa yang harus Ia katakan? Seketika otaknya kosong melompong, seolah kata-kata yang akan Ia ucapkan tadi pun hilang dengan sendirinya.

"Za, kita teman, bahkan di hatiku kau lebih dari sekedar teman. Kau saudariku, adikku dan penyelamatku."

"Jika istrimu tidak suka aku bagaimana?" Nic tertegun dengan menimbang jawaban untuk pertanyaan Khanza.

"Maka aku akan meyakinkan dia." Jawab Nic yakin.

"Hmph, kau terlalu naif Nic, tidak semua yang kita rencanakan akan terwujud sesuai keinginan kita. Lagi pula, apa kau pikir aku akan mengikutimu selamanya? Aku juga akan menikah, dan mungkin suamiku juga tidak suka aku dekat denganmu." Balas Khanza.

"Kau benar, tapi aku harap apa pun yang terjadi, hubungan kita akan selalu baik-baik saja."

"Aku harap juga begitu."

***

Nit...Nit...Nit...

'Suara apa itu?' batin Khanza, hish...Khanza meringis merasai tangannya sedikit perih dan juga kepalanya yang terasa berat.

"Dokter. Bagaimana kondisinya?" suara yang Khanza kenali terdengar samar di telinganya.

'Hah, Dokter?' Khanza perlahan membuka matanya. Nuansa kamar serba putih dengan gorden berwarna biru nampak menyambut pandangan Khanza.

'Rumah sakit? Tapi mengapa aku tidak bisa ingat kenapa aku ada disini? Hal terakhir yang aku ingat adalah saat aku berbincang dengan Nic di kantor tadi.'

"Dia baik Tuan, dia hanya kelelahan dan kurang tidur. Dia juga makan tidak teratur, dia menderita anemia, apa dia Istri anda?" Tanya Dokter itu ingin tahu.

"Bukan Dok."

"Lalu apa dia sudah menikah?" Tanyanya lagi, membuat Nic keheranan.

"Belum juga, memangnya ada apa Dok?"

"Ah, tidak ada apa-apa. Saya hanya iseng saja bertanya," Dokter itu tersenyum canggung.

"Apa anda suka adik saya Dok?" Nic melempar pandang penuh selidik.

Dokter itu hendak menjawab, namun suara Khanza mengalihkan atensi mereka, "Nic kenapa aku bisa ada disini?" Tanya Khanza, dia menatap Dokter tersebut dan memberikan Isyarat dengan tangannya agar Dokter itu tidak mengatakan apa pun.

"Kau pingsan tadi, Dokter bilang kau anemia. Mengapa kau tidak tidur dengan baik? Makanmu juga tidak teratur, lihat wajah pucatmu itu! Aku baru bilang kemarin kalau bokongmu sedikit berisi, tapi sekarang lihat kau tampak kurus." Ujar Nic penuh perhatian.

"Apa sih Nic? Bisa gak sih gak ngomong sembarangan." Ujar Khanza kesal, mengapa Nic selalu membahas masalah bokong itu sangat memalukan, terlebih lagi ada orang lain di ruangan itu.

"Memangnya kenapa?" Nic memasang tampang bodohnya, dia sama sekali tak tahu dimana letak kesalahannya.

'Dasar bodoh!' Khanza menepuk dahinya, akan lebih baik jika Nic di usir dari tempat itu untuk sementara, dari pada terus membuatnya malu.

"Nic aku lapar, bisa kamu belikan aku sesuatu." Pinta Khanza.

"Bukannya ada bubur disana." Tunjuk Nic ke atas nakas di samping ranjang Khanza.

"Aku tidak mau makan makanan rumah sakit, jadi ku mohon belikan aku sup, di restoran dekat sini saja gak usah jauh-jauh."

"Itu tergantung Dokter mengijinkan atau tidak." Jawab Nic tegas.

"Dokter, apa boleh?" Dokter hanya mengangguk sebagai jawaban, membuat Nic mau tak mau harus pergi juga.

"Ya sudah, tunggu aku sebentar." Nic pun berlalu keluar.

Tinggallah Khanza dan juga Dokter tersebut di ruangan itu, Khanza mulai bertanya, "Dok, apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Khanza dengan wajah serius.

Dokter mendesah napas pelan, "maaf jika saya harus mengatakan ini Nona, tapi anda hamil. Usia janin mencapai tiga Minggu." Ujarnya, membuat jantung Khanza seketika berhenti berdetak, tubuhnya kaku, pun dengan lidahnya yang seketika menjadi kelu, tenggorokannya tercekat. Seluruh pertanyaan yang ingin dia lontarkan terjawab hanya dengan satu pertanyaan.

"Tidak! Apa anda tidak salah Dokter? Coba cek sekali lagi, saya tidak mungkin hamil, ini tidak boleh terjadi." Khanza menggelengkan kepalanya, berharap apa yang Ia dengar hanya gurauan semata. Hati dan pikirannya menolak kabar kehamilannya.

"Maaf Nona, tapi saya yakin akan hal itu." Dokter menyerahkan amplop putih berisi hasil USG itu padanya.

Dengan cepat Khanza membuka dan membaca lembaran kertas di dalamnya, tentu saja hasilnya sudah pasti, bahwa dia hamil.

1
Ririn Nursisminingsih
nick ini ceo kok boodinng banget yaa grgeten a
Muna Junaidi
Hadir thor💃💃💃
Whidie Arista 🦋: Terimakasih kak. semoga suka sama ceritanya 😊
total 1 replies
Zikran Zikran
Luar biasa
Madura Sby
akhirnya masalah selesai jugaa
Waseng Susanti
crt yg menarik
Mom Q
super
Ndhut
.
Anonymous
bukannya tes dna biasany bth wkt 2 mgg an kan?
Whidie Arista 🦋: dalam dunia halu apa sih yang gak mungkin kak wkwk🤭
total 1 replies
mudah hartatik
suka ceritanyA... sepertinya bagus..
Nuraeni Nur
menarik
Kadek Bella
terima kasih thoor,,, ceritanya nggak bertele-tele
Whidie Arista 🦋: sama2 kak, makasih juga udah mampir di karya aku 😊
total 1 replies
Devina Siregar
top
Nabilah Afifah
min kok gaada novel yg ini
Whidie Arista 🦋: kalau minta Kakak bisa baca nove aku yang lain, terima kasih🙏
Whidie Arista 🦋: Mohon maaf ya Kak🙏 novel ini gak jadi aku lanjutin jadi aku hapus🙏😊
total 2 replies
Doraita Veriani
aku padamu Risa....meleleh air mataku
Agus Tina
Luar biasa
Tris Santini
bonchap nya thor
Rus Siana
pPpPpppppPpp
Uswatun Hasanah
lanjut cerita yg lain dong
Whidie Arista 🦋: kalau bikin sekuel novel ini kayanya belum ada ide kak Wkwk
Whidie Arista 🦋: Cerita yang lain yang mana Kak?
total 2 replies
Anonymous
Terima kasih thor 😍🥰
Whidie Arista 🦋: sama2 Kak😊 Makasih juga buat Kakak yang sudah mendukung novel aku yang satu ini🙏
total 1 replies
Uswatun Hasanah
tamat tamat ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!