Safia Tanisha adalah seorang anak dari keluarga biasa saja , bapa nya berasal dari desa yaitu bertempat di Jawa tengah,dan ibu nya berasal dari Jakarta.Namun Safia lahir di jawa tengah ia di rawat oleh nenek nya di sana, sementara kedua orang tua nya mencari nafkah di jakarta.
Safia gadis cantik dan juga body yang sangat bagus sekali,di kampung nya itu ia seperti kembang desa ,Safia tinggal bersama nenek dan kakek nya karena ia di tinggal cari nafkah oleh kedua orang tua nya.
pak Widodo dan juga Bu asih mempunyai kos-kosan di sana karena Bu asih mendapatkan warisan dari kedua orang tua nya, mereka berdua pun memutuskan untuk membuat kos-kosan di sana saja karena mereka pikir membuat kos-kosan itu uang nya sangat lumayan sekali apa lagi di daerah jakarta seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Yunengsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 05
Mereka masih menunggu jawaban dari Zayyan karena mereka bingung dengan kerjaan zayyan ini,Zayyan yang dari tadi berpikir pun akhirnya mempunyai jawaban juga.
"Gue memang datang nya aga siangan, karena kerjaan gue engga terlalu ribet jadi bebas deh."Ucap Zayyan.
"Oh seperti itu,enak banget yah kalau kerja seperti itu."Ucap Daren.
"Iyah nanti kalau gue lulus kuliah gue mau kerja di tempat elu aja deh kaya nya enak tuh perusahaan."Ucap Rafandra.
Zayyan hanya tersenyum canggung saja ia pun bingung mau jawab apa, sementara Daren langsung mengajak Zayyan untuk pergi ke kampus saja.
"Ayo kita berangkat nanti kita telat."Ucap Daren.
"Iyah bentar ini mau pakai sepatu dulu."Ucap Rafandra.
"Etdahh dari tadi elu ngapain aja sih."Ucap Daren.
"Kan ngobrol."Ucap Rafandra.
Daren hanya menghelas kan nafasnya dengan kasar saja karena Rafandra ini selalu saja seperti itu, sementara lingga dan Zayyan hanya melihat mereka bertengkar saja dari tadi, setelah itu baru lah Rafandra dan Daren pergi dari sana.
Mereka berdua pun berjalan ke arah luar dan kebetulan sekali di depan ada pak Widodo sedang menikmati kopi dan cemilan nya,Kedua orang itu pun menyapa pak Widodo.
"Selamat pagi pak."Sapa mereka berdua kepada bapa kos itu.
"Pagi,kalian mau pada ke mana pagi-pagi seperti ini?"Tanya Pak Widodo.
"Mau pergi ke kampus pak."Jawab Ke dua.
"Oalah ternyata kalian masih sekolah,kirain bapa sudah kerja toh."Ucap Pak Widodo.
"Belum pak,kalau begitu kami pamit dulu yah."Ucap Daren.
"Nggeh, hati-hati di jalan."Ucap Pak Widodo.
Daren dan Rafandra hanya mengangguk kan kepala nya saja sambil tersenyum, sementara Rafandra masih bingung apa yang di katakan oleh bapa kos nya itu.
"Bapa kos tadi ngomong apa sih,aku engga ngerti."Ucap Rafandra.
"Udah jelas-jelas dia ngomong pakai bahasa Indonesia masa elu engga ngerti juga sih."Ucap Daren.
"Lah tadi bapa kos bilang ada nggeh nya gitu apaan coba."Ucap Rafandra.
"Mana gue tau,udah ah ngapain juga mikirin kaya gitu."Ucap Daren.
"Kan gue pengen tau."Ucap Rafandra.
"Elu mau berangkat bareng gue apa engga, kalau mau cepetan naik."Ucap Daren ia sudah sangat kesal sekali.
"Iyah-iyah mau,kan gue belum punya kendaraan jadi nebeng dulu ke elu."Ucap Rafandra.
Daren hanya memutar bola matanya dengan malas saja karena Rafandra ini memang orang nya seperti ini, mereka pun pergi dari kos -kosnya itu.
......................
Sementara di rumah nya lingga,pagi ini keluarga nya sedang sarapan di meja makan,namun dari tadi mamah nya lingga tidak melihat lingga di meja makan, biasanya anak nya itu bangun selalu pagi ,namun hari ini lingga belum kelihatan.
"Bi....bibi..."Panggil Bu Utami ke pembantu nya itu.
"Iyah nyonya."Ucap Bi Sri.
"Sri ,lingga sudah bangun apa belum?"Tanya Bu Utami kepada IRT nya itu.
"Belum nyonya,dari tadi saya belum melihat den lingga."Jawab Sri.
"Hmmmm pasti tuh anak belum bangun."Ucap Bu Utami.
"Bi tolong bangun kan lingga yah,bilang sudah siang terus suruh ke bawah untuk sarapan."Ucap Bu Utami.
"Iyah nyonya."Ucap Sri.
Sri langsung pergi dari sana ia langsung ke kamar manjikan nya itu,Sri pun naik ke anak tangga, tak lama kemudian ia sudah berada di depan kamar lingga ia pun mengetuk pintu kamar majikan nya itu.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu,namun pintu tidak di buka sama sekali,Sri pun memberanikan diri untuk membuka pintu kamar majikan nya itu karena dari tadi ia mengetuk pintu tidak di buka sama sekali.
"Den...."Panggil Bi Sri.
Namun tidak ada sautan dari dalam pun,bi Sri pun semakin masuk ke dalam,namun ia sangat terkejut karena di dalam kamar tidak ada siapapun,bi Sri pun memeriksa ke kamar mandi juga namun di sana juga sama tidak ada siapa-siapa.
"Loh ke mana den lingga,ko engga ada di kamar nya,di kamar mandi juga tidak ada."Ucap Bi Sri.
Bi Sri langsung pergi dari kamar anak manjikan nya itu ia akan memberitahu kepada majikannya kalau anak tidak ada di kamar,Bi Sri sudah berada di bawah saja ia berjalan ke arah meja makan.
"Gimana Sri,lingga nya sudah bangun kan?"Tanya Bu Utami.
"Mmmm A-anu nyonya."Ucap Bi Sri aga gugup.
"Anu apa Sri?"Tanya Bu Utami.
"Den lingga engga ada di kamar nya,tadi saya sudah cek semuanya den lingga tidak ada di dalam."Ucap Bi Sri.
"Apa!"Ucap Bu Utami terkejut.
"Ke mana anak itu pagi-pagi sudah tidak ada di kamar nya."Ucap Pak Panji.
"Saya engga tau tuan."Ucap Bi Sri.
"Sudahlah mungkin dia sedang pergi ke mana ,nanti juga pulang."Ucap Pak Panji.
Bu Utami hanya diam saja ia merasa aneh karena lingga tidak seperti orang nya, sementara pak panji ia selalu membebaskan lingga ke mana pun, mereka pun makan kembali dengan tenang.
Tak Lama kemudian mereka sudah selesai sarapan nya ,pak panji pamit kepada istri nya ia akan pergi ke kantor, begitu pun diri nya ia akan pergi ke tempat bisnis nya itu, sementara kedua pembantu mereka hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat tingkah dua orang itu.
"Orang kaya mah bebas yah, Astuti anak mau ada di rumah mau tidak ada enjoy saja."Ucap Bi Sri.
"Ya Sri nama nya juga orang berduit,nah kalau kaya gini pasti sudah panik."Ucap Astuti.
"Tapi kan den lingga sudah besar ngapain juga dia pake di cari."Ucap Bi Sri.
"Mau orang gede mau engga sama aja."Ucap Astuti.
"Mmm Iyah sih,apa lagi den lingga ini selalu di perebutkan jadi penerus masing -masing perusahaan."Ucap Sri.
"Nah kan apa lagi kalau mau jadi ahli waris."Ucap Astuti.
Mereka terus saja mengobrol di dapur apa lagi mereka mendengar kalau majikan nya terus perang dengan suami nya, mereka pun bekerja kembali karena tidak mau menunda kerja.
Sementara Bu Utami ia sedang mengotak-atik ponsel nya itu,ia akan menelpon anak satu -satunya itu ada di mana, namun telepon ya pun tidak di angkat oleh anak nya itu.
"Ya ampun ke mana sih ini anak."Ucap Bu Utami.
Bu Utami terus saja menelepon anaknya sampai tidak aktif,namun ponsel nya dari mana sebanyak itu,bu Utami menghelas kan nafasnya dengan kasar karena anaknya tak kunjung dari tadi.
.
.
.
.
Happy reading 🤗
Jangan lupa vote like and komen 🙏 🤗