Delaney Edrea, gadis usia 24 tahun yang tiba tiba di bawa untuk menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal, apalagi pria itu usianya jauh di atasnya selain itu pria tersebut ternyata memiliki gangguan kejiwaan atau stress karena masa lalunya. Membuat Edrea gadis miskin dan sederhana itu menjadi sulit untuk menolak perintah itu.
Bagaimana nasib Edrea selanjutnya saat pria yang dia nikahi setahun lalu sudah sembuh dari stressnya dan tiba tiba wanita masa lalu sang suami juga muncul? Apakah Edrea bisa memaafkan suami dan mertuanya? Atau dia pergi saat dia merasa habis manis sepah dibuang?
yuk yang suka genre nikah paksa dan rumah tangga ikuti terus kisah ini ya baca baca yuk... semoga suka. jangan lupa dukungannya , like komen subscribe vote dan beri ulasan bintang limanya, thank you so much... Semoga suka. Happy reading...lope lope sejagat...muah muah💝👍🙏😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENOLAKAN
Rea menjadi sangat malu dan dia tidak ingin melepaskan veil.di wajahnya saat itu. Karena bisik bisik tetangganya yang dia dengar dengan jelas.
Tetangga di dekat rumah mertuanya itu memang sangat blak blakan jika mengatakan sesuatu.
" Kasihan sekali ya. Padahal pasangan serasi. Lihat yang laki tampan sekali dan yang perempuan imut putih dan cantik sekali. Tapi kok ya nasibnya jelek banget ya. Bisa bisanya juga tuh si Buana stress gara gara wanita ular itu. "
" Eh iya. Bagaimana jeng kabarnya sih Betrice itu?"
" Lo jeng tidak tahu ya? Si Betrice kan sudah lama nikah sama laki laki pengusaha sukses dan kaya raya di kota sebelah toh. Maka dari itu si Buana langsung di tinggal gitu aja."
" Sudah lama toh nikah si Betrice itu jeng?"
" Ya lama lah ada kali tujuh tahun lalu..Tapi dia itu Lo tega sekali sama si Buana. Gara gara dia tinggal sekarang buana Stress seperti ini. "
" Heh padahal kita tahu ya bagaimana dulu Buana itu cinta sekali sama si Betrice , Kemana mana berdua. Lengket seperti lem tikus."
" Iya dan dengar dengar yang biayai sekolah si Betrice kan juga Buana ya sampai dia kerja di mana mana. "
" Iya pagi siang malam kerja cari rupiah buat cukupi kebutuhan wanita itu. Tapi kok sudah tujuh tahun malah di tinggal nikah sama yang kaya raya ya?"
" Ya anak muda sekarang jeng, kalo nikah pasti cari yang kaya raya toh. Karena butuh uang juga. "
" Ya sekarang tidak ada anak muda yang tidak materialistis. semua pada matre"
" Kasian ya si Buana sama si Eneng cantik itu. Mana tahan si Eneng nanti lihat suami stress begitu?"
Gosip demi gosip yang Rea dengar dari mulut ibu ibu komplek itu memberikan dia sedikit pemahaman, jika sebenarnya laki laki yang dia nikahi itu sangat baik dan cinta pada kekasihnya. Tapi dasar si wanita saja yang juga gila, habis manis sepah di buang.
" Ya Allah kenapa hidup aku semakin menyedihkan begini. Selama ini hidup aku juga pas pas an. Kami bukan keluarga mampu. Hanya kak Gladys saja yang nikah sama pengusaha luar negeri sehingga bisa hidupi kami berempat. Apalagi bisnis jual beli batu permata kak Gladys yang sukses. Tapi nasib aku tetep saja seperti awan gelap di langit biru."
" Ya Allah ampuni aku yang selalu mengeluh. Tapi mungkinkah masih ada kebahagiaan untuk aku di keluarga baru ini?"
Rea hanya bisa menunduk dan berpikir banyak hal . Sambil terus mendengar ocehan ibu ibu kompleks yang saat itu menyaksikan akad nikahnya.
Rea menatap di balik Veilnya wajah tampan suami pilihan kakaknya itu. Sekilas tidak ada yang aneh , dia laki laki dewasa yang memiliki wajah tampan dan memiliki ketegasan di balik wajahnya serta kelembutan juga bersamaan di balik wajahnya yang diam beku itu.
Ya Gladys sungguh keterlaluan. Si adik yang usia 24 tahun malah di nikahkan sama laki laki yang usianya 26 tahun di atasnya. Tidak tanggung tanggung usia laki laki itu 50 tahun sekarang.
" Ya ampun pasangan ini dari segi wajah serasi. Dari usia mereka bagaikan bapak sama anak lebih tepatnya. Wanita itu kasian sekali sih. Sudah nikah sama bapak bapak, stress pula"
" Iya ya. Sungguh keterlaluan keluarga yang menjodohkan ini. Tapi kenapa Bu Bimantara mau juga ya?"
" Lah iya lah jeng kan enak punya menantu masih muda bisa bantu bantu dan cepat dapat keturunan. Terus mana ada juga wanita lain yang mau nikah sama putranya yang stress begitu? Kalo bukan , gadis miskin ini . Kasihan bukan. Bahkan kakaknya sendiri tega berikan adiknya ke laki laki stress begitu. Kali aja kakak tiri ya? Kok tega sekali sih?"
" Iya ya jeng, kasihan sih nasib gadis kecil ini. Lagi pula apa iya si buana itu bisa apa buat beri nafkah batin sama istrinya ya jeng? Kan dia stress gitu jeng?"
" Heh iya juga ya?"
" Ayo kita pulang dan kita lihat saja ke depan bagaimana rumah tangga mereka."
" Jeng kita kan satu kelompok arisan ibu ibu kompleks nih. Bagaimana kalo kita pasang taruhan kecil kecilan aja yuk kita lihat bagaimana nasib keluarga mereka nanti. Lancar atau pisah?"
" Oke... Ayo yao kita pasang taruhan kita buat dia taruhan bagaimana?"
" Kok dua emang taruhan apa saja? "
" Iya biar seru. Yang pertama kita pasang taruhan sepuluh juta an bagaimana?"
" oke siapa takut. Taruhan apa dulu nih?"
" Kita tebak ya lama pernikahan mereka itu berapa waktu lamanya? Setahun, dua tahun atau tiga tahun? Atau selamanya."
" Wah aku setahun"
" Aku lima tahun"
" Aku tiga tahun."
" ya sudah aku selamanya. Kita lihat ya? Siapa yang menang?"
" Terus yang kedua apa dan berapa?"
" Nah kedua kita pasang lima jutaan saja. Mereka itu terus atau cerai alias kabur. "
" Cerai"
" Cerai"
" Ya sudah aku tidak cerai alias selamanya. "
Semakin panas saja Rea mendengar bisik bisik para ibu ibu kompleks sana. Bahkan mereka berani memasang taruhan atas pernikahan paksanya itu.
" Ya Tuhan Allah kami... Kok tega sih mereka sampai Pasang taruhan segala atas pernikahan aku dan laki laki tua ini?"
Rea pun tanpa sadar menitikkan air matanya. Pengucapan janji suci pernikahan sampai di wakilkan oleh wali dari Buana, karena laki laki itu hanya bisa menerawang dan senyum senyum sendiri dalam acara akad nikah tersebut.
" Rea. Nanti kau jangan buka penutup wajah kamu ya. Biar veil itu kau pakai sampai malam pertamamu dengan suamimu itu. Jangan kau buka. Dan jangan kau bersuara jika kau ingin selamat. "
" Maksud Tante bagaimana ya?"
" Kok panggil Tante? Panggil mama dong. Kamu kan sudah nikah sekarang sama anak sulung Tante. "
" Maaf ma."
" Buana paling tidak suka tidur dan ketemu sama orang asing. Jika nanti dia pun memanggil kau dengan nama Betrice , kau diam saja ya. Jika tidak dia pasti akan pukul kamu dan kasari kamu!"
" Betrice? Siapa Betrice itu tan. Eh ma?"
" Hmmm mantan tunangan suami kamu tujuh tahun lalu yang buat suami kamu sekarang stress."
"Jadi kau nanti diam saja ya! Bagaimana pun kau sudah jadi istrinya. Kau juga harus nurut sama suami kamu. Ingat istri yang baik patuh sama suaminya!!!"
Rea tertegun mendengar semua hal yang baru saja di katakan oleh Mertuanya itu.
Mertua perempuan Rea memang wanita yang ceplas ceplos. Mertua laki laki rea lebih pendiam.
Rea hanya terduduk lesu di ruangan pengantin.
" Apa lagi ini. Bahkan aku tidak bisa mengatakan namaku sebenarnya pada suami aku nantinya. Haruskah aku juga hidup sebagai dan di dalam bayang bayang Betrice wanita yang sangat dicintai oleh suami aku itu?"
" Jika aku dengar kisah suami aku dari ibu ibu kompleks tadi, dia laki laki yang menyedihkan sih. Kasian sekali dia. sudah berjuang mati matian malah di tinggal nikah sama yang lain. Yang lebih kaya dan mapan hidupnya. Betrice kau sungguh wanita yang tak tahu balas Budi rupanya." runtuk Rea dalam keheningan hari itu.
Acara resepsi pernikahan Rea masih berlangsung. Tapi Baik Buana maupun Rea tidak ada di ruangan itu. mereka di suruh masuk oleh nyonya Bimantara karena para kolega bisnis besar pak Bimantara datang. Jadi nyonya Bimantara takut Buana dan Rea malah mengacau acara tersebut.
Rea pun akhirnya tertidur di kamar pengantin yang disiapkan untuk mereka berdua. Sedangkan buana suaminya masih betah duduk di dalam kamar menatap sebuah foto besar seorang wanita yang selalu dia rindukan selama ini. Betrice Alisia. Tunangan yang dulu dia perjuangkan. Padahal itu sudah tujuh tahun yang lalu.
Tapi buana sama sekali belum bisa melupakan mantan tunangannya itu. Yang kini pastinya hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Setiap pagi Buana masih sering melewati rumah milik Betrice yang masih anda di sekitar kompleks itu dan di rawat oleh tiga pekerja yang di pekerjakan oleh keluarga Betrice untuk merawat rumah peninggalan kakek Betrice tersebut.
Setiap Pagi saat jalan jalan pagi Buana masih sering menunggu lama lama di depan rumah itu menanti Betrice pulang atau datang berkunjung. Tapi selama tujuh tahun ini rumah itu tetap kosong. Hanya tiga pegawai itu saja yang merawat dan membersihkan rumah tersebut.
Akankah rea sungguh bisa bertahan dalam pernikahan paksaan dan di tengah sikap buana yang aneh tersebut?
Bersambung...
trimakasih 👍 Thor...
Salam sehat selalu sukses berkarya🙏
penuh misteri..