Secret Affair

bab 13

.

.

" Nona terlalu berlebihan.." balas Amara masih dengan kesopanannya.

" Kau ini ya..aku kan sudah bilang, aku bukan bosmu.." timpal Miranda.

" Tapi anda kan pemimpin dimana suami saya bekerja. sekaligus anda istri bos besar dimana saya bekerja, jadi hanya panggilan itu yang saya rasa cocok untuk Nona.

" terserah kau saja Am.." Timpal Miranda.

" Tuan Victor.. apa kabar ??" sapa Jakson kala melihat victor mematung.

" Oh.. iya. Maaf. saya hanya terkejut." Victor mendekat dan menjabat tangan Jakson.

" Saya baik tuan Jakson. bagaimana dengan anda?? "

" sangat baik. kita akan bertetangga Tuan Victor. Semoga kita bisa menjadi tetangga dan Saudara yang rukun." Ucap Jakson.

" benarkah ??" Victor seakan tak percaya memilih menatap amara.

" Iya Vic, Tuan jakson yang membeli rumah Pak Ali.dan kebetulan nona miranda menyukainya." Terang Amara.

Victor mengalihkan tatapannya pada miranda yang tak melunturkan senyum sedikitpun. Hingga kedipan mata Miranda membuat Victor tersadar.

" Nona Miranda.. maaf saya kurang sopan menyambut anda." Victor menunduk memberi hormat. biar bagaimanapun Miranda adalah pemimpin tertinggi distasiun TiVi dimana ia bekerja.

" Aku tidak menyangka kalian pasangan suami istri yang begitu serasi sekali... Sama-sama begitu sopan, aku sangat bahagia sekali.." Balas Miranda dengan senangnya.

Jakson meraih pundak Miranda, ia pun turut bahagia melihat istrinya bisa tersenyum lebar seperti ini.

" em.. Bagaimana jika kita ngobrol didalam saja ?? mari silahkan masuk nona Miranda, tuan Jakson.." Amara mempersilahkan.

" Oh.. jangan berlebihan am, kami harus membereskan beberapa barang dirumah kami, Kau pasti tidak akan percaya, Bahkan aku belum memasuki rumah itu karna aku begitu ingin menyapamu, Begini saja, nanti malam kalian kerumah kami ya, sebagai tetangga baru saya mau mengundang kalian makan malam, ya.. bentuk perayaan saja. bagaimana ?? mau kan ??" Tawar Miranda setelah berceloteh.

Amara menatap Victor seolah meminta persetujuan.

" Tentu saja bersama suamimu juga Am.. Victor.. kalian mau kan ??" Tanya Miranda beralih pada Victor.

" Tentu saja Nona..Kami akan datang." balas Victor. saat Victor juga merengkuh pundaknya

Amara turut tersenyum saat mereka sama-sama dengan pasangan masing-masing.

" Mami..papi.." panggil Gea yang terlihat mendekat dengan sepedanya.

perhatian jakson dan Miranda beralih pada Gea. "This your child ??" Tanya Miranda pada Amara dan Victor.

" Iya nona.. dia putri kami namanya gea."Amara memperkenalkan.

" Gea.. salim sama Tuan jakson dan Nona Miranda.. mereka atasan mami dan Papi." Pinta Victor dengan kelembutannya.

patuh, Gea menyalami dua orang dihadapannya.

" Oh..my.. Kau cantik sekali sayang.." Puji Miranda yang memilih memeluk Gea.

Jakson bisa tau, Jika istrinya amat merindukan kehadiran seorang anak dalam pernikahan mereka.

" Maafkan istri saya.. kalian pasti tau keadaan kami." Ucap Jakson memberi penjelasan ia tak mau Amara dan Victor berfikir macam-macam.

" Tidak apa Tuan.. Kami bisa mengerti.." Balas Amara.

Jakson menggangguk pelan.

" Ok Honey.. kita kembali kerumah dulu ya, Kita kan harus bersiap menyambut mereka." Ajak Jakson.

" Iya.. sebenarnya aku masih ingin bermain dengan putri kalian.." Ucap Miranda.

"Kitakan sudah menjadi tetangga Nona. Kapan saja Nona bisa bermain dengan Gea." Balas Amara.

Miranda mengangguk. " iya..iya.. Kalian jangan.lupa nanti malam datang ya.."

" Pasti Nona." balas Victor.

" Kalau begitu kami permisi. terima kasih, maaf sudah membuat kalian tidak nyaman." Pamit jakson.

" Tuan jangan bicara begitu.. Kami tidak merasa seperti itu." Timpal Victor.

Jakson dan Miranda pun segera memutar tubuh mereka untuk kembali kerumah mereka tepat didepan rumah Amara.

Sementara Amara memilih membawa Gea masuk kedalam. Victor menutup gerbang dengan melayangkan senyuum misterius pada Miranda yang tak sengaja menoleh kebelakang.

.

.

.