Reincarnated Brings Another World Goddes

Setelah satu bulan lamanya, pertempuran masih terus berjalan. Namun, yang membuatku sedikit bingung adalah mengapa Sekte Pedang Ungu masih belum mengirim bala bantuan.

Kabar tentang Sekte Pedang Emas yang sedang diserang oleh Sekte Naga Hitam seharusnya sudah tersebar luas dan sampai ke telinga Sekte Pedang Ungu. Tapi, mereka tidak mengirim bantuan sama sekali, dan ini membuatku sedikit pusing.

Aku terus berjalan ke sana kemari dengan perasaan khawatir dan raut wajah yang tak karuan.

Melihatku yang terus berjalan tanpa henti, Qingzhu merasa kesal dan akhirnya bertanya, "Apa kau tidak bisa duduk tenang? Dari tadi kau terus berjalan ke sana kemari. Sebenarnya apa yang kau lakukan? Apa kau tidak lelah?"

"Nona Qingzhu, apa boleh aku bertanya?"

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Sekte ini dalam masalah sekarang, tapi kenapa bala bantuan dari Sekte Pedang Ungu masih belum datang? Bukankah seharusnya mereka sudah mengirim bantuan?"

"Apa maksudmu? Sekte Pedang Ungu tidak memiliki hubungan apa pun dengan Sekte Pedang Emas. Kedua sekte telah terpecah belah sejak lama."

"Hah..." Mendengar hal itu membuatku sedikit terkejut. "Nona Qingzhu, menurutmu, apakah Tetua Jin itu bisa dipercaya?"

"Aku tidak tahu... Ayahku dan Tetua Jin sering mendiskusikan sesuatu larut malam. Aku sering mengintip, tapi tak pernah mendengar apa yang mereka bicarakan."

"Oh... Jadi begitu, ya." Sekarang aku mengerti semuanya. Kenapa Sekte Pedang Ungu tak datang membantu dan alasan mereka menyuruhku menjaga Nona Qingzhu.

"Nona Qingzhu, dengarkan aku. Beberapa hari lagi akan terjadi hal yang mengejutkan... Tapi kau tidak boleh panik. Ingat itu."

"Apa maksudmu?"

"Aku tak bisa menjelaskannya sekarang."

Setelahnya, aku hanya berfokus untuk berkultivasi, mengumpulkan semua kekuatan. Kabur juga tidak ada gunanya. Yang bisa kulakukan hanyalah melawan mereka, bahkan jika itu pertempuran hidup mati.

...---...

Setelah empat hari berlalu, akhirnya sekte kembali diterobos.

Brak!

"Selamat datang semuanya..." Aku menyambut mereka dengan senyuman.

Terlihat jelas Han Tian, Ketua Sekte Naga Hitam, bersama Tetua Jin di sebelah kirinya, dan Ketua Sekte Pedang Emas di sebelah kanannya.

"A-Ayah, apa yang terjadi? Kenapa orang itu ada di sini?"

"Diam kau!"

Sebuah pedang dilontarkan oleh Ketua Sekte Pedang Emas ke arah putrinya.

"Langkah Bayangan..."

Maju beberapa langkah ke depan Qingzhu, aku menangkap pedang itu, meskipun membuat lenganku terluka.

"Ayah, apa yang kau lakukan? Aku ini putrimu!"

"Putriku? Kau bukanlah putriku. Kau hanyalah anak yang kutemukan di pinggir jalan. Aku tak pernah menganggapmu sebagai putriku!" Kata-kata kasar dilontarkan oleh seorang ayah kepada putri palsunya itu.

"H-Hah... A-Apa maksudnya ini?"

"Huh... Biar aku saja yang menjelaskan." Aku menatap Qingzhu. "Nona Qingzhu, sejak awal Ketua Sekte Pedang Emas telah bersekutu dengan Sekte Naga Hitam. Semuanya sudah direncanakan sejak lama. Sebelumnya aku juga tertipu oleh Ketua Sekte Naga Hitam, tapi tak kusangka masih ada tipuan lain. Lebih jelasnya, Sekte Pedang Emas telah bersatu dengan Sekte Naga Hitam untuk melawan Sekte Pedang Ungu. Jika aku tidak salah tebak, kau adalah salah satu kandidat tumbal untuk Naga Hitam. Karena itu mereka membawamu ke sekte, menghapus ingatanmu, dan membuatmu percaya bahwa kau adalah putri Ketua Sekte Pedang Emas. Kau telah ditipu. Perang dan lainnya hanyalah tipuan untuk menjebak kita. Mereka tidak ingin gagal, jadi mereka menyiapkan dua tumbal sekaligus yaitu, kau dan aku."

"T-Tidak mungkin... Semuanya hanyalah kebohongan..." Ekspresi wajahnya berubah drastis, menandakan ia sangat syok dengan kenyataan yang terjadi.

Tepuk tangan terdengar dari Han Tian. "Bagus... Bagus... Tak kusangka kau bisa menebak sejauh itu. Sebelumnya kau sangat mudah ditipu. Hanya dalam sekejap kau berubah menjadi seperti ini. Sungguh mengejutkan..."

Aku berencana maju menyerang, tapi Han Tian sudah terlebih dahulu mengikatku, lalu tubuhku diangkat dan dihantamkan ke lantai, menciptakan lubang besar.

"Heh... Kau masih sangat lemah."

Aku mengeluarkan belatiku, tetapi tali itu mengikatku lebih kencang. Tubuhku dilemparkan ke dinding, membuat darah mengalir dari mulutku.

"Huek...!"

"Fuhahaha... Kau pikir bisa mengalahkanku? Sungguh mimpi yang mustahil!"

"Benar juga ya... Aku sungguh naif mengira semuanya berjalan lancar. Tak kusangka malah terjebak lagi."

"Sebelumnya kau ditipu seorang gadis, dan kali ini kau akan mati bersama seorang gadis. Sungguh tragis..."

"Arrggggggg!!!!"

Bersamaan dengan teriakanku, aku menerjang ke depan. Han Tian kembali mengeluarkan tali pengikatnya, yang segera kuhindari dan kupotong dengan belatiku.

Meskipun talinya putus, ia kembali seperti semula, seakan memiliki kemampuan regenerasi. Tali ini adalah senjatanya, tentu saja tidak mudah dihancurkan.

Melihat sedikit celah, aku kembali memotong talinya dan menggunakan Langkah Bayangan. Han Tian terlihat sedikit terkejut dan mundur, menjaga jarak. Sayatan yang kuberikan hanya mengenai sedikit wajahnya.

"Sialan, beraninya kau!"

Dari seluruh tubuhnya keluar asap hitam yang meledak dahsyat. Ia juga menembakkan cairan hitam ke arahku, yang tentu saja beracun.

"Wang Yun sialan, kau akan mati hari ini!"

"Benarkah?"

Dari apa yang kutahu, mereka tak akan membunuhku, karena aku adalah tumbal Naga Hitam yang mereka butuhkan.

Angin berhembus di sekelilingku, membuat asap tersebut berubah menjadi pusaran tornado dan lenyap begitu saja.

"Itu... Teknik dari Paviliun Angin! Bagaimana bisa? Sebenarnya kau ini siapa?!"

"Aku tidak tahu apa itu Paviliun Angin, tapi aku diajari seseorang. Itu saja."

"Tsunami... Pembelah Api!"

Ku arahkan tepat ke lantai. Akibat serangan tersebut, debu dan asap membuat pandangan kabur. Dengan Langkah Bayangan, aku membawa Nona Qingzhu pergi dari sana. Jika ia dijadikan tumbal untuk Naga Hitam, ada kemungkinan mereka akan berhasil.

Saat terbang, tidak ada pilihan lain selain memeluk pinggangnya untuk mencegahnya jatuh. Ia masih terlihat syok dari kejadian sebelumnya.

"Summon..."