NovelToon NovelToon
Love Me Please, Mas Duda

Love Me Please, Mas Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:664.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: pinkanmiliar

( Zona Cinta Manis )

Midea Lestari harus menelan pil pahit ketika difitnah sudah menabrak seorang wanita yang tengah hamil besar hingga tewas. untuk menebus kesalahan yang bukan karena perbuatannya, ia harus mendekam di balik jeruji besi dan merelakan masa depannya.

Satu bulan mendekam dipenjara, akhirnya Dea dibebaskan karena keluarga korban membayar jaminan untuknya. sebagai gantinya Dea terpaksa menikah dengan Shady Hutama, duda tampan yang istrinya tewas dalam kecelakaan itu. Dea menjadi ibu pengganti untuk putri Shady yang bernama Naura.

Bagaimana lika liku kehidupan rumah tangga Shady dan Dea? Apakah Dea bisa meruntuhkan kerasnya hati Shady yang selalu menaruh dendam padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pinkanmiliar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 - Percikan Api Cemburu

Dea menatap langit malam dari teras depan rumahnya. Suasana pedesaan masih sangat kental di kampung halamannya ini.

Dea ingat bagaimana Shady memintanya untuk menunggu. Bukankah menunggu adalah kegiatan yang membosankan? Dan sampai kapan Dea harus menunggu.

Dea hanya menghela napasnya. Hangatnya pelukan Shady masih dapat ia rasakan. Itu adalah pertama kalinya mereka saling bersentuhan selain kejadian ciuman paksa beberapa waktu lalu.

"Nduk, sudah malam. Masuklah! Angin malam tidak baik untuk kesehatanmu." Marni menghampiri Dea yang sedang duduk di teras.

"Sebentar lagi, Bu. Malam ini bulan dan bintangnya bagus."

Marni memilih untuk duduk disamping putrinya. "Eh, Nduk. Tuan Shady itu baik ya. Kamu beruntung memiliki majikan sebaik dia. Pasti istrinya sangat senang memiliki suami seperti dia."

Dea memalingkan wajah mendengar kata 'istri' dari mulut ibunya. Andai saja Marni tahu, jika istri adalah Shady adalah putrinya sendiri.

"Nduk, kok malah diam?"

"Eh? Tidak, Bu. Sepertinya angin malam mulai membuatku kedinginan. Ayo kita masuk, Bu!"

Dea beranjak dari duduknya dan segera masuk ke dalam rumah. Marni hanya mengernyit melihat tingkah putrinya yang seakan menyembunyikan sesuatu.

Keesokan harinya, Dea masih bermalas-malasan di kamar setelah ketiga adiknya berangkat sekolah. Tidak ada yang Dea lakukan selain berselancar di dunia maya.

Saat sedang melihat postingan foto dari idolanya, ponsel Dea berdering. Sebuah panggilan dari asisten Rasya, Guntur.

"Pak Guntur? Ada apa menghubungiku?"

Meski sebenarnya Dea enggan menjawab, tapi tetap saja Dea tidak bisa mengabaikan panggilan itu.

"Halo, Pak."

"Halo, Dea. Maaf mengganggu waktumu. Saya dengar dari teman kamu kalau kamu sedang mengambil libur selama beberapa hari."

"Oh, iya Pak. Karena tugas penelitian saya sudah di setujui, jadi saya bisa mengambil libur selama beberapa hari."

"Tapi, Dea, saat ini Pak Rasya ingin kamu segera masuk ke kampus. Beliau bilang jika dia akan mempercepat masa bimbinganmu."

Mata Dea seketika berbinar. "Benarkah?"

"Iya. Makanya Pak Rasya sangat menantikan kehadiranmu. Sangat jarang Pak Rasya melakukan hal ini. Makanya kamu sangat beruntung, Dea."

Dea berpikir sejenak. Sebenarnya Dea masih ingin liburan di rumah orang tuanya. Selain untuk menghindari Shady, Dea juga masih merindukan keluarganya. Namun kesempatan yang langka ini tentunya tidak bisa Dea sia-siakan begitu saja.

"Baiklah, Pak. Besok saya akan berangkat ke kampus."

Panggilan berakhir. Dea menghembuskan napas kasar.

"Bersemangatlah, Dea. Kau harus segera menyelesaikan tugas akhirmu dan lulus dengan cepat. Setelah itu kau akan terbebas dari Mas Shady dan keluarganya," ucap Dea pada dirinya sendiri.

Siang harinya, Dea memberitahu kedua orang tuanya jika dirinya harus kembali ke ibukota. Ia harus segera menyelesaikan tugas akhirnya. Dea memesan tiket kereta api secara online. Dan keretanya akan berangkat di sore hari.

Karsa mengantar putri sulungnya ke stasiun. Dea memeluk ayahnya dan meminta doa restu dari pria paruh baya itu.

Kereta mulai berjalan meninggalkan kota tempat kelahiran Dea. Ia harus kembali berjuang di kota orang untuk menggapai cita-citanya.

Dea memandangi layar ponselnya. Ia bingung apakah harus memberitahu Shady atau tidak. Namun sedetik kemudian, ia mendial nomor Shady dan...

Shady yang sedang berkutat dengan pekerjaannya tiba-tiba dikejutkan dengan getaran dari ponselnya. Shady melirik sekilas dan melihat nama Dea disana.

Tanpa menunggu lama, Shady langsung menjawab panggilan itu.

"Halo, Dea. Ada apa kau meneleponku?" Suara Shady terdengar amat gembira.

"Emh, maaf aku mengganggu waktumu, Mas."

"Ah tidak. Ada apa?"

"Hari ini aku kembali ke Jakarta. Ini aku sudah berada di kereta."

"Oh, baiklah. Aku akan menjemputmu di stasiun."

"Heh?! Tidak perlu, Mas. Aku bisa naik taksi."

"Dea! Kau tahu kan aku tidak suka penolakan? Lagipula kau tiba disini pasti sudah hampir larut malam. Jiak terjadi sesuatu denganmu maka..." Shady menghentikan kalimatnya. Entah kenapa ia harus bicara panjang lebar dengan Dea.

"Ya sudah, terserah Mas saja."

"Hmm."

Panggilan terputus. Shady memutuskannya secara sepihak. Dea menerawang jauh. "Bagaimana aku harus menghadapimu, Mas?" Batin Dea sambil memejamkan matanya.

...***...

Esok harinya, Nilam sangat bahagia karena melihat Dea sudah kembali ke rumahnya. Rasanya ia tidak ingin berpisah dengan menantunya. Nilam ingin menjadikan sebagai menantu di keluarga ini selamanya.

Namun Nilam sadar, jika diantara Shady dan Dea terikat sebuah perjanjian pernikahan. Nilam ingin mencegahnya. Tapi putranya itu sangat keras kepala. Kini Nilam hanya berharap jika Shady akan menerima Dea sebagai istri seutuhnya.

Semalam, saat Shady dan Dea tiba di rumah, Nilam tak sengaja melihat interaksi diantara mereka berdua. Memang ada yang berbeda dengan sikap putranya. Nilam harus mencari cara agar Dea terus menikah dengan Shady.

"Ibu senang kamu sudah kembali, Nak. Bagaimana kabar kedua orang tuamu?" Tanya Nilam saat Dea sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Mereka semua baik, Bu."

"Syukurlah kalau begitu. Apa mereka tahu jika kamu..."

Dea segera menggelengkan kepala. Dea tahu kemana arah pembicaraan Nilam.

"Pernikahan ini hanya sementara, Bu. Jadi, kurasa mereka tidak perlu tahu soal ini. Lagipula aku juga akan mengurus tugas akhirku dengan cepat. Jadi..."

"Dea!" Nilam memotong kalimat Dea.

"Apa kamu tidak mempedulikan perasaan Naura sama sekali? Apa kamu tidak peduli dengannya? Dia sangat menyayangi kamu dan dia menganggapmu sebagai ibunya. Ibu tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Naura ketika kalian berpisah nanti. Tolong pikirkanlah lagi!" Nilam menggenggam kedua tangan Dea.

"Bu, ini semua bukan aku yang menentukan. Mas Shady sendiri yang mengambil langkah ini. Jadi percuma saja jika Ibu membujukku."

Dea melanjutkan menata makanan diatas meja. Nilam hanya memejamkan mata sambil mengelus dadanya.

Sementara itu, sejak tadi Shady sudah berdiri tak jauh dari ruang makan. Dia mendengar semua pembicaraan Dea dan ibunya. Entah kenapa hatinya mulai goyah. Ia mulai merasa jika keputusan yang diambilnya setahun lalu adalah salah.

...***...

Dea menemui Rasya di kampus. Rasya mengatakan jika dia akan membantu Dea agar Dea bisa lulus lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Tentu saja Dea sangat senang mendengar hal itu.

"Kita bicarakan hal ini sambil makan siang, bagaimana?"

"Eh?!" Dea terkejut karena Rasya mengajaknya makan siang bersama.

"Tapi, Pak..."

"Dea, ini sudah waktunya makan siang. Jadi, tidak ada salahnya kan? Kau tahu, aku tidak bisa berkonsentrasi jika perutku belum terisi penuh." Rasya menepuk perutnya yang terlihat rata dibalik kemeja putih yang dipakainya. Dea bisa membayangkan seperti apa bentuk tubuh Rasya yang atletis meski kini berbalut kemeja.

"Hmm, baiklah Pak." Dea tak kuasa menolak. Karena dia butuh bimbingan Rasya agar cepat lulus.

Tiba di parkiran, mereka berdua menjadi pusat perhatian. Apalagi saat Rasya memberikan sedikit candaan dan membuat Dea tertawa lepas dan lebar. Pemandangan itu tentunya membuat iri para mahasiswi yang mengagumi sosok dosen muda itu. Tak sedikit yang mencibir Dea karena dianggap sudah menggoda Rasya.

Dea tidak peduli dengan omongan orang. Yang terpenting dirinya bisa menyelesaikan tugas akhir dengan baik dan lulus dengan cepat.

Ternyata tawa riang yang diperlihatkan Dea membuat satu sosok yang sedang menatap tajam kearah mereka mengepalkan tangan. Niat hati ingin menjemput Dea, tapi ternyata dia melihat hal yang lain.

Sosok yang adalah Shady segera berjalan menghampiri Dea yang akan masuk ke dalam mobil Rasya. Secepat kilat Shady mencekal lengan Dea hingga gadis itu berbalik menghadapnya dan menabrak dada bidang Shady.

Dea terpekik kaget menyadari siapa yang sudah menarik lengannya.

"Mas Shady?"

"Cepat ikut denganku!" Ucap Shady penuh penekanan.

"Shady, apa-apaan ini?" Rasya mengernyit heran.

"Diam kau! Ini bukan urusanmu!" Shady menunjuk Rasya dengan telunjuknya.

"Tentu saja ini adalah urusanku! Dea adalah mahasiswiku!" Ucap Rasya tak kalah tegas.

"Terserah apa katamu! Yang jelas aku akan membawa Dea pergi!"

"Eh?! A-apa?!" Dea bingung dengan situasi yang sedang terjadi. Dea hanya mengikuti keinginan Shady karena kini tangannya di tarik paksa oleh pria itu.

Dea masuk ke dalam mobil Shady dan meninggalkan Rasya yang masih mematung di tempat parkir. Senyum seringai terbit dari bibirnya.

"Apa kau cemburu, Shady? Sepertinya ini akan semakin menarik. Aku yakin ada sesuatu diantara kalian. Aku akan mencari tahu apa itu," gumam Rasya dalam hati.

Sementara itu di dalam mobil yang sedang melaju, tak ada percakapan yang terjadi diantara kedua orang itu. Dea yang memilih diam dan Shady yang berusaha meredam amarahnya hanya karena melihat Dea tersenyum kepada Rasya.

Tiba-tiba Shady menekan tombol di dashboard dan mendial nomor seseorang. Dea hanya melirik sekilas dan tak ingin peduli dengan siapa yang dihubungi Shady.

"Halo, Rosi! Tolong bereskan semua barang-barang Dea dan pindahkan ke kamarku!"

Mata Dea membola mendengar perintah Shady kepada Rosi, kepala asisten rumah tangga di rumahnya.

B e r s a m b u n g

1
imhe devangana
dr crt ini yg paling tdk aku mengerti dmn nola meninggal dia dlm keadaan hamil sedangkan naura yg di tinggal berusia 1 bln.
Emak Femes: 😁😁😁enggak kak
coba cek ulang bab awal2.
ada part satu bulan kemudian...
😚😚
dea dipenjara 1 bulan trus dibebasin.
total 1 replies
imhe devangana
2x hamil & bukan anak dr suaminya. luar biasa nola & bodohnya sadhy krn percaya2 sj tanpa menyelidiki kehidupan istrinya.
imhe devangana
nola hamil apakah hamil anak kedua atau gmn ya thor.bkn kah naura sdh lahir saat nola kecelakaan. bingung sbnrnya bc crt ini
Emak Femes: naura belum lahir pas kecelakaan 😁
dia lagi hamil besar pas kecelakaan. Tapi bayinya brhasil selamat, emaknya meninggal 😩
total 1 replies
imhe devangana
nola sdh beda alam dg km Arshad
imhe devangana
kapan mereka bqlaikan thor. aku jd malas lanjutin terlalu banyak masalahnya. maaf thor
imhe devangana
pantas rasya mau jd dosen pembimbing dea krn merasa bersalah & soal nola mungkin dia pernh suka sm nola tp nola lbh memilih shady.
dan yg mengirim bunga ke makam nola adalah rasya.
imhe devangana
shezi yg mengirim bunga itu krn merasa bersalah.
Yunita Rimbe
dihh smua novel, stlah berbuat, trs kjr" blng cinta lngsng luluh,, basihh
panty sari
kalau q baca pemeran wanita yg banyak disukai 4 laki laki nola tapi bukan pemeran utama yah
🎤A-HA🎧
Luar biasa
E L I F I A
Tetap semangat mak othor
ceritanya bagus
Ari Gareng
bapaknya rentenir, anaknya penipu
Becky D'lafonte
oalah, apalagi ini
Becky D'lafonte
nah loh, mau ngapain barang2 dea di pindah ke kamarmu shady
Becky D'lafonte
shady kalap
Becky D'lafonte
tega bgt sm sahabat sendiri
Eriwanti Chen
Kecewa
Emak Femes: Saya juga kecewa Anda memberi bintang 1,
Jika tidak suka lebih baik skip saja. Jika ingin hina, hinalah tokoh2 dalam ceritanya bukan karyanya, karena menuang ide dalam sebuah karya itu tak semudah membalik telapak tangan.
Saya tunggu karya Anda yg tidak membuat orang2 kecewa.
Terima kasih sdh mampir, walau tidak memberi LIKE sedikitpun 🙏
Semoga Tuhan memberi pencerahan pada Anda. Aamiin
total 1 replies
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
S
kota batik yang author maksud itu kota Pekalongan atau bukan ya,, semoga ngk slh tebk
Emak Femes: iya kak betul 😁
total 1 replies
Juragan Jengqol
ini cinta segi berapa thor? 😅🤭
Emak Femes: segi banyak kak 😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!