Dibuang karena Ramalan ... Kembali karena Dendam.
Novel ini mengisahkan tentang seorang putra dari Kaisar Langit yang hendak dibunuh oleh ayahnya sendiri karena suatu ramalan. Beruntung, sebelum anak itu berhasil di bunuh, dia di bawa pergi oleh seorang pria tua dan menyembunyikannya di alam Tengah.
Zhang Ziyi namanya...
Hari-hari dia lalui dengan penuh kemalangan dan kesialan. Hingga pada suatu ketika, kesialan itu membawa dia pada sebuah goa, dimana di situlah keberuntungannya ia temukan. Dari situ pula lah dimulainya suatu perjalanan. Perjalanan Menjadi Yang Terkuat Diantara Yang Terkuat... Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit....
"Aku Zhang Ziyi... Seorang Putra dari Kaisar Langit, akan kembali ke alam atas... Menemui kaisar langit dan Menggulingkan Kaisar Langit... Mereka yang menghalangi jalanku, akan ku tebas dengan Pedang Naga Langit!!" ~Zhang Ziyi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 13 ~ Anak Harimau Api
Selang beberapa saat berjalan ke dalam goa, Zhang Ziyi akhirnya sampai di tempat di mana Harimau Api berada. Seperti pertama kali Zhang Ziyi bertemu dengan binatang buas itu, Harimau Api tampak tertidur pulas, sembari tubuhnya tak berhenti me narik setiap energi yang dikeluarkan rumput hati.
"Heeh, dasar pemalas. Bagaimana kau bisa makan kalau tidak ada yang kau kerjakan...!" Zhang Ziyi sengaja sedikit mengeraskan suara saat mengeluarkan kalimat itu. Seolah-olah pemuda itu sedang memancing Harimau api.
Meski begitu, Harimau Api tetap tak mau terbangun. Dia terlalu terbawa dengan energi yang terpancar dari rumput hati berusia Seratus tahun itu.
"Tch, dasar pemalas!" Zhang Ziyi berdecak kesal.
Mencari kerikil di sekitarnya. Setelah mendapatkan benda tersebut, Zhang Ziyi memusatkan energi Qi pada batu dan tangan kanannya. Satu kali sentilan keras, langsung menerbangkan kerikil itu.
Whush!
Bukk!
Tepat pada perut Harimau Api, kerikil yang di lempar Zhang Ziyi mendarat dengan begitu keras.
Harimau Api meraung sesaat. Matanya kini terbuka lebar, memperlihatkan nanar merah darah. Harimau Api memelototi Zhang Ziyi. Nampak jelas kemarahan dari raut wajah yang ditunjukkan oleh binatang buas itu.
Harimau Api mulai bangkit sembari memamerkan taringnya.
"Tch, Kau mau memamerkan taring tumpul itu padaku?" Zhang Ziyi dengan ketus. "Baiklah, akan ku patahkan taring mu lalu ku jual di pasar. Lumayan kan!"
Tak berniat menggunakan pedang Naga Langit, Zhang Ziyi mengambil ranting kayu yang ada di sampingnya. Mengaliri dengan energi Qi, Zhang Ziyi kemudian melesat ke arah Harimau Api.
Pertarungan keduanya pun pecah saat itu juga. Baik Zhang Ziyi, maupun Harimau api memiliki kultivasi yang setara. Dimana keduanya sama-sama berada di Ranah Pendekar tahap 7.
Zhang Ziyi menghindari cakar Harimau Api, lalu ia mulai melancarkan serangan telak pada kepala si harimau. Binatang Buas itu tak terima, ia melepaskan semburan api dari mulutnya dan nyaris mengenai Zhang Ziyi. Beruntung refleks yang dikeluarkan lelaki itu cukup cekat.
"Huuh, beruntung aku masih bisa menghindarinya!" ucap Zhang Ziyi.
Kembali pemuda itu melesat dengan melibaskan ranting kayu, menargetkan kepala si harimau.
Pertarungan antar Zhang Ziyi serta Harimau api nampak berjalan dengan imbang. Tak ada yang mau mengalah, keduanya sama-sama bersikukuh untuk mengalahkan lawan. Meski begitu, terlihat Harimau Api sedikit di unggulkan.
Bertarung dengan mengandalkan insting yang tajam, menyerang dengan sembarangan namun setiap serangan Harimau Api begitu mematikan.
Selang beberapa saat, Zhang Ziyi mulai mengambil jarak. Ranting kayu di genggaman tangannya kini telah menimbulkan keretakan.
"Sial! Aku harus merubah gaya bertarung-ku!" gumam Zhang Ziyi. Pemuda itu lalu kembali maju.
Kini Zhang Ziyi menggunakan salah satu teknik dari pedang naga langit.
Keduanya kembali bertemu dan beradu kekuatan. Jika tadi Zhang Ziyi bertarung dengan terburu-buru, kali ini pemuda itu mencoba untuk bersikap lebih tenang.
Setiap kali ia mengayunkan ranting kayu nya, energi angin yang begitu tajam akan tercipta. Setiap layangan pedang kayu begitu tajam nan terarah. Hingga beberapa kali harimau Api terkena libasan ranting itu dan meninggalkan luka sayatan panjang dan dalam.
Tempo pertarungan kini dikuasai oleh Zhang Ziyi. Harimau Api sampai dibuat tak berkutik oleh pemuda itu. Bahkan beberapa kali dia menyerang balas, namun setiap serangannya hanya mengenai udara kosong.
Zhang Ziyi begitu cepat dalam mengambil posisi. Hingga dirinya terlihat seperti bayangan yang nampak sangat banyak. Kala Zhang Ziyi berpindah tempat, saat itu pula sayatan dalam akan di terima oleh Harimau Api.
"Cih, dasar lemah!" Zhang Ziyi berhenti menyerang. Ia hendak melihat bagaimana ekspresi harimau itu sekarang.
"Hahaha! Lihatlah wajah bodoh-mu itu. .. Kau tak ada bedanya dengan kucing tanpa taring," ejek Zhang Ziyi.
Sebenarnya pemuda itu bisa saja Mengalahkan Harimau Langit hanya dengan sekali serangan menggunakan pedang Naga Langit, namun Zhang Ziyi tak melakukannya. Dirinya mau melihat sejauh mana kemampuannya saat ini.
Seolah mengerti arti dari perkataan yang dikeluarkan Zhang Ziyi barusan. Harimau Api kembali memamerkan Taringnya, seakan-akan ia hendak mencabik-cabik pemuda itu.
"Ohh, kau mau aku mengambil taringmu sekarang yah? Dengan senang hati aku akan melakukannya!" Tersenyum sejenak, Zhang Ziyi mendadak menghilang dari tempatnya.
Secara serempak, pemuda itu muncul di hadapan Harimau Langit.
Talk!
Saat itu juga taring sebelah kiri Harimau Langit patah dan langsung diraih oleh Zhang Ziyi.
"Satu dapat!"
Kembali Zhang Ziyi mematahkan taring sebelah kanan sang Harimau.
"Dua Dapat!"
Setelah mendapatkan kedua benda itu, Zhang Ziyi kembali menghilang dan muncul kembali beberapa meter dari Harimau Langit.
"Hehehe! Dua benda ini kalau ku jual, bisa menghasilkan ratusan perak!" ucap Zhang Ziyi sembari melempar-lempar dua taring Harimau Api.
Harimau itu sendiri tak menyadari kalau dua benda yang selama ini ia bangga-banggakan kini telah pergi entah kemana. Proses hilangnya kedua taring harimau itu sendri begitu cepat. Sehingga Harimau Api hanya bisa melongo saat kedua Taringnya di cabut oleh Zhang Ziyi
Setelah merasa puas, Zhang Ziyi tak berniat membiarkan binatang itu hidup terlalu lama. Menguarkan pedang Naga Langit dari cincin ruang. Zhang Ziyi kemudian melibaskan pedang itu dan membentuk tanda silang.
Energi putih berbentuk silang tercipta dan langsung melesat ke arah Harimau Api.
Baamm!
Tubuh Harimau Api langsung terbelah menjadi beberapa bagian. Darah memuncrat dan mewarnai dinding goa.
Terdiam. Zhang Ziyi menarik napas panjang lalu menghembuskan kasar melalui mulutnya.
"Akhirnya selesai juga." Zhang Ziyi berniat meninggalkan goa itu dan kembali ke Klan Zhang.
"Meoong!"
Mendadak terdengar suara anak kucing. Zhang Ziyi menghentikan langkahnya untuk memastikan suara tersebut. Beberapa saat dia diam, namun tak di dengar lagu suara kucing tersebut.
Memilih untuk menghiraukan, Zhang Ziyi kembali melanjutkan langkah kakinya.
"Meoong!" Kembali suara itu terdengar.
Zhang Ziyi menghentikan kembali langkahnya. Berbalik dan menilik sekitar.
"Meoong!" Suara itu kini terdengar berulang-ulang.
"Benar, ini adalah suara seekor anak kucing. Tapi, kenapa anak kucing berada di tempat ini? Apalagi goa ini adalah tempat Harimau Api ini!" Zhang Ziyi bergumam sembari menengok ke arah tubuh Harimau Api yang kini tak terbentuk lagi.
Zhang Ziyi kemudian mencari-cari dimana anak kucing tersebut. Beberapa saat, ditemukannya seekor bayi kucing di bagian pojok goa. Warna belang pada bulu si kucing serta mata yang membulat besar, membuat kucing itu tampak semakin lucu.
"Wooaahh!" Melebar mata Zhang Ziyi melihat anak kucing itu.
"Tunggu... Kenapa anak kucing ini memiliki belang yang mirip dengan belang Harimau Api itu? Mungkinkah kucing ini bukan kucing, melainkan anak dari Harimau Api itu?" Zhang Ziyi memperhatikan kucing itu lebih teliti.
"Benar, ini bukan seekor kucing, melainkan seekor bayi harimau Api."
Zhang Ziyi mengambil bayi harimau Api. Pemuda itu berinsiatif untuk memelihara anak Harimau itu. Sebenarnya tidak ada niatan Zhang Ziyi untuk memelihara bayi Harimau Api. Namun karena ia kasihan, selain itu Zhang Ziyi juga sedikit tertarik dengan anak Harimau Api itu. Sehingga Zhang Ziyi akhirnya memilih untuk memeliharanya.
Zhang Ziyi bangkit dan berniat meninggalkan goa itu. Namun saat melewati rumput hati berusia Seratus tahun, mendadak anak Harimau Api memberontak. Sepertinya dia tertarik dengan tanaman herbal itu.