NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Saga

Kesayangan Tuan Saga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Romansa
Popularitas:12.5M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

TMTM Musim Spesial dimulai 💖

Novel ini akan bercerita tentang keseharian hidup Tuan Saga dan orang-orang yang ia sayangi.


selamat membaca ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan

Disuatu pagi, menjelang siang. Di mall milik Antarna Group.

Dua gadis terlihat memasuki sebuah toko aksesoris di sebuah mall. Ada beberapa pelanggan wanita muda yang juga sudah asik melihat-lihat barang. Dua orang ibu-ibu muda sambil mencobakan bando pada anaknya. Para gadis yang akan berburu hadiah untuk keponakan mereka tersayang. Jenika dan Sofia yang selalu kompak dalam beberapa hal, semakin menyatu saat membicarakan keponakan yang baru lahir.

Aneka pernak pernik yang di dominasi warna pink memenuhi beberapa etalase. Deretan jepit rambut, topi dan pernak-pernik rambut lucu-lucu tergantung. Membuat gelap mata para pengunjung.

Jen sudah heboh saat melihat semua benda yang ada di sana. Dia merasa semua benda lucu yang ada di dalam toko ini akan sangat cocok kalau di pakai keponakannya. Baik itu yang berwarna pink, atau pun warna lain. Karena keponakannya sangat imut dan menggemaskan, mau dipakaikan apa pun pasti akan serasi pikirnya.

Sofia bukannya mengerem kelakuan Jen, malah ikut nimbrung memenuhi keranjang belanjanya. Alhasil, aneka jepit rambut, topi dan sepatu mereka beli. Saat sedang ribut memilih mana yang mau diambil, langkah kaki tergesa terdengar. Suara nafas terengah ikut meninpali. Menunjukkan kalau laki-laki yang baru muncul itu sudah berlari sekuat yang ia bisa.

"Maaf, saya terlambat." Revan merasa dirinya sangat menyedihkan sekarang. Padahal pekerjaannya ada di dalam mall ini, tapi bisa-bisanya selesai 30 menit lebih lama. Dia jadi terlambat melihat wanita yang ia sukai, bahkan membuat gadis itu menunggu. Padahal Jen nggak terlalu perduli juga, soalnya dia sedang asik dengan semua barang lucu di depannya. Hingga waktu menunggunya menjadi tidak terlalu terasa.

"Ya ampun Kak, kamu lari ya, sampai keringatan begitu." Jen mengeluarkan tisyu yang ada di dalam tas. Tangannya langsung nemplok begitu saja di wajah Revan. Kebiasaan, kalau dengan Sofia. "Padahal kami bisa menunggu kok, Kakak nggak perlu buru-buru." Tepuk-tepuk wajah Revan yang memerah, sama sekali tidak merasa kalau tindakannya akan berdampak luar biasa bagi Revan. "Panas ya, wajah Kak Revan merah."

Revan mundur tiga langkah mengambil tisyu yang menempel di wajahnya.

Apa yang Anda lakukan Nona! Hati Revan seperti tersengat lebah, dia memasukkan tisyu ke saku jasnya. Bahkan Jen dan Sofi tidak menyadari. Karena Jen sudah bersikap biasa lagi seperti tidak habis melakukan sesuatu. Memilih-milih barang lagi.

"Maaf ya Nona saya terlambat." Revan menyeka ujung dagunya yang terasa berkeringat. "Maaf, saya membuat kalian menunggu."

"Nggak papa Kak kami nggak nungguin kok." Jawaban Jen menampar hati Revan. "Oh ya, Kak Revan sudah membeli hadiah belum, kalau belum mau aku pilihkan."

Kado untuk anak Tuan Saga sudah terbungkus rapi di dalam mobilnya, sudah di siapkan dengan sempurna beberapa hari lalu. Hati Revan yang kebat kebit sambil menyiapkan hadiah. Bukan karena hadiahnya, tapi karena dia akan memberikan hadiah itu bersama dengan Jen. Mereka janjian untuk datang ke RS bersama. Beberapa hari dia menantikan momen itu dengan gelisah.

Ini juga akan menjadi kali pertamanya bertemu istri tuan muda, Nona Daniah yang katanya telah merubah tuan muda. Selain pergi dengan Jen, dia juga tidak sabar untuk melihat langsung wanita itu.

Sofi menarik tangan Revan menuju aksesoris pria. Jen juga mengekor, karena keranjangnya sudah penuh hadiah untuk keponakannya. Ada ikat pinggang, topi, pin, dompet, tas dan barang keputihan pria.

"Kak coba pilih yang bagus yang mana, aku mau kasih pacarku." Sofia menunjuk-nunjuk barang, sambil ia coba dan dekatkan di tubuh Revan. Jen yang awalnya melirik jadi berfikir sepertinya seru mendadani Kak Revan.

Dia yang sedang jomblo tidak bisa membeli sesuatu untuk kekasih seperti Sofi, akhirnya dia mendapatkan tempat untuk melampiaskan hasratnya.

"Kak sini, coba pakai ini." Jen menoel lengan Revan, laki-laki itu langsung pindah haluan dari meladeni Sofi. "Wahh, Kak Revan ternyata tampan juga ya kalau pakai topi begini. Aku belikan ya."

"Ia Nona." Pasrah, walaupun sebenarnya dengan senang hati mencoba semua yang Jen sodorkan.

"Kak Revan sudah punya pacar belum? Kami nggak ganggu pekerjaan Kakak kan?" Jen agak sadar si kalau dia sudah memanfaatkan Revan, tapi karena laki-laki di depannya manut yang diajak kemana aja, membuatnya nyaman dan tidak mau perduli kalau sebenarnya dia menyusahkan. "Aku senang bisa pergi dengan Kak Revan. Hehe."

Revan menutup wajahnya dengan topi. Sambil bergumam, kalau dia jauh lebih senang.

"Saya kan sudah bilang, Nona bisa manfaatkan waktu dan tubuh saya, kapan pun itu."

"Ih apa sih, memang Kakak budak, ada-ada saja. Kak Revan itu sudah seperti kakak kedua kami, jadi kalau Kakak sedang sibuk, nggak papa kok nolak."

Saya nggak mau jadi kakaknya Nona, kan sudah ada tuan muda yang sempurna sebagai kakak nona.

Di sudut ruangan di belakang kasir, para penjaga toko yang mengenali Revan sedang berbisik tidak percaya dengan yang mereka lihat.

Begitulah akhirnya mereka bertiga berbelanja. Setelah ini mereka sudah janjian untuk pergi ke RS bersama. Menjenguk Nona Daniah.

...***...

Revan yang keluar dari lift RS terlihat agak gamang. Perkataan Sofia menari-nari di kepalanya.

Siapa laki-laki yang sudah membuat Nona Jen patah hati, beraninya dia.

Saat mereka sampai di depan kamar para tamu yang bergiliran masuk baru saja keluar semua dari ruangan. Sekarang sudah tidak ada yang berkunjung lagi. Waktu kunjungan memang sudah diatur sedemikian rupa.

"Kak, kami datang bersama Kak Revan." Jen masuk disusul Revan dan Sofi. Saga melirik sekilas. Dia baru saja menyuapi Daniah potongan buah segar. Daniah duduk di tempat tidur selonjoran, sambil bersandar. Revan melihat apa yang dilakukan Saga merasa terkejut dengan kepedulian Saga pada istrinya.

Ah, jadi benar ya, tuan muda sudah berubah. Dulu, dengan mantan yang pernah ia sukai, juga tidak seperti itu. Revan sudah mendengarnya dari Dokter Harun, saat hanya mendengar dari cerita, ada rasa tidak percaya. Tapi saat melihatnya langsung begini. Ternyata benar adanya.

Jen dan Sofia mendekati kakak ipar mereka, lalu berisik menunjukkan barang yang dia beli pada Daniah. Sementara Saga berjalan ke sofa. Revan mengikuti, duduk setelah Saga menunjuk sofa.

"Kau sudah membereskan semua tugas yang kuberikan?"

"Sudah Tuan Muda, semua sudah selesai."

Saga melihat adik-adiknya. Dia mendapat info kalau akhir-akhir ini Revan sering sekali bersama mereka.

"Apa mereka mengganggumu, aku dengar kau jadi sering pergi dengan mereka." Menunjuk Jen dan Sofi yang sedang mengerubuti Daniah.

"Tidak Tuan Muda, saya senang bisa pergi dengan nona."

Senang, cih, sejak kapan kau senang meladeni dua bocah itu. Dulu, Saga menunjuk Revan sebagai teman bermain Jen dan Sofi. Bukan hanya teman bermain, ya menjaga adik-adiknya itulah tugasnya. Usia mereka yang tidak terlalu jauh membuat Jen dan Sofi terlihat jauh lebih akrab. Dulu Revan menganggap tugas dari Saga sebagai hukuman.

Kenapa orang sejenius dirinya malah hanya ditunjuk sebagai teman bermain, bukan guru untuk mengajari adik-adik tuan muda. Namun, karena kepatuhan Revan dia menjalankan tugas itu dengan baik dan sepenuh hati.

Ya, mungkin saking berdedikasinya dia sampai terjerat dengan perasaannya sendiri saat melihat Jen.

"Kau bisa menolak kemauan Jen, kalau kau tidak suka." Saga mengamati perubahan mimik wajah Revan. "Kau tahu kan, dia mudah bergantung pada orang yang baik padanya."

"Saya tidak apa-apa Tuan Muda, selama Nona Jen suka."

Jawaban itu membuat Saga tergelak geli.

Lalu perhatian mereka sudah teralihkan pada Jen yang sedang ada di dekat boks bayi.

"Ya Tuhan, Kakak ipar dia lucu banget si." Jen mengangkat tangannya. "Aku sudah cuci tangan bersih lho, aku boleh memegangnya kan." Sambil *******-***** tangan gemas. "Ah, senyumnya menembak jantungku." Jen terduduk bertopang pada lututnya. Sofi ikut-ikutan towel-towel kaki si baby.

Jen melihat Saga dan Daniah bergantian.

"Kak, aku boleh foto dia, aku mau pamer pada dunia kalau aku sudah punya keponakan." Jen mengusap boks bayi. "Foto boks bayinya juga nggak papa Kak, please boleh ya. Kakak ipar, boleh ya?" Merajuk dengan suara gemas yang dibuat-buat, membuat Daniah tertawa. Lalu seperti biasa Daniah yang membujuk suaminya. Akhirnya Jen dan Sofia diizinkan memposting foto boks bayi. Foto yang dia ambil untuk koleksi pribadi tidak terhitung jumlahnya.

Ditempatnya berdiri Revan memegang dadanya yang berdegup sangat kencang melihat tingkah Jen yang baginya sangat menggemaskan, lucu dan imut. Dia sampai tertawa kecil dan menutup mulutnya saat Jen memfoto dengan berbagai gaya sambil jungkir balik. Terlihat jelas tatapan penuh cinta di matanya.

Saga yang sudah duduk di samping Daniah, tertawa melihat ekspresi Revan saat melihat adiknya.

Ternyata kau sudah jadi budak cintanya Jen.

Saat Jen memanggil Revan, laki-laki itu langsung mendekat. Rupanya Jen minta difoto kan berdua dengan Sofi. Lagi-lagi senyum dan tatapan Revan untuk Jen seperti saat Saga menatap istrinya.

Saga akan menunggu, sampai sejauh mana keberanian Revan memperjuangkan perasaannya.

"Sudah keluar sana!" Suara Saga memecah keseruan para gadis yang sedang berfoto. "Kakak ipar kalian mau istirahat." Sudah main peluk dan cium istrinya. "Keluar sana semuanya."

Walaupun manyun Jen dan Sofi menyudahi kegemasan mereka. cium-cium dari jarak jauh, karena belum boleh sembarangan cium-cium bayi baru lahir.

Sebelum pergi, Revan menundukkan kepala sambil memperkenalkan diri kepada Daniah. Mengucapkan selamat atas kelahiran tuan putri, dan menyerahkan hadiah yang dia bawa.

"Semoga Tuan Muda dan Nona selalu hidup dengan bahagia, semoga tuan putri juga tumbuh dengan sehat. Saya Revan akan selalu mengabdi kepada Antarna Group dan keluarga Tuan Saga."

Kak Revan serius banget si kalau sudah di depan Kak Saga, tapi imut juga si pikir Jen.

Mereka keluar setelah mendengar Daniah berterimakasih, dan mendengar kata hemm dari Saga.

Bersambung

1
Fhebrie
apa yg dalam pemikiran aran dn han akhirnya jadi nyata juga 😂😂
Fhebrie
sayang sekali ga ada visualnya ya
Fhebrie
kenapa aku jadi senyum senyum sendiri ya bayangin han sama aran 🥰🥰🥰
dewi
haze dah jadi selebriti 👏👏👏👏
Susi Adesanti
Novel karya Author LaSheira, selalu di tunggu,
Alur cerita yang indah , menginspirasi,
Tokohnya luar biasa hebat, orang orang kaya yang super baik,Tidak bermewahan, tidak menggangap diri mereka lebih dari yang lain, mereka menghargai orang biasa Tampa merendahkan, mereka lebih memilih attitude
dari pada pangkat,jabatan,dan kekayaan.
LaSheira is the best,👍👍👍
dewi
bukankah Erin nanti nikah dg anak pertamanya han?...
dewi
ayahnya Rion ni 😁😁
dewi
ck ck ck 😅😅😅🤦
mardiana sari
/Facepalm//Facepalm/
Susilawati
cerita
Susilawati: Ceritanya luar biasa dan selalu bikin kangen, saat baca aku seakan2 berada di sana karena penggambaran cerita yg sangat detail dan terasa nyata 👍👍👍
total 1 replies
Yanthi
🥲🥰🥰🥰😍😍🥰😍😍😍😍😍😍😍😛😛😛😛😛😛😛😛😛😛
tks sdhh up. love pokoknya
Eka Bundanedinar
Tuaan saga g bisa ya klo g mnyerang Daniah dimanapun siruasi apapun bisa
Eka Bundanedinar
Tuaan saga g bisa ya klo g mnyerang Daniah dimanapun siruasi apapun bisa
Eka Bundanedinar
wah bnr" jodoh erina dr orok nik kmbaran frans ini nama ank lakinya saga junior kah
Rosidah Rosidah
Hmmm novel yg aku tunggu" upnya 🤩🤩
Eka Bundanedinar
udah 2 thn tp nama blm di publis
🍒⃞⃟🦅 ⍴іsᥴᥱs👻ᴸᴷ
luar biasa certnya
Eka Bundanedinar
Mereka bahagia karna cintanya Tuan Saga dan Han
T&K
akhirnya yg ditunggu2 muncul jg. Thanks Author kesayangan../Heart//Rose/
🍉💜
Tolong kasih cermin buat sekretaris Mouhan Fernandez biar berkaca kalo dia juga sama. Sama-sama bulol😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!