NovelToon NovelToon
Aku Pergi Membawa Benih Yang Kau Benci

Aku Pergi Membawa Benih Yang Kau Benci

Status: tamat
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Obsesi / Ibu Mertua Kejam / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:421.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rere ernie

Dalam diamnya luka, Alina memilih pergi.

Saat menikah satu tahun lalu, ia dicintai atau ia pikir begitu. Namun cinta Rama berubah dingin saat sebuah dua garis merah muncul di test pack-nya. Alih-alih bahagia, pria yang dulu mengucap janji setia malah memintanya menggugurkan bayi itu.

"Gugurkan! Aku belum siap jadi Ayah." Tatapan Rama dipenuhi kebencian saat melihat dua garis merah di test pack.

Hancur, Alina pun pergi membawa benih yang dibenci suaminya. Tanpa jejak, tanpa pamit. Ia melahirkan seorang anak lelaki di kota asing, membesarkannya dengan air mata dan harapan agar suatu hari anak itu tahu jika ia lahir dari cinta, bukan dari kebencian.

Namun takdir tak pernah benar-benar membiarkan masa lalu terkubur. Lima tahun kemudian, mereka kembali dipertemukan.

Saat mata Rama bertemu dengan mata kecil yang begitu mirip dengan nya, akhirnya Rama meyakini jika anak itu adalah anaknya. Rahasia masa lalu pun mulai terungkap...

Tapi, akankah Alina mampu memaafkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 29.

Nafas Gendis tercekat, namun ia tahu malam itu tak bisa lagi dihindari. Ia butuh kejelasan bukan setengah kebenaran, bukan alasan kosong.

“Mas, apa kamu punya hubungan... dengan Mbak Ratna?” suaranya parau.

Galang terkejut sejenak, namun buru-buru menggeleng. “Enggak! Nggak pernah! Dari mana pikiran itu datang?”

Gendis menatap lekat wajah suaminya. “Aku tidak minta penjelasan... Aku minta kejujuran.”

Galang menunduk, bibirnya bergerak tapi tak satu pun kata lolos dari sana.

“Mas!” suara Gendis kini meninggi, matanya berkaca-kaca. “Selama aku tak ada di rumah, apa yang kalian lakukan? Jangan bohong... lihat ini!”

Tangannya gemetar saat menyodorkan sebuah foto, bukti yang tak bisa dibantah.

“Itu... bukan seperti yang kamu pikirkan...” Galang tampak goyah.

“Itu kalimat paling basi yang pernah aku dengar!“ ucap Gendis dingin, nadanya tajam menusuk.

“Waktu itu, Mbak Ratna jatuh di dapur. Kakinya keseleo... aku cuma nolongin dia. Lalu, aku bantu dia gendong ke kamarnya. Tapi pas aku turunin, kami nggak sengaja terjatuh di atas ranjang bersama-sama.”

Alibi yang nyaris terdengar konyol di tengah luka yang menganga.

Namun sebelum Gendis sempat merespons, suara ketukan pintu memecah ketegangan. Ia melangkah pelan ke arah pintu, masih dengan mata berembun dan menemukan sosok Rama berdiri di ambang malam.

“Maaf mengganggu, tapi saya pikir... ini sesuatu yang Mbak Gendis harus tahu saat ini juga.”

Rama menyodorkan tablet yang ada di tangannya ke arah Gendis. Di layar, terhampar bukti-bukti yang dikumpulkan asistennya. Foto demi foto, ada video singkat dan percakapan yang terlalu dalam bagi saudara ipar.

Lalu, ada satu gambar yang menghantam lebih keras dari apa pun. Ratna dan Galang berada di bawah selimut yang sama, tak berbusana. Keduanya ada di dalam kamar yang begitu dikenalnya... kamar tidur Gendis.

Waktu seakan membeku.

Di belakang Gendis, Galang berdiri pucat kehilangan seluruh daya bicaranya. “Aku bisa jelaskan... Itu semua__”

“Cukup!” Gendis mengangkat tangan, tak lagi menjerit. Suaranya tenang, namun getirnya menusuk.

“Sudah cukup, Mas! Aku mungkin masih bisa memaafkan, ketika kamu pernah termakan fitnah dan menuduhku dengan kejam! Tapi aku tak bisa, tak akan pernah bisa... memaafkan pengkhianatan yang kau lakukan bersama perempuan yang merusak pernikahan kita.”

Galang mencoba mendekat, namun Gendis melangkah mundur.

“Jangan sentuh aku! Menjijikkan rasanya mendengar kamu memaki aku dulu sebagai pengkhianat, padahal ternyata... kini kamulah pelakunya! Kamu tampar aku! Kamu ragukan anak yang kukandung! Dan sekarang... kamu tidur dengan wanita lain!”

“Sayang... aku__”

Plak!

Gendis melayangkan tamparan, keras dan tajam. Ia membalas luka yang dulu Galang berikan padanya sebelum bisa membela diri.

“Sakit, kan? Rasa itu, yang kamu berikan padaku dulu tanpa ampun.”

Galang menatap Gendis tak percaya, istri yang dulu selalu patuh kini berdiri tegak dan tak lagi gentar.

“Pergi dari sini! Kita lanjutkan perceraian! Tak ada lagi yang perlu dipertahankan.” Kata Gendis dengan suara lantang.

Setidaknya, di persidangan cerai nanti pihak Galang yang bersalah. Nama Gendis akan bersih, karena kini Galang lah yang terbukti berselingkuh.

Gendis tak hanya memiliki bukti, tapi ia juga mempunyai keberanian. Dan jika bukti itu sampai ke institusi tempat Galang mengabdi, tak hanya perceraian yang menantinya. Ada sanksi disiplin militer, bahkan mungkin pemecatan. Bahkan jerat pidana jika perbuatannya dikategorikan sebagai perzinahan.

Rama berdiri di sisi Gendis, menjaga jarak dengan hormat. Ia bukan pahlawan malam itu, hanya seorang saksi atas kebenaran yang selama ini dikubur dalam diam.

Malam itu.... tanpa perlu ada tangisan berlarut atau perpisahan melodramatis, Gendis tahu luka itu tak akan bisa sembuh. Karena luka yang disayaat oleh pengkhianatan... tidak pernah bisa benar-benar pulih.

Di pelataran rumah, Galang berjalan pergi. Tapi sebelum benar-benar berlalu, amarahnya mendidih ketika melihat Rama.

“Kau bilang hanya pasien... tapi kenapa kau di sini?! Berani-beraninya ikut campur urusan rumah tanggaku!” Galang mencengkeram kerah baju Rama.

Namun Rama hanya tersenyum tenang, meremehkan. “Kau berani main tangan pada istri, lalu berzina... dan sekarang masih berharap kembali padanya? Gendis terlalu baik untukmu, Galang. Kau harus diberi pelajaran!“

“Kurang ajar!”

Bugh!

Sebuah pukulaan mendarat di wajah Rama. Ia tersungkur, tak sebanding dengan kekuatan Galang yang terlatih. Tapi sebelum Galang melanjutkan serangannya, suara Gendis menggema dari depan rumah.

“Cukup! Jangan sentuh Mas Rama lagi!”

Bu Laksmi dan suaminya juga keluar, diikuti beberapa tetangga yang terjaga oleh keributan. Wajah Galang merah padam, bukan karena malu... tapi karena harga dirinya yang tercabik di depan orang-orang.

Dengan langkah gontai dan dendam mengendap, Galang akhirnya pergi. Namun tekadnya tak padam, ia bersumpah akan membalas Rama.

Namun bagi Gendis, malam itu adalah titik akhir. Bukan hanya akhir dari pernikahannya, tapi juga dari dirinya yang dulu. Kini, ia adalah wanita yang akan berdiri tegak di atas kebenaran... bahkan jika itu berarti harus kehilangan cinta.

Dari reruntuhan itu, Gendis tahu... dirinya mampu kembali berdiri meski tanpa Galang.

.

.

.

Oke, drama selesai 🤣😂

Duh, kudu drama segala Othor teh nya... bukannya sat set cerai🙏 🤣🤣🤣

1
Musleha Leha
smg cinta Davin tulus buat Alina.
Musleha Leha
oo ternyata ada campur tangan si Mak lampir, jahat sekali smp mengorbankan kebahagian anaknya
An'ra Pattiwael
ceritax yg salah Thor bukan Ajeng n Daffa🤨
Rere💫: Kwkwkw
total 1 replies
Rita Juwita
luar biasa..
ika
bagus
sandrina sandrina mischel
erika kau berharap apa dari rama?!
sandrina sandrina mischel
jangan jangan dia menghamili wanita lain
sandrina sandrina mischel
belum siap jadi ayah katanya? ya tau gitu mending gak usah ngajak bikin anak🤣
Lina Suwanti
Prabu benar² ga punya hati n otak.....jika pria tergoda karena pelakor msh bisa di maklumi tp ini jelas² di rencanakan,pura² cinta lalu merebut semuanya.
Lina Suwanti
ternyata Gendis lbh berani menyatakan perasaannya duluan pada Rama👍
Lina Suwanti
semoga Gendis sdh tau kelakuan Galang n Ratna n ga mau rujuk
Lina Suwanti
Ratna lbh sadis dr Erika.....pelakor ga tau diri
Lina Suwanti
apakah Rama celaka karena memergoki Kirana n terluka oleh Kirana?Gendis kayak Alina nih,,korban dr ibu mertua n wanita yg terobsesi sm suaminya tp suami Gendis itu lbh bodoh dr Rama secara dia adalah abdi negara yg tau tentang asas praduga tak bersalah...walau ada bukti (yg bisa saja di bikin) tp tetap harus di cek kebenarannya
ika
ooo...
apakah teror berasal dari Kirana ini ya?
ika
Zidan kah?
Lina Suwanti
ooh ternyata Rama saudara 1 ayah dgn Davin
Melki
akhirnya.....
Nanik Rusmini
sepertinya Daffa dan Ajeng bukan sedarah jadi masih bisa menikah
Nanik Rusmini
karya yg bagus dan luar biasa, konflik yg terselesaikan dgn baik
ika
bapaknya sama🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!