NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Kak!

Nikahi Aku, Kak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Teen Angst
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Three Ono

FOLLOW IG AUTHOR 👉@author Three ono

Sebuah kecelakaan menewaskan seluruh keluarga Arin. Dia hidup sebatang kara dengan harta berlimpah peninggalan orangtuanya. Tapi meski begitu dia hidup dalam kesepian. Beruntungnya ada keluarga sekretaris ayahnya yang selalu ada untuknya.

"Nikahi Aku, Kak!"

"Ambillah semua milikku, lalu nikahi aku! Aku ingin jadi istrimu bukan adikmu."

Bagaimana cara Arin mendapatkan hati Nathan, laki-laki yang tidak menyukai Arin karena menganggap gadis itu merepotkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Three Ono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Semua orang memandang orang yang baru saja bersuara. Dia tampak sangat tampan, gagah dan berwibawa seperti daddynya. Dialah Nathan yang datang dan mengatakan kalau Arin akan pulang dengannya.

"Assalamu'alaikum, aunty, uncle, kakek ...." Nathan menyapa semua orang kecuali Rezza yang menatap kesal kearahnya.

"Wa'alaikumsalam, ya ampun apa kamu Nathan??" tanya Lia dengan menutup mulutnya yang menganga karena terkejut melihat anak laki-laki sahabatnya yang semakin tampan.

"Iya aunty, apa kabar?" Nathan menyalami Lia dengan sopan.

"Baik nak, kau dari mana saja. Aunty lama sekali tidak melihatmu, semakin tampan saja. Pasti banyak sekali yang mengantri jadi pacarmu." Lia terkekeh sendiri, teringat dulu saat Nathan baru saja lahir dan dia berebutan dengan Rara untuk menggendong Nathan. Ah itu sudah lama sekali, sekarang anak-anak sudah pada besar. Membuatnya ingat akan umurnya yang semakin tua.

"Ah iya, maaf aunty, aku jarang menengok kalian." Nathan tersenyum canggung.

"Nathan sangat sibuk sekarang sayang, dia termasuk pengusaha sukses termuda di negara kita. Uncle bangga padamu, diusiamu yang sekarang sudah mampu bersaing dengan para pengusaha ternama," puji Sakka, dia tentu tau bagaimana sepak terjang usaha Nathan di dunia bisnis sampai berhasil seperti sekarang.

"Itu berlebihan uncle, aku belum sebanding dengan uncle dan Daddy." Nathan sangat mengidolakan ayahnya sendiri dalam hal pekerjaan. Pada Sakka juga, pria itu berani mencoba apapun dan tanpa bantuan dari bisnis ayahnya yang membuat Nathan kagum dan juga berani.

"Kau sungguh anak muda yang patut diacungi jempol, lihatlah sayang. Seandainya saja putra kita seperti Nathan pasti aku tidak usah khawatir dengan bisnis kita dan perusahaan ayah yang sekarang aku pegang. Seharusnya anak itu sudah mulai belajar agar bisa menggantikan kakeknya, aku terlalu lelah untuk mengurus dua perusahaan sekaligus." Sakka gantian menyindir putranya, sekarang skor mereka satu sama. Sakka tersenyum menyeringai pada Rezza yang terlihat tidak senang karena dibandingkan dengan Nathan.

"Dia hanya belum ingin saja, aku yakin kalau Rezza pasti akan paham nanti." Lia tidak bisa ikut memojokan putranya nanti dia jadi merasa dibandingkan.

"Aku tidak mau mengurusi bisnis itu, aku mau cari uang dengan caraku sendiri," kata Rezza. Dia mana mau untuk duduk diam di balik meja dengan hanya memeriksa berkas dan dokumen. Rezza lebih suka bekerja keras dengan banyak melakukan gerakan fisik. Meski otaknya sangat pintar dan pastinya akan sangat mudah baginya memimpin perusahaan.

"Kau itu, kalau bukan kau yang meneruskan lalu siapa yang akan mengurus perusahaan kakek dan papahmu. Apa kau rela membiarkan usaha keras kami bangkrut begitu saja," sungut Sakka.

"Salah papah kenapa juga membuat perusahaan sendiri, kenapa tidak meneruskan punya kakek saja." Rezza tidak mau kalah.

"Itu karena kakek yang selalu meremehkan papah, jadi papah ingin membuktikan kalau papah bisa tanpa kakek."

"Aku juga sama seperti papah, ingin membuktikan kalau aku bisa berdiri sendiri tanpa papah."

Keduanya bersitegang, membuat Lia pusing mendengarnya. Sedangkan Nathan jadi merasa bersalah pada mereka, Arin malah bingung mau bagaimana.

"Sudah cukup!! Kalian masih belum puas juga bertengkarnya. Sakka sudah cukup tidak perlu memaksa anakmu untuk melakukan apa yang kamu mau, kau tidak ingat kau dulu seperti apa. Dan Rezza, kau boleh saja melakukan apa yang kamu mau tapi perusahaan kakek dan papahmu tetap jadi tanggung jawab mu pada akhirnya." Kakek sudah pusing, ia memilih masuk ke dalam. Berjalan pelan menggunakan tongkat di tangan kanannya meninggalkan mereka.

"Aunty, aku pamit." Arin jadi tak enak sendiri.

"Iya nak, tidak usah dipikirin apa yang terjadi pada mereka. Nanti juga baik sendiri kalau sudah lelah," ujar Lia, maksudnya adalah suami dan anaknya yang saat ini sudah tidak ada di sana.

"Maafkan aku aunty, karena kedatanganku uncle jadi --"

"Tidak perlu merasa bersalah nak, kau tidak salah. Mereka saja yang kekanakan. Hati-hati pulangnya, jaga putri aunty baik-baik," Ujar Lia, dia tidak kesal pada Nathan.

"Iya aunty, salam untuk yang lainnya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Nathan dan Arin sudah pergi dari rumah Rezza, masih di jalan dan saling diam. Arin tidak berani bertanya duluan meskipun dia ada yang ingin ditanyakan, perihal kenapa pria itu tiba-tiba ada di rumah Rezza. Apa mungkin Nathan khusus datang untuk menjemputnya. Tapi Arin tidak mau buru-buru menyimpulkan takut kecewa belakangan.

"Lain kali kalau main harus tau waktu, pulang sampai malam siapa yang repot."

Arin tau kalau maksudnya adalah dirinya, tapi dia kan juga tidak minta dijemput. Dia juga bisa pulang sendiri. Mengalihkan pandangan tanpa ingin menyahut.

Nathan kesal karena gadis disebelahnya diam saja saat sudah disindir. Sama sekali tidak menyesal karena sudah pulang malam.

"Apa saat aku tidak ada, kau juga biasa seperti ini. Kelayaban seenaknya, membuat mommy jadi cemas." Alasan, padahal dia sendiri yang cemas.

Febby sudah bilang tidak perlu cemas karena Arin di rumah Lia. Mereka pasti akan menjaga Arin dengan baik, mengingat kedekatan Lia dan ibunya Arin dulu. Tapi Nathan sendiri yang berkata akan menjemputnya sendiri, dan sekarang malah mengomel tidak jelas.

"Kalau aku pergi-pergi memangnya kak Nathan peduli? Aku mau apa juga bukan urusan kakak dan aunty Febby juga tidak pernah melarangku untuk melakukan apapun," ketus Arin, tidak biasanya dia bersikap seperti ini pada Nathan.

"Sepertinya bocah bernama Rezza itu sudah membawa pengaruh buruk untukmu. Mulai sekarang kau tidak usah dekat-dekat dengannya lagi, aku juga akan mengantarkan mu kuliah mulai sekarang. Tidak usah membawa mobil sendiri lagi." Nathan memerintah seenaknya.

Arin tercengang mendengar perkataan Nathan. Apa maunya pria itu sebenarnya. Dulu memintanya untuk tidak banyak mengganggu dan menyuruh Arin untuk latihan mandiri. Setelah Arin sudah tidak merepotkan kenapa malah mau dirubah lagi.

"Kak Nathan keterlaluan! Maksud Kak Nathan apa? Kenapa kak Nathan selalu seenaknya padaku, tidak pernah bertanya apa pendapat dan keinginanku. Dari dulu aku harus selalu mengikuti kemauan kakak, kak Nathan menyuruh begini aku juga harus begini, kakak nyuruh begitu aku harus begitu juga. Bukankah aku sudah mengikuti mau kakak, aku sudah tidak pernah mengganggu kak Nathan lagi, lalu sekarang kakak sendiri yang mau aku merepotkan kakak." Arin mengeluarkan unek-uneknya yang selama ini ia simpan. Entah tiba-tiba ia punya keberanian dari mana bisa berani mengatakan itu semua.

Pas di lampu merah, Nathan menghentikan mobilnya. Menatap ke depan, terpaku mendengar ucapan Arin yang panjang lebar. Benarkah selama ini Nathan sudah keterlaluan, menyuruh Arin untuk melakukan apa yang dia mau. Bukankah dia hanya mengikuti perintah mommy dan Daddy nya untuk menjaga Arin. Jadi apa yang dia lakukan itu demi kebaikan Arin. Atau tanpa sadar Nathan punya alasan yang lain.

1
marti 123
Kecewa
marti 123
Buruk
💗vanilla💗🎶
ijin mampir ya thor
Safa Almira
yey
Edah J
terimakasih atas karyanya yang sangat bagus 👍👍 semoga makin sukses terus😉
Edah J
ikut senang melihat kalian bahagia 😉🤗😘
Edah J
semoga kamu bahagia Dinda bukan hanya Arin saja yaa🤗
Edah J
duhh yg lagi kasmaran🥰🥰🥰huhuyyy
Edah J
he..he..he...si posesif on😁✌️
Edah J
yeyyy....Arin dilamar 👏🤗😘🥰
Edah J
cerita yg okk👍👍👍
Edah J
Dinda jd detektif dulu😉
Edah J
Itu ulah si boss Rezza😁😁😁
Edah J
wihhh berbunga"hati neng Abanggg😁😁😁
Edah J
Arin dan Dinda punya kesedihan yg sama ditinggal orang tua walau dgn cara yg berbeda😭
Edah J
hahayyy... Rezza nihh 😁😁😁
Edah J
sedih bangett 😭😭🤧
Edah J
semoga kebahagiaan segera menghampirimu Dinda😉
Edah J
Rin jangan memancing kasian Nathan nya😁
Edah J
pada akhirnya yg dibawah yg mengalah🙁dan itu jg terjadi di dunia nyata🙁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!