Di Tikung Keponakan Ayah

" jadi Rizal itu anak haji Faizal ..!" tiba-tiba ayah kak sandra masuk kerumah sabil senyum sumbringah seperti dapat durian runtuh. " Info penting ini, sangat beruntungnya aku punya calon besan pejabat !. untung kunci mobilku tinggal, hahaha !..." ucap ayah kak sandra keluar rumah lagi setelah mengambil kunci mobilnya, ia tertawa sambil memutar- mutar kunci mobil di jarinya.

" Sandra.... sangat beruntung kamu nak.. punya calon mertua pejabat dan kaya lagi.. hahahhhhaa..." Ucap ayah kak sandra nyaring, karena kak sandra dan mak sam telah masuk kedalam mobil , sementara ayah kak sandra baru keluar dari rumah kakek...

"Kalian jangan mengikuti sifat mereka ya!? kakek tidak suka dengan sifat mereka meskipun mereka anak menantu dan cucuku , tapi aku sangat malu dengan perangai mereka yang semena-mena. Entah siapa yang mengajarkan mereka sombong dan tidak menghargai orang sedikitpun.

Dari dulu samsul itu memang orangnya sombang dan sering membanding-bandingkan kelebihannya, dia memang anak orang kaya dan punya kelebihan ". kata kakek.

" Kak sam dan bang samsul itu dijodahkan dulu apa ayah yang menjodohkan mereka? mereka sepertinya mempunyai sifat yang sama, sehingga mengikuti sifat orang tuanya " .om umar berpendapat.

" iya.. mereka itu memang di jodohkan, tapi kakakmu samsinar itu lebih dulu naksir berat sama samsul. padahal samsul umurnya muda satu tahun dari samsinar, bahkan samsul teman sekolah husein. awalnya samsul tidak mau katanya dia sudah ada yang di incar. Tapi orang tuanya mengiginkan samsinar menjadi istri samsul ". jelas kakek.

lebaran hari pertama biasanya kami habiskan sampai sore di tempat kakek , orang tua dari ayah. karena dirumah kakek banyak saudara dan kerabat yang datang berlebaran karena kakek orang yang dituakan di kerabatnya, kakek seorang datuak di keluarga .

Baik keluarga besar nenek maupun keluarga besar kakek bayak yang datang berlebaran karena itu kami juga kumpul disini.

Sore nya kami pulang hanya berjalan kaki , karena memang dekat hanya sepuluh menit jalan kaki. ayah dan ilham pakai motor ayah, sepanjang jalan kampung ramai orang bersiraturrahmi kerumah saudara, kerabat baik dari kampung maupun yang dari rantau, saling mengunjungi .

Suasana lebaran dikampung masih kuat, setiap rumah kerabat didatangi keluarga inti biasa akan dikunjungi di hari pertama, kerumah orang tua yang paling pertama dikunjungi sehabis sholat ied, dan yang kedua kerumah mertua.

Biasanya kerumah besan atau menantu akan di kunjungi sore atau hari kedua.

semakin banyak saudara di keluarga besar semakin banyak yang akan dikunjungi, acara open housenya pun terbagi, bahkan sampai satu minggu setelah hari pertama. biasanya untuk acara open housenya telah di atur harinya agar tidak bentrok. kalau dihari yang sama maka dibagi waktunya pagi, siang atau sore bahkan malam, biar kita berkumpul di satu titik, biar ramai.

Makanya lebaran dikampung lama, bahkan ada juga baru hari ke sepuluh open housenya karena tiap hari masih ada saudara yang harus dikunjungi, sehingga setiap rumah suasana lebaran terus, sebab masih ada kerabat yang datang. Kalau orang atau kita datang telat berkunjung kerumah saudara karena terlalu banyak yang akan dikunjungi mereka bilang kalau bulan syawal kan satu bulan, jadi lebaran itu sebulan juga ...

Ibu biasanya open housenya hari ke empat, karena ayah dan ibu bukan anak pertama, maka hari sebelumnya akan berkunjung ke rumah para keluarga kakak dan keluarga abang .

..

Hari ini adalah hari open house di rumah, para keluarga banyak yang datang berkunjung. ibu menyediakan menu ketupat kapau khas minang , juga nasi lengkap, semua lauk khas minang ibu buat, ada rendang, gulai tunjang, gulai ikan, sayur kapau, kerupuk ubi, juga ada acar dan sayur capcay.

semua kerabat datang, saudara dari ayah, saudara dari ibu, ipar sepupu, keponakan , bahkan keluarga paman dari ayah dan ibu beserta anak dan menantunya juga datang bersiraturahmi.

Aku dan putri sibuk membantu ibu menyiapkan hidangan dan mencuci piring di dapur, ilham juga membantu membersihkan seprah makan dan menganti lauk yang habis, banyak kekuarga dan para sepupu yang datang berlebaran kerumah ibu.

kakek dan nenek orang tua ayah dan ibu juga ada dirumah dari pagi, para nenek juga sibuk menjamu kerabat, dan para kakek ikut beramah tamah dengan kerabat, semua larut dengan pembicaraan masing- masing mempunyai topik, dari pekerjaan, tentang pertanian yang mana pupuk semakin mahal, tentang anak dan cucu yang pulang hanya sekali setahun dan hanya pulang saat acara keluarga, yang hobi mancing bercerita tempat yang bagus untuk memancing sampai politik .. begitulah kalau sudah kumpul banyak yang di bahas.

kami sebagai tuan rumah sangat senang karena rumah jadi ramai, banyak sepupu dan anak-anak kecil yang lucu dan imut.

kerabat yang datang silih berganti, akuvdan putri bersemangat menjamu semua kerabat yang datang. Mereka puas dengan hidangan yang di buat ibu.

setelah ashar nenek dan kakek orang tua ibu pulang bersama dengan pamanku yang datang bersama anak dan istrinya. nenek dan kakek orang tua ayah pun juga sudah pulang tadi.

Rumah pun hanya kami sekeluarga saja yang tinggal, dan selepas sholat kami bergotong royong membersihkan rumah. putri dan ibu di dapur memanaskan lauk yang madih ada dan mencuci piring. Aku membersihkan rumah dan menata serta mengisi kembali kue dan minuman yang kosong di meja tamu. Ilham menolong mengangkat peralatan makan yang kotor ke dapur, karena seprah makan di buka dan di bersihkan. Kalau ada tamu yang datang akan dihidang kembali tapi tidak memakai seprah lagi, tinggal lesehan saja seperti biasa. Ayah tadi katanya ke mesjid untuk sholat ashar.

setelah semua bersih dari depan sampai dapur kami pun beristirahat di ruangan tempat makan tadi yang sekaligus ruang keluarga di depan tv.

Aku dan putri rebahan sambil nonton tv, ibu duduk di sudut ruangan sambil selonjoran, ilham katanya pergi dengan temannya, keliling ke tempat wisata viral dikampung sebelah yang kira-kira jaraknya setengah jam perjalanan pakai motor, ada sebuah telaga buatan yang ramai dikunjungi warga setempat untuk mengajak anak-anak main di disana, ada wahana bebek kayuh dan juga memberi makan ikan karena ikan di telaga itu banyak.

Jam lima sore bang Rizal datang berlebaran kerumah, tapi dia tidak sendiri. Dia mengajak seorang temannya, Andri namanya, kata bang rizal bang andri ini sepupunya yang datang dari kota untuk berlebaran. mudik bersama keluarganya.

Bang Rizal berbicara sebentar dengan ayah dan ibu , ayah dan ibu izin istirahat sambil duduk-duduk di taman samping rumah yang terhubung dengan dapur . disana ayah ada membuat kursi taman dan lesehan untuk santai . biasa ayah duduk disana sambil membersihkan kaki jika pulang dari sawah dan kebun sebelum masuk kerumah.

Aku dan putri menghidangkan ketupat kapau buatan ibu untuk bang rizal dan bang andri.

" Silahkan dimakan bang !". aku mempersilakan bang rizal dan bang andri menyantap hidangan lebaran.

" Baik Dini ". ucap bang rizal dan bang Andri , lalu menyantap ketupat kapau.

" Boleh nambah mihunnya kan Din!?" tanya bang Andri.

" boleh bang ". jawabku " silahkan, nambah ketupat pun boleh ".

ketupat, gulai, dan mi dihidangkan dengan cara mengambil sendiri, jadi kalau mau menambah tinggal racik sendiri.

" Ini kerupuk merah dan kerupuk kuning ubi raut , kerupuk ubi ini pas dimakan pakai ketupat, bayakin saja kuahnya bang ". promosiku pada bang rizal dan bang andri, karena aku suka makan ketupat kapau itu banyak kuah serta pakai mihun dan kerupuk ubi raut.. mana tau mereka juga suka.

" Iya din, aku juga suka makan ketupat pakai kerupuk ini, tapi aku kurang suka pakai mihun ". jelas bang Andri.

" Kalau Andri makan mihun itu dengan kerupuk bulan atau kerupuk nasi, seperti kerupuk mi yang di jual di sekolah dan di pasar itu". jelas bang rizal.

" Ibu buat juga kok bang, kerupuk mi pakai kuah sate, aku ambil kerupuk dan kuahnya ya bang ". kataku sambil berdiri mengambil nya ke dapur.

" ini bang". ucapku pada bang rizal.

" Wah... kesukaan aku ini !". sambut bang andri semangat.

mereka makan dengan lahap, karena kata mereka masakan ibuku sangat enak.

"Maaf ya Din, dua kali aku nambah makan ketupatnya, kerupuk minya juga. habis enak pengen nambah terus, tapi perut sudah tidak muat... hahahaah ". ucap bang andri tertaea lepas.

" Aku juga nambah dua kali.". jawab bang rizal sambil tertawa.

" Wah kebetulan ini.... ada calon menantuku disini rupanya...."

.

.

.

.

Nah lo.... siapa yang datang??

...

Salam dari otor buat temans otor dimanapun berada... jangan lupa like ya temans... otor juga menerima kritik dan saran yang membangun buat otor...

Terima kasih sebelumnya buat semua temans otor ...😘