Ini mengisahkan seorang permaisuri terkenal tangguh yang mampu membantu rajanya melawan musuh di medan perang bernama Violetta.
Setelah membantu sang raja berjaya permaisuri malah di khianati dan dibunuh oleh suami yang dia sayang.
Setelah mati sebuah keajaiban muncul. Dia hidup kembali dalam tubuh wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neneng selfia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 12
Semua orang yang ada di sana sudah sibuk berbisik melihat kedatangan tuan Derrick terutama mereka rekan kerja Ghea di stan toko jam tangan itu.
"Gadis itu pasti akan diseret keluar dari mall ini."
"Iya kau benar."
"Malangnya nasib Ghea yang telah menyinggung putri dari tuan Derrick. Dia pasti akan kehilangan pekerjaannya karena sikap sok profesional dia itu."
"Ya, dia apa tidak tahu kalau uang dan kedudukan itu bisa membeli segalanya termasuk juga dapat meruntuhkan orang yang lemah seperti dia."
Masih banyak lagi bisikan lain yang mencibir Az dan Ghea. Tatapan juga semua tertuju pada Az dan Ghea dengan beragam jenis. Ada tatapan merendahkan, penasaran dan juga tatapan kasihan.
"Ada apa ini Jenny?" tanya tuan Derrick pada wanita yang semakin sinis menatap Az karena merasa kalau Az akan mendapatkan masalah dengan adanya tuan Derrick.
"Nona Seril ingin membeli jam tangan itu dan pelayan rendahan ini (menunjuk ke arah Ghea) menolak untuk memberikan jam tangan itu pada nona Seril karena katanya gadis itu melihatnya lebih dulu. Begitu lah ceritanya tuan Derrick." jawab wanita yang bernama Jenny itu.
"Iya ayah, aku menginginkan jam tangan itu untuk hadiah ulang tahun kak Devan dan penjaga toko rendahan itu berani untuk menolak keinginanku." ucap Seril manja.
"Lalu, apa alasanmu?" tanya tuan Derrick menatap tajam ke arah Ghea.
"Nona ini sudah lebih dulu memegang jam tangan itu tuan. Seperti biasanya, setelah tamu yang melihat pertama benda yang dijual tidak jadi membelinya, baru pembeli berikutnya yang juga menginginkan benda itu memiliki kesempatan untuk melihat dan juga membelinya." jawab Ghea.
"Itu tidak berlaku untuk putriku. Aku adalah manajer pemasaran di sini dan juga pamanku adalah pemegang saham dari pusat perbelanjaan ini. Jangankan hanya sekedar melihat, bahkan pembeli pun sudah membayar barangnya, jika putriku menginginkannya, maka dia harus memilikinya." ucap angkuh tuan Derrick.
"Mulai hari ini kau sudah tidak bekerja di sini lagi." Lanjut tuan Derrick menunjuk ke arah Ghea.
Ghea hanya menunduk lemah dengan air mata yang susah payah dia tahan agar tidak keluar.
"Seperti ini kah modelnya pusat perbelanjaan yang katanya memiliki orang-orang terbaik sebagai pekerjanya?" tanya Az.
"Tidak profesional dan sangat tidak bertanggung jawab." Cibir Az.
"Beraninya kau mencemooh aku." ucap marah tuan Derrick.
"KEAMANAN.....!" panggil tuan Derrick dengan nada tinggi.
"KEAMANAN....!" panggilnya lagi dan tidak lama setelah itu beberapa orang berseragam serba hitam rapih dengan tulisan security di dadanya datang mendekat.
Tuan Derrick tersenyum sinis menatap penuh kemenangan ke arah Az. Tidak kalah juga Seril dan Jenny ikut menatap penuh kemenangan. Jenny merasa menang dan mengharapkan kenaikan jabatan atau sekedar naik gaji dengan mendukung tuan Derrick.
"Bagus, kalian segera datang. Ayo, cepat seret dua gadis itu keluar dari sini." ucap sombong tuan Derrick.
Seril hanya tersenyum penuh kemenangan melihat para petugas keamanan mall mendekat.
"Itu akibatnya jika seorang penjaga toko rendahan dan gadis rendahan seperti kalian berani mengusik kesenangan ku. Kalian akan dipermalukan dengan diseret keluar dari tempat seramai ini." batin Seril sambil tersenyum sinis.
Ghea semakin menunduk dan tidak berani bergerak karena takut dan sedih. Sedangkan Az, dia hanya memasang wajah biasa saja tanpa ekspresi membuat tuan Derrick murka.
"MENGAPA KALIAN LAMA SEKALI? LEKAS SERET MEREKA KELUAR DARI TEMPAT INI." bentak tuan Derrick.
enam orang petugas keamanan itu tidak menjawab dan hanya terus berjalan mendekat. Yang membuat semua orang heran termasuk Jenny dan Seril adalah, mereka justru mendekat ke arah tuan Derrick.
"HEI....! APA YANG KALIAN LAKUKAN?" teriak tuan Derrick terkejut sekaligus marah karena justru dirinya dan putrinya yang saat ini tengah diseret keluar dari sana.
"Ayah, ada apa ini?" tanya Seril takut sekaligus malu karena diseret keluar dari pusat perbelanjaan di hadapan banyak orang.
"APAKAH KALIAN TIDAK TAHU SIAPA AKU? AKU DAPAT MEMBUAT KALIAN SEMUA KEHILANGAN PEKERJAAN." teriak tuan Derrick.
"Maafkan kami tuan Derrick. Tapi, sepertinya mulai saat ini juga anda tidak lagi menjadi manajer di pusat perbelanjaan ini. Atasan menghubungi kami untuk mengusir anda dan putri anda yang telah mengusik ketenangan pengunjung." ucap seorang dari petugas keamanan itu masih dengan nada sopan.
"SIAPA YANG MEMBERIKAN PERINTAH? TIDAK MUNGKIN AKU DIPECAT. KELUARGAKU SALAH SATU PEMEGANG SAHAM DI SINI." ucap tuan Derrick.
"plak..... "
"Paman?" ucap tuan Derrick terkejut.
Ya, orang yang ditampar adalah tuan Derrick dan yang menampar nya adalah pamannya. Tanpa diketahui mereka semua, Yuki menghubungi tuan Bob paman dari tuan Derrick.
Flashback on
"Halo?" tuan Bob.
"Datang ke pusat perbelanjaan di bagian toko jam tangan lantai 1 dalam 10 menit dan segera singkirkan keponakan tidak tahu dirimu beserta putrinya. Kalau tidak, bersiaplah hidup di jalanan." Yuki.
"Baik nona Yuki." tuan Bob.
Yuki dikenali sebagai orang kepercayaan dari tuan Samuel Berza oleh para petinggi di perusahaan milik kakek Az itu. Setiap ucapannya adalah perintah layaknya ucapan tuan Samuel Berza.
Tuan Bob segera berlari ke arah yang di maksud Yuki dan segera menghubungi petugas keamanan untuk mengusir tuan Derrick dari pusat perbelanjaan itu.
"Apa yang telah dilakukan keponakan serakah dan bodoh itu sehingga dapat menyinggung nona Yuki?" gumam tuan Bob.
"Aku bersumpah akan menghabisi dia dan putrinya yang tidak berguna itu jika karena mereka aku mendapatkan masalah." gumamnya lagi.
Flashback off
"Dasar keponakan tidak tahu diri. Diberikan kemudahan dan hidup yang mewah malah memberikan aku masalah. Seret mereka dan pastikan bahwa mereka berdua tidak diperbolehkan lagi untuk menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan ini." ucap tuan Bob.
"Ka... kakek? To tolong jangan seperti ini. Apakah kakek tidak kasihan melihat kami diseret seperti ini?" pinta Seril.
"BERHENTI MEMANGGILKU KAKEK LAGI. MULAI DARI SAAT INI, KALIAN BUKAN SIAPA-SIAPA BAGIKU. KELAKUAN KALIAN YANG MERASA MENJADI PEMILIK DARI PUSAT PERBELANJAAN INI TELAH MENGANCAM POSISIKU. SERET MEREKA SEGERA." ucap tuan Bob dengan wajah memerah karena emosi.
"Kau (menunjuk Jenny) mulai hari ini tidak perlu datang lagi ke toko ini ataupun pusat perbelanjaan ini untuk bekerja. Ketidak profesionalnya kamu akan merusak nama baik pusat perbelanjaan ini. Kau (menunjuk Ghea) mulai hari ini menggantikan posisinya sebagai penanggung jawab dari toko ini."ucap tuan Bob dan segera pergi dari sana tanpa menunggu tanggapan dari dua orang yang dia tunjuk tadi.
Keduanya mematung yang satu syok karena harus kehilangan pekerjaan sedangkan yang satu masih tidak percaya bahwa tidak hanya tidak jadi dipecat, dia juga mendapatkan kenaikan jabatan.
bikin calon yg lebih tangguh dr devan utk az
malah gila