hai...hai...hai...perkenalkan karyaku yang kedua "Wanita Pilihan Untuk Ayah"
Yang pertama berjudul "Dia yang Tak Dapat Kuhindari".
Vita Damayanti adalah seorang dokter diusia yang masih muda 23 tahun. Dengan kecerdasan diatas rata-rata dan rasa penasaran dengan dunia bisnis maka saat ini diapun sedang menempuh pendidikan difakultas ekonomi jurusan akuntansi keuangan semester akhir.
Namun apa yang terjadi jika sahabat dari ponakannya ikut memanggil bunda padanya???
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon, isi dan kontennya hanyalah pandangan pribadi author dan tidak mewakili MangaToon.
Semua yang terjadi dalam cerita hanyalah karangan penulis saja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 5. Sahabat Khanza
Setelah sarapan bersama, Khanza tak ingin menunda lagi acara jalan-jalannya ke mall bareng tante kesayangannya yang selalu dia panggil bunda.
Khanza adalah anak remaja yang masih bersekolah di sekolah menengah pertama yang tidak hanya cerdas tetapi juga cantik dan pandai bergaul.
Skip
Tak lama kemudian mereka telah sampai di grand mall yang merupakan salah satu mall terbesar di ibukota. Mereka berjalan layaknya ibu dan anak, mereka tampak kompak dengan baju couple yang mereka kenakan.
"Za,,,,,kita mampir di butik dulu, yuk,,,," ajak Vita menunjuk butik langganannya
"Ayo,,,,Khanza juga pingin beli baju, bunda,,,hehehe ". kata Khanza sambil cengengesan
Ketika mereka sedang memilih-milih baju, tiba-tiba seorang gadis remaja seumuran Khanza tiba-tiba berteriak nyaring memanggil Khanza
"Khanzaaa!!!!! miss you." teriaknya sambil berlari memeluk Khanza
"Isssshhh,,,, bikin kaget aja lo, Sil ." kata Khanza sambil memegang dadanya
Kemudian Khanza memperkenalkan Vita dengan temannya.
"Bunda,,,kenalin sahabat Khanza, Sil,,,kenalin ini bundaku ".kata Khanza memperkenalkan Vita dengan Sisil
"Hai,,,cantik,,,kenalkan aku tantenya Khanza tapi manggilnya bunda ." sapa Vita dengan ramah
"Namaku Sisil, tante,,,," jawabnya singkat.
"Khanza,,,boleh nggak aku manggil bunda juga sama tantemu??tanyanya pada Khanza sambil berbisik
"Ck,,,kamu tuh ya. Boleh aja sih, tapi awas lo, jangan ambil bundaku soalnya dia bundaku satu-satunya ". jawab Khanza
"Hei,,,,ada apa sih, kok bisik-bisik ???" kata Vita yang sudah berdiri didepan kedua anak remaja itu.
"Ini lho bunda, Sisil pingin ikut manggil bunda juga,,,,,".jawab Khanza
"Oh ya???boleh banget dong, artinya bunda punya dua ponakan rasa anak, hihihi ". balas Vita
"Beneran bunda??? nggak keberatan ????". seru Sisil antusias
Vita kemudian mengangguk sambil dan memeluk mereka berdua. Sisil yang sudah lupa bagaimana rasanya d peluk oleh seorang ibu, langsung memeluk Vita dengan erat seolah tak ingin melepaskan pelukannya.
Sisil adalah sahabat Khanza yang kehilangan ibunya sejak lama. Selama ini dia diasuh oleh oma dan opanya. Meskipun selama ini kasih sayang yang diberikan oma, opa dan ayahnya tidak kurang, akan tetapi sebagai anak remaja tentu saja ada hal-hal yang tidak bisa dia ceritakan pada mereka.
"Bunda,,,boleh kan Sisil sering-sering mengunjungi bunda???" tanya Sisil tiba-tiba
"Boleh sayang, tapi telpon bunda dulu ya, siapa tau bunda lagi ada pasien ". kata Vita menjelaskan
"Oh bunda dokter??? asyik dong punya bunda seorang dokter ". kata Sisil dengan gembira
"Ck,,,iyalah bundaku dokter, emang kamu pikir bundaku pengangguran??" balas Khanza jengah
"Yaaa enggak gitu juga, Za,,,,cuman kalo dokter kan pastinya pintar, ya kan???"kata Sisil tak mau kalah
"Ya iyalah,,,,secara bunda itu kecerdasannya diatas rata-rata lho, mungkin ayahmu kalah cerdas dari bundaku ". kata Khanza lagi
"Udah,,,,udah,,,nggak penting juga siapa yang lebih pintar. Sekarang kalian mau ngapain lagi, biar bunda temani ".
"Yeeee,,,,bunda memang is the best,,,,".teriak Khanza dan Sisil bersamaan sehingga mengundang perhatian pengunjung yang lain
"Bentar bunda, Sisil ijin dulu sama oma ". katanya sambil berjalan kearah ibu paruh baya tapi masih kelihatan cantik.
Setelah Sisil berbicara dengan ibu cantik itu yang ternyata omanya, kemudian menghampiri Vita dan Khanza.
"Kita nonton yuk, bun,,,,".ajak Khanza yang diangguki Sisil
"Ok,,,yuk kita beli tiket dulu ".
Vita kemudian mengantri untuk membeli tiket sementara Khanza dan Sisil membeli cemilan.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️
yeeeeyyyy,,,,,selesai lagi upnya satu bab.
jangan lupa vote, like dan komennya ya, sebagai penyemangat author tentunya.
jangan bosan baca karyaku, maaf kalo belum bisa menulis sesuai kemauan para readers.