Mempunyai keluarga yang bahagia adalah impian kasih, wanita berumur 29 tahun itu hidup sederhana,jadi ibu rumah tangga yang mengurus anak dan suami.
Setiap wanita selalu memimpikan kehidupan rumah tangga yang bahagia.
Tapi apa yang terjadi jika harapan itu dipatahkan dengan sebuah penghianatan.
" Tega kamu mas, kamu gak mikir gimana perasaan aku dan anak - anak. Dimana otak kamu mas, kamu sudah menghancurkan semuanya mas." Ucap kasih sambil menangis.
Hati wanita mana yang tidak sakit,mengetahui laki - laki yang dicintainya berbuat curang di belakangnya.
" Aku udah gak ada rasa sama kamu." Jawab Raka dengan enteng.
Kehidupan pernikahan yang di bangun itu hancur sudah,apakah masih dapat diperbaiki ?
Mampukah kasih menerima,bertahan,memaafkan atau melepaskan?
Akankah ada seseorang yang datang menghapus luka itu dan menggantinya dengan kebahagian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 "mengantar Sheila"
Setelah selesai menelpon istri dan membereskan berkasnya Raka segera keluar ruangannya. Dia langsung pergi ke tempat parkir mobilnya. Ketika dia ingin masuk ke mobil Raka melihat Sheila yang kebingungan berdiri di samping mobilnya. Raka turun dari mobil menghampiri Sheila yang sedang kebingungan.
" Kamu kenapa sheila, apa ada masalah?" tanya Raka
Sheila yang terkejut melihat Raka yang ada disampingnya hanya bisa mengusap dadanya.
" Pak Raka, saya kira siapa. Ban mobil saya bocor pak saya lagi menghubungi bengkel supaya datang menjemput mobil saya pak." ucap Sheila.
" Oh, rumah kamu dimana?" tanya Raka
"Di daerah setia Budi pak." jawab Sheila
" Berarti rumah kita searah, ya udah ayo pulang barang saya." ajak Raka
"Gak usah pak saya naik taksi saja, nanti bapak repot lagi?" jawab Sheila.
" Gak ada yang repot shei, lagian kita kan searah daripada kamu nunggu taksi kan lama,lebih baik sama saya. ayo !"ajak Raka lagi
Karena tidak enak menolak ajakan atasannya Sheila mengangguk dan masuk kedalam mobilnya Raka. Dalam hati Sheila bersorak gembira karena bisa pulang barang dengan lelaki idamannya, tapi sebisa mungkin Sheila menyembunyikan kebahagiaan yang ia rasakan dan bersikap biasa saja.
Raka mulai melajukan kendaraannya, suasana di dalam mobil hening tidak ada yang memulai obrolan.
Sedangkan Kasih dan Dara telah selesai bersiap, mereka menunggu Raka di teras rumah. Sudah 20 menit mereka menunggu tapi yang di tunggu belum menunjukkan batang hidungnya. Dara yang mulai bosan menunggu mulai mengeluh.
"mama kok papa belum datang, Dara udah capek nunggunya." ucapnya dengan wajah cemberut.
kasih hanya tersenyum melihat tingkah putrinya yang selalu menggemaskan.
"Sabar ya sayang, sebentar lagi papa pasti sampai mungkin sekarang jalanan lagi macet." Tutur Kasih.
Walaupun Kasih sudah menjelaskan kepada anaknya kalau sebentar lagi papanya datang, tapi Dara tidak sabar dan menyuruh mamanya menghubungi papanya sudah ada di mana.Mendengar Dara yang terus merengek Kasih menghubungi suaminya.
" Halo mas, sudah sampai dimana? Dara sudah bosan nunggu kamu mas. Dia minta aku untuk telpon kamu, masih lama gak nyampenya?" tanya Kasih
"Masih di jalan sayang, ini mas lagi kejebak macet. Mana Dara biar mas ngomong." ucap Raka
Mendengar suaminya ingin berbicara kepada anak mereka Kasih langsung memberikan hpnya kepada Dara.
" Dara, ini papa mau ngomong nak." seru Kasih
Dara langsung menyambar hp milik mamanya dan langsung mengomeli papanya yang belum sampai.
"Papa udah sampai dimana? kok belum nyampe Dara capek tau nungguin papa?" ucap Dara dengan wajah kesalnya.
"Papa lagi kejebak macet nih sayang, tunggu sebentar ya sayang nanti kita beli es cream deh." rayu Raka
Mendengar papanya akan membelikannya es cream Dara langsung tersenyum dan mau bersabar menunggu papanya. Dara memang tidak tahan ketika disuap dengan es cream. anak perempuan berusia 5 tahun tersebut memang penggemar es cream.
"Ok papa, Dara sabar kok nunggu papa." ucap Dara. Kemudian menyerahkan telpon Raka kepada Kasih.
"Ya udah mas, kalau gitu mas hati-hati ya di jalan." ucap Kasih
" Iya sayang, kalian sabar ya bentar lagi mas nyampe." jawab Raka
Setelah mematikan hpnya Raka kembali fokus menyetir, mereka memang terjebak macet. Hal biasa ketika jam pulang kerja kemacetan tidak dapat dihindarkan. sheila memulai obrolan karena merasa suasana di dalam mobil sangat canggung.
"Istri sama anak bapak ya?" tanya Sheila
"Iya Shei, anak aku udah bosen nunggu. kayaknya udah gak sabar dia." ucap Raka
"Bapak dan keluarga mau pergi ya? aduh jadi gak enak nih ngerepotin bapak." ucap Sheila
"Kami ingin ke dokter kandungan mau memeriksa kandungan istri saya. Gak repot kok shei, kita kan searah. jadi gak usah merasa gak enak gitu dong." jawab Raka
Sheila hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan Raka, setelah itu tidak ada lagi obrolan di antara mereka hanya sesekali Sheila yang curi-curi pandang mengagumi ketampanan Raka.
Setelah mengantar Sheila, Raka langsung melajukan mobilnya ke rumah mereka hanya butuh waktu 15 menit dari rumah Sheila.
Sesampai di halaman rumah dia sudah melihat istri dan putrinya yang duduk di kursi teras rumah menunggu kedatangannya. Melihat mobil papanya yang sudah datang, Dara mengajak ibunya untuk bergegas masuk kedalam mobil.
"Halo anak papa, capek ya sayang nungguin papa ?" tanya Raka kepada putrinya
" Gak kok papa, Dara gak capek kok tapi nanti di beliin es cream ya papa sayang." ucap Dara
"Ok deh tuan putri ku. Kalau begitu kita berangkat sekarang?" tanya Raka
" Ok papa, mari kita kemon." ucap Dara yang membuat kedua orangtuanya tertawa.
kasih dan Dara duduk di kursi tunggu pasien sedangkan Raka sedang mendaftarkan istrinya yang ingin berobat. Setelah selesai dia menghampiri anak dan istrinya dan ikut duduk menunggu antrian mereka di panggil. Ada beberapa pasangan yang sedang antri bersama mereka. Setelah menunggu sekitar setengah jam barulah nama Kasih di panggil. Mereka langsung masuk keruangan dokter tersebut.
" Gimana ibu sehat, apa sudah positif ?" tanya dokter yang memeriksa kasih ketika mereka konsultasi program anak kedua Mereka.
Dokter itu memang sudah mengenal Kasih karena waktu hamil Dara juga kasih selalu memeriksakan kandungannya ke dokter tersebut bahkan yang menolong kasih ketika melahirkan dara juga dokter tersebut.
"Iya dok, tadi pagi di tes hasilnya positif." ucap Kasih
"Kalau begitu saya periksa ya Bu. silahkan Bu berbaring." ucap dokter tersebut
Kasih segera berbaring di tempat tidur pasien, perawat mulai mengoleskan gel ke perut Kasih. Setelah itu dokter mulai mengarahkan alat USG ke perut Kasih.Dokter terseny
um melihat layar yang menunjukkan hasil USG.
"Wah.... sepertinya Dara sebentar lagi jadi kakak nih. Selamat ya pak, Bu, sebentar lagi bakal hadir anak kedua. Ibu Kasih memang positif hamil, usia kandungannya sudah masuk 5 Minggu, keadaan janinnya juga bagus." ucap dokter tersebut.
Raka dan Kasih tersenyum mendengar penjelasan dokter tersebut, sedangkan Dara kebingungan karena dokter itu mengatakan dara akan jadi kakak
"Papa, memang benar Dara mau punya adik? Kata Bu dokter Dara mau jadi kakak, mana adik bayinya pa, kok gak ada." tanya Dara
Semua yang ada di ruangan itu tersenyum mendengar pertanyaan Dara, bukan Raka yang menjawab pertanyaan putrinya tetapi dokter itu langsung menjelaskan kalau di perut sang mama sekarang ada adik bayi. setelah paham dan di jelaskan dengan bahasa yang anak-anak mudah mengerti Dara menganggukkan kepalanya tanda dia sudah paham
Pemeriksaan sudah selesai, sekarang Kasih dan Raka di beri penjelasan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dimakan dan dilakukan Kasih, tak lupa dokter tersebut menanyakan keluhan yang dirasakan Kasih apakah mengalami mual atau muntah. setelah semua selesai Kasih diberikan resep obat dan vitamin untuk ibu hamil.
" Nanti bapak tebus obatnya di apotik ya pak. Satu bulan lagi baru datang kesini lagi untuk periksa kandungan ibu Kasih." ucap dokter tersebut
"Baik dokter, kalau begitu kami permisi dulu dokter." ucap Raka.
la gini dong ceritanya GK tentang kekayaan yg kadang diluar nurul ,saking kebanyakan harta 👋👍
hadewww dasar kunyang😏