NovelToon NovelToon
AKU BUKAN SIMPANAN

AKU BUKAN SIMPANAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Perjodohan
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Menikah adalah hal yang membahagiakan. Tapi tidak saat aku menikah. Menikah membawaku kedalam jurang kesakitan. Dilukai berkali-kali. Menyaksikan suamiku berganti pasangan setiap hari adalah hal yang lumrah untuk ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

" Kalian sungguh menjijikkan. Kalian seperti binatang.

Rishi bangkit dari posisinya. Memutar tubuh Naina agar menghadapnya dan menampar pipi Naina. " Kau! kau bahkan bukan siapa-siapa. Berani sekali kau mengatai kami menjijikan dan seperti binatang. Kau pikir kau lebih baik dari kami?! " Rishi menatap Naina marah.

" Tidak. Aku tidak lebih baik. " Naina menjawab dengan tatapan yang dingin.

Arsen yang tadinya ingin bangkit untuk melerai, kini ia urungkan niatnya saat melihat Naina yang terlihat begitu percaya diri.

" Kau tahu diri sekali rupanya. Kau memang hanya seorang pegawai. Jadi bertingkah lah selayaknya pegawai.

" Maksut ku tidak lebih baik dari kalian, Karena aku tidak mau menjadikan kalian sebagai tolak ukurnya. Aku benar-benar merasa terhina jika disamakan dengan manusia yang bersifat hewani seperti kalian.

Plak....! Rishi kembali menampar pipi Naina.

" Jaga mulut kotor mu itu!

Naina menyunggingkan senyum yang seolah sedang menghina. " Kotor? bukankah kau juga kotor? aku merasa beruntung karena hanya mulutku yang kotor. Tapi kau? seluruh tubuhmu bahkan bagian terdalam yang tidak terlihat pun juga kotor.

" Diam! " Rishi melotot marah. Berani sekali, hanya seorang pegawai rendahan mengatakan itu? " Mulai hari ini, kau dipecat.

Naina tersenyum. " Mintalah pada pasangan mesum mu itu untuk memecat ku.

" Kau sangat tidak tahu diri!

Naina mendekatkan wajahnya untuk berbisik ditelinga Rishi. " Lalu, bagaimana dengan dirimu? kau kesini untuk mengemis agar Arsen mau meniduri mu kan?

Wajah Rishi menjadi sangat merah. Menahan malu dan marah yang terasa tak terpuaskan hanya dengan dua kali tamparan. Rishi membalikkan tubuhnya. Berjalan mendekati sudut ruangan yang terdapat sebuah Vas bunga yang terlihat antik. Meraihnya dan kembali untuk memukul Naina.

" Pergilah ke neraka!

Grep! Arsen menahan tangan Rishi. Entah dari kapan wajahnya sudah terlihat kesal. " Pergi dan jangan pernah kembali. " Ucap Arsen dengan wajah dinginnya.

Rishi terperangah tak percaya. Kenapa? dia melakukan ini kan untuk membela harga diri Arsen juga kan? kenapa dia yang menerima akibatnya. " Ar? apa yang kau katakan?

Arsen mengambil Vas bunga dari cengkraman Rishi. Menghempaskan tangan Rishi dengan kasar. " Aku sudah bosan bermain dengan mu. Pergilah. Jangan pernah muncul di hadapanku lagi.

" Ar?!

" penjaga! " Teriak Arsen. Dua penjaga langsung masuk ke dalam ruangan. Arsen mengisyaratkan dengan matanya. Kedua penjaga itu langsung memaksa Rishi untuk keluar.

Naina masih terdiam dengan ekspresi yang tak terbaca.

Arsen meraih teleponnya dan menghubungi seseorang untuk membawa kantong es. " Duduklah disana. " Ucap Arsen sembari menunjuk sofa disudut ruangan.

" Tidak perlu. Katakan saja. Jenis pekerjaan apa yang akan saya kerjakan mulai hari ini? " Masih dengan wajah yang tanpa emosi apapun.

Dia lebih dingin dari pada aku. Cih! sepertinya akan sulit juga mendekatinya.

" Kau akan menjadi asisten pribadiku mulai hari ini.

" Baiklah.

Tidak lama kemudian, Tomi datang membawa kantong es yang sudah Arsen pesan. Setelah memberikan kepada Arsen, Tomi pamit undur diri. Sepertinya, mereka butuh banyak waktu untuk bisa dekat batinnya.

" Duduklah. " Pinta Arsen sembari menepuk sofa disampingnya.

" Tidak perlu Tuan. Saya merasa nyaman berdiri disini.

Arsen mendesah sebal. Dia tidak menyangka, jika wanita yang menjadi istrinya sangatlah dingin. Berbeda sekali dengan wanita lain yang biasanya bersikap manja dihadapannya. " Duduklah.

Naina terdiam tanpa mengatakan apapun.

Duduk? di sampingmu? menjijikan.

Arsen meletakkan kantung es di meja. Berjalan mendekati Naina dan langsung membopongnya agar duduk di sofa.

" Apa yang anda lakukan?! " Naina melotot kesal. Orang ini benar-benar selalu berbuat sesuka hatinya batinnya.

" Menyuruhmu duduk. " Arsen meletakkan tubuh Naina perlahan. " Meraih kantung es yang tadi ia letakkan di meja dan mulai menempelkannya di pipi Naina.

" Aku bisa melakukannya sendiri Tuan. " Ucap Naina sembari menahan tangan Arsen dan mengambil kantung es nya.

" Berhenti memanggilku Tuan. Jika kau terlalu membiasakan dirimu untuk memanggilku begitu, kau bisa saja melakukan kesalahan didepan kakek nanti.

" Tidak perlu khawatir mengenai itu Tuan. " Ucap Naina tanpa ekspresi apapun. Tangannya masih sibuk mengompres wajahnya.

" Kau keras kepala.

" Terimakasih.

" Aku tidak sedang memujimu. " Arsen menatap Naina jengah. Ternyata sifat asli Naina sangat berbeda dari cerita orang. Naina yang selalu tersenyum, Naina yang selalu ramah baik hati dan selalu mengutamakan orang lain. Benar-benar bertolak belakang batinnya.

" Aku tahu.

" Kenapa kau lebih dingin dariku?! " Arsen.

" Iya. Aku juga penasaran.

" Kau menyebalkan. " Arsen.

" Sepertinya itu benar sekali.

Arsen menghela nafas. Menatap Naina kesal. Dan, cup!. Arsen mencium bibir Naina.

Naina membulatkan mata karena terkejut. Ia langsung bangun dari posisinya. " Tuan, saya tidak suka menggunakan barang yang sering dipakai oleh banyak orang. Seperti, Toilet umum. " Naina berjalan keluar dengan wajah marahnya.

Arsen mengepalkan tangan kuat. Dia mengusap wajahnya beberapa kali. Bekas banyak orang? Toilet umum? kata-kata Naina menusuk dihatinya. Karena perasaan terhina itulah, tumbuh keinginan untuk menaklukan Naina dengan caranya sendiri. Bertaruh dengan dirinya sendiri. Dia ingin melihat orang yang menghinanya, memohon untuk diampuni dan dengan senang hati naik keranjangnya.

Sesampainya di toilet, Naina terduduk lemas sembari memegangi dadanya. Detak jantungnya berdetak sangat kuat. Ini adalah kali pertama seorang pria menciumnya. Naina menepuk wajahnya beberapa kali karena terus saja memikirkan kejadian tadi. " Laki-laki itu benar-benar keterlaluan. " Ucap Naina dan tanpa sadar, Naina menyentuh bibirnya. Namun dengan cepat dia menggelengkan kepala untuk mengusir ingatan yang selalu muncul di otaknya.

" Tomi, bawa wanita itu kemari. " Ucap Arsen melalui sambungan telepon.

Tomi mendesah sebal. " Dia pasti membuat Istrinya marah. Tuan, anda ini sangat kolot. Meskipun banyak tidur dengan wanita, tapi anda tidak tahu bagaimana meluluhkan hati wanita. " Gerutu Tomi sembari melangkahkan kaki menuju ruangan Arsen.

" Selamat siang Tuan. " Sapa Tomi setelah sampai diruangan Arsen.

Arsen mengerutkan keningnya sembari mencari sosok yang ia cari. Kenapa Tomi datang sendiri? batinnya. " Mana dia?

" Tidak ada Tuan. Lebih baik, anda menghubunginya terlebih dulu.

" Kau berani memerintah?! " Sudah mulai naik satu oktaf nada suara Arsen.

Cih sabar, sabar. Tidak punya sisi lembut sama sekali. Kalau begini terus, Istrimu bisa kabur loh Tuan.

" Akan lebih baik jika Tuan yang menghubunginya. Atau Tuan lebih suka saya yang menghubungi Nona dan menghiburnya?

" Cih! perempuan ini sangat aneh. Aku hanya menciumnya dan dia bisa semarah ini? apa lagi kalau aku melakukan yang lebih intim? " Gerutu Arsen.

Tomi terperangah tak percaya. Cium? sejak kapan Tuannya mencium wanita? dari dulu, Arsen paling tidak suka ada wanita yang menciumnya. Dan sekarang, dia yang melakukannya sendiri? Tomi tersenyum. Nona adalah pengecualian batinnya.

" Dimana kau?! " Ucap Arsen melalui sambungan telepon.

" Toilet.

" Kembali dalam lima menit. Kalau tidak, aku aku akan datang kesana lalu melanjutkan yang tadi.

......................

1
Martiana Sitepu
Lumayan
Martiana Sitepu
Biasa
sherly
kau yg oon kau pula yg iri ..
sherly
malang betul nasib si Tomi, si arsen laki murahan nih entah brp banyak wanita yg Sdh kamu ajak tidur ....
sherly
ternyata nasib hidup Ar dan nai sama ya
sherly
hahahahaha emang mulutmu tu ya kagak pernah bisa ngomong bener
sherly
wah pacar ar di rebut Ama kakaknya
sherly
mantul nai, hempaskan ulet bulu
sherly
bukannya ini di atas tebing kejadiannya kok bisa ada videonya? apa ada cctv dibalik pohon di hutan itu? sapa juga yg iseng pasang cctv disana ya... oh dunia haluuuu
sherly
dr kecil sampai umur 22 kamu bertingkah laku pilih kasih seolah2 nai anak pungut... skrg minta maaf dgn mudahnya ngarep dimaafkan ... sorry yaaa
sherly
kenapa juga ngk di tuntaskan ceritanya Ar, gantung kayak jemuran di kost kostan hadew
sherly
wow arsen kamu keren deh...
sherly
keren banget naina, suka aku dgn karaktermu... mantulll
sherly
Naila beneran adik kurang ajar
sherly
patutlah si arsen ngk mau dicium bibirnya Ama jalang2 yg dipakainya... hrsnya naina bilang bibir dan burung perkututmu hanya untukku... biar dia setia menunggumu
sherly
ibumu tu makhluk planet, jd penasaran dgn masa lalu kalian kenapa hrs mengutamakan kebahagiaan Riana yg hanya ponakan
sherly
pukul kepalanya pakai batu bata biar agak bener tu otak mertuamu ar
sherly
smua milik nai kau bilang milik Riana lah trus si nai punya apa ..
sherly
nih juga ibu kandung rasa ibu tiri .. heran deh
sherly
Riana nih kirim ke luar angkasa aja Thor buat semak aja dianya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!