Bermaksud menyampaikan amanah justru berujung menjadi malapetaka
Amoera dituduh sebagai pembunuh ayah marvin.
Ia disiksa atas kesalahan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan hingga membuat Amoera kerap berulang kali mengakhiri hidupnya
bahkan Marvin merenggut paksa mahkota wanita malang itu.
Hingga akhirnya kebenaran pun terungkap, lantas bagaimanakah kisah Amoera selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baju ~ Amoera
" oiya vin , katanya kau sudah menemukan pelaku yang telah melenyapkan ayahmu ? " tanya albert
" iya .. aku menyekapnya disini " jawab marvin
" dirumahmu ini ? kenapa tidak kau penjarakan saja ? "tanya albert
" tidak .. aku sendiri yang akan menghukumnya , membalas semua yang telah dia dan pamanku lakukan terhadap ayahku " ujar marvin dengan pandangan mata yang penuh amarah
" apa aku boleh melihatnya ? " pinta albert
" tentu saja .. akan ku suruh penjaga memanggilnya kemari ," jawab marvin , kemudian marvin memanggil penjaga
" panggilkan dia , bawa dia kemari " pinta marvin kepada penjaga , penjaga pun mengiyakannya , mereka mendatangi kamar amoera , kala itu amoera sedang duduk kebingungan diatas tempat tidur
tiba tiba penjaga membuka pintu kamar dan menyeret amoera dengan kasar , amoera pun meronta kesakitan
penjaga itu menhempas tubuh amoera tepat di hadapan marvin dan albert , dan penjaga itu langsung keluar dari ruangan marvin
" marvin dia siapa ? " tanya albert heran , marvin pun mendekati amoera dan mencekik lehernya hingga ia kesulitan bernafas
" dia suruhan paman untuk melenyapkan ayahku " kata marvin memberi tahu albert , ia pun mengernyitkan dahinya begitu keras ketika melihat amoera
" marvin .. lepaskan tanganmu dia kesulitan bernafas " pinta albert menepis tangan marvin , marvin pun melepaskan leher amoera hingga amoera terbatuk batuk karna sesak nafas
" apa kau bercanda kalau dia ini pembunuh om louis ? " tanya albert tiak percaya
" kau pikir aku sedang bercanda ?, dia memang pembunuh ayahku ! pamanku sendiri yang mengatakannya ! " saut marvin menunjuk jarinya kepadda amoera ,
tiba tiba marvin memperhatikan baju yang dikenakan oleh amoera , ia mendekati amoera kembali dan menarik baju amoera
" berani sekali kau memakai baju pemberian ibuku untuk alice " teriak marvin
" maaf tuan .. nona alice sendiri yang memberikannya padaku " saut amoera lirih ketakutan
" cepat lepasssssss " teriak marvin mendorong tubuh amoera dengan kasar
" marvin , kau jangan keterlaluan dia ini perempuan " teriak albert
" seharusnya dia tau kodrat sebagai perempuan itu seperti apa ! perempuan memberikan kehidupan baru untuk manusia lainnya , sementara dia !! dia malah mengakhiri hidup manusia lain .. perempuan macam apa dia ? dia tidak pantas diperlakukan layaknya perempuan " teriak marvin kepada albert , hati amoera pun merasa sakit mendengar pernyataan marvin , ia pun menangis
" kenapa kau masih diam ? cepat lepaskan baju itu " teriak marvin kembali
" baiklah tuan aku akan melepaskannya " jawab amoera ia pun berdiri hendak pergi ke kamarnya untuk melepaskan baju yang telah alice berikan
" mau kemana kau " tanya marvin dengan geram
" saya mau ke kamar melepas baju ini tuan " saut amoera lirih sembari menepis air matanya yang masih mengalir , albert memandanginya dengan penuh rasa ibah , dirinya sama sekali tidak percaya bahwa amoera seorang pembunuh
" siapa yang menyuruhmu melepaskan baju dikamar ? lepaskan bajunya disini " teriak marvin
" Marvinnnnnnnnnnnnn " teriak albert
" lebih baik kau diam " pinta marvin kepada albert
" tapi tuan ,, " ucap amoera lirih , air matanya semakin membanjir
" cepat lepas disini " pinta marvin kembali
" marvin tolong jangan seperti ini " tutur albert , memegang kencang bahu marvin
" albert , dia pantas mendapatkan ini semua " saut marvin , amoera pun melepaskan baju atasannya yang telah diberikan oleh alice , dengan rasa malu ia membuka kancingnya satu persatu yang sudah menyatu satu sama lain di bajunya tersebut ,
ia hendak membuka seluruh bajunya itu namun tiba tiba albert melepas kemejanya hingga ia telanjang dada dan langsung menutupi tubuh amoera dengan kemejanya tersebut
" cepat pakailah .. " pinta albert menatap kedua mata amoera
" terimakasih tuan " saut amoera lirih ia menangis sembari menundukan kepalanya , amoera pun mengenakan kemeja yang diberikan oleh albert , tubuh albert sangatlah berisi dan berotot hingga kemeja yang ia berikan kepada amoera terlihat sangat besar saat ia kenakan
aku baca ulang kmbli karya nona krn kangen dengan nona 😘