NovelToon NovelToon
HALIM

HALIM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Iblis / Epik Petualangan
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: ILBERGA214

HALIM

Di dunia yang dikuasai oleh kegelapan, Raja Iblis dan sepuluh jenderalnya telah lama menjadi ancaman bagi umat manusia. Banyak pahlawan telah mencoba menantang mereka, tetapi tidak ada yang pernah kembali untuk menceritakan kisahnya.

Namun, Halim bukanlah pahlawan biasa. Ia adalah seorang jenius dengan pemikiran kritis yang tajam, kreativitas tanpa batas, dan… kebiasaan ceroboh yang sering kali membuatnya berada dalam masalah. Dengan tekad baja, ia memulai perjalanan berbahaya untuk menantang sang Raja Iblis dan kesepuluh jenderalnya, berbekal kecerdikan serta sistem sihir yang hanya sedikit orang yang bisa pahami.

Di sepanjang petualangannya, Halim akan bertemu dengan berbagai ras, menghadapi rintangan aneh yang menguji logikanya, dan terlibat dalam situasi absurd yang membuatnya bertanya-tanya apakah ia benar-benar sedang menjalankan misi penyelamatan dunia atau justru menjadi bagian dari kekacauan itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ILBERGA214, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12: Pengkhianatan dan Hal Tak Terduga

Halim berjalan di sepanjang hutan yang lebat dengan langkah yang mantap, meskipun ada sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya. Hari ini, ia merasakan sesuatu yang berbeda dengan Elyra. Sejak pertama kali bertemu, Elyra selalu memberikan kesan sebagai sosok yang penuh kehangatan dan perhatian. Namun, entah mengapa kali ini ia merasa ada yang tidak beres. Ada perubahan yang begitu jelas pada Elyra, tetapi ia tidak bisa langsung mengatakan itu padanya.

Elyra berjalan di sampingnya, sedikit lebih diam dari biasanya. Wajahnya tak seperti sebelumnya. Tanpa alasan yang jelas, Halim merasa ada ketegangan yang menggelayuti udara. Akhirnya, mereka berhenti di sebuah clearing yang terbuka. Di sana, di antara pepohonan yang tinggi, mereka berdiri berdampingan.

..."Halim..." Elyra memulai, suaranya agak rendah dan berat. "Aku harus memberitahumu sesuatu."...

...Halim menatapnya, sedikit cemas. "Apa yang salah, Elyra?"...

Namun sebelum Elyra bisa menjawab, sebuah getaran kuat mengguncang tanah di bawah kaki mereka. Suara gemuruh terdengar dari kejauhan, seiring dengan deburan angin yang semakin kuat. Halim menatap Elyra, yang tiba-tiba menyeringai tipis.

..."Elyra?" tanya Halim, sedikit khawatir. "Apa yang sedang terjadi?"...

...Dengan ekspresi yang berubah menjadi datar, Elyra hanya berkata, "Aku... harus melakukan ini."...

Sebelum Halim bisa merespons, tangan Elyra terangkat tinggi. Dalam sekejap, kata-kata aneh dan kuat keluar dari bibirnya, sebuah mantra yang penuh dengan energi gelap. Langit di atas mereka tiba-tiba berubah menjadi gelap, dan dari balik hutan yang lebat, muncul suatu makhluk besar seperti Golem raksasa yang dibangkitkan dari tanah, dengan tubuhnya terbuat dari batu yang berkilau dan mata merah menyala, bersinar dengan kebencian.

...Halim mundur, matanya membelalak. "Golem? Kau memanggilnya, Elyra?"...

Elyra hanya menatap dengan tatapan dingin yang berbeda jauh 360 derajat dari sikap lembut dan kewibawaan nya.

..."Aku... adalah Jenderal Raja Iblis yang kesepuluh, Halim," katanya, setiap kata yang keluar dari mulutnya terdengar seperti sebuah petaka. "Aku ditugaskan untuk membunuhmu."...

...Tubuh Halim seolah membeku di tempat. "Jenderal Raja Iblis... jadi selama ini... kau musuhku?"...

Suaranya terasa tercekat, tak percaya. Ia tak pernah menyangka bahwa orang yang selama ini ia anggap sebagai teman, yang sudah ia anggap seperti saudara, adalah musuh yang dicari nya.

..."Dalam gulungan kertas dalam peta itu tersimpan kalimat rahasia yang hanya kami para jenderal yang dapat memahaminya" Elyra jelas berkata....

..."Apa maksudmu?!"...

..."Ingat simbol 7 kejadian yang aku sebutkan? Aku mengarang cerita tentang itu... Simbol itu sebenarnya adalah simbol untukku, dimana artinya... Sudah saatnya mengakhiri nyawamu!!" Berteriak dari atas kepala Golem yang dipanggilnya....

..."Kenapa... Kalau begitu kenapa kamu rela membantuku dan memberiku petunjuk tentang semua kekuatan itu?!"...

...Elyra hanya diam, matanya menatap Halim tanpa sedikit pun ada penyesalan. "Aku tidak bisa menghindari takdirku," katanya datar. "Aku harus membunuhmu, Halim."...

Golem raksasa itu mulai melangkah, tanah bergetar setiap kali kakinya menyentuh permukaan. Hidung Halim mencium bau tanah basah dan batu yang pecah. Tanpa kata-kata lagi, Elyra mengangkat tangan, memerintahkan Golem untuk menyerang.

Halim tahu, ini adalah pertarungan hidup dan mati.

..."Kau pikir ini akan mudah?" tanya Halim sambil mengambil pedangnya, melemparkan pandangan pada Elyra. "Aku tidak akan mati begitu saja."...

Pertarungan pun dimulai. Golem yang raksasa itu melangkah maju dengan kecepatan mengejutkan untuk ukuran tubuhnya. Tinju besar Golem mengarah ke Halim, dan ia menghindar dengan gesit, melompat ke samping untuk menghindari pukulan yang bisa menghancurkan tubuhnya. Namun, Golem itu tidak berhenti, terus menghantam tanah dengan kekuatan yang memecah batu-batu di sekitarnya.

Halim tidak memiliki banyak pilihan selain terus bergerak. Pedangnya memancarkan energi magis, meluncur dengan cepat menuju tubuh Golem. Namun, setiap serangan terasa sia-sia. Golem itu begitu besar dan keras, tubuhnya terbuat dari batu yang hampir tak bisa ditembus.

..."Ini akan sulit," gumam Halim, mencoba untuk berpikir cepat....

Sementara itu, Elyra hanya berdiri di tempat, matanya menyaksikan dengan penuh perhatian.

..."Kau tidak akan menang, Halim," katanya pelan, seolah membiarkan Halim berjuang lebih lama sebelum akhirnya jatuh....

Namun, Halim tidak menyerah. Ia terus menghindar dan melompat tinggi di udara, berusaha mencari titik lemah Golem. Tanpa diduga, Golem melemparkan batu besar ke arahnya dari udara, memaksa Halim untuk melompat lebih tinggi lagi tanpa batu loncatan. Dan saat itulah Halim kehilangan keseimbangannya. Batu itu menyerempet tubuhnya, seketika Ia terjatuh kebawah dan langsung...

...Menabrak tubuh Elyra....

...BRAK!!...

Seketika, tubuh mereka bertumbukan dengan keras. Dalam kekacauan itu, bibir mereka secara tak sengaja bertemu, ciuman yang begitu cepat dan begitu canggung. Detik berikutnya terasa hening, bahkan suara Golem dan pertarungan mereka pun seakan berhenti sejenak.

Halim, yang terkejut dengan kejadian itu, langsung menarik mundur tubuhnya.

..."Ma... maaf!" suaranya tercekat....

Elyra pun terdiam, wajahnya memerah. Namun, ekspresinya berubah menjadi marah, atau mungkin tersipu dan menyembunyikan perasaannya.

..."Bodoh!"...

Teriaknya, meskipun suara itu lebih terdengar seperti gemas ketimbang marah.

Kini semakin bingung dengan keadaan yang tiba-tiba berubah canggung.

..."Aku benar-benar tidak sengaja..."...

Elyra menatapnya dengan tatapan menusuk.

..."Hmph! Kau tak tahu malu!" katanya, suara sedikit serak....

Tanpa berkata lebih lanjut, Elyra mengalihkan pandangannya, tampak semakin kesal, meskipun bibirnya sedikit tertekuk membentuk senyuman kecil yang sulit dipahami.

Golem yang melihat hal tersebut, tampaknya mengira ini adalah momen kelemahan Halim, dan ia segera mengayunkan tinjunya yang besar menuju Halim yang sedang bingung. Elyra, melihat hal ini, segera berbalik dan menggunakan sihirnya untuk menghentikan Golem.

..."Cukup!" serunya....

Dengan kekuatan besar, Elyra menghentikan Golem dengan mudah. Kemudian, tanpa sepatah kata lagi, dia berbalik dan mulai berjalan menjauh.

..."Kau tak pantas untuk mati di sini," katanya tanpa menoleh, suaranya kini penuh dengan ketegasan....

...Halim berdiri terpaku, menatap Elyra yang perlahan-lahan menghilang dalam kegelapan hutan. "Sudah berakhir?Jadi ini... sebenarnya apa?" pikirnya, merasa bingung....

Setelah Elyra pergi, Halim menunduk, memikirkan apa yang baru saja terjadi. Ia tidak tahu harus berkata apa lagi, namun satu hal yang jelas di dalam benaknya adalah bahwa perjalanan ini masih jauh dari selesai. Dengan atau tanpa Elyra, ia akan terus maju.

..........

..."Gadis aneh..." pikir Halim....

1
ZeroBite
bukannya ingin menjatuhkan, kalau pakai AI tetap diedit juga. kontras antara bab 1 dan bab-bab selajutnya sangat jauh, bab 1 tulisannya agak berantakan tapi jelas tulisan manusia dan bab-bab selanjutnya rapih tapi terlalu terstruktur khas chat GPT.

sekarang semakin banyak yang mengedit dengan chat GPT tanpa revisi membuat tulisan kurang hidup. saya tahu karena saya juga pakai 2 jam sehari untuk belajar menulis. Saya sangat afal dengan pola tulisan AI yang sering pakai majas-majas 'seolah' di akhir kalimat secara berlebihan dengan struktur khas yang rapih.

ya saya harap bisa diedit agar lebih natural.
ERGA: jika ada saran lagi. mohon bimbingannya dan jangan sungkan
ERGA: Terimakasih sarannya kak. saya targetkan revisi kembali per 10 episode. selamat membaca
total 2 replies
⧗⃟ᷢʷ🍁🍌 ᷢ ͩW⃠J͢aeᷢz°⚡♚⃝҉𓆊🏚
Gue mampir.
Udah baca eps 1 ini, ceritanya lumayan menarik. Kapan² gue kesini lagi ya kalau ada waktu, Semangat.
ERGA: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!