Seorang gadis cantik dan baik hati bernama Tasya .
Tasya terlahir dari keluarga kaya.
ayah Tasya bernama Pak Santo merupakan seorang pengusaha terkaya dan terkenal.
ibu Tasya juga seorang designer terkenal.
Tasya memiliki kekasih bernama Rio ,yang juga bekerja sebagai menejer di perusahan ayah nya Tasya .Namun Rio Tidak mengetahui kalau Tasya adalah anak dari pemilik perusaan tempat ia bekerja.
Tasya yang bosan dengan kehidupan nya yang bergelimang harta ingin bekerja ,namun ia lebih memilih bekerja sebagai pelayan di sebuah supermarket ,Tasya tidak ingin jika kekasihnya mengetahui bahwa ia adalah anak dari pemilik perusaan tempat nya bekerja .
keluarga Rio sangat Tidak menyukai Tasya sebab yang mereka ketahui Tasya hanya seorang pelayan di supermarket dan tidak cocok bersanding dengan anaknya yang menejer di sebuah perusahaan yang sangat besar dan terkenal.
hingga suatu hari Rio ingin menikahi Tasya walaupun tanpa restu dari orang tuanya serta persetujuan dari saudaranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idam Kristiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keributan mertua dan ipar
Karena Tasya masih merasa pusing dan mual ,ia memilih untuk tidur. Udah beberapa hari ibu Tasya merasa sering merasa pusing dan cepat kecapean,Tasya berpikir itu hal yang wajar karena kurang istrahat.
Telat jam 6 sore ibu Hanin beserta kedua anaknya kembali kerumah ,Bu Hanin dan kedua anaknya itu terbiasa pergi dari pagi pulang sore bahkan sampai malam. Mereka hanya tau berfoya-foya dan tidak memikirkan apapun ,saat sampai di dalam rumah Bu Hanin berteriak karena keadaan rumah yang sangat berantakan dan itu karena ulah mereka tadi pagi. Bu Hanin berpikir kalau menantu nya pulang kerja pasti ia akan membereskan rumah .
"Tasya perempuan pemalas keluar kamu!" teriak Bu Hanin
" dasar menantu tidak tau diri ,begini nih kalau menikah dengan perempuan kampung udah numpang merasa paling berkuasa lagi" umpat Bu Hanin
beberapa kali Bu Hanin berteriak namun Tidak ada sahutan sama sekali. kemudian ia berlalu menuju kamar Tasya
"hey perempuan tidak tau diri keluar kamu". ucap Bu Hanin sambil memukul pintu dengan keras
Tasya pun yang mendengar suara gedoran pintu langsung terbangun dan membuka pintu,di depan pintu sudah berdiri ibu Hanin dan kedua anaknya
"apaan sih Bu ,main gedor-gedor pintu kamar segala lagi. Ibu nggak malu di dengar tetangga ,suara ibu itu kayak speaker rusak tau Bu bikin telinga aku sakit" ucap Tasya saat sudah membuka pintu dan melihat manusia-manusia yang sangat menyebalkan baginya
"ada apa kamu bilang ,kamu nggak liat apa rumah berantakan kayak kapal pecah! Ini bukannya di beresin malah tidur . Heh asal kamu tau yah di rumah ini tidak ada yang gratis ,kalau kamu mau numpang tinggal di rumah ini kamu harus mengerjakan semua pekerjaan rumah!" ujar Bu Hanin dengan nada tinggi
" apa sih buk ,aku cape baru pulang kerja ,kepala aku pusing Bu . Aku lagi nggak enak badan ,kalau ibu mau rumah ini rapi silahkan ibu rapikan sendiri atau nggak ibu suruh tuh anak gadis ibu membereskan " ucap Tasya yang kesal dengan mertuanya
"halah alasan aja kamu mbak , bilang aja mbak malas. Mas Rio memang benar-benar salah memilih istri ,udah pemalas suka membantah lagi" ucap Rena yang tidak sadar diri ,harusnya ia sebagai anak gadis bisa membereskan rumah bukan malah ikut ibu nya keluyuran
" heh emang kamu siapa membentak-bentak ibu saya, anda harus sadar diri anda bukan siapa - siapa di keluarga ini . Rio menikahi kamu karena dia kasihan dengan kamu gadis miskin jadi jangan sok mengatur apapun di rumah ini" ucap Hendra si pemalas yang sesungguhnya
" saya menyesal merestui kamu menikah dengan anak saya Rio, Rio benar-benar buta memilih istri. Apa sih yang di kejar Rio sama perempuan miskin dan kampungan kayak kamu? Masih banyak perempuan kaya dan lebih terpandang dari kamu ini ! " kata Bu Hanin yang memang awal nya dia tidak menyukai Tasya
" anak sama ibu sama aja ,terserah kalian mau ngapain ,kalian bilang saya pemalas silahkan saja,kalian memaki saya silahkan juga . Dan Asal kalian tau mas Rio menikahiku bukan karena kasian kepadaku tapi mas Rio itu sangat mencintaiku .
dan untuk kalian semua saya bukan babu gratis kalian di rumah ini ,kalau kalian mau rumah ini bersih silahkan kalian kerjakan sendiri dan satu lagi kalau kalian semua mau makan malam ini silahkan masak sendiri " ucap Tasya dengan nada suara tinggi karena kesal dengan manusia yabg sedang berdiri di depan pintu kamar
" dan satu lagi saya mau istrahat ,saya tidak mau di. Ganggu jadi silahkan kalian pergi dari depan pintu kamarku. Dan kalian ingat rumah ini rumah mas Rio ,uang dia yang di pakai saat membeli rumah ini jadi yang menumpang hidup itu bukan saya tapi kalian!" ucap Tasya menunjuk kepada ibu dan ipar-iparnya
"ohhh iya hampir lupa mulai bulan depan kalian tidak akan saya kasih jatah apapun ,gaji suami saya masuk di rekening pribadi saya jadi kalau kalian mau uang silahkan bekerja"ucap Tasya lalu menutup pintu kamar dan kembali berbaring di atas kasurnya
sesampainya di kamar Tasya merasa badannya lemas dan perutnya terasa mual . Tasya terus berbaring dan tak lama ia ketiduran lagi
sedangkan di luar kamar Tasya ketiga manusia masih setia berdiri dan tidak mampu berkata-kata ,mereka tidak menyangka Tasya akan setegas itu
"Bu ini bagaimana ,masa ia kita tidak dapat uang jatah lagi dari gaji mas Rio?" kata Rena yang tiba-tiba mebuyarkan lamunan semua orang
"ibu juga pusing ,ibu nggak nyangka perempuan kampung itu bisa Setega ini ke kita" ucap Bu Hanin yang merasa menantu nya itu paling kejam
"Bu kita harus lakuin sesuatu biar perempuan itu tidak semena-mena ke kita" ucap Hendra yang sudah merasa ketakutan jika tidak dapat jatah bulanan lagi
"makanya Hendra kamu juga kerja biar kita tidak bergantung sama Rio ,Rio yang sekarang itu sudah berbeda baru juga menikah satu bulan udah nurut aja sama istrinya " ujar Bu Hanin yang juga ikut merasa kesal karena anak laki-lakinya yang satu ini tidak bisa di andalkan sama sekali
"aku nggak mau kerja kalau hanya Karyawan biasa Bu ,aku mau seperti posisi Rio atau lebih dari itu kalau bisa" ucap Hendra yang merasa dirinya paling hebat sehingga ia tidak mau bekerja jika hanya seorang karyawan biasa
"terus kita harus gimana ini ,kita tidak bisa diam seperti ini bisa-bisa perempuan miskin itu menjadikan kita babunya di rumah ini" ucap Rena yang tidak mau membantu mengerjakan pekerjaan rumah
" ibu punya ide ,ibu akan hasut Rio . ibu akan buat Rio membenci perempuan itu,nanti kalau Rio pulang ibu akan meyakinkan Rio kalau istrinya itu tidak sebaik yang ia lihat" ucap Bu Hanin yang bahagia dengan idenya
"iya Bu ,ibu harus buat mas Rio benci sama perempuan itu,kalau bisa pun sampai mas Rio menceraikan mbak Tasya" ujar Rena yang setuju dengan ibunya
" aku setuju Bu .bagaimana kalau kita hubungi mantan kekasih Rio yang meninggalkannya dulu ,secara kan dulu Rio sangat mencintai perempuan itu. Nah kita suruh dia balik ke sini dan merayu Rio sampai Rio terlepas dari perempuan bar-bar itu " ucap Hendra yang belum tau kalau Nora sudah kembali ke indonesia
" kamu benar mas ,dengan adanya mbak Nora maka mas Rio akan menceraikan si perempuan kampung itu" ucap Rena
"nah tumben kalian pintar ,kalian bantu ibu buat hubungi mantan nya si Rio ,kalian suruh dia datang ke rumah biar ibu yang atur jadwal supaya dia bisa ketemu Rio di rumah ini " ucap Bu Hanin dengan bangganya karna ide Dari anak-anaknya
" yaudah sana kalian mandi terus kita keluar lagi untuk makan malam ,ibu tidak mau masak" ucap Bu Hanin lalu berlalu pergi ke kamar
Begitu juga Hendra dan Rena pergi ke kamar mereka masing-masing dan membersihkan diri.