NovelToon NovelToon
Only U

Only U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Murid Genius / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Chicklit
Popularitas:807
Nilai: 5
Nama Author: Yenni Dea

Pernah dengar orang bilang tidak ada yang namanya pertemanan antara laki laki dan perempuan. Percaya nggak sihh? Bingung juga yaa. Banyak yang bilang kalau laki laki dan perempuan berteman tuhh, pasti salah satu dari mereka memendam rasa suka. Bener nggak sih?
Salma dan Nathan bakal jawab itu semua. Ikuti terus ceritanya yaa😉.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenni Dea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Selesai makan bersama kedua orang tuanya, Salma pergi ke kamar. Salma merebahkan tubuhnya di kasur sambil mengotak atik ponsel pintar miliknya. Sesekali dahi Salma berkerut sambil memperhatikan ponsel miliknya itu.

"Kenapa nggak bales"gumam Salma.

Salma meletakan ponsel di atas kasur. Seraya menghela nafas, Salma memejamkan matanya. Namun baru saja terpejam, terdengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Yaa, bentar"teriak Salma dari kamar.

Dengan segera Salma bangkit dari kasur untuk membukakan pintu.

"Mama, ada apa?"tanya Salma saat tau sang mama lah yang mengetuk pintu.

"Nggak apa apa, cuma pengen ngobrol aja sama kamu"jawab Heni tersenyum.

"Ooh, masuk ma"ucap Salma seraya mempersilahkan sang mama masuk ke kamarnya.

Heni pun masuk ke kamar anak gadisnya itu seraya tersenyum. Di susul Salma dan keduanya kini duduk di tepian ranjang.

"Ada apa ma, kayaknya serius banget?"tanya Salma.

"Nggak kok, cuma pengen ngobrol aja, udah lama juga kan nggak ngobrol berdua"jawab Heni tersenyum. Salma hanya mengangguk saja.

"Tadi habis dari mana sama Kenzie Sal??"tanya Heni.

"Emmt, cuma nonton aja ma, abis itu pulang"jawab Salma jujur.

"Kalian ada hubungan spesial ya?"tanya Heni seraya menggoda.

"Ishh, mama apaan dehh, nggak lah"jawab Salma cemberut.

"Haha, dasar kamu"sahut Heni tertawa.

"Sal, mama nggak ngelarang kamu buat pacaran, asal kamu tahu batasan, tahu mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah"ucap Heni tersenyum.

"Tapi Salma beneran nggak pacaran ma"ujar Salma.

"Iya, mama tau, mama cuma mau ingetin, suatu saat seandainya kamu punya pacar, jangan sampai menyakiti orang terdekat kamu"ucap Heni yang membuat Salma bingung.

"Maksud mama?"tanya Salma bingung.

"Nathan"singkat Heni.

"Mama tau, Nathan pulang karena kamu pergi sama Kenzie kan"lanjut Heni.

"Dari mana mama tau?"tanya Salma.

"Mungkin Nathan nggak jujur sama kamu, tapi mama tau apa yang Nathan simpan selama ini"ucap Heni.

"Maksud mama, Nathan suka sama aku?"tanya Salma memastikan maksud sang mama dan Heni hanya mengangguk kecil.

"Nggak mungkin lah ma, kita udah temenan dari kecil"ujar Salma mengelak perasaan itu.

"Mungkin bagi kamu Nathan cuma sekedar sahabat, tapi bagi Nathan, kamu lebih dari sekedar sahabat"sahut Heni.

Salma terdiam mendengar penuturan sang mama. Apa iya Nathan suka padanya? banyak pertanyaan bermunculan di benak Salma.

Namun jika di pikir pikir, Nathan tak pernah mengijinkan Salma pergi bersama laki laki lain, Nathan selalu marah saat Salma berdekatan dengan laki laki lain, Nathan selalu berada di dekat Salma. Hal itu sudah cukup membuktikan jika yang di katakan sang mama adalah kebenaran.

"Sudah, nggak usah terlalu di pikirkan, jika saatnya tiba, mama cuma mau kamu memberi jawaban yang terbaik. Jangan menyakiti salah satu dari mereka"ucap sang mama seraya mengusap surai lembut sang anak.

Salma menatap sang mama dalam diam. Heni hanya tersenyum melihat anak semata wayangnya itu menatapnya.

"Sudah, sekarang istirahat, mama mau cuci piring dulu"pungkas sang mama yang di angguki oleh Salma.

.

.

.

Di rumahnya, Nathan masih terlihat kacau. Bahkan kamarnya sudah seperti kapal pecah. Barang barang berserakan di lantai. Pria tampan itu terlihat acak acakan. Rambut berantakan, pakaian tak rapi.

Nathan berdiri di balkon kamarnya dengan kaleng minuman soda di tangannya. Sedangkan tangan yang satunya memegang ponsel yang sedari tadi berdering memperlihatkan pesan masuk.

Nathan hanya menyunggingkan senyum kecewa melihat pesan pesan yang masuk. Bahkan Nathan sama sekali tak berniat membalas pesan tersebut.

"Gue yang selalu ada di samping loe Sal"gumam Nathan dengan dada yang masih bergemuruh.

Tangan kekar Nathan meremas kaleng minuman soda itu hingga penyok. Nathan melampiaskan amarahnya di sana.

.

.

.

Waktu terus berlalu, malam hari Salma masih setia menatap ponsel miliknya berharap ada sebuah pesan balasan masuk. Namun nihil, sampai saat ini belum ada satu pesan pun yang masuk. Padahal jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

Salma menghela nafas pasrah. Akhirnya Salma menyerah, gadis itu meletakan ponsel di nakas samping tempat tidurnya dan bersiap untuk tidur. Besok saja Salma berniat meminta maaf secara langsung sama Nathan.

Salma pun mulai memejamkan matanya dan mulai berlaku ke alam mimpi.

.

Pagi hari, Salma sudah siap dengan seragam sekolahnya dan segera sarapan. Di meja makan Salma lebih banyak diam. Heni dan Abimana pun tak menanyakan apapun pada putrinya itu. Mereka berdua memilih diam.

"Salma udah pa, ma, mau ke depan dulu nunggu Nathan"ucap Salma mengakhiri sarapannya.

"Itu masih lho Sal sarapan mu"sahut Heni.

"Salma kenyang ma"jawab Salma.

Heni hanya diam saja seraya menatap Abimana, sang suami. Abimana hanya mengangkat bahunya saja. Abimana tau apa yang terjadi pada anaknya itu karena Heni sudah menceritakan kejadiannya.

Di teras, Salma duduk sambil menunggu Nathan. Namun sampai jam sudah menunjukan pukul 6.40, Nathan sama sekali belum sampai.

"Nathan mana sih, bisa telat kalau gini"gerutu Salma.

Abimana yang sudah selesai pun akan berangkat ke kantor tempat ia bekerja. Namun saat sampai teras rumah, ternyata sang anak masih duduk di sana.

"Lho Sal, kok masih di rumah? ini udah siang lhoo"ucap Abimana seraya melihat jam di tangannya.

"Iya nih pa, Nathan belum sampai"keluh Salma.

"Ya udah bareng papa aja, ntar kamu terlambat lagi"ajak Abimana.

Karena waktu terus berjalan, Salma mengiyakan ajakan sang ayah. Biarlah jika Nathan menjemputnya, biar Heni yang bilang jika Salma sudah berangkat duluan.

TBC

1
Santy Maria
kok kenzie mulu thor
Santy Maria
apa itu TBC thor
Santy Maria
gue thor bukan gur
Santy Maria
lo aja thor jangan pake loe
ngak bagussss
Yenni
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!