NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Bara

Cinta Dalam Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

dia menjadi seorang yatim piatu setelah ayahnya tiada.
dan meninggalkan dirinya yang sakit sakitan bersama sang ibu tiri.

perhatian orang baru dalam kegersangan dan kesendiriannya membuatnya sedikit terlena dan lupa.
setitik bahagia coba ia rajut bersamanya.

namun...
dia adalah kakak tirinya.

mampukah ia menata kembali hidupnya saat ia tahu siapa sebenarnya laki laki yang di perkenalkan sang ibu tiri sebagai kakak tirinya itu ?!
sementara sesuatu yang berharga miliknya telah di renggut oleh seseorang itu.

simak cerita baru aku ya....

cinta dalam bara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12 keguguran

Mata Leon tak lepas menatap bayangan tubuh Raha yang semakin menjauh dan lama lama menghilang dari jangkauan matanya.

Laki laki muda itu menghela nafas dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi mobilnya.

Berkali kali ia terlihat menghembuskan nafasnya dengan berat.

Ia mencoba memahami perasaan yang kini tengah ia rasakan dengan susah payah.

Kenapa hatinya begitu sakit sekaligus seperti terbakar saat ia melihat Raha bersama dokter Zani.

Ah tidak...

Bukan hanya dokter Zani, ia bahkan merasakan dadanya seperti sesak saat ia mengingat kebersamaan Raha dengan beberapa teman prianya.

Ia seperti tak bisa menerima Raha bersama pria lain selain dirinya.

Mata Leon terpejam sejenak.

Bayang bayang kebersamaan Raha dan dokter Zani tadi semakin membuatnya tersiksa.

( apa ada yang salah padaku ?! Apa yang sebenarnya sudah terjadi padaku ?! Apa sekarang aku sudah gila ?!

 Ataukah aku sudah mulai berpaling dari Calista ?!

Ah tidak....ini tidak benar....)

Ocehnya di dalam hati.

🌿🌿🌿

Sejak hari itu, Leon tak lagi mengantar Raha ke sekolah.

Gadis itu berangkat sekolah di antar pak John dan tak jarang Zani sendiri yang menjemput gadis itu di pagi hari.

Saat pulang sekolah sudan bisa di pastikan gadis itu akan di antar oleh dokter Zani.

Bahkan biasanya dokter Zani berada cukup lama di rumah itu lebih dulu hanya untuk menemani Raha.

Terkadang keduanya nampak menghabiskan waktu dengan berada di taman samping yang ada di rumah itu. Kadang juga di teras samping rumah dengan bersenda gurau.

Tak jarang mereka juga sering terlihat bersama di ruang keluarga jika dokter Zani membantu Raha belajar.

Sementara Calista,

Wanita itu tak memiliki waktu sedikitpun untuk memberi sedikit saja perhatiannya pada putri tirinya itu.

Wanita itu sibuk mengejar dan berusaha mewujudkan rencananya menguasai harta warisan Raha secepat mungkin.

Dan Leon....

Pemuda itu lebih sering berada di rumah memang karena ia yang memang lebih memilih menyelesaiakan pekerjaannya dari rumah.

Selain itu,

Ia enggan keluar rumah karena jauh di sudut hatinya ia merasa takut,

Dokter Zani akan berbuat macam macam pada gadis itu.

Tapi selama ini ia anya bisa menatap kebersamaan dan kedekatan antara Raha dan dokter pribadinya itu secara diam diam.

Hari ini,

Leon nampak berdiri di ambang pintu kamarnya yang berada di lantai satu ketika Raha terlihat menuruni anak tangga.

Mata laki laki itu diam diam terus memperhatikan Raha yang menuruni anak tangga.

Raha menuruni anak tangga dengan raut wajah senang.

Tas ranselnya yang berwarna peach menggantung di pundaknya.

Rambut panjanganya ia ikat tinggi tinggi keatas.

Seragamnya yang hanya sepanjang di bawah lutut memperlihatkan kakinya yang panjang dan putih bersih.

Leon yang kini tengah duduk di meja makan sendirian tanpa Calista, menatap leher jenjang dan mulus gadis itu dengan tatapan mata tak berkedip.

Raha memang mengikat tinggi tinggi rambutnya yang panjang dan lurus ke atas.

Dan itu jelas mempertontonkan lehernya yang seputih kapas itu.

Lama lama Leon merasa gerah dan kesusahan menelan ludahnya sendiri.

Raha yang kini nampak berdiri di tengah ruangan nampak sedang asyik dengan ponselnya tanpa menyadari sedikitpun dengan tatapan Leon yang hanya tertuju kepadanya.

Dada Leon tiba tiba bergemuruh ketika ia tahu gadis itu pasti sedang menunggu di jemput dokter Zani seperti biasanya.

Memang sudah tiga hari kemaren, dokter muda itu selalu datang di pagi hari dan mengantarkan gadis itu kesekolah.

Tiba tiba Leon menyahut kunci yang ada di hadapannya dan melangkah ke arah Raha.

" ayo...aku antar kau sekolah " kata Leon tiba tiba sambil meraih pergelangan tangan Raha.

Tak lupa ia juga menarik ikat rambut Raha hingga rambut gadis itu terurai kembali.

Raha yang terkejut jelas menepis tangan pemuda itu.

Raha tak suka Leon bersikap seenaknya kepadanya seperti itu.

" apa yang kau lakukan ?! Kembalikan ikat rambutku " sentak Raha geram, entahlah kenapa.

Melihat Leon rasanya ia ingin sekali marah tanpa alasan yang jelas.

ia juga tak tahu kenapa ia memiliki perasaan seperti itu.

" kau tidak membutuhkannya, jangan ikat rambutmu seperti itu tanpa ada aku di sisimu " jawab Leon dingin sambil melempar ikat rambut jauh jauh dari keduanya.

Raha sontak melotot.

Wajahnya kian menunjukkan kemarahan.

" kau sudah gila ya....?! " sentak Raha semakin emosi.

" kau yang gila...

Apa kau berniat menggoda banyak laki laki di luaran sana dengan mempertontonkan lehermu itu ?! " Leon ikut menyentak dan melototkan matanya pada gadis itu.

Ia benar benar tak suka dengan sikap Raha yang seakan selalu menabur genderang perang padanya itu.

Plak....!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Leon, tapi wajah laki laki itu tak bergeming sedikitpun.

Tatapan matanya tetap tertuju hanya kepada Raha.

" aku bukan gadis murahan...." sentak Raha dengan mata yang berkaca kaca, sakit sekali hatinya mendengar ucapan Leon itu.

Leon menghela nafas, perlahan ia menyadari kesalahannya barusan.

Ia sadar, Raha hanya gadis remaja.

Ia pasti tak tahu tentang isi otak laki laki dewasa seperti dirinya jika di suguhkan dengan pemandangan seperti itu.

" sudahlah...

Kau tidak akan mengerti, ayo...aku antar kau sekolah " akhirnya Leon mengalah.

" tidak perlu repot repot, aku sedang menunggu dokter Zani.

Kami sudah janjian " jawab Raha dingin.

Leon kembali menatap Raha tajam.

Beberapa menit yang lalu tatapannya mulai melunak pada gadis itu.

Tapi kini.....

Mendengar penolakan Raha dan alasan penolakan itu, hatinya kembali bergemuruh.

" berapa kali sudah ku bilang padamu, jangan dekat dekat dengannya,

Aku tidak suka Raha...."

 kata Leon tak kalah dingin.

Raha menatap tajam kepada Leon.

" maaf...itu bukan urusanmu " jawab Raha kemudian dengan raut wajah dingin tanpa ekspresi.

" kau....?! " Leon marah mendengar jawaban gadis itu, tapi bersamaan dengan itu.

Thin thin thin...!!

suara klakson mobil membuat Raha segera berlalu meninggalkan Leon begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata.

Leon meremas kunci mobil yang ada di tangannya dengan kuat hingga tanpa sadar, tangannya terluka karena kunci itu.

Ia tak bisa berbuat apa apa.

Leon memutar tubuhnya dan berniat menuju mobilnya untuk mengejar Raha ketika sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.

Ia segera memeriksa ponsel yang berada dalam sakunya itu.

Pesan dari Calista.

" Calista...."

Desisnya pelan, ia ingat kemaren wanita itu mengabarinya jika ia ada meeting di luar kota dan tidak pulang untuk satu malam.

Tapi pesan... ?!

Tidak biasanya Calista mengiriminya pesan, biasanya wanita itu akan langsung menghubunginya.

Leon membuka pesan itu, mata laki laki itu sontak terbuka lebar saat ia membaca pesan yang terkirim padanya dari wanita yang sedang mengandung anaknya itu.

( maaf...

Ini dari rumah sakit Mitra Delima, istri anda mengalami pendarahan hebat )

Tangan Leon seketika gemetar, hampir saja ponselnya jatuh dari tangannya.

Keringat dingin segera membasahi keningnya.

Inilah yang dia takutkan.

Segera Leon masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobil keluar dari area rumah Raha.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit yang ia tuju.

Di jalan raya ia harus berhenti karena lampu merah, tanpa sengaja mobilnya bersisihan tepat dengan mobil dokter Zani.

Leon menoleh,

Di dalam mobil itu ia melihat Raha yang nampak tengah tertawa bersama dengan dokter muda itu.

Hati Leon terasa seperti di remas remas, nafasnya memburu.

Raha menoleh kesamping masih sambil tertawa, tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata Leon yang tengah menatapnya tajam.

Sejenak keduanya saling menatap sebelum akhirnya Raha yang lebih dulu memutus tautan mata keduanya.

Hati Leon tiba tiba terasa kian sakit dan berdenyut nyeri melihat sikap dingin gadis itu padanya.

lampu hijau menyala.

Leon segera menekan gas mobilnya dan melaju dengan kecepatan di atas rata rata.

Membuat Raha juga Zani melongo.

" apa barusan kakakmu ?! " tanya dokter Zani kepada Raha sambil menatap mobil Leon yang telah semakin jauh.

" sepertinya iya " jawab Raha berusaha bersikap biasa saja.

" apa telah terjadi sesuatu ?!

Dia terlihat sangat terburu buru " tanya dokter Zani lagi.

" entahlah..." jawab raha sambil mengedikkan bahunya. Sedangkan matanya turut menatap pada mobil Leon yang melaju cepat di depan sana.

Sejenak Raha memejamkan matanya,

Ada apa dengannya...

Kenapa hatinya terasa begitu sakit ketika ia merasa di abaikan oleh Leon.

Padahal selama ini hubungannya dengan kakak tirinya itu tak sedekat itu.

Hanya saja,

Ketika akhir akhir ini Leon seolah tak memiliki waktu untuknya..

Ia merasa tersisihkan.

1
Yuliana Tunru
aduh raha smoga kau segwra baikan dan smoga dokter zaki tlp jadi raha bisa ditolong ..kasihan bgt jgn sampai.mati sia2 dan calista makin bebas merampok harta mu raha
Agus Tina
Thor kali ini buatlah cerita yg dikit beda ya thor. Jangan biarkan Raha menerima Leon ... carilah tokoh lain yg bener2 sayang pada Raha ... semangat upnya ... vote untukmu
Ripah Ajha
the best, 👍🏻 👍🏻👍
Ripah Ajha
baru baca, karyamu bener2 keren Thor👍👍👍
indy
semoga raha tidak hamil
Susi Akbarini
ya ampun raha..
kok gak hubungi dokter xani..
Siti Nurhasanah
haduuuhh...mana Raha belum tandatangan lagi. Takutnya Calista keburu tahu rencana Raha dan berusaha menggagalkannya, selama Raha masih sakit
Yuliana Tunru
raha ttp lah sembunyi atau oergi lah ke LN tinggal dgn bibi mu dan beeusaha agar ttp sehat biar bisa bls leon dan sinhkirkan calista dlm hidup mu
indy
jangan sampai calista menemukan raha sekarang
Siti Nurhasanah
kok jadi Nyonya Zahra 😄
Yuliana Tunru
smoga msh selamat biar tau rasa sakit hati krn tak bisa ketemu raha lg ..dan smoga calista diusir dr perusahaan papa raha dgn surat kuasa dr raha dan.pengacara x
indy
semangat Raha, sembuhkan dirimu
Susi Akbarini
tenanggggg calistaaa..



penjahat kelamin sekelaa leon tak akan mudah mati...
😀😀😀❤❤❤❤
Titin Rosediana
semangat Raha... jadilah kuat buat Leon & Calista menyesal sedalam2nya...up lagi ka/Drool/
Agus Tina
Kasihan Raha .... Leon rasain
Yuliana Tunru
akhir x kemarqhqn rqhq tumpah akibat kecewa x yg sangat mendlm dr orang2 yg dekat x dgn x..smoga leon baik2 z ya
Tuti Tyastuti
lanjut💪
Tuti Tyastuti
sabar ya raha
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪
Tuti Tyastuti
ahh harusnya raha gx usah pulang dl biyar leon tambah tersiksa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!