Cinta Dalam Bara

Cinta Dalam Bara

bab 1 pemakaman

Tanah gundukan itu masih nampak merah tanda pemakaman baru saja selesai di adakan, rintik rintik air hujan kian membuat tanah itu terlihat semakin basah.

Para pelayat dan sanak saudara dari mendiang almarhumah satu persatu sudah mulai meninggalkan acara pemakaman itu.

Seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya yang terurai nampak tak berkedip sedikitpun menatap gundukan tanah merah yang nampak basah itu.

Tak ada air mata yang menggenang membasahi pipinya,

Air matanya mungkin sudah kering karena sejak sang papa masuk rumah sakit karena serangan jantung dua hari yang lalu ia terus saja menangis.

Namun,

Meski air mata tak terlihat mengalir membasahi pipinya, juga suara isak tak terdengar keluar dari bibirnya.

Wajah gadis itu nampak melukiskan kesedihan yang teramat dalam.

Wajahnya terlihat begitu pucat hingga nampak memutih,

Bibirnya terlihat kering dan mengelupas.

" kau benar benar meninggalkan aku seorang diri di dunia ini papa ?!

Kau tega menjadikan aku seorang yatim piatu sekarang....kenapa kau tak turut membawaku untuk bertemu mama ?!

Apa kau takut aku akan mengganggu ke bersamaan mu dengannya ?! " bisik gadis itu dengan tatapan mata kosong dan hampa ke arah tanah pemakaman yang nampak basah itu.

Rintik air hujan mengguyur kepalanya hingga tubuhnya basah dan menggigil.

" Raha....

Ayo kita pulang, kondisimu tidak memungkinkan untuk kau berada dalam situasi hujan seperti ini.

Kau baru saja sembuh " kata seorang wanita yang tiba tiba telah berada di sisinya.

" sebentar lagi bibi...." jawab gadis cantik yang nampak kuyu itu dengan pelan dan seolah tak bertenaga.

" Raha,

bibi tahu ini sangat sulit untukmu.

Tapi kau harus ikhlaskan papamu.

Dia sudah tenang di sana sekarang....

Ingat, kau juga harus menjaga kestabilan kesehatanmu agar kau tak lagi anfal " lanjut wanita itu lagi.

Seorang wanita dewasa yang berusia sekitar 30 tahunan yang berdiri di sisi gadis itu.

Dia adalah Aliyah Raha Anggraeni Pratama.

putri semata wayang mendiang tuan Prayoga Kurniawan Pratama yang baru saja meninggal dunia dini hari tadi dan pemakamannnya baru saja selesai satu jam yang lalu.

Seorang gadis cantik yang terlihat sehat dan baik baik saja,

Tapi percayalah....

Yang terlihat tidaklah yang sebenarnya.

Karena yang sebenarnya gadis itu sangatlah rapuh karena penyakit yang menderanya sejak ia berusia 2 tahun lalu hingga kini.

Kanker darah...

Penyakit yang membuat gadis itu harus akrab dengan rumah sakit dan obat obatan keras. Penyakit yang selalu mengintai nyawanya.

Penyakit yang membuat sang ayah pada akhirnya harus menikah kembali walau berat karena istrinya tiada setelah melahirkan Raha,

Tuan Prayoga terpaksa menikah tiga tahun lalu demi mendapatkan anak lain untuk transplantasi sum sum tulang belakang gadis itu.

Namun hingga kepergiannya hari ini, istri keduanya itu tak juga kunjung hamil.

Gadis cantik bermata bulat itu hanya diam membisu,

Wanita di sampingnya itu adalah satu satunya saudara kandung sang ayah.

Dan ia juga sangat tahu bagaimana hubungan sang papa dengan wanita itu.

Keduanya selalu saja terlibat perdebatan keras setiap kali mereka bertemu.

Entah karena apa,

Ia sendiri tak tahu apa yang sebenarnya menjadi alasan perdebatan mereka berdua.

Namun tak ia pungkiri, meski wanita itu sering berdebat dengan sang papa, sikap wanita itu berbeda ke padanya.

Wanita itu sangat menyayanginya.

Bibinya itu selalu terdiam lebih dulu jika ada dirinya saat mereka bersitegang.

Seolah takut kata katanya bisa melukai gadis itu.

" dia dalam pengawasanku, aku adalah walinya sekarang "

seorang wanita dewasa lain yang tak lain adalah mama tirinya turut bersuara.

Seorang wanita yang di nikahi oleh sang papa hampir tiga tahun yang lalu.

kini tiba tiba juga telah berdiri di sisi gadis itu.

Lagi,

Gadis cantik yang di panggil Raha itu hanya terdiam, pandangannya pun tak teralih sedikitpun dari tanah gundukan dengan batu nisan bertuliskan.

Prayoga Kurniawan putra Pratama bin Setiawan Pratama

Lahir : 22 februari 1980

Meninggal : 20 Desember 2024

" Raha..

Kau tahu aku adalah satu satunya adik dari papamu sekaligus satu satunya saudaramu yang masih ada di sini kini.

Terlepas dari apapun yang pernah kau lihat terjadi di antara aku dan papamu...

Percayalah, aku sangat menyayangimu juga papamu, mungkin kami memang memiliki cara yang sedikit berbeda dalam mengapresiasikan kasih sayang kami " kata wanita itu yang bernama Meylani Cintya Putri Pratama tanpa menatap sedikitpun kepada wanita di sisi lain gadis itu.

Meylani memang satu satunya keluarganya yang ada di Indonesia karena semua keluaganya yaitu kakek dan neneknya berada di Luar Negri yakni Belanda.

Meylani berada di sini karena mengikuti sang suami yang seorang pejabat pemerintah.

" kau bebas memilih ingin tinggal bersama siapa " lanjut Meylani yang membuat wanita di sisi lain Raha menatapnya tajam.

Namun hal itu tak sedikitpun di gubris olah Meylani.

" aku akan memikirkannya nanti bibi, tapi untuk sekarang...

Aku masih ingin tinggal di rumahku. Aku masih ingin bersama kenangan mama dan papa " jawab Raha kemudian yang membuat Calista sang mama tiri bernafas lega.

Namun tidak dengan Meylani,

Wanita cantik berambut sebahu itu menghela nafas kasar.

" terserah padamu,

Bibi menghargai keputusanmu dan pilihanmu. Tapi ingatlah...

Kau tidak sendiri.

kapanpun kau membutuhkan bibi, jangan sungkan untuk datang kepada bibi.

Pintu rumah bibi terbuka lebar untukmu " kata Meylani kemudian.

" terimakasih bibi..." jawab Raha kemudian, setelah itu Meylani mengusap pundak gadis yang baru akan genap berusia 17 tahun itu dan kemudian berlalu begitu saja dari tempat itu tanpa menoleh sedikitpun pada wanita di sisi lain sang keponakan itu.

Seolah ia tak menganggap sedikitpun keberadaan wanita itu.

Sementara wanita itu yang bernama Calista Nayana itu nampak merengkuh pundak gadis itu yang juga merupakan anak tirinya itu.

" kau tidak sendiri Raha...

Tante ada bersamamu " bisik wanita itu sambil mengeratkan dekapannya dengan sesekali mengusap lengan gadis itu.

Lagi lagi Raha tak memberikan respon apalagi jawaban.

Gadis itu hanya diam tak bergeming.

Ketika Raha dan Calista sibuk dan tenggelam dengan perasaannya sendiri sendiri,

Seorang pria tampan berwajah dingin di ujung sana, tepatnya di bawah sebuah tenda yang sengaja di sediakan untuk para pelayat tadi.

Pria muda itu nampak menatap interaksi ketiga wanita itu sejak tadi dengan tatapan yang rumit dan tak terbaca.

Terutama pada sosok gadis cantik yang berwajah pucat itu.

Dia adalah Leonel Exel Hazzard,

Seorang pemuda berusia 22 tahun yang di bawa Calista kerumah Raha sejak hampir empat bulan yang lalu dan di perkenalkan oleh Calista sebagai anak tirinya dari pernikahannya terdahulu.

Dan sejak hari itu,

Banyak drama pertengkaran yang terjadi antara sang papa dengan istri mudanya itu.

Dan puncaknya adalah malam sebelum sang papa tiba tiba jatuh pingsan di depan pintu kamarnya setelah pulang kerja.

Raha tak tahu apa apa selain teriakan sang mama tiri kemudian ia melihat tubuh sang papa yang sudah di bopong oleh seorang Leon dengan di bantu dua orang penjaga rumah keluarga Raha ke lantai bawah dan akhirnya di bawa kerumah sakit.

Terpopuler

Comments

Susi Akbarini

Susi Akbarini

munhkinkah Leon selingkuhan calista..
papa raha memergoki mereka lagi ninu2...
jadi serangan jantung..
❤❤❤❤

2025-01-27

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

yang meninggal kan ayah Raha yah, kenapa ditulis almarhumah yah🙏✌

2025-01-30

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

mampir thor

2025-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pemakaman
2 bab 2 awal perhatian
3 bab 3 pingsan
4 bab 4 belajar menerima takdir
5 bab 5 menjemput
6 ban 6 rahasia yang tersembunyi
7 bab 7 goyah
8 bab 8 cemas dan khawatir
9 bab 9 kegundahan
10 bab 10 agresif
11 bab 11 semakin resah
12 bab 12 keguguran
13 bab 13 kecewa
14 bab 14 kecemasan Leon
15 bab 15 mengakuisisi
16 bab 16 memiliki
17 bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18 bab 18 keputusan Raha
19 bab 19 hati yang kian terpaut
20 bab 20 Langkah Raha
21 bab 21 Leon yang merasa memiliki
22 bab 22 klaim Leon atas Raha
23 bab 23 pergi
24 bab 24 tak berdaya
25 bab 25 Anthony
26 bab 26 sama sama di rawat
27 bab 27 kejamnya Calista
28 bab 28 bantahan Calista
29 bab 29 menyampaikan perasaan.
30 bab 30 perhatian seorang Anthony
31 bab 31 sebuah kejujuran
32 bab 32 reaksi seorang Anthony
33 bab 33 kecewa
34 bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35 bab 35 menghalalkan segala cara
36 bab 36 suasana baru
37 bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38 bab 38 kembali down
39 bab 39 kembali
40 bab 40 mulai mencari
41 bab 41 sepupu
42 bab 42 sebuah pesan.
43 bab 43 hasil tes
44 bab 44 transplantasi
45 bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46 bab 46 terlambat
47 bab 47 kuliah
48 bab 48 bertemu
49 bab 49 penjelasan dokter Zani
50 bab 50 Zani yang keras kepala
51 bab 51 putus asanya seorang Raha
52 bab 52 seminar
53 bab 53 sepenggal rasa
54 bab 54 setelah sekian lama
55 bab 55 mencoba menahan diri
56 bab 56 kobaran api
57 bab 57 rapuh
58 bab 58 haruskah....
59 Bab 59 keharusan
60 bab 60 marah
61 bab 61 mengejar Raha
62 bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63 bab 63 berani bertaruh
64 bab 64 pada akhirnya
65 bab 65 takdir yang mengikat
66 bab 66 klaim Leon atas Raha
67 bab 67 terpaksa
68 bab 68 ancaman masih berlanjut
69 bab 69 menemui pengacara Harry
70 bab 70 tak berkutik
71 bab 71 langkah Leon
72 bab 72 Selanjutnya
73 bab 74 niat licik
74 bab 75 menikahi Raha
75 bab 76 menolak
Episodes

Updated 75 Episodes

1
bab 1 pemakaman
2
bab 2 awal perhatian
3
bab 3 pingsan
4
bab 4 belajar menerima takdir
5
bab 5 menjemput
6
ban 6 rahasia yang tersembunyi
7
bab 7 goyah
8
bab 8 cemas dan khawatir
9
bab 9 kegundahan
10
bab 10 agresif
11
bab 11 semakin resah
12
bab 12 keguguran
13
bab 13 kecewa
14
bab 14 kecemasan Leon
15
bab 15 mengakuisisi
16
bab 16 memiliki
17
bab 17 kebenaran yang menyakitkan
18
bab 18 keputusan Raha
19
bab 19 hati yang kian terpaut
20
bab 20 Langkah Raha
21
bab 21 Leon yang merasa memiliki
22
bab 22 klaim Leon atas Raha
23
bab 23 pergi
24
bab 24 tak berdaya
25
bab 25 Anthony
26
bab 26 sama sama di rawat
27
bab 27 kejamnya Calista
28
bab 28 bantahan Calista
29
bab 29 menyampaikan perasaan.
30
bab 30 perhatian seorang Anthony
31
bab 31 sebuah kejujuran
32
bab 32 reaksi seorang Anthony
33
bab 33 kecewa
34
bab 34 mengembalikan dan memutuskan
35
bab 35 menghalalkan segala cara
36
bab 36 suasana baru
37
bab 37 mulai berjuang untuk sembuh
38
bab 38 kembali down
39
bab 39 kembali
40
bab 40 mulai mencari
41
bab 41 sepupu
42
bab 42 sebuah pesan.
43
bab 43 hasil tes
44
bab 44 transplantasi
45
bab 45 ketegangan berbuah keberhasilan.
46
bab 46 terlambat
47
bab 47 kuliah
48
bab 48 bertemu
49
bab 49 penjelasan dokter Zani
50
bab 50 Zani yang keras kepala
51
bab 51 putus asanya seorang Raha
52
bab 52 seminar
53
bab 53 sepenggal rasa
54
bab 54 setelah sekian lama
55
bab 55 mencoba menahan diri
56
bab 56 kobaran api
57
bab 57 rapuh
58
bab 58 haruskah....
59
Bab 59 keharusan
60
bab 60 marah
61
bab 61 mengejar Raha
62
bab 62 mengambil alih kepemimpinan
63
bab 63 berani bertaruh
64
bab 64 pada akhirnya
65
bab 65 takdir yang mengikat
66
bab 66 klaim Leon atas Raha
67
bab 67 terpaksa
68
bab 68 ancaman masih berlanjut
69
bab 69 menemui pengacara Harry
70
bab 70 tak berkutik
71
bab 71 langkah Leon
72
bab 72 Selanjutnya
73
bab 74 niat licik
74
bab 75 menikahi Raha
75
bab 76 menolak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!