NovelToon NovelToon
Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: skyl

Ini tentang sebuah perselisihan dua puluh Tahun lalu antara Atmaja dan Biantara

Mereka berperang pertumpuhan darah pada saat itu. Atmaja kalah dengan Biantara, sehingga buat Atmaja tak terima dengan kekalahannya dan berjanji akan kembali membuat mereka hancur, sehancur-hancurnya

Hingga sampai pada waktunya, Atmaja berhasil meraih impiannya, berhasil membawa pergi cucu pertama Biantara yang mampu membuat mereka berantakan.

Lalu, bagaimana nasib bayi malang yang baru lahir dan tak bersalah itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24 - Berubah

Rio langsung meremas surat yang dia dapat di dalam mobilnya. Shock, dari mana teror ini berasal?

"Nadin!" Setelah membaca surat itu, Rio bergegas ke sekolah putrinya.

Tidak! Itu hanya ancaman, putrinya pasti aman di sekolah. Oke! Dia tidak perlu panik.

Sesampainya di sekolah sang putri, Rio menunggu di depan gerbang, kebetulan Nadin sudah waktunya pulang.

Namun, sudah setengah jam ia menunggu, para murid sudah pada keluar. Hanya putrinya! Nadin tidak ada.

"Bapak nunggu siapa?" tanya sang guru.

"Nadin?"

"Nadin? Tadi omnya yang menjemput, katanya disuruh bapak."

"Tidak! Saya tidak menyuruh siapa pun untuk menjemputnya."

"Tapi, pria itu sudah membawa pergi Nadin. Nadin juga seperti mengenal orang itu, makanya kami mengizinkan. Kalau begitu saya permisi." Guru itu berlalu pergi dari hadapan Rio.

"Tidak!" Rio mengacak rambutnya. "Sial! Siapa yang berani bermain seperti ini kepadaku!"

Rio masuk ke dalam mobilnya, di mana dia harus mencari putrinya.

"Saya tidak akan menghancurkan pak Atmaja, tetapi gimana nasib putri saya! Pasti ada cara lain. Saya tidak bisa bermain api pada pak Atmaja." Rio memukul stir untuk sedikit menghilang rasa paniknya, dia harus mencari cara lain untuk mengambalikan putrinya tanpa menghancurkan Atmaja yang sudah dia anggap sebagai ayahnya.

Di lain sisi, Denis tersenyum devil. Rencana ini sudah dia susun dengan rapi, dan dia tau apa yang akan Rio lakukan selanjutnya.

Rio tidak mungkin akan menghancurkan Atmaja secepat itu. Makanya Denis ingin bermain terlebih dahulu.

"Carilah cara dulu, Rio, sebelum kau benar-benar pasrah dan memilih untuk menghancurkan Tuanmu sendiri. Masih awal." Denis memainkan gelas seraya menatap layar ipadnya.

"Om kapan antar Nadin pulang?" tanya gadis kecil, umurnya sekitar tujuh tahun.

"Nadin main aja dulu."

"Kalau papa cari Nadin gimana?" tanya Nadin lagi.

"Kan Nadin dengar sendiri di telpon, papanya Nadin nyuruh om buat jagain Nadin selama papa Nadin di luar negeri."

"Oh iya lupa, berarti Nadin tinggal di sini ya om sampai papa jemput Nadin?"

"Iya betul."

"Tapi Nadin bosan."

Denis menghela napas panjang, dia mengangkat tubuh Nadin.

"Mau beli es-krim enggak?"

"Mau."

"Oke les goo kita beli eskrim."

Denis masih punya hari nurani, tidak seperti mereka yang tega menghancurkan mental seorang gadis malang yang tak bersalah.

Bisa saja ia menyiksa Nadin seperti Atmaja dan Rio perbuat kepada Aruna selama ini, tetapi seorang Denis tidak sekejam mereka.

...----------------...

Sudah seminggu Aruna siuman, Kaivan sangat bahagia melihat istrinya, tapi tidak dengan perubahan Aruna setelah siuman.

"Kamu makan dulu ya?"

"Aku enggak lapar." Aruna membalikan wajahnya ke arah lain.

Setelah sadar Aruna seperti bukan Aruna sebelumnya. Gadis itu seperti berubah, sangat berubah. Yang biasanya nada bicaranya seperti anak-anak, kini terlihat seperti orang dewasa.

"Una! Bukan aku, saya enggak suka nada bicara kamu yang sekarang, saya mau Arunaku."

"Emang kamu siapa atur-atur aku?" tanya Aruna menatap Kaivan.

Kaivan menunduk, tidak! Ini bukan Arunanya, dia ingin Arunanya kembali. Aruna yang selalu memanggil namanya, Ipan, monster.

"Aruna, aku suamimu?"

Aruna hanya diam, begitu pun dengan Kaivan. Mereka sama-sama sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Kaivan mengaduk bubur yang sudah dia buat untuk istrinya. Berharap Aruna ingin memakan bubur tersebut.

"Baiklah, saya pergi. Saya simpan buburnya di sini, kamu bisa memakannya sebentar." Sebelum keluar dari kamar. Kaivan mengecup kening istrinya, lama.

"Jika butuh sesuatu panggil pelayan."

Aruna menatap sedih kepergian Kaivan. Entah, perasaannya campur aduk, ada rasa sedih dan kesal diwaktu bersamaan. Dan tak ingin seseorang menganggunya, termasuk Kaivan.

Dia juga bingung dengan dirinya sendiri, ada apa dengan dirinya? Dia juga ingin bermanja layaknya anak kecil, tetapi sekarang dia sudah tak bisa. Dia sudah berpikir dirinya sudah dewasa, kenapa harus bersikap seperti anak kecil seperti yang diinginkan Kaivan?

Dia menghabiskan waktunya di dalam kamar seharian. Para pelayan pun sedih akan perubahan Nyonya mereka, mereka semua rindu dengan kecerian Aruna.

Sore hari, Aruna membuka jendela kamar. Menatap keluar, menunggu mobil suaminya yang biasa jam segini sudah pulang.

Namun, udah dua jam dia menunggu di sana, mobil Kaivan belum ada.

"Dia kemana?" tanya Aruna bergumam.

Tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang. Aruna tersentak.

"Kamu menungguku?" tanya Kaivan berbisik.

Sebenarnya, lelaki itu tak pergi kemana-kemana, dia di rumah seharian ini. Hanya tidak menampakkan dirinya pada Aruna.

Tidak mungkin dia meninggalkan rumah saat kondisi Aruna belum stabil, masih biasa emosi, dan sesak napas. Dan yang bisa menenangkannnya hanya dirinya.

"Apasih." Aruna mendorong tubuh Kaivan menjauh darinya. "Siapa juga yang cari."

1
Pujiastuti
😅😅😅Aruna,,,,,,, Aruna sok sokan suruh Ipan jauh² bobonya ternyata ngak bisa bobo juga ya Runa kalau ngak dipeluk sama Ipan 😁🤭
Pujiastuti
😅😅😅kalau sampai berani bilang langsung kalau bos nya bodoh bakalan dipecat kalian 😁😁😁
Pujiastuti
walah ini emak sama anak malah gelut rebutan Aruna 😁😁🤭
Pujiastuti
aduh senengnya kalau punya mertua kayak mamanya Kavian
Pujiastuti
ayo lo Kaivan bisa tahan godaan ngak nih jangan macam² sama Aruna ya Ipan nanti dilaporkan ke mama ipan yang malu nanti 😁😁
Pujiastuti
Aruna ketemu ayah kandungnya ni,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!