NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 2

"Terimakasih Nak! sudah membantu dan ini ada sedikit uang untuk kamu." ucap Ibu tersebut sambil menyodorkan uang satu lembar seratus ribu.

"Sama-sama Bu! lebih baik di simpan saja yah,aku ikhlas membantunya,baiklah Bu! aku pamit dulu yah,Assalamualaikum." pamit Arfi sambil melangkah pergi tanpa menunggu salamnya di jawab.

"Eh Nak! huft..Waalaikumsalam." kaget ibu tersebut seraya menjawab salamnya.

"Ternyata masih ada orang yang baik,seperti Pemuda tadi." batin Ibu tersebut.

Sedangkan Arfi sudah masuk ke dalam Bus untuk menuju ke Rumah Tantenya,selang beberapa menit baru sampai.

Sesampainya di depan Rumah Tantenya pun sudah jam delapan pagi,langsung melihat Tante Ami yang sedang duduk bersama Putranya yang sudah besar,Arfi pun mengucapkan salam salamnya pun di jawab,Arfi pun menghampiri Tante Ami dan langsung mencium punggung tangannya,setelahnya langsung memeluk Tante Ami di balas senyuman dari Tantenya.

"Aa Arfi barusan sampai nih." ucap Tante Ami yang sudah terlanjur memanggil Aa ke Arfi,awalnya hanya untuk Putranya biar terbiasa memanggil Aa ke Arfi.

"Tante tau kalau Aa mau Kesini?" kaget Arfi seraya bertanya.

"Iya! karena semalam Papa kamu menghubungi Tante." jawab Tante Ami.

"Oh begitu! hey Adek Aa sudah besar nih!"

Ucap Arfi sambil menggoda Adek Faqih dengan mengacak-acak rambutnya.

"Ish Aa! rambutnya berantakan lagi nih,ya iya lah Aa sih jarang main ke sini." kesal Faqih karena rambutnya di acak-acak sambil merapikannya kembali.

"Sudah Aa! kamu mah kebiasaan,dari dulu selalu saja menggoda Adek kamu,sekarang kamu istirahat saja sana,pasti capek berjam-jam di perjalanan." lerai Tante Ami.

"Baiklah Tan! Aa istirahat dulu yah Dek,nanti kamu cerita-cerita ke Aa yah." pamit Arfi.

"Baiklah A! Adek juga ingin cerita sesuatu ke Aa,kalau cerita ke Mama mah nggak asyik tau A." ucap Faqih.

"Adekkk! kenapa nggak cerita ke Mama aja sih." kesal Tante Ami sambil mencubit tangannya Faqih.

"Aww sakit Mama!! ya nggak asyik lah,masa cerita tentang Cewek ke Mam- upss..!" keluh Faqih keceplosan langsung menutup mulutnya sendiri.

"Hahaha..ternyata Adek Aa bener-bener sudah besar,karena sedang jatuh Cinta yah?" tawa Arfi seraya bertanya.

"Adek! kamu itu masih kecil,jangan Cinta Cintaan dulu." emosi Tante Ami.

"Dengarkan Aa! belum juga Adek cerita,Mama mah nggak asyik.'' kesal Faqih.

"Huft..Aa sana istirahat dulu." titah Tante Ami.

Arfi mengangguk seraya melangkah ke kamar Papanya tang dulu,ternyata masih bersih dan terawat,langsung mengistirahatkan tubuhnya,setelah beberapa jam baru bangun dari tidurnya,langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya,karena bertepatan mendengar suara Adzan Dzuhur.

Setelah selesai membersihkan diri,langsung keluar dari kamar untuk pergi ke Masjid dekat Rumah Tante,saat berada di luar kebetulan ada Faqih yang sedang main Hpnya,Arfi pun langsung mengajaknya.

"Dek! sudahi dulu main Hpnya,yuk kita ke Masjid." ajak Arfi.

"Baiklah A, hayoo."

Mereka berdua pun pergi ke Masjid,setelah beberapa menit barulah sampai dan langsung Sholat Berjamaah.

Setelah selesai Sholat Berjamaah di Masjid,Arfi dan Faqih berniat langsung pulang,tapi di stop sama temannya Faqih,alhasil Arfi pun menunggu Faqih sedang ngobrol sama temannya,Arfi kaget saat mendengar bahwa Faqih ikut latihan beladiri,tapi Arfi pura-pura nggak mendengar.

***

Di Malam Hari

"Aa! Tante tau kamu bisa beladiri,tapi kalau di sini Tante minta sebisa mungkin di sembunyikan yah A! ya terkecuali sudah bener-bener mendesak." pinta Tante Ami.

"Hah! Tante tau darimana kalau Aa bisa sedikit beladiri,sedangkan Mama dan Papa juga nggak tau?" kaget Arfi seraya bertanya.

"Ya tau lah! kan Aa sendiri yang cerita ke Tante,waktu Dek Faqih masih kecil dulu." jawab Tante Ami.

"Ah iya Aa lupa Tan! kalau pernah cerita ke Tante,lagian itu kan sudah lama banget." ucap Arfi.

"Iya A! memang sudah lama,tapi karena Dek Faqih mendengar waktu itu,sekarang Adek jadi belajar beladiri di sini A! katanya ingin seperti Aa bisa beladiri." sahut Tante Ami.

"Betul itu! apa yang di katakan oleh Mama,ya sebagai Laki-laki harus bisa beladiri dong,iya kan A." ucap Faqih yang baru keluar dari kamarnya seraya langsung duduk.

"Ya itu mah harus,tapi jangan buat sombong apalagi sok jagoan yah Dek!" pinta Arfi.

"Iya A! disana juga di ajari untuk tidak sombong,jadi Aa tenang saja Adek nggak akan kaya gitu." ucap Faqih.

"Bagus kalau begitu! Dek apa boleh Aa datang ke tempatnya,oh iya apa tempat latihannya tertutup?" tanya Arfi.

Faqih pun menjawab dengan gelengan kepala,karena di sana bebas mau siapa saja yang berkeinginan untuk belajar,ketika Faqih ingin berangkat tapi di hentikan oleh Aa nya.

"Ya udah Aa ikut kesana sama kamu Dek,tapi ingat..! Adek jangan bilang ke siapapun,kalau Aa kamu ini sudah pernah belajar." ucap Arfi sambil mengingatkan.

"Ya Aa! Adek sangat mengerti kok." sahut Faqih.

"Yakin Aa mau ikut Adek! ke tempat latihan?" tanya Tante Ami.

"Iya Tan! sekalian Aa ingin bersilaturahmi dengan Gurunya Dek Faqih." jawab Arfi.

"Ya sudah yuk! berangkat nya pake motor Adek kesananya,Aa yang bawa yah!" ajak Faqih.

"Hey Dek! Aa kan nggak tau tempatnya,gimana sih." kesal Arfi.

"Hehe..iya juga yah! yuk ah berangkat,Ma! Adek pergi dulu yah." tawa Faqih seraya pamit.

"Iya hati-hati! A tolong jagain Adeknya yah." ucap Tante Ami,Arfi mengangguk.

Mereka berdua pun berangkat setelah mencium punggung tangannya Mamanya Faqih dan mengucapkan salam salamnya pun di jawab.

Setelah beberapa menit barulah sampai,keduanya pun masuk dan langsung mengucapkan salam.

"Assalamualaikum." ucap keduanya serempak.

"Waalaikumsalam." sahut semua orang yang berada di situ.

Faqih pun mengajak Arfi untuk langsung menghampiri Gurunya yang berada di dalam Rumah,setelah mengucapkan salam dan salamnya di jawab,Faqih pun langsung menyalami Gurunya tersebut dengan takzim,di susul oleh Arfi yang melakukan hal yang sama seperti Faqih.

Deg

"Siapa yah dia! kenapa di saat berjabat tangan dengannya,sangat terasa berbeda dengan yang lainnya."batin Gurunya Faqih.

"Abah! perkenalkan ini Aa saya yang bernama A Arfi." ucap faqih memperkenalkan.

"Assalamualaikum Abah,saya Arfi Kakak sepupunya Faqih." sambung Arfi memperkenalkan diri.

"Waalaikumsalam Nak Arfi! salam kenal yah,silahkan duduk Nak." balas Abah.

"Terimakasih Abah." ucap Arfi sambil duduk.

"Ya udah Abah,A Arfi! aku mau gabung ke teman-teman dulu yah." pamit Faqih,Arfi mengangguk.

Faqih pun melangkah keluar dari Rumah untuk ke tempat latihan,sedangkan Arfi masih bersama Gurunya Faqih,ketika Gurunya Faqih ingin mengucapkan sesuatu terhenti dengan kedatangan seorang Perempuan Berhijab dengan membawa segelas kopi.

"Abah! ini kopinya,eh..ada tamu rupanya...

Bersambung

~See You Next~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!