Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata sudah kenal
💞💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Pak andi menemui candra di rumah kontrakan nya, beliau datang ingin membicarakan soal perjodohan yang di gantikan oleh aluna. Antara candra dan aluna sampai detik ini belum tahu jika sebenar nya merekalah yang akan di jodohkan. Saling menengenal tapi belum tahu satu sama lain tentang perjodohan.
" Kalau menurut Om itu yang lebih baik aku juga tidak masalah om, tapi sebelum nya aku ingin bertemu dengab jodoh pengganti itu Om. Kami butuh bicara berdua, aku tidak mau dia juga terpaksa menerima ku. Jujur om sebenar nya dari awal aku sudah tidak setuju dengan perjodohan ini, aku melakukan ini semua karena papa. Aku tidak mau papa kecewa dan menganggap ku anak yang tidak berbakti " Ucap candra bicara jujur.
" Iya nak candra, nanti om tanyakan dulu kepada anak om dia kapan bisa bertemu dengan mu. " Seru pak andi.
" Suruh dia temuai aku di cafe XX dekat paprik teh itu jam 4 sore di hari minggu ya Om " Ucap candra memutuskan.
" Iya nak candra , kalau jam segitu biasa nya dia sudah pulang dari paprik , dia juga kan kerja di paprik yang sama dengan nak candra. Cuma om tidak tahu dia ada di bagian apa " Ucap pak andi.
" Karyawan di paprik itu banyak Om ada hampir seribu orang. Jadi tidak mungkin aku mengenalinya satu persatu, tapi memang aku kan belum pernah ketemu anak om. " Ucap candra sambil terkekeh.
Pak andi dan candra akhirnya bercerita cukup banyak, pak andi menceritakan masalalu nya dulu saat zaman sekolah bersama dengan papa nya candra. Candra tertawa saat mendengar cerita lucu dan cerita kenakalan remaja antara papa nya dan pak andi.
Malam sudah semakin larut akhir nya pak andi izin pamit pulang.
* Apa keputusan ku ini sudah benar, seharus nya saat mala membatalkan perjodohan ini aku tidak menerima perjodohan pengganti ini. Tapi tidak tahu kenapa hati ku merasa ada yang aneh, seakan ada yang mendorong agar aku menyetujui perjodohan pengganti ini * Gumam candra dalam hati nya sambil memandang langit - langit kamar nya.
********
Drett... Drett... Drett
Suara getaran ponsel candra mengagetkan candra yang masih lelap tertidur.
" Hoooaaaamm... Siapa sih pagi - pagi yang ganggu menelpon. " Seru candra sambil meraih ponsel yang ada di meja samping kasur nya.
Mama ?
Cekkk... Candra sangat malas mengangkat telepon dari sang mama, tapi jika tidak di angkat dia aksn terus menelpon sampai candra mengangkat nya.
[ Hallo ma ] Seru candra masih dengan mata terpejam.
[ Hallo candra anak ku sayang... kamu belum bangun nak ? Sudah jam berapa ini ? pasti juga belum sarapan ? Jangan telat makan sayang ] Seru mama sita .
[ Isshhh... mama ini masih pagi ma. Candra juga masih mengantuk ]
[ Jangan telat makan candra nanti kamu sakit ]
[ Ma, apa mama lupa kalau candra ini kan sudah pernah hidup mandiri di luar negeri selama 4 tahun. Jadi mama jangan khawatir , candra bisa jaga kesehatan ma. Yang seharus nya jaga kesehatan itu mama sama papa. ]
[ Dasar anak ini kalau di kasih tahu selalu beralasan, bagaimana dengan wanita itu ? apa kamu sudah merasa cocok dengan wanita yang di pilih papa mu ?]
[ Nanti kalau candra pulang pasti candra cerita ma, sudah dulu ya ma candra mau tidur lagi. Disini masih pagi dan dingin banget ma ]
[ Pagi darimana candra ini sudah jam 10 pagi ... !!] Ucap mama sita teriak .
Tut Tut Tut
Candra langsung mematikan sambungan telepon nya, dia tidak mau lebih lama lagi mendengar ocehan dari mama nya.
" Mama ini pagi - pagi sudah mengomel, padahal dia di kota sana masih saja bisa mengomel " Gerutu candra sambil menarik selimut nya.
Sedangkan di tempat lain Aluna sudah bersiap - siap untuk pergi ke kampus. Namun tiba - tiba pak andi mengetuk pintu kamar nya.
Tok Tok Tok
" Aluna ini papa " Seru pak andi dari luar.
" Ada apa pa?" Tanya aluna sambil membuka pintu.
" Kamu mau kemana nak ? Apa minggu ini tidak bisa libur dulu. Papa khawatir kamu jatuh sakit karena kelelahan " Seru pak andi.
" Aluna mau kuliah pa. " Ucap aluna keceplosan.
Haahhh... ?
Kuliah?
Pak andi langsung terkejut saat aluna bilang jika dia mau kuliah. Sejak kapan aluna kuliah ?
" Apa ? kuliah ?" Seru pak andi tidak percaya.
" Emm... ehh.. maksud aluna kerja pa iya kerja. Ini hari minggu kan jadi hitungan lembur pa " Seru aluna dengan gugup.
* Haduhh kenapa juga harus salah bicara sih, semoga saja papa percaya dengan penjelasan ku tadi * Gumam aluna tampak gusar.
" Oh... papa kira kamu kuliah. Aluna nanti siang kamu temui calon suami mu di cafe XX dekat paprik tempat kamu bekerja. Dia ingin bicara dengan mu, papa mohon kamu bisa menjaga sikap" Ucap pak andi penuh harap.
" Jam berapa pa ?" Tanya aluna.
" Jam 4 sore " Jawab pak andi singkat.
" Baik pa nanti sepulang kerja aluna temui dia, maaf pa aluna siap - siap dulu ya karena udah siang nih " Seru aluna sambil melirik jam yang melingkar di tangan kiri nya.
Sudah jam 8 pagi Aluna pergi ke kampus dengan mengendarai motor nya. Motor seken yang dia beli dengan hasil keringat nya sendiri sekitar 3 tahun yang lalu.
Aluna mengikuti pelajaran di kampus sampai jam 2 siang, dia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kampus sambil menunggu jam janjian nya tiba. Jika harus ke cafe sekarang pasti akan lama menunggu dan jenuh.
" Tumben kamu baca buku di perpustakaan Lun ?" Tanya penjaga perpustakaan.
" Ehh ibu lily, iya bu lagi pengen baca di sini. " Seru aluna dengan senyum ramah nya.
" Biasa nya hanya pinjam terus kamu bawa pulang. Ya sudah selamay membaca " Ucap ibu lily ramah.
Aluna mengangguk kan kepala nya dan tersenyum ramah, cukup lama aluna membaca buku di kampus. Dia melirik jam di tangan nya sudah menunjukan setengah 4 sore. Aluna segera begegas keluar dari perpustakaan dan menuju parkiran dimana motor nya berada.
" Semoga saja tidak terlambat, kalau terlambat kan malu " Ucap aluna berjalan cepat masuk ke dalam cafe .
" Isshh... kenapa aku lupa tidak tanya sama papa lelaki itu pesan meja nomor berapa dan orang nya yang mana pun aku tidak tahu " Seru aluna merutuki kebodohan nya.
Aluna terus berjalan masuk ke dalam cafe sampai akhirnya ada seseorang yang memanggil nama nya.
" Aluna... !!" Teriak candra memanggil nama aluna
* Kok ada kak candra ?* Gumam aluna dalam hati nya.
Aluna berjalan mendekati candra lalu duduk tepat di kursi seberang candra. Mungkin lebih baik dia menunggu sambil mengobrol dengan candra biar tidak jenuh.
" Kak candra sendirian ?" Tanya aluna.
" Iya lagi nunggu seseorang tapi jam segini belum datang juga, padahal janjian jam 4 sore. Kamu sendiri ngapain disini?" Tanya candra balik.
" Aku juga sama kak lagi nunggu orang, tapi aku sendiri tidak tahu orang nya yang mana dan bagaimana ?" Ucap aluna.
" Kok kita sama " Ucap candra.
Candra dan aluna saling pandang lalu dia menyebutkan sebuah nama.
" Pak Andi" Seru candra dan aluna bersamaan.
Hahaaaa... Haaaaaa..
Aluna san candra tertawa bersama ternyata selama ini orang yang akan mereka temui sudah saling mengenal satu sama lain. Tapi baik aluna dan candra tidak ada yang saling tahu.
*********
LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORITE, BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️❤️