ANTARA MERTUA IPAR DAN MENANTU

Setiap hari tanpa bekerja.Pergi pagi pulang malem.Kadang ina pergi anak nya masih tidur,hanya sesekali anak nya bangun untuk melihat mama nya.Dan ketika pulang pun sama.Apalagi akhir-akhir ini kerjaan ina bertambah untuk membantu sinta.

Kebanyakan yang bekerja baru-baru semua ada yang bareng seperti ina dan ada yang bareng seperi meta.Makanya ketika pengeluaran dan pemasukan cafe sinta mempercayakan kepada ina.

Ina yang memiliki kemampuan lebih dari yang lain.Tapi itu semua tidak menjadi cemburu sosial bagi orang-orang yang bareng masuk bekerja dengan ina.Justru malah lebih baik menjadi karyawan biasa bisa pulang dan cuti jika ada luang.

Hari yang di nanti pun tiba.Dimana pemilik cafe datang membawa anak nya.Karna mau menggantikan kepemimpinan.Itu yang di dengar ina dari sinta.

"Gimana na udah pada siap,sekarang kita berbaris di dekat pintu karna bentar lagi bos datang" ucap sinta sambil melihat jam dari tangan nya.

"udah tuh lihat udah pada baris gitu"sambil menunjuk karyawan lain pada berbaris.

"bagus,ayo kita baris juga"sambil menarik tangan ina.

Cafe hari ini sengaja belum di buka untuk pelanggan,dan akan di buka kembali pas jam makan siang.

Tak lama beberapa mobil pun berhenti di depan pintu masuk.Satpam pun membuka pintu tersebut.

Yang pertama keluar lelaki paruh baya.Pemilik cafe tersebut.Dan sebelah nya wanita paruh baya istri nya.Ina mengenal nya karna pernah beberapa kali kunjungan ke cafe tersebut.pasangan suami istri yang masih terlihat muda di usia nya yang udah kepala empat.Awal ina melihat nya mengagumi kecantikan wanita paruh baya tersebut.Hanya mengagumi ya.

Setelah pasangan suami istri di lanjut kan dengan lelaki yang masih muda turun.Dengan penampilan yang gagah di keluar dari mobil sambil membenarkan jas nya.

"*itu siapa ganteng banget*"

"*ganteng tapi dingin banget muka nya*"

"*aaaaa ganteng banget,pasti itu anak pemilik cafe*"

"Diam nanti di dengar langsung mau di pecat" Ucap sinta kepada karyawan yang berbisik-bisik tadi.

Ina hanya menunduk tanpa melihat lagi siapa yang turun,karna ketika memandangi suami istri tersebut ina kembali menunduk pandangan tanpa tau seperti apa anak pemilik cafe tersebut.Ketika mendengar bisikan ina tidak menghiraukan itu."mudah-mudahan tidak ada kesalahan " ucap ina dalam hati.

Setelah memberi hormat dan ucapan.Ina di panggil oleh sinta ke ruangan bos nya.

Berlalu pergi ke ruangan bos bersama sinta.Di perjalanan mereka berdoa agar tidak ada kesalahan.

*tok tok tok*

"masuk" sahutan dari dalam.

"Silahkan duduk" ucap lelaki paruh baya yang ber nama kenan alexander.

Ina dan sinta pun duduk,kebetulan ina berhadapan dengan anak bos tersebut.Di ruangan itu,tidak hanya ada pak kenan,tapi ada istrinya hana alexander,anak nya dan asisten dari anak dan bos tersebut.

Di samping ina duduk asisten dari bos nya dan di ujung asisten dari anak bos nya.

"Sebelum nya perkenalkan ini anak saya,yang akan menggantikan saya nanti disini.Mungkin anak saya sesekali datang kesini,karna cafe dan kantor utama nya membutuh kan dia" ucap pak kenan dengan tegas.

"Dan sinta nanti laporan nya kamu kirim ke asisten anak saya atau anak saya sendiri" lanjut pak kenan.

"Ke asisten aja jangan ke saya" ucap nya dingin.

"Baik pak" ucap sinta

"Anda yang membantu sinta selama ini ,perkenalkan nama Anda" tunjuk pak kenan kepada ina.

Hembusan nafas terdengar untuk mengurangi rasa gugup ina.Karna pertama kali nya ina masuk dan berbicara dengan bos nya.Selama ini ina hanya ngasih berkas tanpa ada panggilan seperti ini.

"hmmm.. Perkenalkan saya ina ,karyawan yang baru beberapa bulan kerja di sini"sambil melihat kearah pak kenan.

"baik,ada kendala atau keluhan dari pelanggan.Dan bisa di jelaskan kepada saya kenapa cafe ini meningkat"

Walau pun pak kenan sendiri sudah tau alesan nya kenapa,karna sinta sendiri yang selalu melaporkan kepada asisten nya atau dia sendiri yang bertanya kepada sinta.

Tanpa menunggu lama ina pun menjelaskan dengan tenang.Di awal ina memang merasa gugup tapi lama kelamaan ina bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Selesai menjelaskan tanpa ina sadari anak pak kenan memperhatikan ina dengan tatapan yang sulit di arti kan.

"Bagus,tingkat kan kembali kinerja nya.Saya suka"

"Dan kamu sinta.Kasir yang bekerja dengan ina apakah sudah mengerti" tanya pak kenan kepada sinta

"Sudah pak.Tapi soal mengecek data pengeluaran dan pemasukan nya belum.Masih di kerjakan oleh ina pak.Saya belum ada perintah lagi dari bapak" jelas ina

Ketika pak kenan ingin menjawab malah keduluan oleh anak nya.

"Saya kasih waktu satu bulan untuk bisa" ucap Rasya anak pak kenan.

"Tapi pak- " belum selesai sinta protes Pak rasya kembali berucap.

"Tidak ada tapi-tapi an saya tidak mau tau" dengan tegas tanpa bantahan.

"Kasih waktu tiga bulan cukup boy ,kalau satu bulan mana cukup apalagi mengecek data harus bener bener teliti jangan ada kesalahan sedikit pun" ucap pak kenan kepada anak nya.

"Kamu udah berapa bulan sampe bisa seperti ini" tunjuk nya kepada ina.

"Baru tujuh bulan pak.Dan dua bulan yang lalu saya di tunjuk untuk mengecek data.Biasanya hanya sekedar bantu-bantu bu sinta aja pak" ucap ina formal.

"Dengerin sya dia aja butuh beberapa bulan untuk bisa sampai seteliti ini.Apalagi posisi nya bukan hanya sekedar mengecek data.Kasir dan waiters pun dia jalani sama seperti sinta"

"Bener nak tiga bulan bukan waktu yang lama untuk anak baru belajar" ucap ibu rasya.

Hembusan nafas begitu berat .akhir nya rasya pun meng iyakan usulan mama papa nya.

"Secepat nya harus bisa.Sekarang keluar lah" ucap nya dengan menyuruh ina dan sinta keluar.

Dengan nafas yang terdengar lega dari ina dan sinta,ketika mereka akhir nya keluar.Di ruangan bos nya tadi terasa mencekam apalagi aura anak nya yang begitu dingin dan tegas.Serta ucapan nya yang terkesan tak terbantahkan.

"Alhamdulilah akhir nya keluar" dengan perasaan lega nya " Eh tapi bentar,aku mau nanya sin sama kamu.Emang tiap kasir di wajib kan harus bisa segalanya gitu" tanya ina dengan bingung nya.

"Iya harus bisa karna ketika salah satu gak ada yang satu nya bisa mengecek" alasan sinta "Sudah kembali kerja kasihan meta" ucap nya sambil menyuruh ina pergi.

"Baik bu sinta" sambil berlalu pergi

"bah bu bah bu aja ni anak,udah tau gue gak suka di panggil ibu" gumam sinta sambil berjalan ke ruangan nya.

Sinta sendiri tau alasan kenapa menyuruh meta harus bisa seperti ina.Karna pak kenan sendiri memberi tahu sinta.Walau pun ada perasaan sedih di hati sinta.

*****

Spesial tahun baru aku up dua bab ya..semoga makin suka sama cerita nya:)

happy new years buat kalian,semoga jadi diri lebih baik,sehat,panjang umur dan rejeki nya selalu mengalir deras.

happy holiday,new years 2025 !!!