Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12.Pendekatan
tiba-tiba sang ibu menepuk pundak Adrian, sontak adrian kaget dan menoleh kebelakang lalu tersenyum.
"ibu...!" ucap Adrian
"kamu ini dari tadi senyum-senyum aja sampai ibu masuk kamar kamu,kamu sampek gak ngeh" kata sang ibu dengan nada mengoda.
Adrian lalu menceritakan tentang isi hatinya kepada sang ibu, dibanding dengan sang ayah Adrian lebih dekat dengan ibunya. jadi hal sekecil apapun tidak bisa disembunyikan dari sang ibu.
"siapapun yang kamu pilih akan ibu restui asalkan kalian seagama dan saling mencintai" ucap sang ibu sambil mengelus-elus pundak sang putra.
***
ke esokan harinya Suci berangkat seperti biasa, selang beberapa menit tiba-tiba ada mobil berhenti disampingnya. Suci melihat mobil itu, hatinya sedikit berdebar karna ia tau mobil siapa itu.
Adrian turun dari mobil dan mengajak Suci untuk berangkat bersama. Suci menolak ajakan Adrian karna nanti pasti akan jadi gosip para karyawan yang lain. Namun Adrian tetap memaksa dan berjanji untuk menurunkan ia tidak didepan restoran.
diperjalanan Suci hanya diam saja, lalu Adrian memulai pembicaraan. Tentang bagaimana perasaannya selama kerja direstoran milik Adrian. obrolan semakin seru, dalam hati Adrian berbunga-bunga bisa melihat Suci tersenyum bahagia.
Suci diturunkan agak jauh dari restoran biar tidak ada yang melihatnya turun dari mobil Adrian. Setelah itu Adrian menjalankan mobilnya menuju restoran.
Beberapa menit kemudian ia sampai direstoran, ia lalu menuju ruangan karyawan. Ternyata Mbak Irma sudah sampai duluan.
"tumben baru dateng ci" tanya mbak Irma dengan nada sedikit heran, pasalnya ia selalu datang lebih awal dari karyawan lain.
"emmmm anu mbak, tadi bangunnya agak kesiangan" jawab Suci dengan nada agak gugup.
Mbak Irma lalu mengangguk, Suci lalu berganti dengan seragam restoran. Semua karyawan berkumpul untuk briefing, setelah selesai semua karyawan menuju posisi masing-masing.
****
sementara itu Adrian yang berada diruangannya sedang melamun dan membayangkan kejadian tadi. Ia senyum-senyum sendiri. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya.
"masuk.." kata Adrian yang baru tersadar dari lamunannya
Ternyata yang datang adalah ibunya tercinta, Adrian kaget karna jarang sekali ibunya datang ke restoran Adrian karna ibunya sibuk menemani sang ayah mengelola bisnis mereka.
"tumben ibu mampir, memang ayah tidak marah jika ibu tidak menemaninya"tanya Adrian sambil mengerutkan dahinya dan tersenyum.
"ayahmu lagi meeting dengan orang penting dan meetingnya agak lama,ibu bosan jika harus menunggu terlalu lama jadi ibu bilang ingin ke restoranmu dan ayahmu mengizinkan" tutur sang ibu menjelaskan.
"ibu mau minum apa,biar nanti Adrian pesankan" tanya Adrian
"jus jeruk saja" jawab sang ibu, lalu Adrian keluar untuk menyuruh karyawannya membawakan pesanan sang ibu.
Setelah beberapa saat mereka mengobrol, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Adrian mempersilahkannya masuk, lalu karyawan itu masuk membawakan pesanan sang manager. Ternyata yang membawa minuman itu Suci, Adrian langsung salah tingkah dan ibunya melihat gelagat sang putra.
"silahkan di minum bu" ucap suci sambil menaruh gelas diatas meja.
lalu sang ibu melihat ke arah Suci, keduanya saling berpandangan. ibu Adrian merasa tidak asing dengan wajah Suci begitu pun dengan Suci. Setelah beberapa saat Suci baru teringat kapan ia bertemu ibu itu.
"ibu yang kemarin tasnya dijambretkan?" tanya Suci sambil tersenyum