NovelToon NovelToon
Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Wanita Karir / Fantasi Wanita / Psikopat itu cintaku / Kekasih misterius / Saling selingkuh
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mauliya Pasuruan Pasuruan

Siti Anisa Khumairah Rahma, atau sering disapa Anisa itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya yang bernama Adit.
uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya suamiku yang berjumlah 6 orang itu pun sudah termasuk Anisa dan juga adik, setiap hari Anisa harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut jika lauk minta sesuai selera, Anisa lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Anisa sampai frustasi karena sikap pelit suaminya sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau-bau perselingkuhan, Anisa pun mulai masa bodoh. Dan ketika dia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Annisa pun mulai enggan untuk sikap jujur terhadap suaminya. Dia menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.
Lalu di saat Anisa hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda Ayah mertuanya, apa sikap apa yang akan diambil Anisa nanti?
Yuk ikutin kisah Anisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauliya Pasuruan Pasuruan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

\*\*\*\*\*\*\*\*

" 2 juta 800 ? Ini beneran gajiku menulis ?

Waaaah, gede banget !" pekik Citra kegirangan, dia bahkan sampai berjingkrak-jingkrak macam jangkrik saking senangnya.

Brak !

" Heh, keluar !

Ngapain kamu konser di kamar, cepat keluar dan bersih-bersih rumah !" pekik Bu Indah membahana sembari mengedor-gedor pintu kamar Citra dari luar.

Ups !

Citra langsung

Menutup mulutnya, ah lupa dia kalau di sini bukan hanya dia seorang.

" Semoga Si Fir'aun jilid dua nggak denger teriakan aku tadi !" gumam Citra sembari menepuk-nepuk pelan bibirnya.

Citra pun langsung

Merubah mimik wajahnya, kemudian membuka pintu.

" Hemmmm, ada apa Bu?" Tanya Citra berusaha seperti biasa saja. Padahal dalam hati dia lumayan deg deg ser takut mertuanya mendengar teriakannya soal gaji tadi.

Ah memang bodoh Citra ini,

" Ada apa ada apa !

Ngapain pagi-pagi ndekem di kamar ?

Malah konser gak jelas lagi! Sana, cepat nyapu, ngepel dan cuci baju!" Semprot Bu Indah.

Huhh !!

Citra menghela nafasnya, yang lega karena Ibu mertuanya sepertinya tidak mendengar seruannya tadi.

Plak !

" Aduh, ibu kenapa pukul aku !" Pekik Citra mengaduh karena tiba-tiba mertuanya memukul bahunya dengan kencang.

" Heh makan bang ke kamu ? Kenapa hembuskan nafas busuk mu ke arah Ibu ? Sialan, mana bau banget lagi !" Ketus Bu Indah serasa ingin muntah.

Citra pun terkikik geli,

" Lah kan tadi menunya jengkol Bu, Ibu berucap begini juga menyuburkan bau mulut jengkol " seloroh Citra menyahut.

Tadi pagi memanglah menu sarapan mereka orek jengkol. Memang keluarga itu terbiasa sarapan berat.

" Heh, siapa bilang nafasku busuk, yang ada kamu!" pekik Bu Indah tidak terima. Citra yang memejamkan matanya saat mendapatkan muncratan jigong dari mulut ember mertuanya.

" Iya iyalah, terserah ibu" Citra pun mengalah, malas ribut sama mertuanya.

" Kenapa diam saja, cepat sana beres-beres kalau kamu males terus dan bertingkah seperti ratu, Ibu nggak akan segan-segan ya usir kamu dari sini, kamu juga akan aku pecat jadi mantu !" Semprot Bu Indah lagi.

Citra pun memutar bola matanya malas sampai juling ke atas.

Tadi pagi

Memanglah menu

Sarapan mereka orek

Jengkol. Memang keluarga itu terbiasa sarapan berat.

Hemmm, iya, iya...

Orang laki-laki kentut doang kok di kamar." sahut Citra asal. Citra pun nurut, dan kembali membersihkan rumah. Bukan karena takut diusir dari sana, melainkan Citra masih belum ingin keluar dari rumah tersebut dia belumlah puas memberi pelajaran pada mereka terutama Adit.

Setelah semuanya terbalaskan, barulah Citra pergi dengan tawa besarnya. Dan akan kembali ke rumah mendiang kedua orang tuanya, walaupun tidak sebagus rumah orang tua Adit, setidaknya rumahnya itu masih layak dihuni.

Huhh, takut juga kan aku usir," gumam Bu Indah.

Karena suasana hatinya sedang dalam keadaan bagus cenderung bahagia, Citra pun tidak banyak protes ataupun membantah saat mertuanya terus mengomel seperti Mak Lampir kesurupan.

Citra diam saja dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya. Rasanya dia begitu bahagia karena telah berpenghasilan sendiri. Dua bulan sudah dia berjuang diam-diam, akhirnya dia memetik hasil dari pekerjaannya tersebut.

2 juta 800 ribu, gaji pertama yang dihadapan itu menurutnya sangat dulu saja bekerja di warung orang hanya dapat upah 800 ribu perbulan, dan sekarang dia mendapatkan jutaan.

Manda bilang bahkan kalau bukunya laris manis, bisa mendapatkan 5 juta bahkan lebih.

Bismillah, semoga ini adalah ladang rezekinya.

" Kenapa sih Citra ? Tidak biasanya dia anteng begitu ? Mana dia senyum-senyum terus dari tadi, apa dia mulai sinting kali ya" gumam Bu Indah heran melihat menantunya yang diam saja saat dia terus memerintah ini dan itu. Biasanya juga membantah kerjaannya.

'' heh, itu meja adapun yang masih kotor, kejatuhan ee cicak tadi " celetuk Bu Indah pada Citra.

" Hemmmm, iya " tanpa banyak protes Citra pun Kembali menggelap meja makan. Padahal sudah dia lap sampai kinclong tadi.

Bu Indah semakin heran melihatnya, padahal tadi dia hanya beralasan saja, sengaja mau mengerjai cinta supaya pekerjaannya tidak selesai-selesai.

" Sepertinya Citra memang lagi kesambet," gumam Bu Indah.

Kembali ke pabrik...

" Me- menikah ?" Adit terkejut. Santi sang pacar gelap mengajaknya menikah.

Memanglah Adit berencana menambah istri baru, tapi tidak secepat ini juga. Dan tentu ajakan Santi membuatnya kalang kabut. Dia belum menyiapkan segalanya, dari segi mental dan juga tentang istrinya.

Bagaimana reaksi istrinya nanti jika dia mau menikah lagi ?

Aduh pusing tujuh keliling jadinya, mendadak di kepala Adit ada kunang-kunang yang berterbangan.

" Mas kok malah bengong, di mana ? Yuk nikah saja, kalau Citra ngambek gak mau kasih jatah, kan ada aku yang bisa puasin kamu. Dengan begitu kan kita tidak berzina, Mas kan tidak mau zina sama aku, aku mah mau-mau aja..." Seru Santi karena melihat Adit yang hanya diam saja.

Memang dasarnya murahan yang gampang sekali diajak tidur seranjang. Tetapi di sini Adit yang justru menolak. Adit berkeyakinan tidak mau berbuat dosa zina.

Takut sial tujuh turunan katanya.

eummm... iya betul juga sih, tapi aku belum siap Santi" jawab Adit.

" Kenapa begitu ? Tinggal kita nikah Apa susahnya ?" Santi pun cemberut.

" Tidak segampang yang kamu kira, kamu tidak lupakan kalau aku pria beristri ?"

Terkadang otak Adit ada benarnya juga, dia sadar kalau sudah beristri tapi gilanya dia malah selingkuh. Dan itu dalam keadaan yang sadar.

'' ya aku tahu, memang Apa masalahnya ? Tinggal bilang ke istrimu kalau kamu mau kawin lagi kan beres, ingat lelaki itu boleh beristri lebih dari satu." Kata Santi mempengaruhi.

Mendengar ucapan Santi otak Adit pun berputar di satu tahun sebelumnya...

Dia teringat perjanjian yang telah dia buat dengan Citra.

Ingat ya Mas, aku akan setia sama kamu dalam keadaan apapun kecuali penghianat. Sekali kamu selingkuh, maka tidak ada kata maaf. Aku akan pergi saat itu juga"

" Iya aku janji, aku sangat mencintaimu Citra, hanya kamu yang aku cintai"

Ingat ya, ini perjanjian kita, kalau kamu selingkuh, kita akan berakhir. Jika sudah punya anak, maka anak akan ikut aku, kamu jangan menghalangi.

" Iya, aku berjanji" begitulah perjanjian Adit dan Citra.

Mas, kok malah diem lagi sih. Kamu mau kan kita nikah secepatnya ? Kamu cinta aku kan ?" Tanya Santi mendesak. Menjadi istri Adit adalah cita-citanya semenjak masuk ke pabrik tersebut.

Di matanya Adit berduit, dan juga tampan, cocok untuk menjadi pendamping material kehidupannya, tidak peduli dia menjadi kedua, yang penting hidupnya terjamin.

Dia tahu seberapa besar gaji Adit, sekitaran 8 juta belum termasuk bonusnya. Jika mendapatkan bonus, bisa sampai 10 jutaan.

" Iya aku cinta kamu Sinta, dan aku juga mencintai Citra. Oke kalau kamu mau kita menikah tapi tanpa sepengetahuan Citra, karena Citra tidak mau di madu. " Ujar Adit menata tegas pada Santi.

Santi pun membeku,

" Mas....?" Lirih Santi

Jadi Santi akan dijadikan istri simpanan begitu ?

** Hai para reader tercinta author minta dukungan kalian ya...

Ini karya pertama author semoga kalian suka...

Jangan lupa kasih like, komentar, dan vote

Ya...

Terima kasih🥰🥰🥰

1
Maulidia Okta
ha ha kamu blm tau aja, San, gimana pelitnya Seorang adit
Maulidia Okta
kirain rentenir, ternyata group Arisan to....
makanya by Indah jadi orang tamak bamget.....
benjol kan jadunya....
Wanita Aries
Ka. Ada yg plagiat karya kk ini lho. Cm tokoh namanya diganti.
Semoga sukses trus ya ka
Maulidia Okta
ceritanya menarik kak
Maulidia Okta
jangan² bu Indah berurusan sama rentenir ya
Maulidia Okta
Ayo citra jangan mau di fitnah Cari kebenarannya....
Maulidia Okta
hat² bu Indah...
entar Kalo citra keluar sungut nya bisa Struk lho 😄😄😄
Maulidia Okta
sinta kamu Emang Murah an banhet ya
Semoga citra tau, habis kau adit.....
Maulidia Okta
akhirnya dapat gaji juga...
ikut seneng citra.....
Nurhasanah
seru, semangat berkarya thor.
Zalva riziq
banyak typo nya sampe bingung bacanya ...semangat aja deh
Wanita Aries
Ka,, baru mampir..
Kebetulan cerita kk sama dgn sebelah cm beda nama. Cb kk cek judulnya ‘ketika kesabaran berakhir’
Mauliya Pasuruan Pasuruan
amin
Maulidia Okta
Rasain kamu dit....
Maulidia Okta
semangat thor
Maulidia Okta
Aduh citra kamu bar bar bagetz
Maulidia Okta
eh Ibu mertua, Awas ya entar klo citra Sukses yesel deh
Maulidia Okta
Semoga awal Pertemuan yg menghasilkan cuan
Maulidia Okta
semangat kak, Walau banyak typo😊😊
Uswatun Hasanah
lagi dong next ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!